Anda di halaman 1dari 18

SOP PELAKSANAAN

KAMPANYE IMUNISASI MR

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan


Tengah Bidang P2P, tahun 2018
Siapkan Alur Pelayanan Imunisasi
 Sasaran duduk menunggu giliran untuk diimunisasi sambil diberikan
informasi tentang imunisasi yang akan diberikan atau diberi
kegiatan ringan/hiburan
 Guru/kader kesehatan memanggil dan mencatat nama anak yang
akan diberi imunisasi
 Petugas kesehatan yang akan memberikan imunisasi telah siap
dengan semua peralatan yang diperlukan diletakkan di meja,
petugas duduk di kursi dan menyiapkan kursi untuk tempat duduk
sasaran yang akan diimunisasi
 Setelah selesai penyuntikan ada seorang guru/kader yang
memberikan penanda dengan pen marker atau gentian violet
 Anak duduk kembali dan diamati selama minimal 30 menit
Lakukan Skrining Sasaran
Anamnesa riwayat penyakit sebelumnya, riwayat
alergi, riwayat imunisasi sebelumnya dan kondisi saat
ini serta lakukan pemeriksaan fisik
Pemberian Imunisasi ditunda pada
Kontra indikasi pemberian vaksin MR: keadaan berikut:
 Individu yang sedang dalam
 Demam
terapi kortikosteroid,
 Batuk pilek
imunosupresan dan radioterapi
 Diare
 Wanita hamil
 Baru sembuh dari sakit
 Leukemia, anemia berat dan kelainan
darah lainnya
 Kelainan fungsi ginjal berat
 Decompensatio cordis Rujuk ke Dokter Sp. A:
 Setelah pemberian gamma globulin  Riwayat Kejang
atau transfusi darah  Riwayat Penyakit lain
 Riwayat alergi terhadap
komponen vaksin (neomicyn)
Skrining sebelum penyuntikan
• Dokter melakukan
skrining status
kesehatan anak dan
kontraindikasi
sebelum dilakukan
penyuntikan
Pelarutan vaksin menggunakan ADS 5 ml. Periksa tanggal kadaluwarsa spuit.
Siapkan vaksin dan pelarut. Pastikan berasal dari produsen yang sama dan pastikan
belum kadaluarsa dan VVM masih dalam kondisi A atau B. Pastikan vaksin dan pelarut
dalam suhu yang sama(2-8 oC) dan tidak pernah beku
Keluarkan spuit dari bungkus plastik
Pasang jarum pada spuit bila jarum belum terpasang
Lepaskan tutup jarum tanpa menyentuh jarum
Masukkan jarum ke dalam botol pelarut
Pastikan seluruh cairan pelarut terhisap dalam spuit
Masukan pelarut secara perlahan ke dalam botol vaksin MR kering, agar tidak terjadi
gelembung/busa. Kocok campuran vaksin dengan pelarut secara perlahan sampai
tercampur rata, hal ini untuk mencegah terjadinya abses dingin.
Catat jam pelarutan vaksin pada label vaksin.
Vaksin yang sudah dilarutkan hanya boleh digunakan dalam waktu 6 jam. Oleh karena
itu hanya boleh melarutkan satu vial vaksin dan baru boleh melarutkan vaksin lagi bila
vaksin pada vial sebelumnya sudah habis serta masih ada sasaran. .
Buang ADS langsung ke dalam safety boks tanpa melakukan penutupan jarum
kembali (recapping).
Vaksin yang telah dilarutkan
diberi tanggal dan jam pelarutan
Lakukan Penyuntikan Yang Aman
Berikan Penanda pada Jari
Kelingking Kiri Anak dengan Pen
Marker atau Gentian Violet
Minta Anak Duduk Kembali dan
Amati sampai 30 Menit
 Amati adanya tanda-tanda anafilaksis
 Siapkan anafilaktik kit dan SOP untuk
antisipasi terhadap terjadinya reaksi
anafilaktik
Perjalanan Klinis Tanda dan Gejala Anafilaksis
Cepat, tanda peringatan  Gatal pada kulit, kemerahan (rash) dan bengkak
awal sekitar lokasi suntikan
 Pusing, rasa hangat
 Pembengkakan yang tidak sakit pada bagian
tubuh seperti: muka atau mulut.
 Muka kemerahan, kulit gatal, hidung tersumbat,
bersin, mata berair.
 Suara serak, mual, muntah
 Pembengkakan pada pada kerongkongan, sulit
bernafas, nyeri perut

Lambat, gejala mengancam  Nafas berbunyi mengi (wheezing), nafas


jiwa berbunyi seperti ngorok, sulit bernafas, pingsan,
tekanan darah rendah, denyut nadi lemah dan
tidak teratur (irregular)
Hal-hal yang Harus Diperhatikan
 Pelarutan vaksin hanya boleh dilakukan ketika
sasaran sudah datang untuk imunisasi.
 Jangan mengisi jarum suntik dengan vaksin
dalam jumlah banyak (prefilling). Pengisian
jarum suntik dilakukan ketika sasaran sudah siap
untuk diimunisasi.
 Jangan menyentuh jarum ADS dengan jari
 Jangan membuka karet penutup vaksin
 Jangan menutup kembali jarum dengan
penutupnya (recapping).
Vaksin yang sudah dilarutkan
harus segera dibuang jika:
 Ada kecurigaan vial vaksin yang terbuka
telah terkontaminasi seperti ada sesuatu
yang kotor dalam vial, vial jatuh ke tanah,
rubber cap tidak sengaja tersentuh, dan
kontak dengan air.
 VVM C dan D
 Waktu pelarutan sudah melebihi 6 jam
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai