Beberapa penelitian yang dilakukan memberikan masukan tambahan berkaitan dengan mengapa
perusahaan dapat memilih kebijakan akuntansi tertentu, beberapa alasannya adalah sebagai berikut
:
1. Biaya Politik
Semakin besar perusahaan, semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut untuk tunduk
pada peraturan, seperti antitrust, dan semakin besar pula kemungkinan untuk membayar
pajak yang lebih tinggi. Oleh karena itu, perusahaan yang terlihat lebih bersifat politis akan
berupaya melaporkan laba yang kecil, untuk menghindari pemeriksaan dari pemerintah.
Para peneliti telah menemukan bahwa semakin besar perusahaan, semakin besar pula
kemungkinan untuk menerapkan pendekatan penurunan laba dalam memilih kebijakan
akuntansi.
2. Struktur Modal
Sejumlah studi telah mengindikasikan bahwa struktur modal perusahaan dapat
memengaruhi pemilihan kebijakan akuntansi. Misalnya, perusahaan dengan rasio utang
terhadap ekuitas yang tinggi cenderung bergantung pada perjanjian utang. Perjanjian utang
mengkin menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat membayar dividen jika saldo laba
jatuh dibawah tingkat tertentu. Akibatnya perusahaan seperti ini cenderung memilih
kebijakan akuntansi yang akan meningkatkan laba neto.
3. Pembayaran Bonus
Studi telah menemukan bahwa jika program kompensasi mengikat pembayaran bonus
manajer terhadap laba perusahaan, manajemen akan memilih kebijakan akuntansi yang
memaksimalkan pembayaran bonus mereka.
4. Perataan laba
Manajemen biasanya lebih memilih laporan laba yang meningkat secara bertahap dan
terkadang mengubah kebijakan akuntansi untuk memastikan hasilnya.
Manajemen memerhatikan dengan seksama akuntansi yang diterapkan dan sering kali
mengubah kebijakan akuntansi, bukan untuk alasan konseptual, tetapi lebih pada alasan
ekonomi. Seperti yang ditunjukan dalam buku ini, argumen yang diberikan kemudian dikenal
sebagai argumen konsekuensi ekonomik (economic consequences). Argumen ini berfokus
pada dampak mengenai perilaku investor, kreditor, pesaing, pemerintah atau manajer
perusahaan pelapor.