Peningkatan suhu dapat ditemukan terutama pada ISK Nyeri ketuk pada costovertebral angle (CVA) Nyeri abdomen umum ditemukan, tanda peritonitis tidak ditemukan untuk membedakan nyeri abdomen karena kolik renal dengan nyeri karena organ intraperitoneum Nyeri testis dapat ditemukan, meskipun pada inspeksi tampak normal Hematuria dapat ditemukan [1] Diagnosis Banding
Diagnosis banding batu ginjal (nefrolitiasis) bergantung pada gejala yang muncul. Tabel 1 Diagnosis Banding Batu Ginjal ( Nefrolitiasis) dan Cara Membedakannya
Diagnosis banding Pembeda dari nefrolitiasis
Nyeri biasanya pada perut kanan bawah
Urinalisis normal atau ditemukan jejak sel darah putih maupun eritrosit Apendiksitis akut CT-Scan
Hanya pada wanita
Nyeri dengan atau tanpa perdarahan dari vagina Nyeri goyang serviks positif Tes kehamilan positif Kehamilan ektopik Hasil USG terdapat massa di daerah organ reproduksi
Nyeri pada pinggang atau perut bawah dan/atau dispareunia
Dapat teraba massa pada perabaan Kista ovarium Hasil USG dapat menunjukkan lesi pada adneksa
Distensi abdomen, muntah dan konstipasi
Ileus obstruksi Pemeriksaan x-ray dapat menunjukkan tanda-tanda ileus obstruksi
Riwayat batu empedu dan atau penggunaan minuman beralkohol
berlebihan Nyeri epigastrik yang menyebar ke belakang CT scan menunjukkan inflamasi di pankreas Pankreatitis akut Amilase dan lipase meningkat
Ulcus pepticum Nyeri berhubungan dengan makanan
Endoskopi dapat menunjukkan adanya ulkus pada gaster dan usus tervisualisasi Foto thoraks dada dapat menunjukkan adanya udara bebas di bawah diafragma apabila sudah terjadi ruptur
Nyeri perut tanpa disertai dengan nyeri pinggang
Mual, muntah dan diare Pemeriksaan feses lengkap dapat ditemui tidak normal, namun Gastroenteritis jarang karena diagnosis utamanya cukup secara klinis
Nyeri tiba-tiba yang menyebar ke belakang dan bisa sampai
Terdapat gejala infeksi saluran kemih (ISK) Nyeri punggung yang menyebar ke belakang Demam Urinalisis positif ke arah ISK Pielonefritis Dapat pula disebabkan oleh obstruksi karena batu ginjal
Hanya terdapat pada wanita
Nyeri perut bawah Demam Keputihan Abses tubo-ovarium USG dapat menunjukkan massa adneksa
Hanya terdapat pada pria
Nyeri perut bawah dan testis Torsio testis USG menunjukkan gangguan pada testis
Hanya terdapat pada wanita
Nyeri perut bawah dengan mual dan muntah Torsio ovarium USG menunjukkan ovarium yang membesar Mialgia pada punggung Nyeri dapat berubah pada palpasi
Nyeri perut peri-umbilikal dengan mual muntah
CT Scan dapat menunjukkan pneumatosis usus, gas vena porta Iskemik mesenterik tanpa batu pada ginjal
Konstipasi Distensi abdomen
Nyeri perut kanan atas Demam Leukositosis Kolesistitis USG dan CT Scan menunjukkan adanya batu empedu [] Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pada batu ginjal (nefrolithiasis) bertujuan untuk
menegakkan diagnosis dan mencari penyakit yang mendasari. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah : Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis : Analisis urin tampung 24 jam, midstream urinalisis, pemeriksaan fungsi ginjal, dan radiologi Pemeriksaan untuk mengidentifikasi penyakit yang mendasari : Analisis urin tampung 24 jam, kultur urin, elektrolit darah, oksalat darah, serum asam urat, dan serum sulfat Analisis Urin Tampung 24 Jam Hal yang harus dianalisis diantaranya adalah: Total volume urin (balans cairan) pH urin (normal: 5.9 – 6.2) pH < 5.5 meningkatkan presipitasi asam urat. Biasanya terdapat pada pasien batu asam urat, gangguan pencernaan termasuk bypass usus pH > 6.7 meningkatkan presipitasi CaP. Biasanya terdapat pada pasien dengan dRTA, hiperparatiroid primer, pengobatan berlebihan (overtreatment) dengan alkali pH 7.0 – 7.5 mengindikasikan adanya infeksi saluran kemih akibat aktivitas bakteri yang memproduksi urease Midstream Urinalisis Pada midstream urinalisis atau uji dipstick hasil yang didapatkan adalah peningkatan leukosit dan bisa juga ditemukan darah Kultur Urin Kultur urin jarang diperlukan. Kultur urin dapat digunakan pada kasus-kasus yang tidak respon dengan pengobatan adekuat atau pada kasus yang dicurigai adanya ko-infeksi. Laboratorium Darah Pemeriksaan laboratorium darah digunakan untuk menunjang penegakkan diagnosis batu ginjal dan kemungkinan komplikasi. Pada pemeriksaan laboratorium darah dapat diperiksa kreatinin darah untuk menilai fungsi ginjal. Dapat juga diperiksa : Natrium (pemasukan normal: 100 mEq per hari) dan klorida (pemasukan normal 100 mEq per hari) Kalium (pemasukan normal 40 – 60 mEq per hari) Kalsium (pemasukan normal <= 250 – 300 mg per hari) Magnesium (pemasukan normal 30 – 120 mg per hari) Oksalat (pemasukan normal < 45 mg per hari). Ditemukan pada malabsorpsi lemak di usus dan setelah operasi bariatrik. Nilai > 100 mg/hari mengindikasikan adanya hiperoksaluria primer Asam urat (pemasukan normal 600 – 800 mg per hari). Ditemukan pada diet tinggi purin seperti daging, hewan ternak dan ikan Sulfat (pemasukan normal <=25 – 30 mmol). Sebagai penanda diet kaya asam [2] Radiologi Pada kondisi klinis yang diyakini kolik renal dan pada keadaan dimana fasilitas kesehatan mudah dijangkau pasien, pemeriksaan radiologi dapat tidak dilakukan. Pemilihan waktu melakukan pemeriksaan radiologi tergantung pada ketersediaan alat dan protokol lokal. Pertimbangan lain melakukan pemeriksaan ini adalah adanya gambaran klinis dimana diagnosis banding sangat mungkin atau terdapat kecurigaan komplikasi. Pencitraan yang dapat dilakukan: CT-Scan abdomen tanpa kontras atau disebut juga CT KUB, adalah modalitas yang memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Pemeriksaan ini mampu menunjukkan posisi batu, mengukur besar batu, dan menyingkirkan diagnosis banding seperti appendicitis atau pankreatitis. Foto polos abdomen dapat memperlihatkan gambaran opak pada batu radioopak yaitu batu kalsium, batu jenis lain seperti asam urat dan sistin tidak tampak pada foto ini USG ginjal dapat dilakukan pada pasien kontraindikasi Xray seperti pada kehamilan. Pemeriksaan ini mungkin saja tidak menemukan batu namun mampu melihat adanya hidrinefrosis. Kekurangan dari USG ginjal adalah hasilnya sangat bergantung pada kemampuan operator dan sikap tubuh pasien. Dapat menjadi pilihan apabila diagnosis banding dicurigai berhubungan dengan lesi ovarium atau adneksa, seperti torsio kista ovari atau salfingitis, atau bahkan torsio testis. Kombinasi foto polos abdomen dan USG ginjal direkomendasikan pada pasien yang tidak dapat menjalani CT-scan Intravenous Pyelography (IVP) dapat memberikan informasi anatomis dan fungsional, tetapi sudah jarang digunakan bila memungkinkan dilakukan CT-Scan. [2] USG batu ginjal kiri. Sumber: stockdevil, Freedigitalphotos, 2016. Gambar: USG ginjal merupakan pemeriksaan pilihan pada pasien kontraindikasi sinar-X. Gambar di atas menunjukkan hasil USG adanya batu ginjal kiri yang ditunjukkan oleh anak panah.