Affandi
Affandi
id
TUGAS AKHIR
oleh :
Affandi Nur Permadi
H 3309022
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca laporan tugas akhir dengan
judul :
H3309022
Surakarta,...............................
Mengetahui
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Fakultas Pertanian
Dekan
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan Tugas Akhir ini dengan lancar tanpa ada halangan suatu apapun.
Laporan Tugas Akhir ini kami susun guna melengkapi syarat-syarat
untukmemperoleh gelar Ahli Madya (A.Md). Dengan Laporan Tugas Akhir ini
semua kegiatan yang ada dalam pelaksanaan Magang telah kami uraikan secara
lengkap.
Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, kami tidak bekerja sendiri
melainkan melibatkan beberapa pihak yang turut serta membantu kelancaran
proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS, selaku DekanFakultas Pertanian UNS
Surakarta.
2. Ketua Program Studi D IIIFakultas Pertanian UNS Surakarta.
3. Bapak Ir. Wartoyo, SP, MS. Selaku Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji I.
4. Ibu Dra. Sri Rossati, MSi. Selaku Dosen Penguji II.
5. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih jauh
dari sempurna. Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam laporan Tugas Akhir
ini terdapat kata-kata yang kurang berkenan. Harapan kami, semoga laporan ini
dapat bemanfaat bagi kami pada khususnya dan bagi pembaca semua pada
umumnya.
Penyusun
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK LEPAS
Praktek Magang ini bertujuan untuk mengetahui cara atau teknik perbanyakan tanaman kopi,
khususnya Kopi Robusta. Pelaksanaan magang pada tanggal 13 Februari sampai dengan tanggal 13 Maret
2012. Di PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) Semarang.
Metode dasar yang digunakan dalam praktek magang ini adalah Praktek Lapang, Observasi,
Wawancara dan Sumber Data (Data Primer dan Data Sekunder). Sedangkan pengambilan lokasi praktek
magang adalah disesuaikan dengan kajian yakni perbanyakan tanaman Kopi Robusta. Untuk memenuhi
permintaan kopi di pasaran, PT. Perkebunan Nusantara IX Semarang melakukan perbenyakan dengan
cara vegetatif yang lebih cepat tumbuh dan mempunyai sifat yang sama dengan induknya.
Perbanyakan Kopi Robusta secara vegetatif antara lain dilakukan dengan cara pembibitan dalam
bedengan, pembibitan dalam polybag dan penyambungan antara batang atas jenis BP 42 dengan batang
bawah jenis BP 308.
Keterangan :
1. Mahasiswa Jurusan/Program Studi Agribisnis Hortikultura dan Arsitektur Pertamanan Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan Nama Affandi Nur Permadi H3309022
2. Dosen Pembimbing / Dosen Penguji I
3. Dosen Penguji II
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tanaman Kopi Robusta (Coffea canephora) sebagai bahan minuman
sudah tidak asing lagi. Aroma harum, rasa khas nikmat, serta khasiatnya yang
menyegarkan badan, membuat kopi cukup akrab di lidah dan banyak di
gemari. Penggemarnya bukan bangsa Indonesia saja, akan tetapi juga
berbagai bangsa di seluruh dunia.
Dunia kerja adalah dunia yang ketat dengan persaingan dan
ketrampilan. Realita yang terjadi pada saat ini membuktikan bahwa siapa
yang tidak kuat bersaing dalam dunia kerja maka akan tersingkir. Ibarat sepak
bola maka yang kalah akan terdegradasi. Degradasi dalam dunia kerja
biasanya disebabkan oleh faktor eksternal dan internal. Faktor internal
diantaranya adalah kemampuan atau ketrampilan yang tidak memadai untuk
mengikuti arus perkembangan dunia kerja yang pesat, ketidak disiplinan dan
ketidak jujuran diri akan mempengaruhi prestasi kita dalam bekerja. Faktor
eksternal antara lain adalah munculnya pesaing-pesaing baru yang
mempunyai kualitas dan kualifikasi di atas rata-rata sehingga dapat
beradaptasi dalam dunia kerja dengan mudah, perkembangan perekonomian
negara yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi perkembangan dunia
kerja.
Dalam mengantisipasi segala sesuatu yang telah dipaparkan di atas,
maka beberapa universitas mengadakan kegiatan magang. Kegiatan magang
di lembaga/instansi/badan usaha lainnya milik perorangan, swasta atau
pemerintah merupakan salah satu bagian kurikulum program Diploma III
Agribisnis Hortikultura. Setiap Mahasiswa wajib melaksanakan magang
sebagai syarat untuk meraih gelar Ahli Madya. Dalam pelaksanaan magang
sering dijumpai kesenjangan antara teori dan praktek. Hal ini merupakan
permasalahan dalam kenyataan yang harus diselesaikan. Penyelesaian
masalah tersebut menuntut adanya kemampuan dalam menerapkan teori yang
telah dikuasai.
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
AB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman kopi dibawa ke pulau Jawa pada tahun 1696 oleh orang Belanda,
karena tanaman tersebut dapat berkembang dan berproduksi baik. Bibit kopi
Indonesia didatangkan dari Yaman. Pada waktu itu jenis yang didatangkan adalah
kopi Robusta. Tanaman Kopi merupakan tanaman yang sangat familiar di lahan
penduduk pedesaan di Indonesia. Komoditas Kopi mempunyai potensi dan Nilai
ekonomi tinggi yang dapat diandal dalam usaha Agribisnis dan untuk budidaya
tanaman tersebut adalah tidak sulit dan merupakan komoditas ekspor yang dapat
memenuhi kebutuhan domistik dan Nasional di sektor kebun (AAK, 2006).
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
Kopi adalah produk dari suatu jenis tanaman yang dapat tumbuh didaerah
tropis, dan tidak dapat tumbuh baik pada tempat yang terlalu tinggi atau
temperatur yang sangat rendah. Kopi ditemukan pertama kali adalah di Arabia
(pertengahan abad XV) dan pada tahun 1510 -1550 menyebar luas di negara Kairo
dan Turkey-Timur Tengah, dan pada tahun 1616 kopi ini mulai masuk di Eropa.
Pada mulanya Kultivar kopi yang terpenting ialah (Coffea arabica = Kopi
Arabika) yang menghasilkan 90% dari kopi dunia pada waktu sebelum Robusta
(Purseglove); Coffea Canephora 9% dan Coffea liberica kurang dari 1% dalam
pengembangan dan produksi kopi (Nazaruddin, 1993).
b. Biji buah lebih besar, berbau harum dan rasanya lebih enak.
c. Bila batang tak dipangkas, tinggi pohon bisa mencapai lebih dari 5 m
dengan bentuk pohon yang ramping.
d. Bila jenis ini ditanam pada dataran tinggi yang beriklim kering sekitar 1.350
- 1.850 m dpl, produksinya bagus. Di Indonesia, Kopi Robusta ini dapat
berproduksi baik pada ketinggian 300 - 800 m dpl.
e. Jenis ini tidak menghendaki suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah,
karena bila suhu terlalu tinggi pertumbuhan tanaman akan terlalu cepat,
begitu pula masa berbunganya menjadi terlalu awal. Akibatnya tanaman
lekas mati, dan sangat mudah diserang Nematoda. Bila suhu terlalu rendah
pertumbuhannya lambat, banyak tumbuh cabang-cabang sekunder dan
tersier, yang sangat menganggu pembentukan bunga.
f. Curah hujan yang optimal sekitar 2000 - 3000 mm tiap tahun, tetapi harus
ada musim kering yang tegas 2 - 3 bulan untuk perkembangan bunga.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
Pohon pelindung atau penaung yang tetap, harus sesuai dengan tanaman
pokok dan tidak boleh menghisap terlalu banyak air dan zat makanan. Mereka
harus tahan lama dan berakar dalam dan kuat, sehingga tak mudah jatuh karena
goncangan angin kencang. Cabang-cabangnya harus lebar dan cukup tinggi diatas
kopi, sehingga keadaannya tidak terlalu teduh dan cabang-cabangnya tak boleh
mudah patah. Pohon pelindung yang sering dipergunakan didalam perkebunan
ialah jenis-jenis:
a. Dadap
b. Sengon laut
c. Lamotoro
(AAK, 2006).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
TATA LAKSANA PELAKSANAAN
commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
3. Wawancara
Melakukan tanya jawab secara langsung dengan pekerja, mandor,
maupun sinder kebun terkait kegiatan yang dilakukan. Sehingga diperoleh
informasi yang diperlukan dengan mudah dan jelas. Pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan adalah pertanyaan yang berkaitan dengan kegiatan Magang
Mahasiswa, yaitu Perbanyakan Kopi Robusta (Coffea canephora) secara
Vegetatif.
4. Studi Pustaka
Mencari referensi sebagai data pelengkap dan pembanding serta
konsep dalam alternatif pemecahan masalah mengenai perbanyakan
tanaman Kopi Robusta (Coffea canephora ) secara vegetatif. Data tersebut
berupa buku, arsip, jurnal, download internet, dan lain sebagainya yang
bersifat informatif dan relevan.
C. Sumber Data
1. Sumber Data Primer
Dalam pelaksanaan kegiatan Magang di PT. Perkebunan Nusantara
IX Semarang ini data primer didapat dari wawancara langsung dengan
mandor kebun, mandor besar, pembimbing lapang dan pekerja yang ada di
PT. Perkebunan Nusantara IX Semarang.
2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari data yang diambil dari buku, catatan
yang diperoleh selama berada di PT. Perkebunan Nusantara IX Semarang
dan jurnal yang berhubungan dengan kegiatan magang tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
commit to user
14
= Garis Komando
ADMINISTRATUR
= Garis Komando
SINDER
KEPALA
MANAGER
KAKOBA SINDER SINDER SINDER SINDER SINDER SINDER SINDER SINDER
KANTOR KEBUN KEBUN KEBUN TEKNIK KEBUN KEBUN TEKNIK
BEGOSARI TEMBIR GALARDO GETAS ASSKEM BANDEL BANARAN
WO
1. Persiapan Lahan
A. Persiapan lapangan
Agar tanaman kopi berhasil dengan baik, diperlukan waktu persiapan
± 2 tahun atau ditentukan kondisi tanahnya. Apabila areal yang akan
ditanami berupa tanaman ulangan atau konversi dari budidaya lainnya,
persiapan lapangan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Membongkar Tunggul
Tujuan pembongkaran tunggul ini adalah untuk membersihkan lahan dari
sisa-sisa tanaman yang ditanam sebelumnya. Pembongkaran tunggul
menggunakan katrol dengan penyangga agar semua akar tercabut tuntas.
b. Pemberantasan alang-alang
Segera dilakukan setelah tunggul dibongkar dilaksanakan pemberantasan
alang-alang dengan menggunakan herbisida : Round up
c. Mengajir/Pengajiran
Untuk tanah datar pemasangan ajir secara larikan dengan jarak 2,5 x 2,5
m disesuaikan dengan kemiringan tanah.
Persiapan lahan yang dilakukan oleh PT Perkebunan Nusantara IX
sudah sesuai dengan apa yang dipelajari dalam teori perkuliahaan dan teori
yang sudah diterapkan oleh para peneliti yang tergabung dalam pusat
penelitian (Puslit). Akan tetapi dalam bagian pengajiran harus
menyesuaikan kemiringan lahan, sehingga terdapat lahan yang dalam proses
pengajiran berbeda dengan yang lain. Hal ini disebabkan karena untuk
menyesuaikan kemiringan tanah serta kerapian dalam penanaman tanaman
kopi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
B. Tanaman Penaung
a. Penaung sementara
Diantara barisan ajir yang berjarak 2,5 meter dibuat waliran
untuk menanam biji tanaman penaung. Tanaman Moghania
macrophylla yang digunakan sebagai penaung sementara tanaman
Kopi. Selain tanaman Moghania macrophylla PT. Perkebunan
Nusantara IX juga menggunakan alternatif atau menggunakan
tanaman lain yaitu Teprhosia.
Agar tanaman Moghania macrophylla dapat tumbuh dengan
baik perlu dilakukan berbagai perawatan yang diantaranya
penyiangan, pendangiran, pemupukan dan penyulaman. Pada saat
penanaman kopi dilaksanakan, tinggi tanaman penaung sementara
Moghania macrophylla sekurang-kurangnya sudah mencapai 1,5–2 m.
b. Penaung Tetap
Pada saat tanaman kopi ditanam, penaung tetap harus sudah
berfungsi lengkap. Macam atau jenis tanaman yang digunakan atau
ditanam adalah tanaman Lamtoro. Setiap dua tanaman kopi terdapat
satu tanaman lamtoro, maka rasio populasi tanaman penaung terhadap
tanaman kopi 800 pohon/ha.
c. Tanaman Pematah Angin
Pada lokasi kebun yang rawan terhadap tiupan angin kencang
ditanami tanaman pematah angin, fungsinya untuk mengantisipasi
terjadinya kerusakan tajuk tanaman, kerontokan bunga dan buah, serta
penguapan dari daun dan tanah khususnya pada musim kemarau. Jenis
tanaman pematah angin yang digunakan PT. Perkebunan Nusantara
IX adalah mahoni, sengon dan kayu putih.
d. Membuat Terasan
Sebelum tanaman kopi ditanam, teras harus sudah ada atau
sudah dibuat. Lebar teras ± 1,5 m kemudian setelah kopi ditanam teras
diperlebar, pekerjaan ini dilakukan sambil menyiang tanaman kopi
(lihat gambar 4.5).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
Gambar 4.3 Lubang Tanam yang Gambar 4.4 Tanaman Kopi yang akan
akan di gunakan ditanam
Gambar
4.5 Kegiatan pembuatan terasan Gambar 4.6 Tanaman Kopi yang telah
ditanam
Pada saat menutup lubang tanam, terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan, diantaranya adalah :
1. Lubang tanam yang dipersiapkan dan masih terbuka diberi herbisida
: Dhetine.
2. Tanah galian lapisan bawah dimasukkan terlebih dahulu, kemudian
tanah lapisan atas.
3. Setengah galian lubang pada tanah lapisan atas di campur dengan pupuk
kandang sebanyak 10 kg per lubang.
4. Menanam bibit kopi yang prima, sehat dari pembibitan dengan cara
melepas polybag kemudian menanam kopi dengan lurus dan rapi. Setelah
itu menutupnya kembali dengan tanah sisa galian.
Pada sebelah kanan tanaman kopi dibuat lubang dengan ukuran
100x60x40 cm dengan jarak ± 40 cm dari batang tanaman kopi. Lubang ini
disebut dengan gondang-gandung (lihat gambar 4.7). Fungsi gondang
gandung adalah untuk menampung limbah gulma dan sisa pemangkasan
yang nantinya akan menjadi humus, sebagai sirkulasi udara dalam tanah dan
pada saat musim penghujan dapat sebagai penampung air hujan. Sedangkan
pada waktu musim kemarau gondang gandung harus ditutup dengan jerami
atau semak-semak agar tidak terkena sinar matahari langsung yang akan
mempercepat penguapan tanah.
penaung dengan cara pemangkasan, agar tidak menimbulkan atau sebagai sarang
hama dan penyakit yang bertahan hidup ditempat yang lembab. Akan tetapi ada
juga yang berbeda dengan teori dalam hal pembuatan lubang tanam. Pada dasarnya
ukuran lubang tanam telah ditentukan oleh pusat penelitian tanaman kopi yang
berada di Jember. Karena melihat terdapat lahan yang masih sisa, maka tetap
dilakukan pembuatan lubang tanam meskipun ukurannya berbeda. Akan tetapi
selama ini hasil yang diperoleh sama dengan tanaman kopi yang ditanam di lubang
yang berukuran semestinya. Yang mempengaruhi adalah kandungan unsur hara
yang terpenuhi melalui pemupukan yang tepat, baik dosis maupun cara
pemupukannya sehingga unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk bertahan
hidup dapat terpenuhi.
2. Pembibitan
A. Kebun Induk
Bibit yang digunakan untuk stek, berasal dari kebun Induk. Kebun
Induk merupakan kebun yang telah mendapatkan perlakuan intensif
sehingga hasil kebun tersebut merupakan bahan-bahan yang nantinya akan
digunakan dalam perbanyakan stek. Kebun induk perlu mendapatkan
perhatian yang serius dalam pengelolaannya. Kebun induk yang ideal
adalah sebagai berikut :
a. Identitas jelas dan tidak terkontaminasi dengan klon yang lain.
b. Rutin dilakukan peremajaan sesuai dengan kebutuhan.
c. Dekat dengan sumber air dan mudah pengawasannya
Klon yang dikembangkan oleh PT Perkebunan Nusantara IX pada
bagian pembibitan adalah BP 308 sebagai batang bawah, BP 534, BP 939,
BP 936, BP 42 dan BP 409. Akan tetapi klon yang sering digunakan dalam
penyambungan adalah BP 308 sebagai batang atasnya dan BP 42 sebagai
batang atas. Klon ini harus dikembangkan karena klon tersebut tahan akan
Nematoda dan hasil sambungan batang atas dan batang bawah pada klon
tersebut dapat membentuk batang kopi yang kuat dan menghasilkan kopi
seperti yang diharapkan.
Kriteria batang bawah yang digunakan untuk bahan stek antara lain
batang sehat atau tidak terkena serangan hama dan penyakit, ukuran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
menutup dengan campuran tanah lapisan atas dan pupuk kandang yang
sebelumnya diayak dengan ayakan berukuran 0,5x0,5 cm dan menutup
dengan pasir pada lapisan paling atas hingga mencapai ketinggian 15 cm.
Perbandingan antara tanah : pupuk kandang : pasir adalah 1:1:1.
C. Penyetekan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
Gambar 4.12 Penyambungan
Gambar 4.10 Batang Gambar 4.11 Batang batang atas dan batang bawah
bawah Kopi Robusta atas Kopi Robusta
Gambar4.15 Hasil Gambar 4.14 Hasil Gambar 4.13 Batang atas dan
sambungan yang sudah sambungan diberi bawah diikat dengan tali
disungkup dengan sungkup plastik
plastik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
3. Pemeliharaan
a. Penyiangan
Penyiangan atau pemberantasan gulma bertujuan untuk mengurangi
terjadinya persaingan pengambilan unsur hara dalam tanah, antara tanaman
pokok dengan tanaman lain yang ada disekitarnya (gulma). Disamping itu
juga untuk menambah sirkulasi udara supaya lancar, sehingga dapat
mengurangi kelembaban.
Pemberantasan gulma dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara
manual dan kimiawi. Dalam pelaksanaan secara manual biasanya dilakukan
pada waktu kondisi gulma dalam keadaan kurang subur. Sedangkan cara
kimiawi pemberantasan dilakukan pada kondisi gulma dalam keadaan
subur.
b. Pemupukan
Pupuk sangat diperlukan oleh tanaman, penyerapan unsur hara
dalam tanah secara terus-menerus oleh tanaman mengakibatkan tersedianya
unsur hara dalam tanah berkurang, untuk memenuhi ketersediaan unsur hara
yang ada dalam tanah perlu penambahan unsur hara yang diperlukan oleh
tanaman. Langkah tersebut dipenuhi dengan cara pemupukan.
Di PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) pemupukan dilakukan 2
kali dalam 1 tahun. Dosis yang diberikan pada tanaman pada pemupukan
pertama sebanyak 60% dari dosis anjuran, sedangkan pemupukan kedua
40% dari dosis anjuran. Macam pupuk serta dosis yang diberikan pada
tanaman kopi setiap tahunnya tidak sama, hal ini berdasarkan rekomendasi
dari Puslit Koka Jember melalui analisa tanah dan daun. Sehingga dengan
demikian pemberian pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman dan tepat
sasaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
4. Panen Kopi
Tanaman kopi dalam berbunga tidak seragam dalam waktu tertentu,
oleh karena itu tanaman kopi pada saat musim panen tidak dapat dilakukan
dalam satu waktu. Di PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) biasanya panen
sebanyak lima tahap. Pada tahap terakhir buah kopi yang sudah masak maupun
masih hijau ikut dipanen, namun buah kopi yang masih hijau dibuang.
A. Persiapan Pra Panen
1. Taksasi Produksi
Taksasi produksi kopi, yang merupakan perkiraan / pendekatan
produksi yang akan di capai pada tahun ini. Pendataan yang dilakukan
harus benar-benar akurat dan sampel yang digunakan harus benar-
benar mewakili. Sebagai pembanding hasil taksasi akan lebih baik jika
diikuti pula dengan data pembungaan tahun yang lalu. Hasil
pembungaan tahun yang lalu merupakan penentu keberhasilan
produksi pada tahun ini.
Pembungaan kopi tergantung juga pada curah hujan / keadaan
iklim, dengan beberapa tahapan sebagai berikut :
a. Tahap I : Awal berbunga pada bulan Maret-April.
b. Tahap II : Bulan Mei-Juni
c. Tahap III : Bulan Juli-Agustus
d. Tahap IV : Bulan September
Pembungaan dapat berlangsung lebih dari 4 tahap, dan sangat ditentukan
oleh hujan dengan curah hujan yang cukup. Kemudian bunga akan mekar
setelah turun hujan ± 7-8 hari. Apabila tidak turun hujan yang cukup,
maka bunga akan mengalami gagal mekar dan gagal menjadi buah,
dengan tanda-tanda bunga berwarna ungu. Begitu juga sebaliknya,
apabila terlalu banyak turun hujan calon bunga tidak menjadi buah akan
tetapi menjadi daun kecil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
1. Keamanan
Keamanan dalam kebun kopi sangat penting, terlebih pada saat
buah kopi mulai tua, panen sampai selesai panen. Untuk itu pada saat
menjelang panen dilakukan pengaturan pengawasan untuk menekan
sekecil mungkin sampai bebas dari kehilangan produksi karena
tindakan kejahatan atau pencurian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
2. Pengawas
Pengawas atau mandor pentik mempunyai peran yang sangat penting
dalam proses panen kopi, tugas-tugas yang harus dijalankan adalah :
a. Mencari, mengatur, mengarahkan dan mengabsen tenaga petik.
b. Menentukan blok/areal pemetikan.
c. Menimbang, mencatat dan melaporkan hasil panen tiap hari petik.
d. Mengontrol proses pemetikan kopi hingga penimbangan.
3. Tenaga Petik
Tenaga petik juga sangat berpengaruh menentukan kuantitas dan
kualitas produksi kopi dari kebun, yang merupakan bahan baku
sebelum dikirim dan masuk pabrik utnuk diolah. Untuk itu diperlukan
tenaga petik yang mempunyai keahlian dan kemampuan memetik kopi
sebagai pendukung produksi.
4. Alat-alat
Sebelum panen dilakukan, maka diperlukan alat-alat sebagai
penunjang dan pendukung proses produksi, agar pelaksanaan produksi
dapat berjalan lancar. Peralatan yang perlu dipersiapkan antara lain :
a. Timbangan.
b. Tali plastik
c. Buku rol dan buku produksi untuk tenaga petik.
d. Peta kerja.
e. Bendera dan tiang bendera.
f. Papan kayu, kertas manila dan peniti/penjepit.
g. Bagor untuk tenaga petik.
h. Bagor gelaran/alas.
i. Bagor untuk kirim produksi.
j. Petak papan nama pemetik.
k. Tenaga kerja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
6. Setelah waktu jam kerja ditentukan selesai (± jam 13:00 WIB). Tenaga
petik segera menuju ke TPH utama untuk melakukan sortasi hasil
petikan, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sortasi adalah:
a. Kopi merah dan hijau harus disendirikan atau dipisahkan.
b. Daun-daun, ranting dan sampah-sampah harus dibersihkan.
7. Penimbangan hasil sortasi, dengan memperhatikan hal sebagai berikut:
a. mengecek posisi jarum timbangan harus pada titik nol.
b. Kopi merah harus ditimbang sendiri.
c. Kopi hijau ditimbang sendiri
d. Penimbangan hasil panen dengan kegiatan sebagai berikut:
- Ditimbang tiap kemandoran per tenaga sesuai urutan absen.
- Hasil setiap penimbangan dicatat langsung dalam buku
penerimaan produksi dari masing-masing tenaga per mandor.
- Setelah penimbangan produksi, kemudian dijumlah hasil
permandor.
e. Dari semua buku penerimaan produksi per mandor direkap untuk
mengetahui jumlah hasil produksi hari itu, sekaligus menentukan
berapa rit atau truk yang diperlukan mengangkut ke pabrik.
E. Pedoman Pelaksanaan Taksasi
1. Taksasi dilakukan secara acak teratur.
a. Membuat garis diagonal atau melintang dan membujur setiap blok
sejumlah 1 % dari jumlah pohon blok tersebut.
b. Pohon pada garis tersebut sebagai sampel dengan kelipatan tertentu
(misal 10, 15, 20 pohon).
c. Pohon sampel secara akurat dicatat jumlah buahnya pada label
pohon (terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak atau luntur atau
dibungkus plastik).
d. Pohon sampel diberi tanda ajir yang lebih tinggi dari pohon kopi
dan diberi warna cat merah.
e. Hasil rata-rata jumlah buah kopi, pohon sampel merupakan
gambaran buah per pohon dari blok tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. PT. Perkebunan Nusantara IX telah menjalankan standar operasional yang
telah ditetapkan oleh pusat penelitian yang berada di Jember. Hal ini
terbukti dari prosentase pertumbuhan yang tinggi bibit tanaman kopi yang
diperbanyak dengan cara vegetatif yaitu dengan cara stek. Faktor yang
mempengaruhi keberhasilan pertumbuhan tanaman kopi yaitu cara
menyambung batang atas dan batang bawah yang baik, benar, serta teknik
menyambung dengan sistem celah atau “V” akan lebih rapat dan
menyatunya kambium lebih kuat sehingga membentuk jaringan yang kuat
untuk pertumbuhan tanaman kopi, sehingga kualitas tanaman yang siap
untuk ditanam tidak diragukan lagi.
2. Bibit yang disiapkan untuk stek berasal dari kebun induk yang telah
dilakukan pemurnian dengan pemeliharaan yang intensif. Klon yang
digunakan dalam penyambungan antara batang atas dan batang bawah
Kopi Robusta adalah klon jenis BP 308 sebagai batang atas dan BP 42
sebagai batang bawah. Penyambungan antara batang atas dan bawah
dengan jenis klon tersebut tahan akan nematoda dan memiliki
produktivitas yang tinggi.
3. Prosentase keberhasilan dalam kegiatan penyetekan dapat dikatakan 90%
berhasil. Keberhasilan ini ditunjang dengan perawatan yang intensif,
pemupukan yang rutin serta pengendalian hama penyakit. Prosentase
kegagalan sebesar 10% disebabkan oleh faktor non teknis yaitu angin.
Angin kencang yang merusak bibit tanaman kopi mengakibatkan tidak
optimalnya pertumbuhan tanaman kopi tersebut.
commit to user
47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan untuk PT Perkebunan
Nusantara IX (Persero) Semarang adalah lebih diintensifkan dan lebih
memperbanyak dalam bidang pembibitan, dikarenakan menghasilkan bibit
yang unggul memerlukan perawatan serta pengawasan dari pihak yang
berkaitan sangat berpengaruh. Serta lebih meningkatkan kinerja pada jam-jam
kerja, sehingga para pekerja tidak harus menambah waktu kerja mereka
sampai larut malam. Alangkah baiknya PT Perkebunan Nusantara IX
menjalin kerja sama dengan perusahan terdekat yang bergerak dalam bidang
yang sama, tanpa harus menunggu hasil dari pusat penelitian yang letaknya
berada jauh dari kebun Semarang yaitu berada di Jember.
Melaksanakan apa yang sudah menjadi pertimbangan dan anjuran
dari pusat penelitian Jember terkait tanaman kopi mulai dari tanah yang baik
untuk pembibitan, prosedur pembibitan yang baik dan perawatan yang
intensif, penanaman kopi yang baik, hingga cara pemanenan yang tepat agar
buah kopi tidak rusak. Hal tersebut sudah dipertimbangkan melalui penelitian
baik dari sampel tanah maupun tanaman kopi sendiri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
commit to user