PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/
Foto 2.1
Metode Langsung ( Pemboran Eksplorasi )
2
megaskopis atau mikroskopis, pengukuran, dan sampling terhadap objek yang
dianalisis.
Metode yang dilakukan dapat berhubungan langsung dengan fakta-fakta
dari hasil pengamatan lapangan. Metode eksplorasi langsun dapat dilakukan dan
diterapkan selama kegiatan eksplorasi. Beberapa metode yang akan digunakan
dalam Metode Eksplorasi Langsung ini antara lain, yaitu :
1. Pemetaan geologi/alterasi.
2. Tracing float, paritan, dan sumur uji.
3. Sampling (pengambilan dan preparasi conto).
4. Pemboran eksplorasi dan sampling pemboran.
5. Kali ini senyawa akan membahas tentang Pemetaan Geologi/Alterasi
Sumber : http://pimg.tradeindia.com/00896863/b/1/Core-Box.jpg
Foto 2.2
Hasil Sample Pemboran Eksplorasi
3
biasanya metode yang digunakan lebih dari satu dikarenakan semua metode
terdapat kekurangan dan kelebihan, agar saling mendukung. Untuk Seismik
biasanya digunakan untuk eksplorasi dalam seperti minyak, gas, batubara.
sedangkan geolistrik banyak digunakan dalam eksplorasi air tanah.
Sumber : www.dahana.com/assets/Blasting.jpg
Foto 2.3
Proses Pemboran
4
5. Bor Ujung Rata
6. Bor Peluas Ujung
5
6. Drill Feed Handle
Drill Feed Handle adalah bagian alat bor untuk menurunkan atau
menekankan spindle dan mata bor ke benda kerja.
7. Spindle
Spindle adalah bagian alat bor yang menggerakkan pencekam yang
memegang atau mencekam mata bor.
8. Kelistrikan
Listrik merupakan penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik,
untuk kelengkapanya mulai dari kabel power dan kabel penghubung , fuse
lampu indikator, saklar dan saklar pengatur kecepatan.
Sumber : rusunamisubsidi.files.wordpress.com
Gambar 2.1
Bagian-Bagian Alat Bor
6
1. Pemboran wildcat
2. Pemboran struktur
3. Pemboran stratigrafi
4. Pemboran semi eksplorasi
5. Pemboran cadangan minyak.
Sumber : rusunamisubsidi.files.wordpress.com
Gambar 2.2
Alat Bor Auger
7
3. Pemboran Bangka
Alat bor tangan prinsipnya sama dengan bor spiral dan tumbuk. Metoda ini
dipakai untuk eksplorasi dangkal, seperti placer deposit dan residual
deposit.
4. Pemboran Mesin putar
Mesin-mesin pemboran putar ini mempunyai prinsip yang sama, namun
berdasarkan kemampuannya dapat dibagi sebagai berikut :
Bor mesin ringan (portable drilling rig)
Bor mesin inti (diamond drilling rig)
Bor mesin rotari (rotary drilling rig)
Bor mesin alir-balik (counterflush drilling rig)
5. Pemboran Mesin Tumbuk (Percussion Drilling)
Mesin pemboran ini jarang dipakai lagi dalam eksplorasi. Batuan dipecah
dengan pahat yang ditumbuk, dan diambil contoh.
Menurut penempatan alat bor, pemboran dapat merupakan bor vertikal,
yaitu suatu pemboran tegak lurus. Cara pemboran ini biasanya untuk tubuh bijih
yang letaknya relatif mendatar. Selain itu ada pemboran miring, yaitu pemboran
lurus tetapi dengan arah atau kemiringan tertentu.
8
1. Pengamatan litologi lebih lengkap dan terperinci.
2. Pengamatan rinci dapat dilakukan terhadap struktur maupun tekstur
batuan dalam 3-Dimensi.
3. Penentuan kedalaman serta selang-selang kedalaman dari berbagai
batas perubahan litologi lebih baik daripada serbuk pemboran.
4. Penentuan sifat-sifat keteknikan batuan, misalnya kekuatan lantai dan
atap dari cebakan dan batuan penutup.
Keburukan dari pengambilan contoh inti yaitu :
1. Operasi pengambilan inti bor sangat memperlambat operasi pemboran,
terutama jika tidak menggunakan wireli corebarrel
2. Menggunakan matabor dari intan sehingga secara keseluruhan
pemboran inti jauh lebih mahal dan lebih lambat dari operasi pemboran
lainnya, sehingga harus benar-benar diperhitungkan dalam menentukan
taktik eksplorasi.
Langkah-langkah melakukan pemboran eksplorasi adalah :
1. Pembuatan rencana pemboran berupa titik koordinat, elevasi, perkiraan
lithologi dan tekanan formasi, program lumpur, program coring, analisa
cutting, logging, dan testing.
2. Persiapan pemboran : pembuatan jalan, jembatan, pemilihan menara bor
dan peralatan yang sesuai, pemasangan alat pembantu dan perhitungan
perkiraan biaya pemboran.
3. Pemboran eksplorasi sekaligus mengumpulkan data-data formasi melalui
sampel dan pemeriksaan cutting.
Sumber : rusunamisubsidi.files.wordpress.com
Foto 2.4
Cutting Bor
9
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 Tugas
1. Dari data lintasan bor membuat penampang tegak melalui GB01-GB02,
GB03-GB04, GB05-06, GT01-GT02-GT03, GT04,GT05,GT06, dan GT07-
GT08 dengan skala 1 : 1000.
2. Dari data lokasi lubang bor memplot lokasi lubang bor pada peta (plan)
dengan arah pengeboran sesuai dengan azimutnya pada daerah gunung
barat I dan gunung barat III dengan skala peta 1 : 2500
3. Dari data pemerian pengeboran membuat penampang atau log bor disertai
dengan arah dan sudut kemiringan setiap interval, dengan skala 1 : 1000
dan menghitung perolehan inti (core recovery) seluruh lubang bor dan CR
zona pemineralan.
3.2. Pembahasan
1. Dari data lintasan bor dibuat penampang pada milimeter blok sesuai
dengan ukuran dengan skala 1:1000. Penampang dibuat sesuai dengan
data elevasi yang ada sehingga akan terbentuk suatu penampang dengan
lubang bor beserta pemineralannya.
Foto 3.1
Penampang Bor
10
Foto 3.2
Penampang Bor
Foto 3.3
Penampang Bor
2. Dari data lokasi lubang bor memplot lokasi lubang bor pada peta (plan)
dengan arah pengeboran sesuai dengan azimutnya pada daerah gunung
barat I dan gunung barat III dengan skala peta 1 : 2500 dan menghitung
jarak datar daerah gunung barat I
GB 01
= cos 82° x 80 m
= 11,13 m
GB02
= (cos 65° x 45 m)+ (cos 44° x 60 m)
= 62,18 m
11
GB03
= cos 48° x 30 m
= 20,07 m
GB04
= (cos 65° x 55 m)+ (cos 35° x 56 m)
= 69,01 m
GB05
= cos 73° x 98 m
= 9,06m
GB06
= (cos 65° x 55 m)+ (cos 39° x 53 m)
= 64,43 m
Foto 3.4
Peta Bor
12
Core recovery zona pemineralan :
Pada kedalaman 70 - 70,75
= (0,6 / 0,75) x 100%
= 80 %
Core recovery zona pemineralan :
Pada kedalaman 130,60 - 131,80
= (1,7/ 1,8) x 100%
= 94,4 %
Dari data pemerian dapat dibuat log bor sesuai dengan data, maka log bor
yang terbentuk seperti :
Foto 3.5
Log Bor
13
BAB V
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Nilman.Rizqi.2012.”PemboranEksplorasi”.http://rizqinilman.blogspot.com/2013/04
/eksplorasi-dan-pemboran-eksplorasi.html. Diakses pada tanggal 12 Maret
2014 pukul 13.00 WIB.
Afan.2012.”Pengeboran”.http://afanmining10.blogspot.com/2012/12/pengeboran-
drilling.html. Diakses pada tanggal 12 Maret 2014 pukul 3.00 WIB.
Irfan,Muhammad.2011.”PengeboranEksplorasi”http://kampungminers.blogspot.co
m/2013/02/pengeboran-eksplorasi_19.html. Diakses pada tanggal 12 Maret
2014 pukul 16.00 WIB.
Richo.2013.”Pengeboran”http://richozoa.blogspot.com/2011/03/makalahpembora
n.html. Diakses pada tanggal 12 Maret 2014 pukul 13.00 WIB.
15
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
16