Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pekarangan pada dasarnya merupakan lahan di sekitar rumah yang di


dalamnya tumbuh sayur-mayur, kolam ikan, tanaman buah-buahan dan obat-
obatan yang dapat digunakan untuk kehidupan sehari hari, baik untuk tamu
maupun lainnya yang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk dibeli. Menurut
pendapat Penny (1984:2) mengatakan bahwa pekarangan merupakan tanaman
dengan aneka ragam tumbuhan, tanaman, ternak, dalan ikan, sumber sayur
mayur, air (sumur), sumber kayu bakar, obat-obatan dan lainnya. Lebih jauh
lagi dijelaskan bahwa tujuan utama dari pekarangan adalah untuk kebutuhan
diri sendiri, untuk anak” dan keluarga.
Pada tahun 1994 pada umumnya masyarakat di Indonesia banyak yang
bekerja sebagai petani dan memanfaatkan lahan perkarangan untuk bercocok
tanam. Bertani atau bercocok tanam adalah pekerjaan yang bisa dikatakan
pekerjaan yang menjamin masa depan keluarga. Bertani juga bisa dilakukan
disekitar rumah seperti yang banyak dilakukan oleh masyarakat dahulunya.
Lahan perkarangan yang berada di sekitar rumah sangat besar manfaatnya
apabila ditanami dengan tanaman sayur-sayuran, obat-obatan, buah-buahan
atau kolam ikan dan ternak unggas terutama dari segi ekonominya. Bahkan
pekarangan punya banyak fungsi dan manfaat, dalam hal ini fungsi
perkarangan dapat dikategorikan kedalam beberapa aspek yaitu fungsi secara
ekonomi, sosial dan budaya.
Bagi masyarakat Indonesia pekarangan sangat berarti untuk dijaga,
dirawat, dikelola karena manfaatnya sangat besar untuk ekonomi. Pemilik
pekarangan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli sayur-sayuran
seperti kangkung, sawi, cabe, serai dan lainnya, semua sudah tersedia
dipekarangan.
Dewasa ini perkembangan teknologi semakin hari semakin meningkat,
diikuti dengan meningkatnya bahan-bahan pokok yang mengakibatkan
tingginya seolah terkikis habis karena masuknya warga pendatang, tanah dan

1
lahan pekarangan yang dulunya luas berubah menjadi gedung-gedung
menjulang tinggi dan hutan serta sungai yang dulunya menjadi dasar untuk
bercocok tanam, bertani, berternak, sekarang sudah menjadi daratan. Sekarang
hampir tidak ada lagi lahan pekarangan.
Menurut Seokartawi (1990) dalam jurnal ilmiah Johanes Jonick J.ndawa
melakukan kegiatan usaha tani dapat meningkatkan pendapatannya sehingga
kebutuhan sehari – hari dapat terpenuhi. Jika melihat perkembangan sekarang
ini pemanfaatan lahan pekarangan atau halaman rumah perlu dikembangkan.
Pertambahan jumlah penduduk yang semakin hari semakin bertambah sudah
pasti akan memerlukan stok pangan dan pakan dalam jumlah besar. Semakin
meningkatnya teknologi mempengaruhi meningkatnya biaya – biaya barang
dan jasa lainnya termasuk biaya bahan – bahan pokok yang kita gunakan untuk
keperluan sehari – hari. Dengan pemanfaatan lahan pekarangan maka akan
sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan kita setiap harinya di rumah
tangga.
Selain pemanfaatan pekarangan rumah, sampah organik seperti daun-
daunan yang berada di sekitar rumahpun dapat dimanfaatkan sebagai bahan
membuat pupuk untuk tanaman.

B. Masalah
Pekarangan adalah tempat yang harus kita manfaatkan sebaik-baiknya
agar kita dapat memperoleh manfaat yang besar juga. Adapun masalahnya
adalah sebagai berikut :
1. Masih ditemukan pekarangan yang tidak dimanfaatkan.
2. Lahan pekarangan yang kurang sehingga sulit dalam pemanfaatannya.
3. Belum adanya motivasi untuk bercocok tanam dan memanfaatkan
pekarangan paving block

2
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan yang ingin di capai dalam pengembangan pemberdayaan
masyarakat ini antara lain : mampu memanfaatkan perkarangan dengan
tanaman palawija serta meningkatkan keterampilan keluarga dan
masyarakat dalam pemanfaatan lahan, mengembangkan kegiatan
ekonomi produktif keluarga serta menciptakan lingkungan hijau yang
bersih dan sehat secara mandiri.

b. Tujuan Khusus
1. Dapat memilih tanaman yang dapat dimanfaatkan
2. Dapat memelihara pekarangan yang sudah dimanfaatkan
3. Dapat menanam tanaman palawija dipekarangan
4. Dapat memanfaatkan hasil panen dari tanaman palawija

D. Sistematika
Untuk memberikan gambaran penulisan proposal ini, maka penulis
memberikan sistematika penulisan sebagai berikut. Pada BAB I
Pendahuluan, memberikan gambaran tentang proposal secara keseluruhan
sehingga pembaca dapat memperoleh informasi singkat dan tertarik utnuk
membaca lebih lanjut.Didalam pendahuluan memaparkan tentang latar
belakang,masalah,tujuan,dan sistematika penulisan.Pada BAB II Tinjauan
Pustaka,memberika gambaran secara umum tentang pengertian
pekarangan rumah,manfaat pekarangan rumah,tujuan pemanfaatan
pekarangan rumah.Dan pada BAB III : METODOLOGI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Menggambarkan Kegiatan yang
akan direncanakan dan dilaksanakan oleh kelompok

E. Manfaat
Lahan pekarangan apabila dikelola dengan baik akan memberikan
banyak manfaat bagi pemenuhan kebutuhan gizi maupun sebagai sumber

3
tambahan penghasilan keluarga. Lahan pekarangan memiliki berbagai
fungsi dan manfaat, diantaranya sebagai berikut:
1. Fungsi Lumbung Hidup
Untuk menghadapi musim paceklik, pekarangan biasanya dapat
membantu penghuninya menyediakan sumber pangan yang hidup
(lumbung hidup) seperti : tanaman palawija, tanaman pangan dan
hortikultura, hasil binatang peliharaan, dan ikan.
2. Fungsi Warung Hidup
Pekarangan menyediakan berbagai jenis tanaman dan binatang
peliharaan yang setiap saat siap dijual untuk kebutuhan keluarga
pemiliknya.
3. Fungsi Apotik Hidup
Pekarangan menyediakan berbagai jenis tanaman obat-obatan,
misalnya lengkuas, Ketumbar, kunyit, kencur, jahe, paria, kapulaga
dan sebagainya. Tanaman tersebut dapat digunakan untuk obat-
obatan tradisional yang tidak kalah khasiatnya dengan obat-obatan
yang diproduksi secara kimiawi
4. Fungsi sosial
Lahan pekarangan yang letaknya berbatasan dengan tetangga
biasanya digunakan untuk ngumpul-ngumpul tempat bermain,
berdiskusi, dan kegiatan sosial lainnya. Hasil pekarangan biasanya
saling ditukarkan dengan hasil pekarangan tetangga untuk menjalin
keeratan hubungan sosial.
5. Fungsi Sumber Benih dan Bibit
Pekarangan yang ditamani berbagai jenis tanaman dan untuk
memelihara ternak atau ikan mampu menyediakan benih atapun bibit
baik berupa biji-bijian, stek, cangkok, okulasi maupun bibit ternak
dan benih ikan.
6. Fungsi Pemberi keasrian
Pekarangan yang berisi berbagai jenis tanaman, baik tanaman
merambat, tanaman perdu maupun tanaman tinggi dan besar, dapat
menciptakan suasana asri dan sejuk.

4
7. Fungsi Keindahan
Pekarangan yang ditanami dengan berbagai jenis tanaman bunga-
bungaan dan pagar hidup yang ditata rapi akan memberi keindahan
dan ketenangan bagi penghuninya.

F. Ruang Lingkup

Dalam penyusunan proposal ini, ruang lingkup yang dibahas

adalah pemanfaatan pekarangan rumah sebagai lahan pemenuhan gizi,

memberikan kesan estetik bagi yang melihatnya, dan untuk mencukupi

kebutuhan ekonomi keluarga.

G. Sasaran

Sasaran pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan pekarangan

rumah ini adalah 8 KK di Jln. Purnabhakti 2 RT/RW 002/003 Kel.

Karangsari Kec. Neglasari Kota Tangerang Prov. Banten.

H. Waktu dan Biaya

Waktu yang kami butuhkan untuk pemberdayaan masyarakat ini

adalah kurang lebih 5 minggu dengan kisaran biaya sekitar Rp. 40.000

untuk pembelian bibit tanamanan

a. Pemasukan

Iuran kelompok 10 orang x Rp. 8.500 = Rp. 85.000

b. Pengeluaran

Nama Barang Jumlah Barang Harga Satuan Jumlah Harga

Bibit cabai 4 Rp.4000 Rp. 16.000

Bibit pakcoy 2 Rp. 10.000 Rp. 20.000

Bibit cesim 1 Rp. 4000 Rp. 4000

5
Bibit 1 Rp. 5000 Rp. 5000

kangkung

Bibit bayam 2 Rp. 4000 Rp. 8000

merah

Pupuk 6 Rp. 5000 Rp. 30.000

Total Rp. 83.000

I. Pelaksanaan

Minggu I

Kegiatan diminggu pertama pada tanggal 22 Agustus 2017 adalah diawali

dengan penyusunan proposal pemberdayaan masyarakat, yaitu meliputi :

menetapkan topik, menyiapkan referensi, menyusun proposal, konsultasi

proposal.

Minggu II

Kegiatan diminggu kedua pada tanggal 29 Agustus 2017 adalah

pengkajian kebutuhan pemberdayaan masyarakat, yaitu meliputi :

pengumpulan data hasil pengkajian, pengolahan data, analisa data,

identifikasi masalah, prioritas masalah.

Minggu III

Kegiatan diminggu ketiga dan keempat pada tanggal 12 September 2017

adalah perencanaan (proposal) pemberdayaan masyarakat yaitu meliputi :

menyusun proposal pemberdayaan masyarakat

6
Minggu IV dan V

Kegiatan diminggu keempat pada tanggal 19 september dan 24 oktober

2017 adalah implementasi yang meliputi: Pendidikan/promosi kegiatan,

pelatihan keterampilan, penyegaran, aksi/pemberdayaan .

Minggu VI

Kegiatan diminggu kelima pada tanggal 30 oktober adalah menyusun

laporan hasil pendampingan masyarakat yang meliputi : menyusun laporan

pendampingan pemberdayaan masyarakat, presentasi pendampingan hasil

pemberdayaan masyarakat.

J. Metode / prosedur kerja Pemberdayaan Masyarakat

Program pemberdayaan ini akan dilaksanakan pada periode Agustus

sampai Oktober 2017 di Jln. Purnabhakti 2 RT/RW 002/003 Kel.

Karangsari Kec. Neglasari Kota Tangerang Prov. Banten. Dalam

pemberdayaan masyarakat ini akan mengambil topik tentang modifikasi

pekarangan rumah mengenai penanaman serta perawatan bibit tanaman

dengan cara :

1) Penanaman bibit

a. Letakan tanaman dalam aqua gelas yang sudah disiapkan

b. Isilah aqua gelas dengan tanah yang baik kemudian letakan pada

lokasi halaman rumah yang mendapat sinar matahari yang cukup

c. Berilah tanah dengan pupuk dan siramlah tanaman secara teratur.

Hal ini akan membuat tanaman tumbuh.

7
2) Perawatan bibit

a. Siram bibit tanaman dengan air secukupnya dan secara rutin setiap

pagi dan sore hari. Pastikan tanah selalu lembab

b. Berikan pupuk kandang setiap minggu nya

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Dalam Pengertian yang diberikan terhadap pemberdayaan, jelas


dinyatakan bahwa pemberdayaan adalah proses pemberian dan atau optimasi
daya ( yang dimiliki dan atau dapat dimanfaatkan oleh masyarakat), baik daya
dalam pengertian “Kemampuan dan keberanian” maupun daya dalam arti
“kekuasaan atau posisi- tawar”. Dalam Praktek pemberdayaan masyarakat
yang dilakukan oleh banyak pihak, seringkali terbatas pada pemberdayaan
ekonomi dalam rangka pengentasan kemiskinan (poverty alleviation) atau
penanggulangan kemiskinan (poverty reduction). Karna itu,kegiatan
pemberdayaan masyarakat selalu dilakukan dalam bentuk pengembangan
kegiatan produktif untuk peningkatan pendapatan (income generating).

2.2 DEFINISI TANAMAN PALAWIJA DAN PEKARANGAN

Pengertian tanaman palawija secara harfiah dapat di katakan sebagai


tanaman kedua setelah tanaman utama dari padi. Dalam era sekarang
pengertian tanaman palawija di artikan semua tanaman yang kering tanaman
palawija ini juga bisa digunakan untuk menggantikan padi sebagai makanan
pokok. Pada saat ini para petani biasanya memanfaatkan lahan pertanian
mereka untuk menanam tanaman palawija untuk mendapatkan hasil tambahan.
Sehingga kini banyak kita jumpai ladang-ladang yang di tanami tanaman padi
sekaligus juga ditanami tanaman jagung dan ketela pohon
Pekarangan adalah sebidang tanah yang berada disekitar rumah yang
digunakan untuk tempat bermain anak-anak, untuk acara keluarga dan acara
keakraban, serta ditanamai dengan berbagai jenis tumbuhan dan tanaman serta
tempat pemeliharaan berbagai jenis ternak dan ikan. Tujuan dari pemanfaatan
pekarangan adalah untuk meningkatkan pemenuhan gizi mikro melalui
perbaikan menu keluarga, menumbuhkan kesadaran keluarga agar mengenali
dan mengetahui sumber-sumber pangan yang ada disekitar kita,

9
menumbuhkan kesadaran keluarga agar mau dan mampu memanfaatkan bahan
pekarangan menjadi sumber pangan dan gizi keluarga. Pekarangan rumah kita
dapat kita manfaatkan sesuai dengan selera dan keinginan kita. Misalnya
dengan menanam tanaman produktif seperti tanaman hias, buah, sayuran,
rempah-rempah dan obat-obatan. Dengan menanam tanaman produktif di
pekarangan akan memberi keuntungan ganda, salah satunya adalah kepuasan
jasmani dan rohani (Anonim, 2009). Taman indah di sekitar rumah akan
mampu membangkitkan semangat dan memberi inspirasi bagi yang
memandang. Sebuah pepatah Cina kuno”Apabila ingin bahagia selama hidup,
buatlah taman yang indah”. Pepatah ini ada benarnya mengingat arti penting
taman dalam sebuah rumah tinggal (Supriati, dkk 2008).
Taman sayur merupakan contoh taman yang multifungsi. Di satu sisi
tampilannya cukup memberikan kesan dan ketika dipanen dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pangan (Supriati, dkk 2008). Bahkan jika jumlahnya cukup
banyak bisa dijual yang akan memberikan keuntungan ekonomis. Martha
Stewart juga melakukan usaha berkebun sayuran di pekarangan yang terdapat
di belakang rumahnya di kawasan Bedford, Cantitoe Corners sejak tahun
2001. Stewart berpendapat yang dibutuhkan setiap hari adalah makanan,
sehingga beliau tidak membuat taman bunga di pekarangan rumahnya
(Stewart dalam LIVING, 2010).
Selain dari manfaat estetis dan produktif dari taman sayur ada manfaat lain
yang bisa kita peroleh. Dengan taman sayur di pekarangan kita ikut
mendukung gaya hidup hijau yang merupakan suatu usaha untuk mengatasi
laju pemanasan global yang bisa kita mulai dari rumah kita (Anonim, 2010).
Sebagaimana kita tahu tumbuhan pada siang hari berfotosintesis dengan
mengambil CO2 dari udara dan sebagai hasilnya tumbuhan melepaskan O2 ke
udara. Jadi dengan menanam sayuran di pekarangan rumah dapat mengurangi
konsentrasi CO2 yang semakin meningkatkan akibat emisi kendaraan bermotor
yang lalu lalang di sekitar rumah kita. Dengan demikian kualitas udara di
sekitar rumah kita menjadi lebih baik.

10
2.3 JENIS-JENIS TANAMAN PALAWIJA

Tanaman pertanian yang bisa disebut sebagai palawija adalah :

 Jagung  Ubi
 Sorghum  Gembili
 Cabai  Wortel
 Kacang hijau  Mentimun
 Kacang tunggak  Oyong
 Kedelai  Kacang panjang
 Singkong  Talas
 Kentang

2.4 MANFAAT TANAMAN PALAWIJA

Palawija bukan tanaman pokok seperti padi yang menjadi tanaman


utama. Di Pulau Jawa khususnya, palawija ditanam setelah menanam padi .
Berbeda dengan tanaman padi yang memerlukan cukup banyak air, palawija
dapat ditanam pada masa kemarau. Meskipun bukan tanaman pokok,
menanam palawija memiliki berbagai manfaat untuk kehidupan.

Beberapa manfaat dan keuntungan menanam palawija diantaranya:

1. Meningkatkan Perekonomian

Bukan hanya padi yang dapat dijual, akan tetapi, tanaman palawija
yang sudah panen juga dapat dijual. Tanaman palawija dapat diolah dan
juga dapat dikonsumsi langsung. Sehingga, tingkat penjualan tanaman
palawija juga laku dipasaran karena juga dibutuhkan.

2. Mencukupi Kebutuhan Gizi Harian


Selain mengandung protein, tanaman palawija juga memiliki
kandungan kalsium dan berbagai zat yang terkandung di
daamnya.Dimana beberapa kandungan di dalam palawija dapat menjadi
salah satu sumber gizi yang dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan
gizi harian.

Tujuan Khusus

1. Dapat memilih tanaman yang dapat dimanfaatkan

11
2.2 Dapat memelihara pekarangan yang sudah dimanfaatkan
3. Dapat menanam tanaman palawija dipekarangan
4. Dapat memanfaatkan hasil panen dari tanaman palawija

BAB III

HASIL KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1. PENGKAJIAN

A. Metode
 Wawancara

12
Metode wawancara kami lakukan untuk memperoleh data
atau informasi masalah yang ada di Komplek Purnabhakti 2
RT/RW 002/003 Kel. Karangsari Kec. Neglasari Kota Tangerang
Prov. Banten, tentang kurangnya minat masyarakat untuk
memanfaatkan pekarangan rumahnya, dengan cara mengajukan
beberapa pertanyaan.

 Studi Dokumentasi
Metode studi dokumentasi kami lakukan untuk memperoleh
data umum berkaitan dengan data kependudukan Komplek
Purnabhakti 2 RT/RW 002/003 Kel. Karangsari Kec. Neglasari
Kota Tangerang Prov. Banten yang kami butuhkan.

 Observasi
Metode observasi kami lakukan untuk mengetahui
bagaimana keadaan pekarangan rumah warga di Komplek
Purnabhakti 2 RT/RW 002/003 Kel. Karangsari Kec. Neglasari
Kota Tangerang Prov. Banten.

B. Lokasi
Komplek. Purnabhakti 2 RT/RW 002/003 Kel. Karangsari Kec.
Neglasari Kota Tangerang Prov. Banten

C. Sumber Data
Beberapa warga berjumlah 8 KK yang dijadikan sample dari
Komplek RT/RW 002/003 Kel. Karangsari Kec. Neglasari Kota
Tangerang Prov. Banten

D. Pertanyaan yang diajukan


A. Data Umum
Tabel. Penduduk di Komplek RT/RW 002/003 Kel. Karangsari
Kec. Neglasari Kota Tangerang Prov. Banten
Fasilitas Umum :

1. Sekolah TK
2. Pos Kamling

Kegiatan Masyarakat :

13
1. Paguyuban Pensiunan

B. Data Khusus
Data hasil wawancara :
Berikut adalah hasil wawancara yang kami lakukan kepada 8
KK di Komplek RT/RW 002/003 Kel. Karangsari Kec. Neglasari
Kota Tangerang Prov. Banten, bahwa

3.2 PERENCANAAN

A. Rencana Tahap Kegiaan


 Pemberian Informasi tentang Penanaman Bibit di Pekarangan
Rumah
Tujuan : Agar Masyarakat mengetahui tentang
pemanfaatan pekarangan rumah yang benar
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
 Kegiatan Pemberdayaan dengan cara mencotohkan cara
menanam dengan benar
Hari/Tanggal :
Waktu :
 Pemberian Informasi tentang Perawatan Bibit di Pekarangan
Rumah
Tujuan : Agar Masyarakat Mengetahui tentang cara
perawatan bibit tanaman dengan benar

Hari/Tanggal :
Waktu :
 Kegiatan Pemberdayaan untuk mengobservasi hasil dari
Penananman dan Perawatan Bibit Tanaman
Hari/Tanggal :
Waktu :
 Presentasi Laporan Hasil Pemberdayaan Pemanfaatan
Pekarangan Pavingblock.

14
3.3 PELAKSANAAN

A. Topik Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pemanfaatan pekarangan rumah pavingblock

B. Sasaran dan target


Sasaran: Warga di Komplek RT/RW 002/003 Kel. Karangsari Kec.
Neglasari Kota Tangerang Prov. Banten

C. Metode
Pemberian informasi tentang pemanfaatan pekarangan rumah
pavingblock dan pemberian contoh cara menanam dan merawat bibit
tanaman.

D. Media dan Peralatan


 Media tanam
 Bibit tanaman

15
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.co.id/search/client=ucweb-b
bookmark&og=bab+|bmodifikasi+pekarangan&ags=mobile-gws-
lite.&q=bab+|+modifikasi+pekarangan

http://saeful-hodijah.blogspot.co.id/2011/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://tatangkostaman.blogspot.co.id/2010/08/pemanfaatan-pekarangan.html

Andhika J., 2009. Pemanfaatan Lahan Pekarangan Secara Optimal.


http://www.kulinet.com/baca/pemanfaatan-lahan-pekarangan-secara-
optimal/691/ diambil 27 September 2010 Anonim, 2009 Tips Green Living
Sederhana.

16
17

Anda mungkin juga menyukai