Anda di halaman 1dari 4

Resume Antropologi Sosial

Kelompok 2
Bahitsatul Badiyah
Dede Rodali
Hikmatusoleha
Mufakoh
Retno Fauziah
Shela Agustin
Tia Fitri Khotimah

Definisi Antropologi Sosial


Antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi
budaya, perilaku, keanekaragaman, dan lain sebagainya. Antropologi adalah istilah kata
bahasa Yunani yang berasal dari kata anthropos dan logos. Anthropos berarti manusia dan
logos memiliki arti cerita atau kata.
Secara harfiyah antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia dan
kebudayaannya.

Pengertian Bagan Ruang Lingkup Antropologi Sosial


Antropologi fisik adalah ilmu yang mencoba menelaah manusia sebagai makhluk fisik yang
tumbuh dan berkembang hingga terjadinya keanekaragaman manusia menurut iri-ciri tubuh
atau fenotipe seperti warna kulit, rambut, warna mata, bentuk hidung dan sebagainya.

Sejarah Antropologi Sosial


Kebanyakan antropolog sependapat bahwa antropologi muncul sebagai suatu cabang
keilmuan yang jelas batasannya pada sekitar pertengahan abad ke-19, tatkala perhatian orang
pada evolusi manusia berkembang. Antropologi sebagai disiplin akademik baru dimulai tidak
lama setelah itu ketika pengangkatan pertama antropolog profesional di Universitas, museum,
dan kantor-kantor pemerintahan (Garbarino,1984;koenjtaraningrat,1991). Namun tidak ada
keraguan bahwa gagasan antropologi sudah ada jauh sebelumnya. Tapi, ihwal kapan adalah
diperdebatkan meski tidak khusus setiap antropolog dan ahli sejarah memiliki alasan sendiri-
sendiri untuk menentukan kapan antropologi dimulai. Dari sudut pandang “sejarah gagasan”,
tulisan-tulisan filsuf, dan peziarah yunani, sejarawan arab kuno, peziarah eropa kuno,
maupun masa renaisans, dan filsuf, ahli hukum, ilmuwan berbagai bidang dari Eropa,
semuanya bisa dianggap pendorong bagi dibangunnya tradisi antropologi (Koentjaraningrat,
1991).
Sebagai contoh, Alan Barnard (2000) berpendapat bahwa kelahiran antropologi
adalah ketika konsep “kontrak sosial” tersebut. Perdebatan pada abad ke-18 mengenai asal
usul bahasa dan megenai hubungan antara manusia dengan apa yang kita sebut primata yang
lebih tinggi juga relevan, sebagaimana halnya perdebatan pada abad ke-19 antara poligenesis
(keyakinan bahwa setiap ‘ras’ mempumyai asal usul terpisah) dan monogenesis (keyakinan
bahwa manusia memiliki asal usul keturunan yang sama, dari adam atau dari makhluk
semacam kera.
Antropologi di Eropa pada abad ke-18
Menurut Jean jacques Rousseau, dalam tulisannya of the social contract (1973[1762]:183),
menyatakan bahwa: “kalau kita mengikuti pandangan [Grotius] bahwa kekuasaan itu
dibangun bagi yang dikuasai, maka niscaya spesies manusia terbagi-bagi menjadi begitu
banyak kelompok seperti kelompok penggembalaan ternak –nya demi kepentingan mereka
sendiri” (1973[1762]:183).
Antropologi pada abad ke-19, terlebih abad ke-20, berkembang dalam arah yang lebih
sistematik dan menggunakan peralatan metodologi ‘ilmiah’. Persoalan paradigma menjadi
semakin penting. (achmad fedyani saifuddin, 2006)

Pendekatan Antropologi Sosial


Pada dasarnya, perhatian antropologi yang paling awal adalah mengenai ciri-ciri dan
sifat-sifat masyarakat: bagaimana manusia berhubungan satu sama lain, dan bagaimana
masyarakat berubah sepanjang waktu dan mengapa masyarakat berubah sepanjang waktu.
Pendekatan secara interaktif memusatkan perhatian pada mekanisme, yang melalui
mekanisme tersebut individu-individu saling berhadapan dengan individu lainnya, atau
semata-mata tentang cara-cara individu-individu mendefinisikan situasi sosial mereka.
Pendekatan yang di gunakan antropologi menggunakan pendekatan kuantitatif
(positivistik) dan kualitatif (naturalistik). Artinya, dalam penelitian antropologi dapat di
lakukan melalui pengkajian secara statistik matematis, baik di lakukan untuk mengukur
pengaruh maupun maupun korelasi antar variabel penelitian, maupun dilakukan secara
kualitatif-naturalistik.
Selain pendekatan positivistik dan naturalistik, menurut kapplan dan manners(1999:6)
dalam antropologi pun di kenal pendekatan relativistik dan lomparatif. Pendekatan relativistik
memandang bahwa setiap kebudayaan merupakan konfigurasi unik yang memiliki cita rasa
kha, gaya, serta kemampuan tersendiri. Keunikan itu sering di nyatakan dengan dukungan
maupun tanpa dukungan bukti serta tidak banyak upaya membahas atau menjelaskannya.
Memang dalam pengertian tertentu, setiap budaya itu unik, persis sebagaimana uniknya
individu,tiap helai rambut dan tiap atom di alam semesta tidak sama. Perbedaan itu kadarnya
bermacam-macam. Apabila suatu fenomena sepenuhnya unik maka mustahil kita akan
memahaminya. Sebab kita mampu memahami sesutu fenomena hanya dengan memahami
bahwa ia mengandung beberapa kemiripan tertentu dengan hal-hal yang telah kita kenal
sebelumnya. Masyarakat relativ menyatakan bahwa suatu budaya harus diamati sebagai suatu
kebulatan tunggal dan hanya sebagai dirinya sendiri.

Teori Antropologi Sosial


Dalam antropologi sosial atau budaya, suatu pembedaan sering kali dibuat antara
‘etnografi’ dan ‘teori’. Etnografi secara harfiah adalah praktik penulisan mengenai suatu
masyarakat. Sering kali etnografi sebagai cara kita untuk manjadikan masuk akal mode
pemikiran orang lain, karena ahli antropologi biasanya mempelajari budaya lain ketimbang
kebudayaannya sendiri.oleh karena itu, teori dan etnografi mau tak mau menjadi satu
kesatuan, seperti dua sisi pada sekeping uang logam. Adalah tidak mungkin kita
membicarakan dalam etnografi tanpa gagasan tertentu tentang apa yang penting dan yang
tidak penting.

Etnografi adalah berasal dari kata ethnos yang berarti bangsa dan graphein yang
berarti tulisan atau uraian. Jadi berdasarkan asal katanya, etnografi berarti tulisan tentang/
mengenai bangsa. Namun pengertian tentang etnografi tidak hanya sampai sebatas itu.
Burhan Bungin ( 2008:220) mengatakan etnografi merupakan embrio dari antropologi.
Artinya etnografi lahir dari antropologi di mana jika kita berbicara etnografi maka kita tidak
lepas dari antropologi setidaknya kita sudah mempelajari dasar dari antropologi. Etnografi
merupakan ciri khas antropologi artinya etnografi merupakan metode penelitian lapangan asli
dari antropologi

Macam-macam Antropologi Sosial


Macam-macam Antropologi Sosial adalah sebagai berikut:
1. Antropologi fisik
2. Antropologi budaya
3. Antropologi medis
4. Antropologi psikologi
5. Antropologi sosial
Antropologi fisik mampelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak
perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam
berbagai jenis (species ). Keistimewaan apapun yang dianggap melekat pada dirinya yang
dimiliki manusia, mereka digolongkan pada binatang menyusui, khususnya primata.
Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia ataupun cara
hidupnya dalam masyarakat. Menurut Havilan cabang antropologi budaya ini dibagi-bagi lagi
menjadi tiga bagian, yakni arkeologi, antropologi linguistik, dan etologi. Untuk memahami
pekrjaan para ahli antropologi budaya, kita harus tahu tentang hakikat kabudayaan,
menyangkut konsep kabudayaan, dan karakteristiknya serta kebudayaan dan kepribadian.
Antropologis medis merupakan subdisiplin yang sekarang paling populer di Amerika
serikat, bahkan tumbuh pesat dimana-mana. Antropologis medis ini banyak membahas
hubungan antara penyakit dan kebudayaan yang tampak mempengaruhi evolusi manusia,
terutama berdasarkan hasil-hasil penemuan paleopatologi. Beberapa dokter yang menjadi
ahli antropologi medis pada masa-masa awal adalah W.H.R. Rivers yang merasa tertarik pada
reaksi penduduk pribumi terhadap penyakit, dimana para penduduk berkeyakinan bahwa
datangnya penyakit sebagai kejadian alam yang tidak berhubungan dengan kebudayaan.
Antropologis psikologi bidang ini merupakan wilayah antropologi yang mengkaji tentang
hubungan antara individu dengan makna dan nilai dengan kebiasaan sosial dari sistem budaya
yang ada. Adapun ruang lingkup antropologi psikologi tersebut sangat luas dan menggunakan
berbagai pendekatan pada masalah kemunculan dalam interaksi antara pikiran, nilai, dan
kebiasaan sosial. Kajian ini dibntuk secara khusus oleh percakapan interdisipliner antara
antropologi dan ruang lingkup lain dalam ilmu-ilmu sosial serta humaniora (Schawartz,
1992). Sedangkan fokus kajian bidang ini terpusat pada individu dalam masyarakat makin
mendekatkan hubungan dengan psikologi dan psikistri dibanding dengan mainstream
antropologi. Namun, secara historis bidang antropologi psikologi tersebut lebih dekat pada
psikoalanisasi daripada psikologi eksperimental.
Antropologi sosial bidang ini mulai dikembangkan oleh James George Frazer di Amerika
serikat pada awal abad ke-20. Dalam kajiannya, antropologi sosial mendeskripsikan proyek
evolusionis yang bertujuan untuk merekontruksi masyarakat primitif asli dan mencatat
perkembangannya melalui berbagai tingkat peradaban .

Anda mungkin juga menyukai