Anda di halaman 1dari 3

Epidemiologi

Pada dekade sebelum pemberian vaksin campak hidup pada tahun 1963, rata-rata 549.000 kkasus
campak dan 495 kematian campak dilaporkan setiap tahun. Namun, hamper setiap orang
Amerika terkena campak selama masa hidup mereka,dan diperkirakan ada 3-4 juta kasus campak
terjadi setiap tahun. Pada akhir 1980-an, wabah campak masih terjadi di antara anak usia sekolah
yang telah menerima satu dosis vaksin campak. Pada tahun 1989, jadwal vaksinasi dosis kedua
direkomendasikan oleh Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP, American
Academy of Pediatrics (AAP), dan American Academy of Family Physicians (AAFP).2

Selama 1989-1991, timbulnya campak terjadi ketika lebih dari 55.000 kasus dan 123 kematian
dilaporkan terjadi. Epidemiologi selama kejadian ditandai terutama oleh kasus pada anak usia
prasekolah yang tinggal di daerah perkotaan miskin yang belum divaksinasi tepat waktu dengan
satu dosis vaksin campak. Pada tahun 2000, campak endemic dinyatakan “tersingkir” dari
Amerika Serikat.2

Selama 2001-2008, 557 kasus campak dilaporkan terjadi di Amerika Serikat. Angka rata-rata
kasus campak yang dilaporkan per tahun adalah 56 (kisaran: 37-140 kasus/tahun). Mayoritas
pasien kasus penduduk AS tidak divaksinasi (66%) atau memiliki status vaksinasi yang tidak
diketahui (16%). Dari 557 kasus campak dilaporkan, 232 (42%) merupakan impor (median dari
26 impor/tahun). Sebagai perbandingan, selama 2009-2014, 1.264 kasus campak dilaporkan
terjadi di Amerika Serikat. Jumlah rata-rata kasus campak yang dilaporkan per tahun adalah 130
(kisaran: 55-667 kasus/tahun). Mayoritas pasien kasus penduduk AS tidak divaksinasi (74%)
atau memiliki status vaksin yang tidak diketahui (16%).2

Di Indonesia, menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) campak menduduki tempat ke-
5 dalam urutan 10 macam penyakit utama pada bayi(0,7%) dan tempat ke-5 dalam urutan 10
macam penyakit utama pada anak usia 1-4 tahun (0,77%).

Dari penelitian retrospektif dilaporkan bahwa campak di Indonesia ditemukan sepanjang tahun.
Studi kasus campak yang dirawat inap di rumah sakit selama kurum waktu lima tahun,
memperlihatkan peningkatan kasus pada bulan Maret dan mencapai puncak pada bulan Mei,
Agustus, September dan Oktober.3
Pengalaman menunjukkan bahwa epidemi campak di Indonesia timbul secara tidak teratur. Di
daerah perkotaan epidemi campak terjadi setiap 2-4 tahun. Wabah terjadi pada kelompok anak
yang rentan terhadap campak, yaitu di daerah dengan populasi balita banyak mengidap gizi
buruk dan daya tahan tubuh yang lemah. Telah diketahui bahwa campak menyebabkan
penurunan daya tahan tubuh secara umum, sehingga mudah terjadi

patonomonis campak (bercak Koplik). Menentukan diagnosis juga perlu ditunjang data
epidemiologi. Tidak semua kasus manifestasinya sama dan jelas.1,3

c. Pemeriksaan Penunjang

Infeksi virus campak dapat didiagnosis dengan hasil tes positif serologic untuk immunoglobulin
campak (Ig) antibody M, peningkatan yang signifikan dalam konsentrasi antibody igG campak
dipasangkan specimen serum akut dan konvalesen oleh uji serologis standar, atau isolasi virus
campak atau identifikasi campak RNA (dengan reverse transcriptase-polymerase chain reaction
assay) dari specimen klinis, seperti urin, darah atau cairan tenggorokan atau nasofaring. Metode
paling sederhana dari penegakkan diagnosis campak pengujian antibody IgM pada specimen
serum tunggal yang diperoleh selama pertemuan pertama dengan orang yang diduga menderita
penyakit. Sensitivitas tes IgM campak bervariasi dengan waktu pengumpulan specimen dan
status imunisasi kasus dan dapat berkurang selama 72 jam pertama setelah onset ruam. Jika
hasilnya negatif untuk IgM campak dan pasien memiliki ruam umum yang berlangsung lebih
dari 72 jam, specimen serum kedua harus diperoleh, dan uji IgM campak harus diulang. IgM
campak yang terdeteksi selama minimal 1 bulan setelah onset ruam pada orang yang tidak
diimunisasi tapi mungkin tidak ada atau hadir hanya transiently pada orang diimunisasi dengan 1
atau 2 dosis vaksin. Oleh karena itu, tes IgM negatif tidak boleh digunakan untuk menyingkirkan
diagnosis pada orang diimunisasi. Orang dengan penyakit ruam demam yang seronegatif untuk
IgM campak harus diuji untuk rubella menggunakan specimen yang sama. Genotip dari isolate
virus memungkinkan penentuan pola impor dan transmisi, dan sekuensing genom dapat
digunakan untuk membedakan antara tipe liar dan vaksin infeksi virus pada mereka yang telah
diimunisasi baru-baru ini. Semua kasus campak dicurigai harus segera dilaporkan ke departemen
kesehatan lokal atau Negara tanpa menunggu hasil tes diagnostic. Campak sekarang merupakan
daftar penyakit nasional yang harus dilaporkan ke Centre for Disease Control (CDC) dalam
waktu 24 jam.9

d. Diagnosis Banding

Anda mungkin juga menyukai