BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
1. Latar belakang
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga
Kerja (DPMPTSPNAKER) Kabupaten Rembang ditetapkan berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 05 tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Rembang, semula
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) dan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (DINSOSNAKERTRANS) khususnya Bidang Tenaga Kerja yang
Mempunyai fungsi melaksanakan perumusan dan menentukan kebijakan teknis di
Bidang Penanaman Modal dan Tenaga Kerja.
Dalam melaksanakan fungsi kelembagaan Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSPNAKER) telah
menerapkan dan melaksanakan RPJM, RKPD serta Renja sesuai dengan
RENSTRA 2016 – 2021 (Renstra Tahun pertama).
Untuk memenuhi rencana kerja yang telah ditetapkan terutama yang
berhubungan dengan Investasi dan Tenaga Kerja pada Dinas Penanaman Modal,
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSPNAKER) terdapat
program dan kegiatan yang telah dilaksanakan selama Lima tahun dan kinerja
tahunan. Untuk kinerja kegiatan capaian program harus terjabarkan dalam LKIP
sehingga akan dapat diketahui dari target dan capaian kinerja tahun berjalan.
Laporan kinerja berisikan rencana, target, capaian dan realisasi terhadap
pengelolaan keuangan Perangkat Daerah sehingga dari capaian tersebut dapat
terukur dan terevaluasi realisasi pelaksanaan program kegiatan yang telah
dilaksanakan.
Sebagaimana Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang laporan
keuangan dan kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap akhir tahun anggaran
untuk menyampaikan Laporan akuntabilitas Keuangan kepada Pemerintah
Daerah (Bupati).
3. Kondisi Organisasi
Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja
(DPMPTSPNAKER) Kabupaten Rembang ditetapkan berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Rembang Nomor 05 Tahun 2016 Tentang pembentukan dan
susunan Perangkat Daerah Kabupaten Rembang yang merupakan
pengembangan dari Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) dan Dinas
Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (DINSOSNAKERTRANS) yang
sebelumnya ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Rembang
Nomor 12 Tahun 2008 tanggal 15 Oktober 2008, tentang Struktur Organisasi dan
Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Rembang. Dinas Penanaman Modal,
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSPNAKER) Kabupaten
Rembang mempunyai tugas melaksanakan kebijakan dibidang Penanaman Modal
dan Tenaga Kerja, yang termasuk didalamnya melaksanakan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP) dibidang perijinan dengan pelimpahan kewenangan
berdasarkan Peraturan Bupati Rembang Nomor 23 Tahun 2017 tentang
Pelimpahan Kewenangan Penandatanganan Perizinan & Non Perizinan Kepada
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga
Kerja Kabupaten Rembang.
B. Tugas Pokok Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Tenaga Kerja (DPMPTSPNAKER)
Tugas pokok Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Tenaga Kerja (DPMPTSPNAKER) adalah membantu Bupati melaksanakan urusan
pemerintahan daerah dibidang Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu
dan bidang Tenaga Kerja yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan yang ditugaskan kepada daerah.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana disebutkan diatas, Dinas
Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan urusan pemerintahan daerah dibidang Penanaman
Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan bidang Tenaga Kerja;
b. Pelaksanaan koordinasi kebijakan dibidang Penanaman Modal, Pelayanan
Terpadu Satu Pintu dan bidang Tenaga Kerja;
c. Pelaksanaan kebijakan di bidang Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu
Satu Pintu dan bidang Tenaga Kerja;
d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang Penanaman Modal,
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan bidang Tenaga Kerja
e. Pelaksanaan fungsi kesekretariatan dinas;
f. Pengendalian penyelenggaraan tugas UPTD; dan
g. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Struktur Organisasi
Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja:
1) Kepala Dinas ;
2) Sekretariat, terdiri dari :
a. Subbag Program dan Keuangan;
b. Subbag Umum dan Kepegawaian.
Data Pegawai Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Tenaga Kerja :
1. Keadaan Pegawai Menurut Jenis Kelamin :
Laki-laki : 34 orang
Perempuan : 22 orang
2. Keadaan Pegawai Menurut Eselon:
Eselon II/b : 1 orang
Eselon III/a : 0 orang
Eselon III/b : 3 orang
Eselon IV/a : 10 orang
3. Keadaan Pegawai Menurut Golongan :
Golongan IV : 4 orang
Golongan III : 41 orang
Golongan II : 10 orang
Golongan I : 1 orang
4. Keadaan Pegawai Menurut Pendidikan :
Sarjana (S 2) : 1 orang
Sarjana (S 1) : 27 orang
Sarjana Muda : 8 orang
SLTA : 19 orang
SLTP : 0 orang
SD : 1 orang
Keterangan :
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut, Dinas Penanaman Modal, PTSP
dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang merumuskan Renstra lima tahun kedepan
sebagai berikut:
Sasaran :
Strategi :
Tabel 2.I
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL, PELAYANAN TERPADU SATU
PINTU DAN TENAGA KERJA KABUPATEN REMBANG
No Program Anggaran
Selain itu, diluar perjanjian kinerja yang telah ditetapkan terdapat anggaran
untuk membiayai program/kegiatan administrasi umum sebagai pendukung
pecapaian target kinerja, adapun jumlah anggaran tersebut sebesar Rp.
668.320.000,-.
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Rencana Kerja Tahunan Dinas
Penanaman Modal, PTSP dan Tenaga Kerja Kabupaten Rembang tahun 2017
telah dilaksanakan dan pada dasarnya telah dapat memenuhi target yang telah
ditetapkan. Seiring dengan perkembangan waktu, maka telah terjadi beberapa
perubahan dalam penetapan indikator kinerja yang dianggap lebih akuntabel dan
disesuaikan dengan kondisi dan potensi penanaman modal yang ada di Kabupaten
Rembang, peningkatan kualitas dan perlindungan terhadap tenaga kerja serta
turunnya tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Rembang.
Penetapan kinerja yang akuntabel ini dimaksudkan untuk mempermudah
pengukuran kinerja yang dicapai selama tahun berjalan. Dengan demikian akan
mempermudah evaluasi dan tindakan yang akan dilakukan untuk tahun – tahun
berikutnya. Hasil realisasi atau pencapaian kinerja dari masing – masing sasaran
strategis tersebut dapat dilihat dari pencapaian indikator kinerja yang telah
ditetapkan. Dari sasaran I sampai dengan sasaran III, masing-masing memiliki rata-
rata pencapaian yang berbeda, berdasarkan realisasi atau pencapaian dari target
yang telah ditetapkan.
6,000,000,000,000
5,000,000,000,000
4,000,000,000,000
1,000,000,000,000
-
2013 2014 2015 2016 2017
Tabel 3.1
Pengukuran Capaian Sasaran
Meningkatnya Realiasasi Investasi
No Indikator
Capaian Tahun 2017
Kinerja
2016
Target Realisasi Capaian
Grafik 3.3
Perkembangan Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja
Di Kabupaten Rembang
500,000
400,000
300,000
Angkatan Kerja
200,000 Bukan Angkatan Kerja
100,000
-
2013 2014 2015 2016 2017
Grafik 3.4
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Kabupaten Rembang
Tabel 3.2
Pengukuran Capaian Sasaran
Meningkatnya Kesempatan Kerja, Penempatan Tenaga Kerja
dan Informasi Tenaga Kerja
No Indikator
Capaian Tahun 2017
Kinerja
2016
Target Realisasi Capaian
Tingkat
4 4,20 5,91 71,07%
Pengangguran
Terbuka
Rata-rata
79,68%
Capaian Kinerja
343,985 340,675
322,111 320,584
291,780
227,125
Grafik 3.6
Perkembangan Upah Minimum Kabupaten Rembang
1,408,000
1,300,000
1,120,000
985,000
896,000
816,000
757,600
Tabel 3.2
Pengukuran Capaian Sasaran
Meningkatnya Perlindungan Pengawasan Ketenagakerjaan dan
Menurunnya Perselisihan Ketenagakerjaan
Rata-rata
104%
Capaian Kinerja
TABEL 3.1
Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017
Sasaran Indikator
Target Program/Kegiatan Anggaran Realisasi
Stategis Kinerja
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Masyarakat ( IKM)
- Fasilitasi Perijinan 200.000.000 190.250.000
Alih Fungsi Lahan
- Fasilitasi Proses 212.680.000 194.819.900
Perijinan
- Peningkata
n - 24 Org / 8 Org
Profesionali
sme tenaga
Kepelatihan
Instruktur
BLK dan
LPKS
- Jumlah
Pelaksanaa - 3 Kegiatan
n
pendidikan
dan
pelatihan
ketrampilan
pengemban
gan usaha
mandiri
- Penyiapan
pelahan - 200 Org
pemaganga
n ke Luar
Negeri
- Inventarisasi
Tenagas - 294 desa
Kerja
Indonesi
(TKI)
- Meningkatnya - Prosesntas
perlindungan e khusus - 70 %
pengawasan yang
ketenagakerjaa bermasalah
n, menurunnya antara
perselisihan pengusaha
ketenagakerjaa dan pekerja
n - Prosentase
perlindunga - 70%
n
pekerja/bur
uh trhadap
resiko
pekerjaan
- Prosentase
Rakor/Sida
ng Dewan - 80%
Pengupaha
n dan
survey
kehidupan
Hiidup
layak (KHL)
- Prosesntas
e - 100%
terlaksanan
ya upah
Minimun
Kabupaten
- Prosentase
terlaksanan - -
ya
perlindunga
n anak
terhadap
pekerjaan
buruk anak
- Prosesntase
jumlah -
perusahaan
yang
menjangkau
WLKP
A.1. Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2015, Tahun 2016 dan
Beberapa Tahun Sebelumnya
Tabel 3.II
Jumlah Ijin
6.122 ijin yang 6.793 ijin yang 9,87
yang terbit terbit
diterbitkan
Penjelasan
1. Nilai Investasi
Nilai Realisasi Investasi pada Tahun 2016 sebesar
Rp8.175.002.462.846,00 turun dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2015
sebesar Rp9.418.387.120.817,00(15,21%). Perkembangan realisasi
investasi berdasarkan LKPM dan Izin Usaha ini sangat tergantung kepada
kepatuhan dan perhatian para pengusaha baik PMA maupun PMDN dalam
menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) setiap
tahunnya. Jika kepatuhan para pengusaha dalam menyampaikan LKPM
tersebut semakin baik maka tidak menutup kemungkinan nilai realisasi
investasi pada tahun-tahun brikutnya akan semakin meningkat dan
pemerintah daerah dapat memantau perkembangan investasi dengan baik.
Akan tetapi, jika hal tersebut tidak dilakukan oleh pengusaha maka tidak
menutup kemungkinan nilai realisasi investasi pun akan cenderung
menurun bahkan semakin berkurang. Oleh karena itu, sinergitas antara
pengusaha dengan pemerintah daerah harus terus ditingkatkan agar setiap
kegiatan investasi di daerah dapat dikendalikan dan terpantau dengan baik
sehingga diharapkan Iklim Investasi di Kabupaten Bandung cenderung
lebih kondusif pada tahun-tahun berikutnya. Hal tersebut tidak terlepas dari
peran pemerintah dan pemerintah daerah, dengan upaya secara terus
menerus menyederhanakan proses perizinan melalui penyelenggaraan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) khususnya di Kabupaten Bandung.
2. Jumlah Ijin yang diterbitkan
Untuk tahun 2016 dari (42 jenis perijinan dan non perijinan) Jumlah izin
yang terbit yaitu sebanyak 6.793 sedangkan pada tahun 2015 jumlah izin
yang terbit sebanyak 6.122 ini menunjukan ada kenaikan sebesar 9,87%
dari capaian tahun 2015. Hal ini menunjukan bahwa proses pelayanan
perizinan dan non perizinan pada DPMPTSP telah mengarah kepada
pelayanan perizinan yang optimal dimana para aparatur DPMPTSP
berusaha untuk memberikan pelayanan sesuai dengan SOP perizinan
yang ada.
SPM
Nasional
Tabel 3.IV
Target
No Jenis Pelayanan/Indikator SPM
Tabel 3.V
Target
No Jenis Pelayanan/Indikator SPM Nasional Realisasi
Tahun Tahun
2014 2016
1 Kebijakan penanaman modal 1 3
Tersedianya informasi peluang usaha Bidang informasi
sektor/bidang usaha unggulan Usaha Peluang
Investasi
2 Kerjasama penanaman modal 1 Kali 2 Kali
Antara Usaha Mikro Kecil, Menengah
dan Koperasi (UMKMK)
3 Promosi penanaman modal 1 kali 6 Kali
Terselenggaranya promosi
peluang
4 Pelayanan penanaman modal
penananman modal kabupaten/kota 100 100%
Terselenggaranya pelayanan %
perizinan dan non perizian bidang
penanaman modal melalui
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP) di Bidang Penanaman Modal
:
Pendaftaran Penanaman Modal
Dalam Negeri, Izin Prinsip
Penanaman Modal Dalam Negeri,
Izin Usaha Penanaman Dalam
Negeri, Tanda Daftar Perusahaan
(TDP), Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP),
Perpanjangan Izin
5 Pengendalian
Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing 1 Kali 2 Kali
pelaksanaan
(IMTA) yang bekerja di 1
penanaman modal
(satu) Kabupaten/Kota,
Terselenggaranya
sesuai kewenangan
bimbinga
pemerintah kabupaten/Kota.
n pelaksanaan Kegiatan Penanaman
Modal kepada masyarakat dunia
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
usaha
Tahun 2017 36
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP 2016)
Penjelasan
1. Jumlah informasi peluang usaha sektor/bidang usaha unggulan
Jumlah informasi peluang usaha sektor/bidang usaha unggulan pada
tahun 2016 sebanyak 3 informasi Peluang Investasi yang dapat
diinformasikan kepada masyarakat berarti telah melebihi target
Nasional sebanyak 300% dari target Nasional 1 jenis bidang usaha.
2. Jumlah Kerjasama penanaman modal Antara Usaha Mikro Kecil,
Menengah dan Koperasi (UMKMK)
Jumlah Kerjasama penanaman modal Antara Usaha Mikro Kecil,
Menengah dan Koperasi (UMKMK) pada tahun 2016 dilaksanakan 1
kali mencapai 100% dari target Nasional yang telah ditetapkan tahun
2014 yaitu sebanyak 1 kali.
3. Promosi penanaman modal Terselenggaranya promosi peluang
penanaman modal kabupaten/kota
Indikator Terselenggaranya promosi peluang penananman modal
kabupaten/kota pada tahun 2016 dilaksanakan sebanyak 6 kali, berarti
mencapai 600% dari target Nasional yang ditetapkan tahun 2014 yaitu
sebanyak 1 kali. Indikator SPM ini mendukung pencapaian indikator
kinerja Nilai Investasi. Adapun jenis kegiatan yang dilaksanakan adalah
penyelenggaraan promosi peluang investasi daerah melalui kegiatan
pameran yang dilaksanakan secara Nasional maupun lokal dan
promosi peluang investasi ke luar Negeri melaliu kegiatan temu bisnis.
4. Terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizian bidang
penanaman modal melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di
Bidang Penanaman Modal Indikator terselenggaranya pelayanan
perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal melalui
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Bidang Penanaman Modal
Kerjas 3.
ama Kegiat
Invest an
asi pening 100.00 99.997. 100.00 99.997
0.000, 069,- 0.000, .069,- efis
4.katan 1 1 10 ien
- -
1.164. 1.062. 5 6 1.164. 1.062.0 11
0 Efis
Kegiat
kualita 000.00 068.80 000.00 68.800, 0 ien
an
s 0,- 0,- 0,- -
penyel
sumbe
engga
r daya
ra an
manus
ia pa
meran
guna
pening
katan
pelaya
nan
invest
asi
investa
5.si
Kegiat
50.000 22.83 50.00 22.83 efis
2 Progr 1.an .000,- 6.500, 2 2 0.000 6.500, 21 ien
- ,- - 9
am monito
Kegiat
Penin anring,
evalua efis
gkata penyu
2. 450.00 433.1 3 3 450.00 433.1 10 ien
n si dan
susna 0.000, 89.00 0.000,- 89.00 4
Kegiat - 0,- 0,-
Iklim pelapo
n
an
Inves rankebijak efis
penyu
tasi 3.an 200.00 196.5 1 1 200.00 196.5 10 ien
sunan 0.000, 66.50 0.000,- 66.50 2
dan Kegiat
investa - 0,- 0,-
cetak
Reali an si bagi efis
b 200.00 196.8 1 1 200.00 196.8 10
sasi 4.Penge
pemba 0.000, 85.00 ien
iru 0.000,- 85.00 2
mban
Inves Kegiat
nguna - 0,- 0,-
(Mast
tasi gan
an
n
er
Siste
penye
fasilita
3 Prog 1. Paln) 320.00 319.5 320.00 319.5 efis
m
derha
s 0.000, 53.50 1 1 0.000,- 53.50 10 ien
ram penge - 0,- 0,- 1
Inform
naa n
infrastr
Peny mbanasi Ka
pro
uktur
iapan gan jia
Penan
sedur
Pote penan
n 305.00 301.2
aman
perijin 305.00 301.2 efis
aman 3 3 10 ien
nsi pot 0.000, 64.00
Modal
an
0.000,- 64.00
Berdasarkan hasil perhitungan
- 0,- efisiensi di atas, diperoleh 1 bahwa
0,- informasi
Sum modal
en
sumber daya dan
yang digunakan untuk melaksanakan program/kegiatan dalam rangka
ber si
mewujudkan penin
kinerja organisasi menunjukan efisiensi.
Daya gkata su
Sara n mb
na er
pelaya
dan nanda
Pras ya
penan
aran ya
aman
a ng
modal
Daer ter
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
ah
Tahun 2017 kai 25
t
de
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP 2016)
B. REALISASI ANGGARAN
SISA
NO PROGRAM/KEGIATA ANGGARAN REALISASI % ANGGARA
1. N N
Program
2.189.000.000, 2.008.922.869, 91.77 180.077.131,-
Peningkatan
- -
Promosi dan
1.
Kerjasama Kegiatan
peningkatan
Investasi
koordinasi
405.000.000,- 365.576.500,- 90.27 39.423.500,-
dan
kerjasama
dibidang
penanaman
2. Kegiatan
modal dengan
peningkatan
pemantauan, instan 470.000.000,- 458.444.000,- 97.54 11.556.000,-
si pemerintah dan
pembinaan,
dunia usaha da
n pengawasan
3. Kegiatan
pelaksanaan
peningkatan
penanaman 100.000.000,- 99.997.069,- 100.00 2.931,-
kualitas sumber
modal
daya manusia
gun
4. Kegiatan
a peningkatan
penyelenggaraan 1.164.000.000 1.062.068.800 91.24 101.931.200,
pelayanan ,- ,- -
pameran investasi
investasi
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Tahun 2017 27
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP 2016)
5. Kegiatan
50.000.000,- 22.836.500,- 45.67 27.163.500,-
monitoring,
evaluasi
da
n pelaporan
2 Program
1.170.000.000, 1.146.194.000, 97.97 23.806.000,-
Peningkatan Iklim
- -
Investasi dan
1. Kegiatan
Realisasi Investasi
penyususnan
36.26
kebijakan 450.000.000,- 433.189.000,- 16.811.000,-
investasi
bagi
2. Kegiatan
pembangun
penyusunan cetak
an fasilitas 200.000.000,- 196.566.500,- 98.28 3.433.500,-
biru (Master Plan)
infrastruktur
pengembangan
3. Kegiatan
penanaman
Pengembangan
modal 200.000.000,- 196.885.000,- 98.44 3.115.000,-
Sistem
Informa
4. si
Kegiatan
Penanaman
penyederhanaan
Modal
prosedur 320.000.000,- 319.553.500,- 99.86 446.500
perijinan
dan
peningkat
3 Program
an pelayanan
Penyiapan
penanaman 305.000.000,- 301.264.000,- 98.78 3.736.000,-
Potensi Sumber
modal
Daya Sarana dan
Kajian potensi
Prasarana Daerah
305.000.000,- 301.264.000,- 98.78 3.736.000,-
sumber daya yang
terkait dengan
investasi
Jumla 3.664.000.000 3.456.380.869 94.33 293.837.211,-
h ,- ,-
BAB IV
PENUTU
P
1. Kesimpulan
2. Langkah Kedepan
masing PD. Demikian juga terhadap nilai investasi terhadap izin yang
dikeluarkan oleh tingkat kecamatan.
4. Mengkoordinasikan rencana program dengan Bappeda sebagai leading
sektor perencanaan pembangunan daerah tentang skala proritas program
kegiatan sesuai dengan Rencana kerja pembangunan daerah (RKPD)
Dinas Penanaman