Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN preputium.

Sedangkan kulit yang tebal dan tegang,


Warna kulit manusia ditentukan oleh terdapat di telapak kaki dan tangan dewasa. Kulit
berbagai pigmen. Warna kulit normal terdiri dari yang tipis terdapat pada muka, kulit lembut terdapat
campuran empat biokrom, yaitu; melanin (coklat), pada leher dan badan, sedangkan kulit dengan
hemoglobin tereduksi (biru), oksihemoglobin rambut kasar terdapat pada kepala.2
(merah), dan karotenoid (kuning ; eksogen dari diet). Secara histologis, kulit terdiri atas dua
Faktor penentu utama dari warna kulit adalah lapisan , yaitu: 2
pigmen melanin, dan variasi dalam jumlah, 1. Epidermis
distribusi, dan jenis melanin (eumelanin dan Epidermis adalah lapisan nonvaskular yang dilapisi
pheomelanin) melanin pada kulit adalah dasar dari epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk
tiga warna kulit manusia utama yaitu: hitam, coklat, dengan jenis dan lapisan sel yang berbeda-beda.
dan putih. Eumelanin adalah pigmen utama Terdapat empat jenis sel di epidermis kulit, dengan
penghasil warna coklat dari kulit. Pheomelanin keratinosit sebagai sel dominan. Keratinosit
berwarna kuning atau merah dan juga diproduksi membelah, tumbuh bergerak ke atas, dan mengalami
hanya dalam melanosit.1 keratinisasi atau kornifikasi, dan membentuk lapisan
Warna kulit yang tidak normal disebabkan epidermis protektif bagi kulit. Selain itu terdapat
oleh ketidakseimbangan pigmen yang disebutkan di juga jenis sel lainnya yang jumlahnya lebih sedikit
atas (misalnya dalam sianosis, chloasma dan di epidermis, yaitu melanosit, sel langerhans, dan sel
carotenaemia) atau oleh adanya pigmen yang Merkel.
abnormal. Gangguan kehilangan atau pengurangan Terdapat lima lapisan sel pada epidermis, yaitu:
pigmentasi mungkin terkait dengan hilangnya a Stratum basal (germinativum)
melanosit atau ketidakmampuan melanosit untuk Stratum basal adalah lapisan paling dalam atau dasar
memproduksi melanin atau transportasi di epidermis. Lapisan ini terdiri dari satu lapisan sel
melanosome. Kadang-kadang sulit untuk kolumnar hingga kuboid yang terletak pada
membedakan antara warna pigmen ini, misalnya membran basalis yang memisahkan epidermis dan
yang warna coklat merah kekuningan dari dermis. Sel di stratum basal berfungsi sebagai sel
haemosiderin dengan melanin.1 induk bagi epidermis.
Hiperpigmentasi kulit adalah masalah yang b. Stratum spinosum
sering terjadi di masyarakat sehingga banyak pasien Terdiri dari empat sampai enam tumpukan sel. Pada
mencari terapi untuk memperbaiki penampilan sediaan histologik rutin, sel di lapisan ini menciut.
mereka. Kelainan yang sering ditemukkan Akibatnya, ruang interseluler memperlihatkan
diantaranya seperti melisma, hiperpigmentasi pasca banyak tonjolan sitoplasma, atau spina (duri), yang
infalmasi, lentigo solaris, freckles, nevus, dan keluar dari permukaannya. Pembentukan filamen
keganasan kulit. keratin berlanjut di lapisan ini yang kemudian
II.1 Anatomi dan Histologi Kulit tersusun membentuk berkas tonofilamen
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling c. Stratum granulosum
luar dan membatasinya dari lingkungan hidup Terdiri dari 3-5 lapis sel gepeng yang berisi granula
manusia. Luas kulit orang dewasa 1,5 m dengan keratohialin basofilik. Kombinasi granula
berat kira-kira 15% berat badan. Kulit juga sangat keratohialin dan tonofilamen di sel ini menghasilkan
kompleks, elastis, dan sensitif. Kulit bervariasi keratin lunak kulit.
mengenai lembut, tipis, dan tebalnya. Kulit yang d. Stratum lucidum
elastis dan longgar terdapat pada palpebra, bibir, dan

1

Adalah lapisan yang translusen dan kurang jelas. tinggi disebut eumelanin. Sementara melanin yang
Lapisan ini hanya ditemukan pada kulit tebal. Sel- berwarna kuning kemerahan, mudah larut dan berat
selnya tersusun rapat dan tidak memiliki nukleus molekul lebih rendah disebut feomelanin. Sintesis
atau organel dan telah mati. Sel-sel gepeng ini melanin dimulai dengan hidroksilasi asam amino
mengandung filament keratin yang padat. tirosine oleh enzim tirosinase menjadi L-DOPA. L-
e. Stratum korneum DOPA berfungsi sebagai co-factor dalam proses
Adalah lapisan kulit kelima dan paling luar. Semua oksidasi berikutnya dan sebagai substrat enzim
nukleus dan organel telah lenyap dari sel. Stratum tirosinase. L-DOPA dioksidasi menjadi
korneum terutama terdiri dari sel mati yang gepeng DOPAquinone, kemudian DOPAquinone dikonversi
berisi filamen keratin lunak. menjadi DOPAchrome. DOPAchrome kemudian
2. Dermis dikonversi oleh enzim tirosinase menjadi DHI (5,6-
Dermis adalah lapisan jaringan ikat yang dihydroxyindole) atau dikatalisis oleh enzim
mengikat epidermis. Dermis juga mengandung DOPAchrome taumerase atau TRP2 menjadi
derivatif epidermal misalnya kelenjar keringat, DHICA (5,6-dihydroxy-indole-2-carboxylic acid).
kelenjar sebasea, dan folikel rambut. lapisan dermis DHI kemudian di konversi menjadi melanin DHI
dibentuk oleh dua lapisan, yaitu stratum papillare yang berwarna hitam, tidak larut dan mempunyai
dan stratum reticulare. Stratum papillare dibentuk berat molekul tinggi, sedangkan DHICA dikonversi
oleh banyak tonjolan ke atas pada lapisan superfisial menjadi melanin DHICA yang berwarna coklat,
dermis. Tonjolan ini disebut papillae, yang saling kurang larut dan mempunyai berat molekul sedang.
menjalin dengan evaginasi epidermis, disebut cristae DOPAquinone juga dapat berikatan dengan
cutis (epidermal ridges). Stratum reticulare adalah glutahione atau cysteine membentuk cysteinyl
lapisan dermis yang lebih dalam. Lapisan ini lebih DOPA yang berwana kuning kemerahan, larut, dan
dalam dan ditandai oleh serat jaringan ikat padat mempunyai berat molekul ringan yang disebut
tidak teratur (terutama kolagen tipe I), dan kurang feomelanin. 3
seluler dibandingkan dengan stratum papillare. II.3. Definisi
C. Hipodermis Hiperpigmentasi post inflamasi ( HPI )
Dibawah lapisan dermis terdapat hipodermis, adalah kelainan pigmen yang terjadi akibat
atau jaringan subkutan, yaitu jaringan ikat longgar akumulasi pigmen setelah terjadinya proses
yang mengikat kulit secara longgar pada organ- peradangan akut atau kronik. Keadaan ini
organ dibawahnya, memungkinkan kulit bergeser disebabkan oleh meningkatnya sintesis melanin
diatasnya. Hipodermis sering mengandung sel-sel sebagai respon peradangan dan inkontinensia
lemak dengan jumlah yang bervariasi. Selain itu, pigmen yaitu terperangkapnya pigmen melanin di
pada lapisan hipodermis juga terdapat pembuluh dalam makrofag di bagian atas dermis. 3
darah, saraf, dan limfe II.4. Epidemiologi
II.2. Biosintesis Melanin Hiperpigmentasi post inflamasi dapat terjadi
Melanin adalah turunan indoleDOPA pada perempuan dan laki-laki, dengan insiden yang
(dihidroksi fenilalanin) yang dibentuk dalam sama dengan insiden infeksi, dapat terjadi pada
melanosom melalui beberapa tahapan oksidasi. semua usia lebih sering mengenai manusia yang
Berdasarkan atas warna akhir dari sintesis melanin, berkulit gelap, karena individu yang berkulit gelap
berat molekul dan derajat kelarutannya, dikenal dua memiliki respon yang cepat terhadap jejas termal,
tipe melanin yaitu melanin dengan ciri berwarna abrasi mekanik, dermatitis dan sebagainya, sebab
hitam atau coklat, sukar larut dan berat molekulnya mereka memiliki melanosit yang lebih banyak.

2

Dalam sebuah survei diagnostik terhadap 2000 perubahan jumlah melanosit
5
pasien Afrika-Amerika yang mencari perawatan (melanotik/nonmelanosistik).
dermatologi, diagnosis ketiga yang paling sering Hiperpigmentasi post inflamasi terjadi akibat
adalah gangguan pigmen dimana hiperpigmentasi kelebihan produksi melanin atau tidak teraturnya
post inflamasi merupakan diagnosis yang paling produksi melanin setelah proses inflamasi. Jika HPI
banyak.1 terbatas pada epidermis, terjadi peningkatan
II.5. Etiologi produksi dan transfer melanin ke kerainosit
Terdapat banyak jenis peradangan pada kulit sekitarnya. Meskipun mekanisme yang tepat belum
yang dapat menyebabkan perubahan pigmen Namun diketahui, peningkatan produksi dan transfer
beberapa penyakit menunjukkan kecenderungan melanin dirangsang oleh prostanoids, sitokin,
untuk menyebabkan HPI daripada hipopigmentasi. kemokin, dan mediator inflamasi serta spesi oksigen
Berikut adalah penyebab hiperpigmentasi pasca reaktif yang dilepaskan selama inflamasi. Beberapa
inflamasi.4 studi menunjukkan difat terangsang melanosit
Tabel 1. Penyebab Hiperpigmentasi Post Inflamasi diakibatkan oleh leukotrien (LT), seperti LT-C4 dan
Acneiform LT-D4, prostaglandin E2 dan D2, tromboksan-2,
Papulosquamous interleukin-1 (IL-1), IL-6, Tumor Nekrosis Faktor-α
Dermatologic (TNF-α), factor pertumbuhan epidermal, dan spesi
1 Lichenoid
diseases oksigen reaktif seperti NO. HPI pada dermis terjadi
Psoriasiform
Vesiculobullous akibat inflamasi yang disebabkan kerusakan
2 Infections Dermatofitosis keratinosit basal yang melepaskan sejumlah besar
melanin. Melanin tersebut ditangkap oleh makrofag
Eksema virus
sehingga dinamakan melanofag. Melanofag pada
Dermatologic Topical agents
3 dermis bagian atas pada kulit yang cedera
therapy Drug eruptions
memberikan gambaran biru abu-abu.4,5
Chemical peels II.7. Gejala Klinis
Microdermabrasion Proses inflamasi awal pada HPI biasanya
Cosmetic Cryosurgery bermanifestasi sebagai macula atau bercak yang
4
procedures Laser therapy tersebar merata. Tempat kelebihan pigmen pada
Intense pulse light therapy lapisan kulit akan menentukan warnanya.
Fillers Hipermelanosis pada epidermis memberikan warna
5 Trauma coklat dan dapat hilang berbulan-bulan sampai
II.6. Patogenesis bertahun-tahun tanpa pengobatan. Sedangkan
Hipermelanosis dibagi menjadi hipermelanosis pada dermis memberikan warna abu-
hipermelanosis epidermal dan dermal. abu dan biru permanen atau hilang selama periode
Hipermelanosis epidermal (hipermelanosis cokelat) waktu yang berkepanjangan jika dibiarkan tidak
terjadi akibat peningkatan melanin di epidermis. diobati.6
Hipermelanosis dermal (hipermelanosis biru, Distribusi lesi hipermelanosit tergantung
ceruloderma) terjadi akibat penimbunan melanin di pada lokasi inflamasi. Warna lesi berkisar antara
dermis. Hipermelanosis epidermal dan dermal dapat warna coklat muda sampai hitam dengan
terjadi akibat peningkatan jumlah sel melanosit penampakan warna coklat lebih ringan jika pigmen
sehingga jumlah melanin meningkat (melanositik) dalam epidermis dan penampakan warna abu-abu
atau akibat peningkatan jumlah melanin tanpa gelap jika pigmen dalam dermis. Pada

3

hiperpigmentasi dermal membutuhkan waktu 6-12 Lentiginosis disebabkan karena jumlah melanosit
bulan untuk memudar, sedangkan hiperpigmentasi pada hubungan dermo-epidermal tanpa adanya
epidermal mungkin butuh waktu bertahun-tahun.3,7 proliferasi lokal
II.8. Diagnosis 3. Efelid
Diagnosis HPI berdasarkan anamnesis yang Efelid berupa makula hiperpigmentasi
cermat dan pengamatan gambaran klinis yang berwarna coklat terang yang timbul pada kulit yang
akurat. Anamnesis yang cermat dapat membantu sering terkena sinar matahari. Pada musim panas
menegakkan diagnosis. Anamnesis yang dapat jumlahnya akan bertambah lebih besar dan gelap.
mendukung penegakan diagnosis HPI adalah II.10. Tatalaksana
riwayat penyakit sebelumnya yang mempengaruhi Terapi hiperpigmentasi post inflamasi (HPI)
kulit seperti infeksi, reaksi alergi, luka mekanis, cenderung menjadi proses yang sulit dan sering
reaksi obat, trauma (misalnya luka bakar), dan memakan waktu 6-12 bulan untuk mencapai hasil
penyakit inflamasi seperti akne vulgaris, liken yang diinginkan masing-masing pilihan pengobatan
planus, dan dermatitis atopi.5 berpotensi meningkatkan hipermelanosis epidermis.
Pemeriksaan lampu Wood dapat digunakan Tetapi tidak ada yang terbukti efektif untuk
untuk membedakan HPI pada epidermis dan HPI hipermelanosis dermal. Terapi HPI harus dimulai
pada dermis. Lesi pada epidermis cenderung dengan mengatasi peradangan pada kulit yang
memberikan batas tegas di bawah pemeriksaan mendasrinya. Memulai pengobatan dini untuk HPI
lampu Wood. Sedangkan lesi pada dermis tidak dapat membantu mempercepat resolusi dan
menonjol pada pemeriksaan lampu Wood. Jika mencegah hiperpigmentasi lebih lanjut.3
sebelum inflamasi, dermatosis tidak jelas atau tidak Berikut adalah beberapa tatalaksana yang
ada, biopsy kulit dapat dilakukan untuk dapat dilakukan dalam kasus hiperpigmentasi pasca
menyingkirkan penyebab lain hiperpigmentasi. inflamasi:
Pewarnaan pada spesimen biopsy dengan 1. Fotoproteksi
menggunakan perak Fontana-Masson memudahkan Fotoproteksi merupakan terapi HPI yang tidak
penentuan lokasi melanin pada epidermis atau dapat diabaikan dan penting untuk mencegeah
dermis.4 memberatnya HPI. Tabir surya adalah bahan yang
II.9. Diagnosis Banding ditujukan untuk menvgurangi efek buruk pajanan
Diagnosis banding HPI yang terutama adalah: 4,8 sinar matahari seperti efek terbakar surya, tanning
1. Melasma dan supresi respon imun dengan cara menyerap,
Melasma adalah hipermelanosis didapat yang memantul-kan atau menghamburkan enerji sinar
umumnya simetris berupa macula yang tidak merata matahari yang sampai di kulit. Merujuk pada
berwarna coklat muda sampai coklat tua. Dapat mekanisme aksi tabir surya pada kejadian
mengenai area yang terpajan sinar ultraviolet dengan pigmentasi karena paparan sinar matahari, maka
tempat predileksi pada pipi, dahi, daerah atas bibir, merupakan kewa-jiban penggunaan tabir surya pada
hidung dan dagu. Namun kadang-kadang dapat pasien yang mendapatkan terapi untuk kelainan
dijumpai pada leher dan lengan atas. hiperpig-mentasi. 3
2.Lentiginosis
Lentigo adalah macula coklat atau coklat Dikenal dua macam tabir surya yaitu tabir surya
kehitaman berbentuk bulat zatau polisiklik. sistemik seperti beta karoten, vitamin C, vitamin E
Lentiginosis adalah keadaan timbunya lentigo dalam dan tabir surya topikal baik yang bersifat fisik
jumlah yang banyak atau dengan distribusi tertentu. maupun kimiawi. Tabir surya sistemik belum
terbukti mempunyai efek perlindungan terhadap
4

terbakar sinar matahari dan penurunan respon imun, pada pasien berkulit gelap. Untuk mengurangi efek
sedangkan tabir surya topikal dapat di-ukur efek yang tidak diinginkan, hidrokuinon dian-jurkan
proteksinya terhadap efek terbakar sinar matahari pemakaiannya selama 4 bulan kemudian diganti
dengan melihat Faktor Pelindung Surya (FPS). Tabir dengan bahan pemutih lainnya, begitu seterusnya
surya yang beredar dipasaran mempunyai variasi secara periodik.3
nilai FPS dari 15 sampai 50 sesuai rekomendasi dari b. Asam Kojik (5-hydroxymethyl-4 pyrone)
berbagai institusi kesehatan dunia bahwa Merupakan inhibitor tirosinase yang berasal
penggunaan tabir surya dianjurkan dengan FPS > 15. dari Aspergilus dan Penicilium. Pada industri
Tidak dianjurkan tabir surya dengan FPS tinggi oleh makanan, asam kojik dipakai untuk mencegah
karena berisiko terhadap timbulnya perasaan aman perubahan warna makanan menjadi kecoklatan dan
yang berlebihan, biaya tinggi, lebih berisiko terjadi untuk mempercepat pematangan buah strawberi. Di
reaksi iritasi, alergi, fototoksik maupun fotoalergi.1,7 pasaran tersedia dalam konsentrasi 1% dan 4% yang
dioleskan 2 kali sehari. Efek pencerahan kulit akan
2. Terapi Topikal tampak setelah pemakaian selama 1-2 bulan. Asam
Sampai saat ini dikenal banyak sekali jenis kojik juga sering memunculkan efek iritasi kulit
bahan pemutih dengan efektivitas yang bervariasi sehingga sering dikombinasikan dengan preparat
bahkan masih banyak yang belum terbukti steroid topikal.
efektivitasnya berdasar pada kaidah-kaidah ilmiah. c. Asam Azeleat (Azeleac Acid)
Mekanisme kerja bahan pemutih adalah dengan Merupakan asam dekarbosilat berasal dari
menghambat pada satu atau beberapa tahapan Pityrosporum ovale. Efek lightening bersifat selektif
sintesis melanin. Beberapa bahan pemutih topical dengan menghambat enzim tirosinase pada
yang sering dipakai untuk kelainan hiperpigmentasi melanosit yang sangat aktif, sehingga tidak
adalah sebagai berikut:4 berpengaruh pada perubahan warna kulit normal. Di
a. Hidrokuinon pasaran, tersedia pada konsentrasi 20%, di-oleskan
Komponen fenol hidrokuinon dipakai secara sehari 2 kali selama 3-12 bulan. Asam azeleat secara
luas untuk melasma, hiperpigmentasi pasca umum ditoleransi dengan baik sehingga dapat
inflamasi, dan kelainan hiperpigmentasi lain-nya. digunakan dalam jangka panjang. Efek samping
Hidrokuinon didapatkan secara alamiah pada kopi, dirasakan sedikit rasa menyengat beberapa saat
teh, bir, dan anggur. Mekanisme kerja hidrokuinon setelah dioleskan berupa eritema, rasa gatal, panas
adalah dengan menghambat aktivitas tirosinase dan skuamasi yang akan menghilang setelah 2-4
sehingga mengganggu konversi tirosin menjadi minggu pemakaian
melanin. Besarnya aktivitas penghambatan tirosinase d. Vitamin C Topikal
sampai 90%. Di samping itu hidrokuinon ini juga Vitamin C berefek pada beberapa tahap oksidasi
menghambat sintesa DNA dan RNA serta melanogenesis Mekanisme terjadinya efek
mempercepat degradasi melanosom. Secara umum pengurangan pigmentasi, disebabkan oleh karena
hidrokuinon ter-golong relatif aman, labil mudah vitamin C ini mampu berinteraksi dengan ion Cu
berubah warna terutama apabila terpapar UV dan (copper/tembaga) pada tempat kerja tirosinase dan
merupakan baku emas sebagai bahan pemutih kulit. mengurangi konversi menjadi DOPAquinon.
Beberapa efek samping yang sering terjadi adalah e. Glabridin (Ekstrak Licorice)
iritasi kulit dan dermatitis kontak. Walaupun Didapat dari akar Glycyrrhiza glabra linneva yang
demikian, kadang dijumpai efek samping berupa mengandung 10-40% glabridin, sebagai bahan
okronosis yang terutama muncul apabila diberikan aktifnya. Glabridin dapat menghambat aktivitas
dalam konsentrasi tinggi dan jangka waktu lama
5

tirosinase tanpa efek sitotoksik. Glabridin 0,5 % 5. Terapi Laser
dapat mengurangi eritema dan pigmentasi akibat Prinsip penggunaan laser untuk terapi
UVB dan mempunyai efek anti-inflamasi karena hiperpigmentasi sama dengan untuk indikasi lain
dapat menghambat produksi anion superoksid. yaitu berdasarkan prinsip selektif fototermolisis.
f. Kedelai (Soy) Laser yang dipilih adalah jenis Q switched dengan
Dikenal dua fraksi protein yang berefek panjang gelombang 500-1100 nm yang sesuai
mengurangi pigmentasi yaitu soybean trypsin dengan target kromofornya berupa melanin.
inhibitor dan Bowman-Birk inhibitor. Kedua protein Beberapa contoh Q switched yang dipakai adalah QS
ini terbukti secara in vitro dan in vivo mengurangi Nd YAG 532 nm, 1064nm, QS Ruby 694nm dan QS
pigmentasi dan mampu mencegah pigmentasi yang Alexanderite 755 nm.
disebabkan oleh paparan UV. Me-kanismenya II.11. Prognosis
melalui penghambatan pecahnya protease-activated HPI cenderung memudar seiring waktu dan
receptor 2 (PAR-2) yang diekspresikan di terapi. Pada hiperpigmentasi epidermal
keratinosit, sehingga diperkirakan berefek membutuhkan waktu 6-12 bulan untuk memudar,
menghambat transfer melanosom dari melanosit ke sedangkan hiperpigmentasi epidermal mungkin
keratinosit. butuh waktu bertahun-tahun. Kondisi peradangan
g. Niasinamid yang mendasari yang tidak diobati, dapat
Niasinamid atau nikotinamid, merupakan mengakibatkan lesi yang baru.
bentuk aktif dari vitamin B3. Niasinamid dapat
menghambat transfer melanosom ke keratinosit DAFTAR PUSTAKA
epidermis. Pemakaian niasinamid 5% dua kali sehari
selama 8 minggu memperbaiki lesi hi-perpgimentasi. 1. Davis C and Callender VD.
3. Pengelupasan Kimiawi Postinflammatory Hyperpigmentation. The
Pengelupasan kimiawi merupakan salah satu Journal of Clinical and Aesthetic
prosedur pengolesan bahan kimia yang Dermatology. 2010;3(7): 20-31
mengakibatkan perubahan struktur epidermis 2. Desai R. Hyperpigmentation Therapy: A
maupun dermis, mempercepat turnover epidermis Review. The Journal of Clinical and Aesthetic
dan menghilangkan keratinosit berpigmen, sehingga Dermatology. 2014;7(8):13-17
dapat dipakai untuk kelainan hiperpigmentasi. 3. Saghari S. Skin pigmentation and
Dikenal berbagai bahan pengelupas kimiawi seperti Pigmentation Disorders. In: Baumann L,
asam glikolat (GA), trichlor acetic acid (TCAA) Saghari S, Weisberg E (eds) Cosmetic
50% dan asam salisilat 20%-30%. Dermatology, Principles and Practice. 2nd ed.
4. Mikrodermabrasi New York. Mc Graw Hill Medical. 2009; 98-
Mikrodermabrasi merupakan tindakan non 108.
invasif yang paling sering dilakukan untuk
keperluan estetik. Prosedur tindakan ini memerlukan
waktu sekitar 20-30 menit dan dianjurkan untuk
dilakukan pengulangan setiap 2-4 minggu.
Mikrodermabrasi diindikasikan untuk tujuan estetik,
termasuk untuk mengatasi kelainan hiperpigmentasi
seperti melasma, hiperpigmentasi pasca inflamasi,
dan kelainan diskromia akibat penuaan kulit.

Anda mungkin juga menyukai