Anda di halaman 1dari 4

MENINGITIS

 TIPE
- Meningitis purulenta (Bakterialis)
- Meningitis Serosa :
 Meningitis Tuberkulosa
 Meningitis Viral / Aseptik
 Meningitis Sifilitika (Lues SSP)
 Mengitis Jamur

 MANIFESTASI KLINIS
- Trias klasik meningitis : demam, nyeri kepala, dan kaku kuduk
- Iritasi dan kerusakan saraf kranial : (selubung saraf yang terinflamasi)
- N II : papil edema, kebutaan
- N III, IV, VI : ptosis, defisit lapang pandang, diplopia
-NV : fotofobia
- N VII : paresis facial
- N VIII : ketulian, tinnitus dan vertigo
- Pusat muntah teriritasi : muntah yang proyektil
- Kebingungan atau penurunan respons
- TTIK : nyeri kepala, papil edema, delirium sampai dengan tidak sadar
- Komplikasi neurologis :
Ventrikulitis, Efusi subdural, Meningitis berulang, Abses otak,Paresis,
Hidrosefalus, Epilepsi
- Komplikasi non-neurologis :
Artritis, Endokarditis bakterial akut, SIADH, Gangguan koagulasi DIC,
Syok.

- Meningitis bakterialis :
- tanda neurologis : gangguan kesadaran, kelumpuhan saraf kranial, defisit
neurologis fokal dan kejang
- tanda iritasi meningen : kaku kuduk, Brudzinski, Kernig, Lasique sign
- Meningitis meningococcal
Ditambah ada petekie, rash purpura.

- Meningitis Tuberkulosa
Prodormal : anorexia, penurunan BB, batuk, keringat malam
Stadium I : nyeri kepala, gelisah, anoreksia, demam, gangguan tingkah
laku.
Stadium II : gejala TTIK, deficit neurologis fokal (parese N II, IV, VI,
VII), meningismus (hemiparesis, duadraparesis, ataksia,
disartria)
Stadium III : demam tinggi, respirasi ireguler, distonia, spoor/koma
Tanda-tanda : adenopati (paling sering servikal), PPD-5TU (+).

- Meningitis viral / aseptik


Khasnya nyeri kepala frontal atau retro-orbital “grippe-like”, nyeri otot,
fotofobia, mual, muntah tapi tetap sadar dan waspada.
Infeksi enterovirus dapat diasosikan dengan ruam makulopapulae,
vesicular atau petekial, dan faringitis.
Infeksi herpesvirus ditemukan riwayat penyakit herpes.
Infeksi HIV dapat menyebabkan mononucleosis-like syndrome dengan
demam, limfadenopati generalisata, infeksi faring, ruam, malaise, mialgia,
arthralgia dan splenomegali.

- Meningitis sifilitika
Gejala klinis sangat minim dan sering asimtomatik. Pada sebagian
penderita, gejala baru timbul setelah 15-20 tahun kemudian setelah terjadi
invasi ke dalam parenkim otak dan dapat menyerang semua sistem saraf
dengan presentasi klinis begitu bervariasi, ditandai dengan gangguan
kepribadian, tingkah laku yang lambat laun menimbulkan kelumpuhan
dinamakan Demensia Paralitika, sering terjadi kebutaan karena neuritis
optika, bila menyerang medulla spinalis dan batang otak, sering terjadi
kelainan pupil mata.
- Meningitis jamur
Cryptococcal meningitis tampak sebagai penyakit akut dengan demam,
nyeri kepala dan fotofobia serta penurunan sensoris.
Coccidiomycosis tampak sebagai penyakit akut dan sub akut dengan
demam, mual, muntah dan perubahan mental.

 PATFIS
1. Meningitis bakterialis
Bakteri berkapsul polisakarida yang bersifat antifagosit dan antikomplemen banyak
beredar di dalam darah (Bakterimia)

Mencapai choroids plexus dan menginfeksi sel-sel epitel choroids plexus sebagai akses
masuk ke ruang subarachnoid yang berisi CSF

Multiplikasi bakteri di cairan CSF, karena cairan CSF kurang memiliki pertahanan seluler

Reaksi inflamasi di subarachnoid:


Endotoksin (bagian dinding sel bakteri gram negatif) dan asam teichoic (bagian dinding
sel bakteri gram positif) merangsang sel-sel endotel dan sel glial melepaskan
proinflamatory cytokines : TNF dan IL-1

Meningkatkan permeabilitas BBB Infiltrasi dinding arteri


oleh sel-sel inflamasi
Mudahnya WBC dan komplemen masuk ke
dalam ruang subarachnoid disertai masuknya albumin Vasculitis

Edema vasogenik Edema sitotoksik

Gejala TTIK dan koma

- Demam : Perubahan setting temperatur di hipothalamus akibat sel-sel inflamasi


- Kaku kuduk : tanda iritasi meningen karena adanya refleks spasme dari otot-otot
ekstensor leher
- Nyeri kepala : akibat perangsangan nociceptor di subdural oleh meningen yang teriritasi
dan vasodilatasi pembuluh darah untuk mendatangkan banyaknya
komponen sel-sel darah
- Kernig, Laseque dan Brudzinski sign : tanda iritasi meningen karena radiks yang
mempersarafi otot-otot yang dirangsang terinflamasi.

2. Meningitis tuberkulosa
M. Tbc mencapai alveoli dan bermultiplikasi. Pada 2-4 minggu pertama, belum terjadi
respons imun sehingga terjadi penyebaran hematogen

Setelah 2-4 minggu infeksi, antigen bakteri menstimulus T-limposit

Aktivasi sel-sel mononuclear

Organisme mati di dalam makrofag tetapi ada juga makrofag yang mati karena produk
toksik antigen

Terbentuk tuberkel (berisi makrofag, limfosit dan sel-sel lain yang mengeilingi jaringan
kaseosa) ; dalam SSP disebut focus rich

Gangguan imunitas tubuh  Tuberkel membesar, jaringan kaseosa mencair, organisme


proliferasi dan lesi dapat ruptur

Fokus di permukaan otak atau ependima akan ruptur ke dalam ruang subarachnoid

Terbentuk eksudat dalam ruang subarachnoid


dan terjadi reaksi inflamasi di ruang subarachnoid

Anda mungkin juga menyukai