Pestis
Pestis
Pengertian Pestisida
Berdasarkan asal katanya pestisida berasal dari bahasa inggris yaitu pest
berarti hama dan cida berarti pembunuh. Pestisida adalah substansi (zat) kimia
yang digunakan untuk membunuh atau mengendalikan berbagai hama. Yang
dimaksud hama bagi petani sangat luas yaitu : tungau, tumbuhan pengganggu,
penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus,
nematoda (cacing yang merusak akar), siput, tikus, burung dan hewan lain yang
dianggap merugikan. Pestisida yang digunakan di bidang pertanian secara spesifik
sering disebut produk perlindungan tanaman (crop protection products) untuk
membedakannya dari produk-produk yang digunakan dibidang lain.
(Djojosumarto, 2008)
RM
berupa (Sudarmo) :
melawan penyakit pada ternak, sedang secara tidak langsung pestisida yang
digunakan untuk melawan serangga atau hama termakan atau terminum oleh
ternak, seperti rumput yang telah terkontaminasi pestisida dimakan oleh ternak
pestisida ke aliran tanah bagian bawah atau permukaan air sungai. Hal ini akan
keracunan yang berakibat kematian pada satwa liar seperti burung, lebah,
serangga penyubur dan satwa liar lainnya. Keracunan tersebut dapat terjadi
secara langsung karena kontak dengan pestisida maupun tidak langsung karena
ini disebabkan bahan formulasi tertentu, dosis yang berlebihan atau mungkin
pada saat penyemprotan suhu atau cuaca terlalu panas terutama di siang hari.
5. Kematian musuh alami organisme pengganggu.
Kematian musuh alami tersebut dapat terjadi karena kontak langsung dengan
pestisida atau secara tidak langsung karena memakan hama yang mengandung
pestisida.
mati sedikit sekali atau tidak ada yang mati, meskipun telah disemprot dengan
pestisida dosis normal atau dosis lebih tinggi sekalipun. Perkembangan hama
perkembangan resistensi.
8. Meninggalkan residu.
residu pada produk pertanian, bahkan untuk pestisida tertentu masih dapat
pada produk pertanian tersebut tergantung pada dosis, interval aplikasi, faktor
pertanian dipanen.
sedikit dan mengakibatkan keracunan kronis. Bisa pula berakibat racun akut
bila jumlah pestisida yang masuk ke tubuh manusia dalam jumlah yang cukup
(Wudianto R, 2011).
1. Keracunan Kronis
waktu yang singkat dengan akibat kronis. Keracunan kronis dapat ditemukan
dalam bentuk kelainan syaraf dan perilaku (bersifat neuro toksik) atau
antara lain:
a) Pada syaraf
Gangguan otak dan syaraf yang paling sering terjadi akibat terpapar
bahan-bahan kimia beracun, maka hati itu sendiri sering kali dirusak
menyebabkan Hepatitis.
Universitas Sumatera Utara
c) Pada Perut
sengaja atau tidak) efeknya sangat buruk pada perut dan tubuh secara
dan melawan infeksi. Ini berarti tubuh menjadi lebih mudah terkena
infeksi, atau jika telah terjadi infeksi penyakit ini menjadi lebih serius
produksi sperma pada pria atau pertumbuhan telur yang tidak normal
2. Keracunan akut.
a. Efek akut lokal, yaitu bila efeknya hanya mempengaruhi bagian tubuh yang
b. Efek akut sistemik, terjadi apabila pestisida masuk kedalam tubuh manusia
sadar dengan gerakan halus maupun kasar dan pengeluaran air mata serta
masuk pestisida kedalam tubuh maka keracunan pestisida dapat terjadi dengan
melebar.
melebar
Saluran cerna Rasa terbakar pada mulut dan tenggorokan, hiper
Sistem nafas Batuk, nyeri dada dan sesak, susah bernafas dan nafas
berbunyi
(Djojosumarto, 2008)
2. Tindakan dekontaminasi
selanjutnya. Hindarkan kontak kulit dan/atau inhalasi dari uap atau debu
pestisida.
a. Umum
b. Posisi
lebih rendah dari tubuh dan kepala menoleh kesamping. Bila pasien
tidak sadar jaga agar saluran nafas tetap terbuka dengan menarik dagu
c. Suhu tubuh
penderita yang tidak sadar. Bila suhu tubuh penderita tinggi sekali dan
keringat berlebihan, dinginkan dengan menggunakan spon air dingin.
pertama.
2. Baca label produk untuk indikasi apakah induksi muntah boleh atau
e. Pernafasan
Bila terjadi henti nafas (muka atau lidah pasien dapat diputar) dan
f. Kejang-kejang
Tempatkan pengganjal padat diantara gigi-gigi dan cegah agar penderita
Perhatian :