Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

PERANAN PULAU TERDEPAN DI WILAYAH IRIAN JAYA

OLEH:

FITRI YULIA RAHMA 1513010060

TEGARIKO LAZUARDI Y 1513010062

YUNITA EKA 1513010063

SANDI AL FIQRAN 1513010068

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR
BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Dewasa ini banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengenal daerah-daerah


pelosok seperti di Irian Jaya. Masyarakat hanya mengenal beberapa dari sekian
banyak daerah di Irian Jaya. Karena banyak yang berpikiran bahwa di Irian Jaya tidak
ada hal istimewa yang dimiliki. Hal itu bisa terjadi karena mereka hanya melihat dari
kasat mata, misal dari letaknya yang berada di ujung timur. Padahal apabila ditinjau
lagi banyak tempat-tempat indah yang bisa dikembangkan. Selain itu pembangunan di
Indonesia pun belum merata dan Irian Jaya merupakan salah satu daerah tertinggal
yang belum terjamah secara merata. Akibatnya akan timbul pemikiran lebih baik
melepaskan diri dari NKRI daripada dijadikan daerah tertinggal yang tidak
dipedulikan. Misalnya Papua Nugini yang memilih melepaskan diri dari Indonesia
dan mendirikan Negara sendiri beberapa tahun yang lalu.

Selain itu sikap masyarakat sendiri yang lebih memilih berlibur ke luar negeri.
Padahal ada banyak wisata yang bisa dikunjungi di daerah Irian Jaya. Masyarakat
menilai lebih terpandang jika sudah pernah berlibur ke luar negeri. Sedangkan apabila
masyarakat Indonesia mau melestarikan wisata yang ada di Irian Jaya akan lebih
berpotensi bagi Indonesia. Indonesia akan memiliki banyak wisatawan yang
berkunjung di Irian Jaya. Sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri
karena tempat wisata yang ada di Indonesia saja banyak di kunjungi wisatawan. Oleh
karena itu penulis menyusun makalah yang berjudul “Peranan Pulau Terdepan di
Wilayah Irian Jaya”.

II. TUJUAN
1. Untuk mengetahui yang termasuk pulau terdepan di wilayah Irian Jaya
2. Untuk mengetahui potensi yang dimiliki oleh pulau terdepan di wilayah Irian
Jaya
3. Untuk mengetahui permasalahan yang sering dihadapi oleh pulau-pulau
terdepan di wilayah Irian Jaya
4. Untuk mengetahui peran pemerintah dalam mempertahankan pulau-pulau
terdepan di wilayah Irian Jaya

BAB II

PERMASALAHAN

1. Apa saja yang termasuk pulau terdepan di wilayah Irian Jaya?


2. Apa saja potensi yang dimiliki oleh pulau terdepan di wilayah Irian Jaya?
3. Permasalahan apa saja yang sering dihadapi oleh pulau-pulau terdepan di wilayah
Irian Jaya?
4. Bagaimana peran pemerinntah dalam mempertahankan pulau-pulau terdepan di
wilayah Irian Jaya?
BAB III

PEMBAHASAN

A. PULAU TERDEPAN YANG ADA DISEKITAR WILAYAH IRIAN JAYA

Irian Jaya merupakan salah satu pulau terbesar di Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Irian Jaya terletak di Indonesia bagian timur yang mana berbatasan dengan
Papua Nugini dan Negara kepulauan di sekitarnya. Disamping menjadi pulau terbesar,
terdapat pulau-pulau kecil di sekitar Irian Jaya yang mana pulau tersebut termasuk
dalam pulau terdepan yang ada di sekitar wilayah Irian Jaya. Pulau-pulau tersebut
meliputi:
1. Pulau Miossu
2. Pulau Fani
3. Pulau Bras
4. Pulau Liki
5. Pulai Fanildo
6. Pulau Kolepon
7. Pulau Bepondi.
8. Pulau Laag

Pulau tersebut memiliki potensi alam yang sebenarnya baik untuk dikembangkan
dan dilestarikan. Disini peran pemerintah sangat penting dalam proses
pengembangannya.

B. POTENSI-POTENSI YANG DIMILIKI OLEH PULAU TERDEPAN DI WILAYAH


IRIAN JAYA

1. Pulau Miossu adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudra


Pasifik dan berbatasan dengan negara Palau. Pulau Miossu ini merupakan bagian
dari wilayah pemerintah Kabupaten Tembrauw yang dimekarkan dari Kabupaten
Sorong, provinsi Irian Jaya Barat. Pulau ini berada di sebelah timur laut dari Kota
Sorong dengan koordinat 0° 20′16″ LS, 132° 9′34″ BT. Dulu disebut pulau Dua
tetapi penduduk juga menyebutnya dengan pulau Besar dan pulau Kecil (dalam
bahasa Biak mneuba = kampung besar dan mnukasun = Kampung Kecil). Di
zaman kolonial, Belanda menyebutnya dengan Amsterdam dan Middleburg
Airfield. Sebelum Belanda masuk, pulau Dua dihuni oleh marga Paraibabo-Sarwa
dan pada tahun 1912 menjadi wilayah Zending UZV Doom dibawah penginjil
Yonas Nandissa. Tahun 1942 Firlep Paraibabo pindah ke daratan dan membuka
kampung Werur, yang seterusnya setelah PD II Belanda memerintahkan seluruh
masyarakat pulau Dua pindah ke Sausapor (kini merupakan salah satu distrik
kabupaten Tambrauw, Papua Barat) yang dijadikan tempat pemerintahan Bestuur.
Oleh Pemerintah Daerah Tembrauw, masyarakat suku dan Sinode GKI di Tanah
Papua, kedua pulau ini direncanakan dikembangkan menjadi tempat Wisata
Spiritual.
2. Pulau Fani adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudra Pasifik dan
berbatasan dengan negara Palau. Pulau Fani ini merupakan bagian dari wilayah
pemerintah Kabupaten Sorong, provinsi Irian Jaya Barat. Pulau ini berada di
sebelah utara dari Kota Sorong dengan koordinat 1° 4′28″ LU, 131° 16′49″ BT.
Pulau ini berpenghuni
3. Pulau Bras adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudra Pasifik dan
berbatasan dengan negara Palau. Pulau Bras ini merupakan bagian dari wilayah
pemerintah Kabupaten Biak Numfor, provinsi Papua. Pulau ini berada di sebelah
utara dari Kota Manokwari dengan koordinat 0° 55′57″ LU, 134° 20′30″ BT,
yang berpenduduk. Di Pulau ini terdapat 40 Kepala Keluarga dan satu pleton
Satuan Tugas Pengamanan Pulau Terluar (SATGASPAM) Marinir TNI AL.
Penduduk Pulau Brass berasal dari Biak. Awalnya mereka mendiami Pulau
Pegun. Namun karena wabah lalat yang menjangkiti pulau itu, akhirnya
penduduk pindah ke Pulau Brass. Diare dan muntaber penyakit yang ditimbulkan
wabah tersebut. Pulau Bras termasuk dalam wilayah administrasi Distrik Supiori
Barat, Kabupaten Supiori, Provinsi Papua. Tingginya keanekaragaman biota laut
dan masih terpeliharanya ekosistem yang ada di Kepulauan Mapia memberikan
peluang pengembangan industri wisata baik wisata alam, budaya dan
peninggalan sejarah Perang Dunia II.
4. Pulau Bepondi adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di samudra
Pasifik dan berbatasan dengan negara Palau. Pulau Bepondi ini merupakan
bagian dari wilayah pemerintah kabupaten Biak Numfor, provinsi Papua. Pulau
ini berada di sebelah utara dari pulau Biak dengan koordinat 0° 23′ 38″ LS,
135°16′ 27″ BT. Jumlah penduduk yang tinggal di pulau ini tidak tetap hal ini
disebabkan karena mata pencaharian yang tidak tetap.
5. Pulau Fanildo adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudra
Pasifik dan berbatasan dengan negara Palau. Pulau Fanildo ini merupakan bagian
dari wilayah pemerintah Kabupaten Biak Numfor, provinsi Papua. Pulau ini
berada di sebelah utara dari Kota Manokwari dengan koordinat 0° 56′22″ LU,
134° 17′44″ BT. Pulau ini tidak berpenghuni.
6. Pulau Liki adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di samudra Pasifik dan
berbatasan dengan negara Papua Nugini. Pulau Liki ini merupakan pulau paling
timur dari wilayah RI dan merupakan bagian dari wilayah pemerintah kabupaten
Jayapura, provinsi Papua. Pulau ini berada di sebelah utara dari pulau Papua
dengan koordinat 1° 34′ 26″ LS, 138° 42′ 57″ BT. Pulau Liki sendiri termasuk
pulau terluar yang berpenghuni. Pulau ini dihuni oleh 263 jiwa dengan 53 kepala
keluarga.di pulau liki terdapat tiga marga yang hidup berdampingan yaitu teno,
kiman, dan weirau. Setiap marga mempunyai wilayah tersendiri di pulau. Marga
teno berada di selatan, kiman di barat, dan weirau di tengah. Sebagian besar
warga bermatapencaharian sebagai nelayan. Memang pulau ini memiliki sumber
daya laut yang berlimpah. Berbagai macam biota laut tumbuh. Hal ini
dimungkinkan karena kondisi terumbu karang yang terjaga serta arus bawah laut
yang kuat. Selain alam bawah lautnya yang indah, pulau Liki juga mempunyai
potensi lain yang belum sepenuhya terkelola. Air terjun, hutan pantai, serta
pantainya yang berpasir putih menjadi daya tarik tersendiri yang patut
dikembangkan.
7. Pulau Kolepon adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Aru dan
berbatasan dengan negara Australia. Pulau Kolepon ini merupakan bagian dari
wilayah pemerintah Kabupaten Merauke, provinsi Papua. Pulau ini berada di
sebelah barat daya dari Pulau Yos Sudarso dengan koordinat 8° 12′49″ LS, 137°
41′24″ BT. Pulau Kolepon adalah pulau terdepan yang mempunyai luas yang
sangat besar. Luasnya mencapai 11.000 Km persegi. Pengembangan ekonomi
harus segera dilakukan di pulau ini, khususnya sektor perikanan. Pertemuan arus
antara Laut Arafuru dan Laut Australia membuat sumber daya ikan di perairan
pulau ini sangat melimpah. Hal ini pulau membuat perusahaan asal China
mendirikan pabrik pengolahan ikan di Distrik Wanam, Merauke. Selain itu marak
pencurian ikan di wilayah ini.
8. Pulau Laag adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Aru dan
berbatasan dengan negara Australia. Pulau Laag ini merupakan bagian dari
wilayah pemerintah Kabupaten Irian Jaya Timur, provinsi Papua. Pulau ini
berada di sebelah selatan dari Taman Nasional Lorentz (Irian Jaya) dengan
koordinat 5° 23′14″ LS, 137° 43′7″ BT. Pulau Laag merupakan pulau tak
berpenduduk. Namun di pulau ini terdapat dua buah pondokan yang dikelola oleh
Pemda Asmat. Pulau Laag ditumbuhi berbagai macam vegetasi, khususnya
vegetasi Hutan Pantai. Dominasi vegetasinya berupa Pohon Kasuari (Cassuarina
Equisetifolia) dan Waru (Hibiscus Tiliaceus). Tengah pulaunya berupa rawa
bakau. Usai mendata Pulau Laag, Tim Ekspedisi bergerak menuju Kampung
Omor. Omor adalah desa terdekat sebelum pulau. Pendataan berbagai aspek
kehidupan penduduk dilakukan disana.

C. PERMASALAHAN YANG SERING DIHADAPI OLEH PULAU TERDEPAN DI


WILAYAH IRIAN JAYA
Irian Jaya memang merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang sering
mengalami konflik. Terutama mengenai keinginan mereka untuk melepaskan dari
wilayah NKRI. Menurut beberapa sumber mengatakan hal ini terjadi karena tidak
seimbangnya pembangunan disana. Bahkan ada pula pernyataan yang mengatakan
akar masalahnya adalah Politik, yaitu tentang Kegagalan Proses Dekolonisasi dan
Masalah Referendum Illegal tahun 1969.
Selain itu, pemikiran masyarakat Irian Jaya yang masih sama dengan dahulu yaitu
keinginan untuk melepaskan diri dari NKRI. Hal itu menyebabkan bukan hanya
daerah pusat Irian Jaya yang menginginkan lepas dari Indonesia, namun pulau – pulau
terdepan Irian Jaya juga ingin melepaskan diri dari Indonesia. Sedangkan pulau –
pulau terdepan Irian Jaya justru memiliki banyak potensi untuk dikembangkan.
Apabila pulau – pulau terdepan Irian Jaya sudah mampu untuk mengembangkan
sumber daya alamnya bukan tidak mungkin mereka akan berusaha untuk melepaskan
diri dari NKRI.
Alasan pulau – pulau terdepan ingin melepaskan diri dari NKRI selain memang
bawaan dari leluhur juga karena mereka merasa pembangunan yang dilakukan oleh
pemerintah tidak sampai ke daerah Irian Jaya, terutama di pulau–pulau terdepan.
Pulau–pulau terdepan yang ada di Irian Jaya meskipun memiliki potensi besar, namun
hal itu belum bisa terjamah dengan baik oleh pemerintah ataupun penduduk aslinya.
Hal itu terjadi karena kurangnya sumber daya manusia yang dimiliki oleh daerah
tersebut. Karena pendidikan yang baik belum bisa mereka dapatkan. Selain itu tidak
adanya peralatan yang memadai bagi mereka. Jangankan peralatan elektronik, listrik
saja belum tentu sampai di daerah pulau–pulau terdepan Irian Jaya.

D. PERAN PEMERINTAH DALAM MEMPERTAHANKAN PULAU TERDEPAN DI


WILAYAH IRIAN JAYA

Bagi pemerintah mempertahankan wilayah sangat penting, untuk itu pemerintah


wajib berusaha keras dalam mempertahankan keutuhannya. Terutama wilayah pulau
terdepan yang pada dasarnya justru memiliki banyak potensi. Pemerintah harus
merubah gaya sentralisasi yang pembangunannya justru tidak merata, terutama
diwilayah yang terpencil seperti Irian Jaya. Karena pembangunan yang tidak merata
justru akan menimbulkan perpecahan. Contohnya saja, rakyat Irian Jaya pernah
mengancam pemerintah apabila pembangunan masih saja tidak sampai daerah Irian
Jaya mereka akan melepaskan diri dari Indonesia dan membentuk negara baru. Tentu
saja itu akan merugikan Indonesia. Berikut beberapa peran yang harus dilakukan
pemerintah dalam upaya mempertahankan keutuhan NKRI:
a. Melakukan pembangunan secara merata di wilayah Irian Jaya terutama daerah
perbatasan yang rawan ancaman dari luar. Contoh kecil dengan melakukan
pembangunan jalan aspal. Mungkin bagi masyarakat Jawa itu hal yang tidak
penting tapi bagi masyarakat Irian Jaya itu hal yang penting. Karena hingga saat
ini jalan – jalan di wilayah Irian Jaya sangat minim aspal.
b. Meningkatkan dan menambah infrastruktur di wilayah Irian Jaya. Karena di Irian
Jaya listrik belum merata. Bahkan banyak yang belum memiliki aliran listrik.
c. Melakukan pengembangan wilayah yang berpotensi untuk dijadikan tempat
wisata. Apabila pemerintah bersedia untuk mengembangkan wisata yang terdapat
di wilayah tersebut akan mendatangkan keuntungan. Terlebih lagi apabila banyak
wisatawan luar negeri yang berkunjung.
d. Menambah pengajar untuk ditugaskan mengajar di wilayah Irian Jaya terutama di
wilayah terpencil.
e. Melengkapi pelayanan kesehatan dan obat – obatan. Serta menambah jumlah
dokter ahli.
f. Menjamah pulau – pulau terdepan untuk diadakan pembangunan.
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang bisa diambil dari makalah ini adalah pada dasarnya daerah Irian
Jaya tak terkecuali pulau – pulau terdepannya memiliki potensi yang besar. Terutama
dalam bidang perekonomian yang didapatkan dari pengembangan wisata yang terdapat
di daerah Irian Jaya. Hanya saja sampai saat ini pembangunan yang dilakukan
pemerintah belum bisa dirasakan oleh masyarakat Irian Jaya. Hal itu yang mendorong
keinginan masyarakat Irian Jaya ingin melepaskan diri dari NKRI.
4.2 SARAN

Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan daerah Irian Jaya terutama pulau –


pulau terdepannya. Seharusnya pembangunan tidak tersentral di daerah Jakarta dan Jawa
saja. Melainkan daerah – daerah terdepan juga. Karena belum tentu pulau – pulau
terdepan tidak bisa menghasilkan sesuatu. Justru dari pulau – pulau terdepan itulah
banyak potensi yang harus digali.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

1. https://adepuspita28.wordpress.com/2013/03/24/pulau-terluar-di-sekitar-wilayah-
papua-2/ Sari, Ade Puspita.24 Maret 2013 (25 Februari 2016)
2.

Anda mungkin juga menyukai