Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sapnah

NIM : 34407017098

Kelas : 1B

KONSTRUKSI

TERBENTUKNYA

MASYARAKAT BANTEN

Pada zaman dahulu dikala pra sejarah pada masa pancama


purwwayugga 1800.000 tahun yang lalu homo erectus migrasi besar-besaran
dari aftika ke nusantara karena tempat asal mereka selalu kekeringan .Sering
terjadi bencana gempa bumi perekonomian penduduk sekitarnya belum stabil
dan pada akhirnya mereka menetap di bumi nusantara dan berevaluasi
perkembangan 100.000 homo sapiens.

Zaman Salakanagara

Kerajaan Salakanegara ini sudah ada pada abad pertama tahun masehi
dan diyakini merupakan kerajaan pertama di Nusantara. Pendiri Salakanagara
adalah Aki Tirem, yang kemudian dikenal pada masa kini sebagai Aki Tirem
Luhur Mulia atau yang lebih dikenal oleh masyarakat setempat dengan nama
Angling Dharma dalam nama Hindu dan Wali Jangkung dalam nama Islam. Aki
Tirem (Sang Aki Luhur Mulya), penghulu atau penguasa kampung setempat ini
yang akhirnya menjadi mertua Dewawarman ketika puteri Aki Tirem yang
bernama Dewi Pwahaci Larasati (Pohaci Larasati) diperisteri oleh Dewawarman.

Ketika Aki Tirem meninggal, Dewawarman menerima tongkat kekuasaan


yang kemudian menerima warisan untuk memimpin kelompok Salaka dan
mendirikan kerajaan yang lebih bercorak India, bernama Salakanagara (Negeri
Perak) pada tahun 130 Masehi.Dewawarman menjadi Raja I (pertama) yang
memikul tampuk kekuasaan Kerajaan Salakanagara. Saat menjadi Raja
Dewawarman I dinobatkan dengan nama Prabhu Dharmalokapala Dewawarman
Haji Raksagapurasagara.
Silsilah raja-raja Salakanagara

 Dewawarman
 Brabu Digwijayakasa dewawarman putra (160-198 M )
 Prabu Singasagara Bimayasawirya (198-258 M )
 Darma satyanagara (258-252 M)
 Darmasatyajaya (252-289 M)
 Ganayana dewa lingga bihumi (298-308 M )

Beberapa peninggalan Kerajaan Salakanagara:

 Batu Menhir, di wilayah Desa Cikoneng, Pandeglang


 Situs di Pulosari, Pandeglang
 Situs di Ujung Kulon, Pandeglang, Banten Selatan
 Situs Cihunjuran, Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang
 Batu Menhir, di Cihunjuran, Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang
 Batu Menhir, di Kecamatan Mandalawangi lereng utara Gunung Pulosari.
 Kolam pemandian purba, di Cihunjuran, Kecamatan Jiput, Kabupaten
Pandeglang
 Tiga Batu Menhir, di sebuah mata air di Cihunjuran, Kecamatan Jiput,
Kabupaten Pandeglang
 Batu Menhir, di Kecamatan Saketi lereng Gunung Pulosari, Kabupaten
Pandeglang
 Situs Batu Dakon, di Kecamatan Mandalawangi.

PERANG BUBAT

Perang bubat merupakan suatu perang antara kerajaan Majapahit


dengan kerajaan Sunda yang terjadi pada tahun 1357 Masehi. Perang tersebut
terjadi akibat adanya kesalahpahaman antara Prabu Maharaja Linggabuana dari
kerajaan Sunda dengan mahapatih Gajah Mada dari kerajaan Majapahit.

Disebut perang bubat dikarenakan perang tersebut terjadi di Pesanggrahan


Bubat. Perang tersebut dimenangkan oleh Majapahit dan mengakibatkan
tewasnya seluruh armada Kerajaan Sunda.

Awal terjadinya perang bubat yaitu diawali dari keinginan Prabu Hayam Wuruk
dari kerajaan Majapahit ingin memperistri putri Kerajaan Sunda yang bernama
Dyah Pitaloka Citraresmi. Motif awal dari pernikahan tersebut adalah untuk
menjadikan kerajaan Sunda sebagai sekutu Majapahit.

Setelah mendapatkan restu dari keluarga kerajaan Majapahit, Hayam Wuruk


langsung mengirimkan surat kehormatan kepada kerajaan Sunda untuk melamar
sang Putri kerajaan. Surat tersebut juga berisi tentang permintaan Hayam Wuruk
agar pernikahannya dilangsungkan di kerajaan Majapahit.
Setelah bermusyawarah dan berpikir panjang, akhirnya Raja Sunda
menerima lamaran dan permintaan Hayam Wuruk tersebut. Tak lama setelah itu
raja Sunda pun berangkat ke Majapahit bersama dengan sang Putri dan diiringi
sedikit prajurit kerajaan. Melihat hal itu, muncullah niat buruk dalam diri Gajah
Mada untuk menyerang dan menaklukkan sang Raja Sunda dan rombongannya.

Hal tersebut dipelopori dari keinginannya untuk memenuhi sumpah palapa yang
pernah dibuatnya sebelum raja Hayam Wuruk menjadi raja Majapahit yang mana
isi sumpahnya untuk menaklukkan semua kerajaan di Nusantara dan pada saat
itu hanya kerajaan Sunda lah yang belum dikuasai.

Dan akhirnya setelah raja Sunda dan rombongannya sampai di pesanggrahan


bubat, Gajah Mada langsung menyerangnya dan terjadilah perang bubat.
Dengan kekuatan yang tidak seimbang itu, akhirnya Gajah Mada dengan mudah
mengalahkan raja Sunda yang hanya membawa sedikit pasukannya.

Anda mungkin juga menyukai