PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
lahan pekarangan yang dulunya luas berubah menjadi gedung-gedung
menjulang tinggi dan hutan serta sungai yang dulunya menjadi dasar untuk
bercocok tanam, bertani, berternak, sekarang sudah menjadi daratan. Sekarang
hampir tidak ada lagi lahan pekarangan.
Menurut Seokartawi (1990) dalam jurnal ilmiah Johanes Jonick J.ndawa
melakukan kegiatan usaha tani dapat meningkatkan pendapatannya sehingga
kebutuhan sehari – hari dapat terpenuhi. Jika melihat perkembangan sekarang
ini pemanfaatan lahan pekarangan atau halaman rumah perlu dikembangkan.
Pertambahan jumlah penduduk yang semakin hari semakin bertambah sudah
pasti akan memerlukan stok pangan dan pakan dalam jumlah besar. Semakin
meningkatnya teknologi mempengaruhi meningkatnya biaya – biaya barang
dan jasa lainnya termasuk biaya bahan – bahan pokok yang kita gunakan untuk
keperluan sehari – hari. Dengan pemanfaatan lahan pekarangan maka akan
sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan kita setiap harinya di rumah
tangga.
Selain pemanfaatan pekarangan rumah, sampah organik seperti daun-
daunan yang berada di sekitar rumahpun dapat dimanfaatkan sebagai bahan
membuat pupuk untuk tanaman.
B. Masalah
Pekarangan adalah tempat yang harus kita manfaatkan sebaik-baiknya
agar kita dapat memperoleh manfaat yang besar juga. Adapun masalahnya
adalah sebagai berikut :
1. Masih ditemukan pekarangan yang tidak dimanfaatkan.
2. Lahan pekarangan yang kurang sehingga sulit dalam pemanfaatannya.
3. Belum adanya motivasi untuk bercocok tanam dan memanfaatkan
pekarangan paving block
2
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan yang ingin di capai dalam pengembangan pemberdayaan
masyarakat ini antara lain : mampu memanfaatkan perkarangan dengan
tanaman palawija serta meningkatkan keterampilan keluarga dan
masyarakat dalam pemanfaatan lahan, mengembangkan kegiatan
ekonomi produktif keluarga serta menciptakan lingkungan hijau yang
bersih dan sehat secara mandiri.
b. Tujuan Khusus
1. Dapat memilih tanaman yang dapat dimanfaatkan
2. Dapat memelihara pekarangan yang sudah dimanfaatkan
3. Dapat menanam tanaman palawija dipekarangan
4. Dapat memanfaatkan hasil panen dari tanaman palawija
D. Sistematika
Untuk memberikan gambaran penulisan proposal ini, maka penulis
memberikan sistematika penulisan sebagai berikut. Pada BAB I
Pendahuluan, memberikan gambaran tentang proposal secara keseluruhan
sehingga pembaca dapat memperoleh informasi singkat dan tertarik utnuk
membaca lebih lanjut.Didalam pendahuluan memaparkan tentang latar
belakang,masalah,tujuan,dan sistematika penulisan.Pada BAB II Tinjauan
Pustaka,memberika gambaran secara umum tentang pengertian
pekarangan rumah,manfaat pekarangan rumah,tujuan pemanfaatan
pekarangan rumah.Dan pada BAB III : METODOLOGI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Menggambarkan Kegiatan yang
akan direncanakan dan dilaksanakan oleh kelompok
E. Manfaat
Lahan pekarangan apabila dikelola dengan baik akan memberikan
banyak manfaat bagi pemenuhan kebutuhan gizi maupun sebagai sumber
3
tambahan penghasilan keluarga. Lahan pekarangan memiliki berbagai
fungsi dan manfaat, diantaranya sebagai berikut:
1. Fungsi Lumbung Hidup
Untuk menghadapi musim paceklik, pekarangan biasanya dapat
membantu penghuninya menyediakan sumber pangan yang hidup
(lumbung hidup) seperti : tanaman palawija, tanaman pangan dan
hortikultura, hasil binatang peliharaan, dan ikan.
2. Fungsi Warung Hidup
Pekarangan menyediakan berbagai jenis tanaman dan binatang
peliharaan yang setiap saat siap dijual untuk kebutuhan keluarga
pemiliknya.
3. Fungsi Apotik Hidup
Pekarangan menyediakan berbagai jenis tanaman obat-obatan,
misalnya lengkuas, Ketumbar, kunyit, kencur, jahe, paria, kapulaga
dan sebagainya. Tanaman tersebut dapat digunakan untuk obat-
obatan tradisional yang tidak kalah khasiatnya dengan obat-obatan
yang diproduksi secara kimiawi
4. Fungsi sosial
Lahan pekarangan yang letaknya berbatasan dengan tetangga
biasanya digunakan untuk ngumpul-ngumpul tempat bermain,
berdiskusi, dan kegiatan sosial lainnya. Hasil pekarangan biasanya
saling ditukarkan dengan hasil pekarangan tetangga untuk menjalin
keeratan hubungan sosial.
5. Fungsi Sumber Benih dan Bibit
Pekarangan yang ditamani berbagai jenis tanaman dan untuk
memelihara ternak atau ikan mampu menyediakan benih atapun bibit
baik berupa biji-bijian, stek, cangkok, okulasi maupun bibit ternak
dan benih ikan.
6. Fungsi Pemberi keasrian
Pekarangan yang berisi berbagai jenis tanaman, baik tanaman
merambat, tanaman perdu maupun tanaman tinggi dan besar, dapat
menciptakan suasana asri dan sejuk.
4
7. Fungsi Keindahan
Pekarangan yang ditanami dengan berbagai jenis tanaman bunga-
bungaan dan pagar hidup yang ditata rapi akan memberi keindahan
dan ketenangan bagi penghuninya.
F. Ruang Lingkup
G. Sasaran
adalah kurang lebih 5 minggu dengan kisaran biaya sekitar Rp. 40.000
a. Pemasukan
b. Pengeluaran
5
Bibit 1 Rp. 5000 Rp. 5000
kangkung
merah
I. Pelaksanaan
Minggu I
proposal.
Minggu II
Minggu III
6
Minggu IV dan V
Minggu VI
pemberdayaan masyarakat.
dengan cara :
1) Penanaman bibit
b. Isilah aqua gelas dengan tanah yang baik kemudian letakan pada
7
2) Perawatan bibit
a. Siram bibit tanaman dengan air secukupnya dan secara rutin setiap
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
menumbuhkan kesadaran keluarga agar mau dan mampu memanfaatkan bahan
pekarangan menjadi sumber pangan dan gizi keluarga. Pekarangan rumah kita
dapat kita manfaatkan sesuai dengan selera dan keinginan kita. Misalnya
dengan menanam tanaman produktif seperti tanaman hias, buah, sayuran,
rempah-rempah dan obat-obatan. Dengan menanam tanaman produktif di
pekarangan akan memberi keuntungan ganda, salah satunya adalah kepuasan
jasmani dan rohani (Anonim, 2009). Taman indah di sekitar rumah akan
mampu membangkitkan semangat dan memberi inspirasi bagi yang
memandang. Sebuah pepatah Cina kuno”Apabila ingin bahagia selama hidup,
buatlah taman yang indah”. Pepatah ini ada benarnya mengingat arti penting
taman dalam sebuah rumah tinggal (Supriati, dkk 2008).
Taman sayur merupakan contoh taman yang multifungsi. Di satu sisi
tampilannya cukup memberikan kesan dan ketika dipanen dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pangan (Supriati, dkk 2008). Bahkan jika jumlahnya cukup
banyak bisa dijual yang akan memberikan keuntungan ekonomis. Martha
Stewart juga melakukan usaha berkebun sayuran di pekarangan yang terdapat
di belakang rumahnya di kawasan Bedford, Cantitoe Corners sejak tahun
2001. Stewart berpendapat yang dibutuhkan setiap hari adalah makanan,
sehingga beliau tidak membuat taman bunga di pekarangan rumahnya
(Stewart dalam LIVING, 2010).
Selain dari manfaat estetis dan produktif dari taman sayur ada manfaat lain
yang bisa kita peroleh. Dengan taman sayur di pekarangan kita ikut
mendukung gaya hidup hijau yang merupakan suatu usaha untuk mengatasi
laju pemanasan global yang bisa kita mulai dari rumah kita (Anonim, 2010).
Sebagaimana kita tahu tumbuhan pada siang hari berfotosintesis dengan
mengambil CO2 dari udara dan sebagai hasilnya tumbuhan melepaskan O2 ke
udara. Jadi dengan menanam sayuran di pekarangan rumah dapat mengurangi
konsentrasi CO2 yang semakin meningkatkan akibat emisi kendaraan bermotor
yang lalu lalang di sekitar rumah kita. Dengan demikian kualitas udara di
sekitar rumah kita menjadi lebih baik.
10
2.3 JENIS-JENIS TANAMAN PALAWIJA
Jagung Ubi
Sorghum Gembili
Cabai Wortel
Kacang hijau Mentimun
Kacang tunggak Oyong
Kedelai Kacang panjang
Singkong Talas
Kentang
1. Meningkatkan Perekonomian
Bukan hanya padi yang dapat dijual, akan tetapi, tanaman palawija
yang sudah panen juga dapat dijual. Tanaman palawija dapat diolah dan
juga dapat dikonsumsi langsung. Sehingga, tingkat penjualan tanaman
palawija juga laku dipasaran karena juga dibutuhkan.
Tujuan Khusus
11
2.2 Dapat memelihara pekarangan yang sudah dimanfaatkan
3. Dapat menanam tanaman palawija dipekarangan
4. Dapat memanfaatkan hasil panen dari tanaman palawija
BAB III
1. PENGKAJIAN
A. Metode
Wawancara
12
Metode wawancara kami lakukan untuk memperoleh data
atau informasi masalah yang ada di Komplek Purnabhakti 2
RT/RW 002/003 Kel. Karangsari Kec. Neglasari Kota Tangerang
Prov. Banten, tentang kurangnya minat masyarakat untuk
memanfaatkan pekarangan rumahnya, dengan cara mengajukan
beberapa pertanyaan.
Studi Dokumentasi
Metode studi dokumentasi kami lakukan untuk memperoleh
data umum berkaitan dengan data kependudukan Komplek
Purnabhakti 2 RT/RW 002/003 Kel. Karangsari Kec. Neglasari
Kota Tangerang Prov. Banten yang kami butuhkan.
Observasi
Metode observasi kami lakukan untuk mengetahui
bagaimana keadaan pekarangan rumah warga di Komplek
Purnabhakti 2 RT/RW 002/003 Kel. Karangsari Kec. Neglasari
Kota Tangerang Prov. Banten.
B. Lokasi
Komplek. Purnabhakti 2 RT/RW 002/003 Kel. Karangsari Kec.
Neglasari Kota Tangerang Prov. Banten
C. Sumber Data
Beberapa warga berjumlah 8 KK yang dijadikan sample dari
Komplek RT/RW 002/003 Kel. Karangsari Kec. Neglasari Kota
Tangerang Prov. Banten
1. Sekolah TK
2. Pos Kamling
Kegiatan Masyarakat :
13
1. Paguyuban Pensiunan
B. Data Khusus
Data hasil wawancara :
Berikut adalah hasil wawancara yang kami lakukan kepada 8
KK di Komplek RT/RW 002/003 Kel. Karangsari Kec. Neglasari
Kota Tangerang Prov. Banten, bahwa
3.2 PERENCANAAN
Hari/Tanggal :
Waktu :
Kegiatan Pemberdayaan untuk mengobservasi hasil dari
Penananman dan Perawatan Bibit Tanaman
Hari/Tanggal :
Waktu :
Presentasi Laporan Hasil Pemberdayaan Pemanfaatan
Pekarangan Pavingblock.
14
3.3 PELAKSANAAN
A. Topik Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pemanfaatan pekarangan rumah pavingblock
C. Metode
Pemberian informasi tentang pemanfaatan pekarangan rumah
pavingblock dan pemberian contoh cara menanam dan merawat bibit
tanaman.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.co.id/search/client=ucweb-b
bookmark&og=bab+|bmodifikasi+pekarangan&ags=mobile-gws-
lite.&q=bab+|+modifikasi+pekarangan
http://saeful-hodijah.blogspot.co.id/2011/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://tatangkostaman.blogspot.co.id/2010/08/pemanfaatan-pekarangan.html
16
17