Jasa
Jasa
BAB III
ASPEK TEKNIS
Lokasi dapat ditempuh dengan jalan darat ± 1 jam 33 menit dari Jakarta
melalui jalan tol pantura Jakarta - Cikampek. Adapun batas-batas lokasi
TPS PT Jasa Medivest adalah sebagai berikut:
Secara garis besar beberapa variabel dalam penentuan lokasi TPS ini
didasari oleh pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
1. Kemudahan akses untuk penampungan sampah.
2. Ketersediaan sumber air untuk cooling system incinerator.
3. Lokasi berada pada wilayah yang cukup aman terisolir dari pusat-
pusat pemukiman umum dan aktivitas lainnya. Kemudahan akses
untuk proses pelaksanaan konstruksi dan pemeliharaan.
4. Kemudahan akses menuju dermaga terpadu (batubara dan
kontainer).
5. Bebas dari banjir maksimum (probable maximum flood).
6. Tidak terletak pada sasaran geologi (geological vault).
7. Tidak terletak pada lahan kritis longsor.
Bab III - 1
Business Plan Pengembangan Incinerator Dawuan 3 dan 4 - PT Jasa Medivest
Pasokan limbah medis PT Jasa Medivest pada saat ini yang paling utama
adalah dari rumah sakit, puskesmas, dan klinik, karena masih
terbatasnya tempat pengelolaan limbah medis B3 dan non medis.
Bab III - 2
Business Plan Pengembangan Incinerator Dawuan 3 dan 4 - PT Jasa Medivest
Bab III - 3
Business Plan Pengembangan Incinerator Dawuan 3 dan 4 - PT Jasa Medivest
Struktur tanah di lokasi studi terdiri atas tanah liat dan padat. Kondisi
lahan yang dipilih memiliki permukaan lahan yang relatif datar. Lahan
yang tersedia untuk incinerator plan seluas +/- 2.7 hektar dipastikan
dapat mencukupi kebutuhan. Vegetasi penutup lahan berupa semak
belukar dan tegalan.
Bab III - 4
Business Plan Pengembangan Incinerator Dawuan 3 dan 4 - PT Jasa Medivest
Bab III - 5
Business Plan Pengembangan Incinerator Dawuan 3 dan 4 - PT Jasa Medivest
Gambar 3.4 Proses Pengolahan limbah Incinerator Berbasis Solar & Gas
Bab III - 6
Business Plan Pengembangan Incinerator Dawuan 3 dan 4 - PT Jasa Medivest
Secara garis besar proses dibagi menjadi 2 bagian, yaitu proses untuk
mengolah limbah B3 medis dan proses untuk mengurangi dampak
lingkungan :
Pada ruang bakar ini secara terkontrol dengan suhu 800 0 – 1.0000 C
dengan sistem close loop sehingga pembakaran optimal. Distribusi
udara terdiri dari sebuah Blower radial digerakan langsung dengan
impeller, dengan casing almunium dan Motor Listrik, lubang masuk
udara dari pipa udara utama didistribusikan ke koil.
Bab III - 7
Business Plan Pengembangan Incinerator Dawuan 3 dan 4 - PT Jasa Medivest
4. Cerobong Cyclon
Cerobong cyclon dipasang setelah ruang bakar dua, yang bagian
dalamnya dilengkapi water spray berguna untuk menahan debu
halus yang ikut terbang bersama gas buang, dengan cara gas buang
yang keluar dari Ruang Bakar Dua dimasukan melalui sisi dinding
atas sehingga terjadi aliran siklon di dalam cerobong,. Gas buang
yang berputar didalam cerobong siklon akan menghasilkan gaya
sentripetal, sehingga abu yang berat jenisnya lebih berat dari gas
buang akan terlempar kedinding cerobong siklon.
Bab III - 8
Business Plan Pengembangan Incinerator Dawuan 3 dan 4 - PT Jasa Medivest
6. Primary Chamber
Berfungsi sebagai tempat pembakaran limbah. Kondisi pembakaran
dirancang dengan jumlah udara untuk reaksi pembakaran kurang
dari semestinya, sehingga disamping pembakaran juga terjadi reaksi
pirolisa. Pada reaksi pirolisa material organik terdegradasi menjadi
karbon monoksida dan metana.
Bab III - 9
Business Plan Pengembangan Incinerator Dawuan 3 dan 4 - PT Jasa Medivest
7. Secondary Chamber
Gas hasil pembakaran dan pirolisa perlu dibakar lebih lanjut agar
tidak mencemari lingkungan. Pembakaran gas-gas tersebut dapat
berlangsung dengan baik jika terjadi pencampuran yang tepat
antara oksigen (udara) dengan gas hasil pirolisa, serta ditunjang
oleh waktu tinggal (retention time) yang cukup. Udara untuk
pembakaran di secondary chamber disuplai oleh blower dalam
jumlah yang terkontrol.
Bab III - 10
Business Plan Pengembangan Incinerator Dawuan 3 dan 4 - PT Jasa Medivest
a. Pemisahan limbah
Limbah harus dipisahkan dari sumbernya
Semua limbah beresiko tinggi hendaknya diberi label jelas
Perlu digunakan kantung plastik dengan warna-warna yang
berbeda, yang menunjukkan ke mana plastik harus diangkut
untuk insinerasi atau dibuang.
b. Penyimpanan limbah
Kantung-kantung dengan warna harus dibuang jika telah
berisi 2/3 bagian. Kemudian diikat bagian atasnya dan diberi
label yang jelas.
Kantung harus diangkut dengan memegang lehernya,
sehingga kalau dibawa mengayun menjauhi badan, dan
diletakkan di tempat-tempat tertentu untuk dikumpulkan.
Bab III - 11
Business Plan Pengembangan Incinerator Dawuan 3 dan 4 - PT Jasa Medivest
c. Penanganan limbah
Kantung-kantung dengan kode warna hanya boleh diangkut
bila telah ditutup.
Kantung dipegang pada lehernya.
Petugas harus mengenakan pakaian pelindung, misalnya
dengan memakai sarung tangan yang kuat dan pakaian
terusan (overal), pada waktu mengangkut kantong tersebut.
Jika terjadi kontaminasi diluar kantung diperlukan kantung
baru yang bersih untuk membungkus kantung baru yang
kotor tersebut seisinya (double bagging).
Petugas diharuskan melapor jika menemukan benda-benda
tajam yang dapat mencederainya di dalam kantung yang
salah.
Tidak ada seorang pun yang boleh memasukkan tangannya
kedalam kantung limbah.
Bab III - 12
Business Plan Pengembangan Incinerator Dawuan 3 dan 4 - PT Jasa Medivest
HARI OPERASIONAL
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC
INCINERATOR
INCINERATOR-1 Overhaul
INCINERATOR-2
INCINERATOR-3 Pembangunan
INCINERATOR-4 Pembangunan
Bab III - 13
Business Plan Pengembangan Incinerator Dawuan 3 dan 4 - PT Jasa Medivest
Bab III - 14