Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERTEMUAN KE-9
2.3 Diskon dan Kenaikan Harga : Pembelian JIT versus Menyimpan Persediaan
2.4 Keterbatasan JIT
3. Teori Kendala
3.1 Konsep Dasar
3.2 Langkah-langkah TOC
Jika persediaan berupa bahan baku atau barang yang dibeli dari sumber luar, maka biaya
yang terkait dengan persediaan tersebut disebut biaya pemesanan dan biaya penyimpanan, jika
bahan baku atau barang diproduksi secara internal, maka biayanya disebut biaya persiapan dan
biaya penyimpanan.
Biaya persiapan atau penyetelan adalah biaya-biaya untuk menyiapkan peralatan dan
fasilitas sehingga dapat digunakan untuk memproduksi produk atau komponen tertentu. Contohnya
adalah upah pekerja bagian produksi yang tidak terpakai, biaya fasilitas produksi yang tidak
terpakai (penghasilan yang hilang), dan biaya uji coba produksi (tenaga kerja, bahan baku dan
overhead).
Biaya pemesanan dan persiapan mempunyai sifat yang sama, keduanya mewakili biaya yang
harus dikeluarkan untuk memperoleh persediaan. Satu-satunya perbedaan terletak pada sifat
Jika permintaan tidak diketahui dengan pasti, maka akan timbul kategori keiga dari biaya
persediaan yang disebut biaya habisnya persediaan. Biaya habisnya persediaan adalah biaya-biaya
yang terjadi karena tidak dapat menyediakan produk ketika diminta pelanggan.Contohnya penjualan
yang hilang, biay ekspedisi, serta biaya akibat produksi yang terganggu.
Kuantitas pesanan dan total biaya pemesanan dan penyimpanan asumsikan permintaan
diketahui. Dalam menentukan kuantitas pesanan atau ukuran lot produksi, manajer hanya perlu
memperhatikan biaya pemesanan (persiapan) dan penyimpanan. Total biaya pemesanan (persiapan)
dan penyimpanan dapat digambarkan melalui persamaan berikut:
Dimana:
P = Biaya menempatkan pesanan dan penerimaan pesanan (atau biaya persiapan pelaksanaan
produksi)
Biaya penyimpanan persediaan dapat dihitung untuk setiap organisasi yang memiliki
persediaan, termasuk perusahaan eceran, jasa, dan manufaktur. Tentu saja, model biaya persediaan
yang menggunakan biaya persediaan dan ukuran lot sebagai input hanya berklaku untuk perusahaan
yang memproduksi sendiri persediannya (komponen atau barang jadi). Agar dapat mengilustrasikan
aplikasinya bagi organisasi jasa, asumsikan nilai-nilai berikut diterapkan untuk sebuah komponen
yang digunakan dalam reparasi lemari es (komponen itu dibeli dari pemasok eksternal).
D = 10.000 unit
Q = 1.000 unit
P = $ 25 per pesanan
C = $ 2 per unit
Pembagian antara D dan Q menghasilkan jumlah pesanan per tahun, yaitu sebesar 10
(10.000/1.000).mengalihkan jumlah pesanan per tahun dengan biaya pemesana dan penerimaan
pesanan (D/QxP) menghasilkan total biaya pemesanan sebesar $250 (10x$25).
Total biaya penyimpanan selama 1 tahun adalah CQ/2;persamaan ini ekuivalen dengan
perkalian persediaan rata-rata yang dimiliki (Q/2) dengan biaya penyimpanan per unit (C untuk
pesanan sebnayak 1.000 unit dengan biaya penyimpanan sebesar $2 per unit, persediaan rata-rata
adalah 500 (1.000/2) dan biaya penyimpanan untuk tahun tersebut adalah $1.000 (500x$2).
(mengasumsikan persediaan rata-rata adalah Q/2 sama dengan mengasumsikan persediaan di
konsumsi secara merata)
Dengan menerapkan persamaan 4.1 total biaya adalah $1.250 ($250 + $1000) namun, kuantitas
pesanan sebanyak 1000 dengan total biaya $1.250 mungkin bukan merupakan pilihan terbaik.
Karena EOQ adalah kuantitas yang minimalkan persamaan 1 rumus untuk menghitung
kuantitas ini dapat diturunkan dengan mudah.
Dengan menggunakan data dari contoh sebelumnya, EOQ dapat di hitung dengan
menggunakan persamaan 2
EOQ =√(2𝑥$25𝑥10.000)/$2
=√250.000
=500
Jumlah pesanan yang akan di lakukan menjadi 20(10.000/500) jadi,total biaya pemesanan
adalah $500 (20x$25). Persediaan rata-rata adalah 250 (500/2) dengan total biaya penyimpanan
sebesar $500 (250x$2). Perhatikan bahwa biaya penyimpanan sama dengan biaya pemesanan. Hal
ini selalu berlaku untuk model EOQ yang sederhana, seperti yang di uraikan pada persamaan 2
Perhatikan pula bahwa kuantitas pesanan sebesar 500 lebih murah dari pada kuantitas
pesanan sebesar 1000 ($1000 dibandingkan $1.250.
Adalah titik waktu dimana sebuah pesanan hal baru harus dilakukan (atau persiapan dimulai.
HalIni merupakan fungsi EOQ, waktu tunggu, dan tingkat dimana persediaan hamper habis. Waktu
tunggu adalah waktu yang di perlukan untuk menerima kuantitas pesanan ekonomis setelah pesanan
dilakukan atau pesiapan di mulai. Mengetahui tingkat penggunaan dan waktu tunggu akan
memungkinkan kita untuk menghitung titik pemesanan kembali yang memenuhi tujuan berikut.
Asumsikan produsen menggunakan 50 komponen per hari dan waktu tunggunya adalah per
hari. Jika demikian, sebuah pesanan harus ditempatkan ketika tingkat persdiaan komponen lemari es
turun hingga 200 unit (4x500).
Penggunaan maksimal 60
Rata-rata penggunaan 50
Selisih 10
Waktu tunggu x4
Persediaan pengamanan 40
Dengan keberadaan persediaan pengaman, titik pemesanan kembali dihitung sebagai berikut :
Pada contoh komponen lemari es, titik pemesanan kembali untuk persediaan dengan persediaan
pengaman dihitung sebagai berikut.
Jadi secara otomatis, pesanan ditempatkan ketika tingkat persediaan turun menjadi 240 unit.
Pendekatan tradisional untuk mengelola persediaan telah dikenal sebagai system just in
case.Pada beberapa situasi, sistem persediaan just in case benar-benar sangat tepat.Sebagai contoh,
rumah sakit memerlukan persediaan obat resep, obat-obatan, dan perlengkapan penting lainnya
sepanjang waktu untuk menangani situasi darurat.Model EOQ berguna untuk mengatasi masalah
yang berkaitan dengan ketidakpastian melalui penggunaan persediaan pengaman.Pentingnya model
EOQ bagi banyak perusahaan industry di AS dari jaman dulu dapat di apresiasikan secara lebih baik
dengan memahami sifat lingkungan manufaktur tradisional.
Perusahaan asing menawarkan produk berkualitas lebih tinggi dan berharga lebih rendah
fitur khusus sehingga menviptakan tekanan berat pada perusahaan domestic yang memiliki batch
besar dan biaya persiapan yang tinggi untuk meningkatkan kualitas dan keanekaragaman produk
sambil mengurangi total biaya secara simultan. Tekanan persaingan ini telah menyebabkan
perusahaan meninggalkan model EOQ dan beralih ke pendekatan just-in-time untuk proses
manufaktur dan pembelian.
Manufaktur JIT (Just in itme manufacturing) adalah suatu system berdasarkan tarikan
permintaan yang membutuhkan barang untuk ditarik melalui system oleh permintaan yang
membutuhkan barang untuk ditarik melalui system oleh permintaan yang ada, bukan didorong
kedalam system pada waktu tertentu berdasarkan permintaan yang diantisipasi. Jit adalah
pendekatan manufaktur yang memproduksi barang berdasarkan permintaan yang sesungguhnya ada,
bukannya berproduksi dengan jadwal tetap berdasarkan pada proyeksi permintaan. Dalam pull
system, permintaan pelanggan menarik bahan baku untuk masuk proses produksi. Prinsip yang
sama digunakan dalam proses. Setiap aktivitas produksi hanya dilakukan jika diperlukan untuk
memenuhi permintaan aktivitas berikutnya. Bahan baku atau suku cadang tersedia hanya pada
waktu dibutuhkan untuk aktivitas produksi sehingga permintaan tetap dapat dipenuhi.
Hansen & Mowen (2005:479) menyatakan ada beberapa karakteristik dasar Just In Time
(JIT):
Just In Time (JIT) mengganti tata letak pabrik tradisional ini dengan suatu pola sel
manufaktur. Sel manufaktur terdiri dari mesin-mesin yang dikelompokkan dalam kumpulan,
biasanya dalam bentuk setengah lingkaran.Mesin-mesin diatur sehingga mereka dapat digunakan
untuk melakukan berbagai operasi secara berurutan.Tiap sel dipersiapkan untuk menghasilkan
produk atau kumpulan produk tertentu.Produk dipindah dari satu mesin ke yang lainnya dari awal
hingga selesai.Para pekerja ditugaskan pada sel-sel dan dilatih untuk mengoperasikan semua mesin
dalam sel.
JIT merupkan pendekatan untuk meminimalkan total biaya penyimpanan dan biaya
persiapan yang sangat berbeda dari pendekatan tradisional. Pendekatan tradisional mengakui
keberadaan biaya persiapan, kemudian menentukan kuantitas pesanan yang merupakan
perimbangan terbaik dari dua kategori biaya. Di lain pihak, JIT tidak menerima biaya persiapan
(atau pemesanan). Justru sebaliknya, JIT mencoba menekan biaya-biaya ini sampai nol. Jika biaya
persiapan dan biaya pemesanan menjadi tidak signifikan, maka biaya yang tersisa untuk dikurangi
adalah biaya penyimpanan yang dicapai dengan mengurangi persediaan sampai ketigkat yang
sangat rendah.Pendekatan ini yang menjelaskan dorongan untuk persediaan nol dalam system JIT.
2.3 Diskon dan Kenaikan Harga : Pembelian JIT versus Menyimpan Persediaan
Secara tradisional, persediaan disimpan sehingga perusahaan dapat mengambil keuntungan
diskon kuantitas dan melindungi diri dari kenaikan harga di masa mendatang atas barang yang
dibeli. Tujuannya adalah untuk menurunkan biaya persediaan. Sistem JIT mencapai tujuan yang
sama tanpa harus menyimpan persediaan. Solusi JIT adalah menegosiasikan kontrak jangka panjang
dengan sejumlah kecil pemasok terpilih yang berlokasi sedekat mungkin dengan fasilitas produksi
dan membangun keterbatasan pemasok secara lebih intensif.
3. TEORI KENDALA
Setiap perusahaan menghadapi sumber daya yang terbatas dan permintaan yang terbatas atas
setiap produk. Keterbatasan-keterbatasn ini disebut kendala.
3.1 Konsep Dasar
TOC memfokuskan pada tiga ukuran kinerja organisasi : throughput, persediaan, dan beban
operasi. Throughput adalah tingkat di mana suatu organisasi menghasilkan uang melalui penjualan.
Dalam istilah operasional, throughput adalah selisih antara pendapatn penjualan dan biaya variabel
tingkat unit seperti bahan baku dan listrik. Persediaan adalah seluruh uang yang dikeluarkan
organisasi dalam mengubah bahan baku menjadi throughput. Beban operasi didefinisikan sebagai
seluruh uang yang dikeluarkan organisasi untuk mengubah persediaan menjadi throughput.
a. Produk yang Lebih Baik.
Produk yang lebih baik berarti kualitas yang lebih tinggi. Hal ini juga berarti bahwa
perusahaan mampu memperbaiki produk dan menyediakan produk yang sudah diperbaiki
tersebut secara cepat ke pasar.
b. Harga yang Lebih Rendah.
Persediaan yang rendah akan mengurangi biaya penyimpanan, biaya investasi per unit, dan
beban operasi lainnya seperti lembur dan beban pengiriman khusus. Harga yang lebih
rendah atau margin produk yang lebih tinggi dapat saja terjadi jika kondisi kompetitif tidak
memerlukan pemotongan harga.
c. Daya Tanggap.
Tingkat persediaan menandakan kemampuan perusahaan untuk merespon. Tingkat yang
tinggi secara relatif terhadap pesaing akan mengakibatkan kelemahan kompetitif. Dengan
kata lain, TOC menekankan pengurangan persediaan dengan mengurangi teggang waktu.
3. Mensubordinasi Apa Saja yang Lain dari Keputusan Yang Dibuat Pada Langkah 2
Pada intinya kendala drummer menetapkan kapasitas seluruh pebrik.Semua departemen
lainnya harus disubordinasi sesuai kebutuhan kendala drummer. Prinsip ini mengharuskan
perusahaan untuk mengubah cara mereka memandang sesuatu.
5. Mengulangi proses.
Pada akhirnya kendala sumber daya akan diangkat sampai pada suatu titik dimana kendala
tersebut tidak mengikat lagi, kemudian akan memunculkan kendala drummer yang baru. Setelah
kendala drummer baru muncul, maka proses TOC akan berulang kembali. Tujuannya adalah
memperbaiki kinerja secara berkelanjutan.
Perusahaan dalam melakukan pelaporan mengenai persediaan sangat penting bagi perusahaan
dalam mengambil suatu keputusan dan persediaan merupakan salah satu dari beberapa unsur yang
paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus meneru diperoleh, diproduksi dan
dijual.Oleh karena itu, system akuntansi itu sendiri harus dilaksanakan sebaik mungkin sehingga
tidak mengalami hal-hal yang mengganggu jalannya operasi perusahaan.Pelaporan persediaan yang
diteliti dan relevan dianggap vital untuk memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan.
Apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan persediaan, maka akan mengakibatkan kesalahan dalam
menentukan besarnya laba perusahaan yang diperoleh.
DAFTAR RUJUKAN