Anda di halaman 1dari 21

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

SANITASI AIR DAN PENGELOLAAN SAMPAH

Kelompok 10 :
Nazila Subetan
Sarkia Papalia

Dosen Mata Kuliah :


Agus. A. Laya., S.KM, M.Kes.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MUHAMMADIYAH


MANADO
PROGRAM STUDI DIII FARMASI
2018
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah ini dengan judul “Supositoria”
dengan tepat waktu.
Adapun tujuan pembuatan tugas makalah ini untuk memenuhi tugas dari Bapak.
Agus A. Laya, S.KM, M.Kes. selaku dosen dari mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) Kami sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu saran dan
kritik sangat kami harapkan untuk perbaikan maupun penyempurnaan sehingga Tugas
Makalah ini lebih bermanfaat.

Manado, 20 April 2018

Penyusun
Daftar Isi

Daftar Isi

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

I.2 Rumusan Masalah

I.3 Tujuan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengawasan terhadap Kuantitas dan Kualitas air

II.2 Pemanfaatan air

II.3 Sumber Air

II.4 Penyakit-penyakit yang yang Disebabkan oleh Air

II.5 Cara Pengelolaan Air

II.6 Pencemaran Air dan Cara Pencegahan

II.7 Pengelolaan Sampah

II.8 Penanganan Sampah

II.9 Pengumpulan sampah

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

III.2 Saran

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan,
pencemaran, dan pemulihan kualitas lingkungan.Hal tersebut telah menuntut
dikembangkannya berbagai perangkat kebijakan dan program kegiatan yang didukung
oleh sistem pendukung pengelolaan lingkungan lainnya.Sistem tersebut mencakup
kemantapan kelembagaan, sumber daya manusia, dan kemitraan lingkungan disamping
itu perangkat hukum dan perundangan, informasi serta pendanaan. Sifat keterkaitan
(interdependensi) dan keseluruhan (holistik) dari esensi lingkungan telah membawa
konsekuensi bahwa pengelolaan lingkungan, termasuk sistem pendukungnya tidak dapat
berdiri sendiri, akan tetapi terintegrasikan dengan seluruh pelaksanaan pembangunan
sektor dan daerah.
Meningkatnya aktivitas perkotaan seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi
masyarakat dan tingginya laju pertumbuhan penduduk akan semakin terasa dampaknya
terhadap lingkungan. Penurunan kualitas lingkungan secara terus-menerus menyudutkan
masyarakat pada permasalahan degradasi lingkungan. Kualitas sanitasi, pengolahan
sampah, keterbatasan lahan untuk ruang terbuka hijau dan kesadaran masyarakat atas
perubahan iklim menjadi beberapa masalah yang harus diselesaikan oleh para pejabat
kota di Indonesia. Karena itu, unsur utama yang harus dimiliki pelaku pemerintahan ini
adalah kemampuan dan konsistensi identifikasi persoalan lingkungan.
Sistem sanitasi juga memiliki permasalahan dan kendala tersendiri.Secara konsep,
sistem sanitasi yang diterapkan di perkotaan seharusnya terpadu, komunal atau terpusat,
jadi limbah dan saluran air kotor dapat diolah dengan teratur.Saluran-saluran yang
membentuk jaringan sanitasi harus diarahkan pada kawasan pengolahan tersendiri, yaitu
IPAL (Instalasi Pengolahan Air limbah). Melalui IPAL, warga kota bisa merasa nyaman
karena tak perlu lagi membuang air kotor secara sembarangan. IPAL ini tidak hanya
diperuntukkan bagi limbah rumah tangga, tetapi juga bagi sentraindustri-industri, baik
kecil atau besar.Sistem sanitasi selalu terkait dengan masalah limbah dan saluran air
kotor, berbagai keberagaman aktivitas manusia sebagai penghasil limbah.Mulai dari
limbah rumah tangga (mandi, kakus, mencuci atau memasak), perkantoran, sekolah,
universitas, hotel, rumah makan, mall, sampai dengan industri skala kecil dan besar.
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengawasan kuantitas dan kualitas air ?
2. Bagaimana cara pemanfaatan air tersebut ?
3. Bagaimana cara mendapatkan sumber air ?
4. Apa penyakit-penyakit yang disebabkan oleh air ?
5. Bagaimana cara pengelolaan dan pencegahan terhadap pencemaran air ?
6. Bagaimana cara pengelolaan penanganan sampah ?

I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengawasan kuantitas dan kualitas air
2. Untuk mengetahui cara pemanfaatan air tersebut
3. Untuk mengetahui cara mendapatkan sumber air
4. Untuk mengetahui penyakit-penyakit yang disebabkan oleh air
5. Untuk mengetahui cara pengelolaan dan pencegahan terhadap pencemaran air
6. Untuk mengetahui cara pengelolaan dan penanganan sampah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengawasan terhadap Kuantitas dan Kualitas air


Kuantitas merupakan jumlah air yang tersedia dan siap di gunakan oleh
masyrakat.Sedangkan pengertian kualitas adalah conformance to requirement, yaitu
sesuai dengan yang di syaratkan atau di standarkan.Mutu air adalah kondisi kualitas air
yang diukur dan atau diuji berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metode tertentu
berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Kriteria mutu air adalah
tolak ukur mutu air untuk setiap kelas air
Klasifikasi mutu air menurut peraturan peraturan pemerintah Republik Indonesia
nomor 28 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian dan pencemaran
air, tetapkan menjadi 4 (empat) kelas yaitu
a. Kelas satu, air yang peruntukan dapat digunakan untuk air baku, air minum, atau
peruntukan lain yang memper-syaratkan mutu air yang dengan kegunaan tersebut;
b. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/saranarekreaksi
air,pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan
atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan
tersebut;
c. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air
tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, atau peruntukan lain yang
mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;
d. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman
dan atua peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut.

Air yang memenuhi persyaratan air minum menurut Kepmenkes RI


No.907/Menkes/SK.VII/2002/, secara garis besar persyaratan kualitas yang dapat
digolongkan dengan empat syarat:
1. Syarat fisik
Air minum yang digunakan sebaiknyan tidak berasa, tidak berbau, dan tidak
berwarna (15 TCU), tdak keru (maksimal 5 NTU), dan suhu udara maksimal 3 oC
dari udara sekitar.
2. Syarat kimia
Air minum yang dikomsumsikan tidak mengandung zat-zat organik dan
mkasimum dan minimum(6,5-8,5) dan tidak mengandung zat kimia beracun
sehinggamenimbulkan ganguan kesehatan.
3. Syarat bakteriologis
Air minum yang di gunakan harus terhindar dari kemungkinan kontaminasi
E.coli atau koliform tinja dengan standar O dalam 100ml air minum.
4. Zat radioaktif
Air minum harus terhindar dari kemungkinan kontaminasi radiasi radioaktif yang
melebihi batas maksimal yang di perobolehkan.
Sedangkan parameter-parameter yang harus dipenuhi meliputi:
1. Parameter fisika meliputi: Bau, Rasa, Warna, Zat padat terlalut dan suhu.
2. Parameter kimia meliputi: kimia Anorganik seperti Air raksa, Arsen, Fluorida,
Kadmium, Kesadahan (Ca Co3), Khlorida, Kromium, Valensi-6, Mangan, Nitrat
sebagai N, Nitrit sebagai N, pH, Selenium, Seng, Sianida,Sulfat, dan timbale.
Kimia organik seperti Aldrin dan Dieldrin, Benzene, Benzo, (a) pyrene,
Chlordane, (total isomer), chloroform, 2,4 D, DDT, Detergen, 2 di
Dichloroerhane, 1,2 dichloroethena, 1,1 Dichloroethena,Heptachlor dan
heptachlor, eposide, Haxachlorbenzene, Gamma-HCH (Lindane),
Mrthoxychlor,Pentachlorophenol,Pestisiotaldi T, 3,4,6-Trichlorephena, zat
Organik
3. Parameter Mikrobiologi meliputi: Total Caloform (MPN)
4. Parameter Radioktifitas meliputi: Aktifitas Alpha (Gross AlphaActivity),
Aktifitas Beta (Gross Beta Activity)

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas air :


1. Kedalaman Permukaan Air tanah
Kedalam permukaan air tanah merupakan permukaan tertingi dari air yang naik
ke atas suatu sumuran atau tempat yang rendah. Ketinggian air tanah antara lain
dipengaruhi oleh jenis tanah, cura hujan,penguapan, dan kedalam aliran perkukan
terbuka (sungai). Kedalam permukaan air tanah akan berpengaruh pada
penyebaran bakteri coliform secara vertical
2. Curah hujan
Air hujan yang mengalir dipermukaan tanah dapat menyebabkan bakteri coliform
yang ada di permukaan tanah terlarut dalam air tersebur, Meresapnya air hujan ke
dalam lapisan tanah mempengaruhi bergeraknya bakteri coliform di lapisan
tanah.Semakin banyak air hujan yang meresap ke dalam lapisan tanah semakin
besar kemungkinan terjadinya pencernaan.
3. Jenis tanah
Jenis tanah berbeda mempunyai daya kandung air dan daya melewatkan air yang
berbeda pula.Daya kandung atau kemampuan tanah untuk meyimpan air tersebut
porositas, yaitu rasia antara pori-pori tanah dengan volume total tanah dan
biasanya dinyatakan dalam satuan persen, sedangkan kemampuan tanah untuk
melewatakn air tersebut permealibitas, yaitu jumlah air yang dapat melewatkan
oleh tanah dalam satuan waktu per satuan luas penampang. Porositas dan
permeabilitas tanah akan berpengaruh pada penyebab bakteri coliform,
mengingat air merupakan alat transportasi bakteri dalam tanah. Makin besar
permealibitas tanah, makin besar kemampuan melawatkan air yang berarti jumlah
bakteri yang dapat bergerak mengikuti aliran juga makin besar.

Kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan pada umumnya berkaitan dengan
hal-hal sebagai berkut :
a. Secara ilmiah memang air tersebut tidak memenuhi syarat, misalnya
keruh,berwarna, berbau dan mengandung besi atau mangan dalam kadar yang
berlebihan/tinggi
b. Lingkungan sekitar serana air bersih yang dapat mencemari air, misalnya
terdapat jamban, pembuangan sampah, kandang ternak dan ganangan air
kotor pada jarak kurang 11 meter.
c. Kontruksi sarana air bersih yang tidak memenuhi persyaratan teknis seperti
sumur gali tampa dilengkapi biir, dinding, lantai dan saluran pembuangan air
bekas yang dapat kadap air.

II.2 Pemanfaatan air


Air merupakan salah satu kebutuhan pokok sehari-hari mahluk hidup di dunia ini
yang tidak dapat terpisahkan.Tidak hanya penting bagi manusia Air merupakan
bagian yang pentin bagi mahluk hidup baik hewan dan tumbuhan.Tanpa air
kemingkinan tidak ada khidupan di dunia ini karena semua mahluk hidup sangat
memerlukan air untuk bertahan hidup.
Dalam usaha pertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berupa mngadakan
air yang cukup bagi dirinya sendiri.
Berikut ini merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dengan segala macam
kegiatan, antara lain digunakan untuk:
1. Keperluan rumah tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi, cucidan
pekerjaan lainnya.
2. Keperuan umum, misalnya untuk kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air
limbah, hiasan kota, tempat rekreasi dan lain-lainlainya.
3. Keperluan industry, misalnya untuk pabrik dan bangunan pembangkit tenaga
listrik.
4. Keperluan perdagangan, misalnya untuk hotel,restoran,dll.
5. Keperluan pertanian dan pertenakan.
6. Keperluan pelayanan dan lain sebagainya

Oleh karena itu air sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan mahluk hidup di
bumi ini. Penting bagi kita sebagai manusia untuk tetap selalu melestrikannya dan
menjaga agar air yang kita gunakan tetap terjaga kelestarianya dengan melakukan
pengelolaan air yang baik seperti penghematan, tidak membuang sampah dan limbah
yang dapat membuat pencemaran air sehinga dapat mengangu ekosistem yang ada.

II.3 Sumber Air


Ada beberapa cara untuk mengumpulkan air. Sumber air yang utama adalah:
1. Air permukaan (surface water)
Ini adalah air yang jatuh ketanah sebagai hujan atau hujan es.Air ini dikumpulkan di
daerah khusus. Air tersebut kemudian disimpan secara alami (buatan manusia)yang
disebut bendungan atau reservoir. Bendungan biasanya ditempatkan diujung bawah
dari lembah.
2. Sungai atau danau (River or lake)
3. Sumber Mata Air
Ini ditemukan di mana air di bawah tanah mengalir keluar dari tanah secara alami
tampa menggunakan bor, sumur atau pompa. Mata ini sering terjadi kea rah bagian
bwah bukit atau tanah yang miring.
4. Bendungan galian (Excaated dams)
Bendungan galian dibuat dengan menyenduki tanah untuk membuat lubang dangkal
besar.Bendunagan ini kandang-kadang ditempatkan bagian bawah lereng untuk
membantu pemgumpulan air. Namun, ini hanya bisa dilakukan di daerah-daerah
dimana tanah tidak akan memungkinkan air.
5. An excavated dam.
6. Tangki air hujan (Rainwater tanks)
Air hujan yang jatuh di atap ruamh sering dikumpulkan dengan menggunakan
ataptalang melalui pipa ke tangki penyimpan.
7. Sumur Bor
Ini dalah lubang bor ke dalam tanah cukup dalam untuk menemukan permanen (tanah
lama) badan air.Sebuah pipa yang berjalan menurini lubang ke dalam air dan pompa
yang digunakam untuk mendapatkan air sehinga oermukaan tanah.Air terdebut
kemudian dipompa ke masyrakat.
8. Arteries.

II.4 Penyakit-penyakit yang yang Disebabkan oleh Air


Penyakit masyarakat yang disebabkan oleh kuman dari air tercemar

1. Penyakit bakteri
a. Salmonellosis
b. Shigellosis
c. Diare akut (yang disebabkan oleh E. coli)
2. Penyakit virus
a. Gastroenteritis
b. Hepatitis A
3. Bersifat parasit
a. Giardiasis
b. Infeksi caci tambang (ada beberapa bukti bahwa tambang dapat hidup di air minum)

Kuman bisa masuk ke dalam air secara


1. Lansung oleh
a. Pipa laguna meluap limpa pembuangan ke sungai atua aliran memasok air minum
b. Keberadaan hewan yany mati di dalam air
c. Orang atau hewan yamg lain bernang, mencuci atau pergi ke toilet dalam
penyediaan air minum
2. Secara tidak langsung oleh;
a. Kontaminasi dari sistem limbah, seperti mengurus resepan terlalu dekat dengan
lubang atau limbahan dari laguna mengalir ke pasokan air
b. Orang mencuci sendiri atau pergi ke toilet di atau dekat sumber air

II.5 Cara Pengelolaan Air


Pengelolaan air menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001
diatur sebagai berikut:
Pasal 2
1. Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air diselenggarakan secara
terpadu dengan pendekatan ekosistem.
2. Keterpaduan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan pada tahap perencanaan
oleh pihak ketiga berdasarkan peraturan perundng-undang.
Pasal 3.
Penyelenggaraan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2, dapat dilaksanakan oleh pihak ketiga berdasarkan peraturan
perundang-undang
Pasal 4
(1) Pengelolaan kualitas air dilakukan untuk menjamin kualitas air yang diinginkan
sesuai peruntukannya agar tetap dalam kondosi alamiahnya
(2) Pengendalian pencemaran air dilakukan untuk menjamin kualitas air agar sesuai
dengan bahan buku mutu air melalui upaya pencegahan dan penanggulangan
pencemaran air serta pemulihan kualitas air.
(3) Upaya pengelolaan kualitas air sebagaiaman dimaksud dalam ayat (1) dilakukan pada
a. Sumber air yang terdapat di dalam hutan lindung
b. Mata air yang terdapat di luar hutan lindung; dan
c. Akuifer air tanah dalam

II.6 Pencemaran Air dan Cara Pencegahan


Air dapat terkontaminasi atau tercemar oleh;
1. Bahan organik seperti;
a. Bangkai hewan
b. Hewan dan manusia tinja dan limbah
c. Sisa makanan
d. Materi tanaman (rumput, daun, kayu)
e. Minyak, bensin, minyak
2. Bahan organic seperti;
a. Besi tua dan sampah
b. Pasir
c. Bahan kimia
Banyak dari bahan-bahan ini dapat membawa kuman penyebab penyhakit dalam
penyedian air.Bahan kimia dalam penyadian air dapat meracuni manusia dan hewan
lainnya.

Air dapat terkontaminasi di;


1. Sumber, seperti sungai atau membosankan
2. Dalam penyimpana, seperti dalam tengki tinggi
3. Dalam sistem pipa ysng memberikan air dalam pengguna
Berbagai jenis pasokan air dapat terkontaminasi dalalam beberapa cara.berbeda di
antaranya,dan metode pencegahan yang di jelaskan dibawah ini.
1. Tangki air hujan
Kontaminasi
Hujan yang jatuh keatap rumah biasanya bersih,dan tidak biasanya mengandung
kuma.namun,mungkin ada banyak kotoran dan sampah di atap,terutama jika tidak
hujan untuk waktu yang lama.
Kotoran ini mungkin termaksud kotoran dari burung dan binatang kecil.saat
hujan,kotoran dan sampah di bawah akan di bawah larut di dalam tangki
penyimpan,bersama dengan kuma.beberapa kuman ini dapat menyababkan penyakit.
Kotoran,hewan dan burung tinja bisa masuk ketangki penyimpan jika tidak
memiliki tutup.semua hal ini dapat membawa kuman penyebab penyakit.sering kali
hewan terjebak dalam tangki air dan tenggelam.sebagai mayat membusuk,kuman akan
berkembang dan mencemari air.
Bagian dalam dinding tangki dan juga lantai bisa menjadi kotor setelah jangka
waktu tertentu.kotoran ini dapat mencemari air.
Pencegahan
Jika rumah memiliki tangki air hujan sebagai persediaan airnya,ini adalah hal-hal yang
harus di lalkukan untuk menjaga air bersih :
a. Memasang bilasan aliran air yang pertama.hal ini untuk mencegah terkontaminasi
air pertama,yang mingkin memiliki kontaminan dari atap,masuk tangki.
b. Jika atap dan talang dalam kondisi bersih.
c. Jaga tutup pada tangki air
d. Periksa dan perbaiki kebocoran.
e. Secara teratur melihat kedalam tangki.jika air atau dinding atau lantai kotor tangki
perlu di bersihkan.

2. Sungai
Kontaminasi
Ada beberapa cara di mana sungai dan billabongs dapat menjadi terkontaminasi
dengan kuman atau bahan kimia :
1. Sampah dapat jatuh kedalam atau di cuci ke sungai,misalnya,dari dump terdekat.
2. Kotoran dapat meresap kedalam sungai atau billabong dari septic tank di dekatnya
dan resapan saluran
3. Feses (kotoran manusia/hewan) dapat di buang langsung ke sungai oleh orang-
orang atau hewan lain
4. Feses di buang di dekat sungai dapat terhanjut melalui air hujan
5. Kimia atau racun di semprotkan ke tanah di dekat sungai atau billabong dapat
meresap dalam air
6. Orang atau hewan membersihkan/menjadi di sungai atau billabong
Ada resiko terkontaminasi pasokan air jika pompa air di tempat :
a. Dekat tempat kontaminasi pemasokan air seperti titik pembuangan limbah
b. Di mana kontaminasi terjadi seperti area kolang renang

Pencegahan
Hal ini penting untuk mencoba dan menghentikan terkontaminasi sungai atau
billabong, terutama di daerah yang masyarakat mengambil pasokan airnya.
Kadang-kadang tidak mungkin untuk menghentikan pencemaran sungai atau
billabong.Hal ini karena sumber kontaminasi terjadi di hulu atau karena tidak mampu
menjaga ternak dari billabong.
Metode pencegahan
a. Jika pasokan air berasal dari sungai, pastikan :
- Diperoleh dari sumber yang tidak terkontaminasi, misalnya bocoran dari kolam
renang atau titik limpasan limbah
- Diambil dari titik terdalam dari sumber air
b. Pastikan bahwa ada sedikit atau tidak ada pembangunan gedung dekat sumber
pasokan air. Ada undang-undang yang mengatur di mana orang dapat
menempatkan septic tank / resapan saluran air, kolam limbah, sampah dan tips
dalam kaitannya dengan pasokan air.
c. Pastikan orang tidak menggunakan daerah sekitar sumber pasokan air untuk tujuan
rekreasi, seperti bermain olahraga dan untuk rekreasi.
3. Sumur Bor
Kontaminasi
Sumur bor bisa menjadi terkontaminasi:
a. Bawah tanah. (Hal ini dapat terjadi jika kontaminan mampu untuk sampai ke
badan air, misalnya, jika menguras resapan dibangun terlalu dekat dengan
sumber air, atau sisitem pembangunan limbah yang rusak
Pencegahan
Adalah penting bahwa:
a. Tutup ditempatkan diatas sumur bor
b. Ada pagar di sekeliling bor untuk menjaga hewan datang
c. Bagian atas bor dilindungi dari banjir karena hal ini dapat membawa kuman
penyebab penyakit ke dalam lubang tersebut.
Kepala bor biasanya dilindungi dengan meninggikan di atas permukaan tanah
d. Septic tank/resapan saluran air dan tempat pembuangan limbah yang jauh dari
bor.
4. Tangki air
Kontaminasi
Jika tangki komunitas besar tidak memiliki tutup pas tepat, maka orang,
terutama anak-anak, burung atau hewan lain mungkin menemukan jalan mereka
ke dalamnya dan mencemari air dengan kuman penyebab penyakit.
Kadang-kadang, bagian dalam tangki air akan menjadi kotor dan dapat
mencemari air.
Pencegahan
Untuk memastikan bahwa air dalam tangki selalu bersih:
a. Tangki harus memiliki tutup pas tepat
b. Harus ada pagar yang tinggi, dengan sebuah gerbang yang terkunci, di sekitar
tangki
c. Tangki harus secara teratur diperiksa secara memastikan bahwa itu tidak bocor
dan air bersih dan air bebas dari hewan, seperti katak
d. Jika dalam tangki kotor, harus dibersihkan

5. Pipa air dan pipa rumah tangga


Kontaminasi
Sebuah pasokan air dapat terkontaminasi antara sumber dan tangki air
masyarakat atau pengguna.Pipa-pipa yang membawa air dapat berada di bawah
atau di atas permukaan tanah. Pipa tersebut bisa berada di atas tanah juga, seperti
dalam kasus pipa yang membawa air dari tangki tinggi ke tanah. Sebuah tangki
tinggi adalah salah satu yang dinaikkan di atas outlet air pengguna baik pada
berdiri atau di atas bukit.
Jika pipa bocor di sekitar sendi atau telah rusak, penyebab penyakit kuman
dan parasit dapat masuk ke dalam air dan mencemari itu. Ini kuman dan parasit
dapat berasal dari:
1. Tanah sekitarnya
2. Angin
3. Hewan, termasuk orang
Pencegahan
Kontaminasi air dalam pipa dapat dihindari dengan memastikan bahwa:
1. Semua sendi dipertahankan bebas dari kebocoran
2. Pipa ditempatkan di bawah tanah bila memungkinkan untuk melindungi dari
kerusakan
3. Setiap pipa di atas tanah diadakan aman dan dilindungi dari kerusakan,
terutama dari kendaraan
4. Kebocoran atau pipa yang rusak diperbaiki sesegera mungkin
5. Koneksi ke tangki, pompa dan bor terpelihara dengan baik dan bebas dari
kebocoran.
II.7 Pengelolaan Sampah
Sampah adalah segala sesuatu yang tidak diinginkan orang lagi.Banyak sampah
berasal dari rumah-rumah penduduk atau industri pariwisata.Contohnya adalah sisa
makanan, kertas, plastik, botol, kaleng, kain tua, pakaian, dan selimut.Hal-hal lain seperti
perabotan rusak, badan mobil dan lain-lain.
Sampah ada yang merupakan limbah padat dan ada yang limbah cair, misalnya
limbah dari toilet, kamar mandi dan bak.
Jika sampah tidak dibuang dengan benar maka akan menjadi masalah kesehatan
lingkungan yang besar karena dapat menimbulkan bau paling tidak menyenangkan, dapat
menyebabkan cedera dan membantu dalam penyebaran penyakit.
Orang-orang dapat terluka oleh pecahan botol, kaleng, kayu, logam yang tergeletak
di sekitar.Juga, sampah memiliki kuman penyebab penyakit yang dapat menyebar ke
orang yang ditularkan oleh lalat.
Sisa makanan dan sampah lainnya akan memiliki banyak kuman dan kadang-kadang
parasit pada mereka.
Jika sisa makanan yang tersisa tergeletak di rumah atau di tanah, terutama dalam
cuaca lembab, itu akan membusuk dan banyak kuman akan tumbuh di atasnya. Jika
orang-orang, lalat, kecoa atau tikus menyentuh sampah, mereka bisa mendapatkan kuman
penyebab penyakit. Orang atau manusia akan terkena penyakit bila melakukan kontak
langsung dengan lalat, kecoa atau tikus yang membawa kuman.
Di bawah ini adalah daftar penyakit akibat sampah.
Penyakit yang disebabkan oleh kuman
Penyakit bakteri meliputi:
1. Salmonellosis
2. Shigellosis
3. Keracunan makanan staphyloccal
4. Infeksi kulit
5. Tetanus

Penyakit virus termasuk:


1. Trachoma
2. Hepatitis A
3. Gastroenteritis
4. Murray lembah ensefalitis
5. Penyakit virus Ross River

Penyakit parasit termasuk:


1. Cacing tambang
2. Threadworm
3. Cacing gelang

Kuman dan parasit dari sampah dapat ditularkan kepada orang-orang dengan cara:
1. Langsung oleh orang-orang:
a. Bersentuhan dengan sampah yang mengandung kuman dan parasit. Sebagai
contoh, anak-anak mungkin bersentuhan dengan sampah ketika mereka bermain di
tempat dekat pembuangan sampah.
b. Terluka karena sampah. Sebagai contoh, seseorang mungkin terluka karena kaleng
berkarat, yang memungkinkan bakteri tetanus masuk ke dalam tubuh
2. Secara tidak langsung dengan memberikan tempat untuk vektor untuk hidup dan
berkembang biak. Vektor adalah hewan penyakit menyebar, dan termasuk nyamuk,
lalat dan tikus yang menyediakan ‘kendaraan’ untuk kuman dan parasit untuk
penyebaran.
3. Sampah tidak boleh dibiarkan tergeletak di sekitar dengan alasan berikut:
a. Lalat yang berkembang biak pada sampah dapat membawa kuman penyebab
penyakit, seperti yang menyebabkan keracunan makanan atau infeksi mata seperti
trakoma, langsung ke tubuh kit dan makanan kita.
Lalat dapat membawa kuman yang menyebabkan trachoma dan infeksi mata
lainnya.
b. Kecoa berkembang biak di sampah dan dapat membawa kuman penyebab
penyakit, seperti yang menyebabkan keracunan makanan, melalui peralatan
makanan dan memasak.
c. Nyamuk dapat berkembang biak di air yang terperangkap dalam wadah kotor
yang tergeletak di sekitar. Air juga dapat terperangkap dalam lemari es tua, mesin
cuci, kaleng, botol atau kemasan lainnya.Nyamuk dapat menyebabkan penyakit
demam berdarah.
Orang biasa terluka dan terinfeksi karena botol rusak, kaleng tua atau benda
logam tajam yang telah dihinggapi kuman. Ketika orang bersentuhan dengan
benda tersebut maka kuman akan masuk melalui luka dan mengakibatkan infeksi.
Oleh karena itu, sampah harus disimpan dengan benar dan dibuang dengan
cara yang tepat.Selain sisa makanan, ada banyak benda yang menjadi sampah.

II.8 Penanganan Sampah


Kecuali itu terlalu besar, semua sampah harus dimasukkan ke dalam tempat sampah
rumah segera mungkin.Item yang terlalu besar untuk tempat sampah harus dibawa ke
Tempat Pembuangan Akhir sesegera mungkin.
Beberapa item dari sampah rumah tangga perlu perawatan khusus sebelum mereka
dimasukkan ke dalam tempat sampah. Beberapa contoh diberikan berikut ini :
1. Sisa makanan
Jika memungkinkan, ini harus dibungkus erat dalam kertas sebelum dimasukkan ke
dalam tempat sampah. Ini akan mengurangi bau yang menarik serangga dan hewan
untuk dihinggapi.
2. Popok sekali pakai
Tinja harus dibersihkan dan dibuang di toilet.Popok harus dibungkus rapat dalam
kertas dan dimasukkan ke dalam tempat sampah.
3. Botol, karton,kertas,kaleng dan barang serupa
Biasanya ini bias langsung masuk ke tempat sampah. Namun, jika berisi makanan
sampah tersebut harus dibungkus terlebih dahulu.Jika mengandung racun (pestisida,
pembersih rumah tangga, obat-obatan), racun harus dibuang dengan aman dan wadah
dicuci sebelum dimasukkan ke dalam tempat sampah. Dalam kasus pestisida dan
container, ada aturan khusus untuk pembuangan yang aman
4. Alat rumah tangga besar
Beberapa item sampah yang terjadi di sekitar rumah yang terlalu besar untuk bak
sampah rumah tangga biasa. Ini termasuk :
a. Karton besar
b. Suku cadang mobil dan badan
c. Lembar besi
d. Using mesin cuci dan lemari es
e. Cabang pohon
Hal-hal ini seharusnya tidak diperbolehkan untuk diletakkan di sekitar rumah/halaman di
mana bias menjadi bahaya kesehatan. Misalnya, sampah tersebut dapat menampung air
yang menyediakan tempat bagi pembawa penyakit seperti nyamuk untuk berkembang
biak.
II.9 Pengumpulan sampah
Pengumpulan sampah adalah layanan yang sangat penting bagi masyarakat.Risiko
kesehatan sangat meningkat jika layanan ini terabaikan.
Setiap sampah dimasyarakat harus dikosongkan sering dan teratur, setidaknya dua kali
seminggu. Sampah kemudian harus diambil dan dikubur agar :
a. Risiko kontak langsung dengan kuman penyebab penyakit berkurang
b. Lalat, kecoa dan tikus tidak dapat hidup dan berkembang biak di sampah.

II.10 Kendaraan sampah


Traktor dan trailer, truk kecil biasanya digunakan untuk mengumpulkan sampah ke
Tempat Pembuangan Akhir.
1. Sampah diangkut ke TPA dengan kendaraan yang tidak dimiliki tempat penampung.
Jika truk, utilitas atau trailer tidak memiliki penampung yang terbaik adalah untuk
mengambil bak sampah yang telah penuh ke TPA dan ditutup rapat-rapat. Semua
sampah dapat ditempatkan pada kendaraan dan kemudian dibawa ke TPA dan
dikosongkan. Setiap bak sampah harus diberi label dengan nama atau nomor rumah
pemiliki sehingga bias kembali ke rumah yang benar. Sampah diangkut ke TPA
dengan kendaaan yang memiliki penampung jika kendaraan sampah, seperti trailer,
dilengkapi dengan penampung, sampah dapat dikosongkan langsung ke penampung di
rumah. Sampah tersebut kemudian dibawa ke TPA. Kendaraan sampah tersebut harus
tertutup di semua sisi, termasuk atap.
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok sehari-hari mahluk hidup di dunia ini
yang tidak dapat terpisahkan.Tidak hanya penting bagi manusia Air merupakan bagian
yang pentin bagi mahluk hidup baik hewan dan tumbuhan.
Kuantitas merupakan jumlah air yang tersedia dan siap di gunakan oleh
masyrakat.Sedangkan pengertian kualitas adalah conformance to requirement, yaitu
sesuai dengan yang di syaratkan atau di standarkan.
Air yang memenuhi persyaratan air minum menurut Kepmenkes RI
No.907/Menkes/SK.VII/2002/, secara garis besar persyaratan kualitas yang dapat
digolongkan dengan empat syarat yaitu Syarat fisik, Syarat kimia, Syarat bakteriologis,
Zat radioaktif.
Sampah adalah segala sesuatu yang tidak diinginkan orang lagi.Banyak sampah
berasal dari rumah-rumah penduduk atau industri pariwisata.Contohnya adalah sisa
makanan, kertas, plastik, botol, kaleng, kain tua, pakaian, dan selimut.Hal-hal lain seperti
perabotan rusak, badan mobil dan lain-lain.

III.2 Saran
Sebaiknya dalam lingkungan hidup bermasyarakat rasa sikap gotong royong dapat
selalu terjalin agar menjamin kebersihan lingkungan sekitar yang dapat terhindar dari
terinfeksinya penyakit yang tidak diinginkan.
Daftar Pustaka

Rejeki Sri. 2015. “ Sanitasi Hygiene dan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)“.
Bandung ; Rekayasa Science.
Setyo Adhimas, 2012. “ BAB 1 Pendahuluan. Latar Belakang Masalah Pengelolaan
Sampah“. Dalam URL :http://eprints.uny.ac.id/8527/2/ BAB%201%20-
%2007401241024.pdf. (Diakses pada tanggal : 20 Mei 2017)

Anda mungkin juga menyukai