Khutbah Jumat Bingung
Khutbah Jumat Bingung
ﺻ ْﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻤ ْﺪْ اْﻠﻟ ْﻬﻢ. ْﺷ ْﻬ ْﺪ ن ﻤ ْاﺪ وْ ﻮﻟْ ْﻪ ْﺪ ْﻩ.ْﻪ Ibn Khaldun (w. 808 H) menceritakan dalam kitab tarikhnya, bahwa sepeninggal
Rasulullah SAW dan Abu Bakar Ash Shiddiq r.a, ketika Umar bin Al Khattab
ﻠ ْأ
ْْﳏ ﻻْ ﻧْْ ـْﺑ ﱯ ْﻌ ْ ﻟْ وْ أْ ْﳏْ ْﺪ ْﻩ ْﺳ
ْْﺒ ر
،ْْْﺘ ْﻘ ْىﻮ ﷲا وْْأ ْﻴﺻْ ْﻜ ْﺑﻢ ـ،ْﷲا ﻟآْﻪْ وْ ﺤﺒْﻪْ ْﻦ ﺗْﺒْ ْﻊ menjadi khalifah, dan dibawah kepemimpinannya Persia berhasil dibebaskan,
ﺗاـ ْاﻮﻘ ﷲاْ ﻖ ﺎﺗْﻪْ ﻻوْ ﻦ ْﻻ ﺘﻧ ْﻢ ﻟا ْﺬْﻳ ْﻦ لْ ـْﺗ
ْْاْء ْﻨﻣْاﻮ ْﺣ ـْﺗ ْﻘ ْ ْﻮﺗْ إ أو
kitab mereka dan lembaran-lembaran ilmu mereka (buah pikiran mereka) yang
ْﱃْأﺎْﻳﺎﻬ: ﺎ ْﻳ ْـْ ْﻘﺎﻓ ﷲا
ْْﳏ
.ْْﻤ ْﻮن tak terbatas (jumlahnya), beliau menulis surat kepada ‘Umar bin Khaththab
meminta izin tentangnya untuk menukilnya (menerjemahkannya) agar bisa
Ma’âsyiral Muslimîn rahîmakumullâh ْﻣ ﺴﻠ dimanfaatkan kaum muslimin. ‘Umar r.a membalas surat tersebut:
ْ
Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah kapan dan dimanapun kita
ﻳْ ْﻜ ْﻦ، ْـْﻓ ْﻘ ْﺪ ﺑْﺄْ ْﻫ ْىﺪ ْﻨﻣ ْﻬﺎ ْﳏ نْ ﻳْ ْﻜ ْﻦ
berada, dengan senantiasa berpegang teguh kepada agama-Nya, berupaya ْ
ﺮ ﺣ ﻮ ﻫﺎ
ْْﻫ ْﻧاﺪْﺎ ﷲاْ إوْْن ْﻫ ْىﺪ ﻓ ﺎﻣْـﻴ ﻓْْﺈ،ْ ْ ْ ْ ﻟاْ ْء ْﺎﻤ
semaksimal mungkin hanya tunduk pada syari’ah-Nya dan berpaling sekuat
ْا
mungkin dari selain-Nya.
Ma’âsyiral Muslimîn rahîmakumullâh
ْﷲا ـْﻓ ْﻘ ْﺪ
ﺿ ْﻼْﻻ ْﻛ ْﻔﺎﻧْﺎْ
“Buanglah dia ke air (sungai/laut), jika di dalamnya ada petunjuk, maka sungguh
Suatu ketika Umar ibnul Khaththab r.a datang kepada Nabi SAW dengan
Allah telah menunjuki kita dengan yang lebih baik daripada itu (yakni Islam), dan
membawa sebuah kitab yang diperolehnya dari sebagian ahlul kitab. Lalu dia
jika di dalamnya terdapat kesesatan maka sungguh Allah telah mencukupi kita”2
membacakannya kepada Nabi SAW, maka Nabi pun marah seraya bersabda:
Ma’âsyiral Muslimîn rahîmakumullâh
ْﻻ ْﺪ ْﻜ ْﻢـْﺑ ْﻴ ْ
ْﺴﻲ ﺑْﻴْ ْﺪ ﻩ،ْﻦ ﳏْﻄﺎب نْ ﻓْﻴ ْﻳ ﺎﻬْﺎ Bagaimana kondisi saat ini? Sungguh kita bisa melihat tidak sedikit kaum muslimin
ْ ْا
،ْﻧْْﻴﻘﺔ ْﻘ ﺟْﺌﺘْ ْ ْﺎ ﻟاوْ ْيﺬ ـْﻧ ْﻔ اْﺑ أْْـْﺘﻣ ْﻬﻮْﻛﻮ dalam pandangan hidupnya justru lebih percaya diri merujuk kepada orang-
ْ ْﻟ
ْﻀ
ْءﺎ
ْيﺬ،ﻪ ْ ْ ْ ْ
ْوْ ﻃْْﻞ ﻓﺘـْ ﻗﺪْاﻮ ﺑ،ْْء ﻲ ْ ْﻢ ﳏﻖ ْﻜ ﺑﺬْاﻮ ﻪ ﺑ ْﻢ yang
اوْﻟ ﺼ
ْ ْ ْ ـﺘْﻓْ أْ ﺑ ﺒْﺎ ْ ﺴﺄْﻟ ﺗْﻮ ْﻫ ْﻦ ْﺷﺨ ْوﱪْﻛ orang kuno seperti Plato, Aristoteles, Adam Smith, John Lock, Lenin, atau
ْ ْـﻴْﻓ ْْ mengatasnamakan nenek moyang, disaat yang sama, Islam yang mereka anut
“Apakah engkau termasuk orang yang bingung, wahai Ibnul Khaththab? Demi Kalau Rasulullah SAW marah ketika ‘Umar r.a sekedar membaca Taurat, padahal
Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh aku telah datang kepada kalian sedikit banyak Taurat adalah wahyu Allah SWT, lalu apa tindakan Rasulullah saw
dengan membawa agama yang putih bersih. Janganlah kalian menanyakan kepada kita kalau kita lebih melihat pandangan-pandangan hidup orang-orang
sesuatu kepada mereka (ahlul kitab), sehingga mereka mengabarkan kebenaran kuno tersebut, padahal yang mereka tulis bukanlah wahyu?
kepada kalian namun kalian mendustakannya. Atau mereka mengabarkan satu
1 2
Perna h di s a mpa ika n di ma s jid At Ta qwa , Ma s j i d I s tiqoma h & Ma s j i d Qordhon Ha s a na Tarikh Ibnu Khaldun, Juz 1 ha l 631. Dâ r a l Fi kr. Bei rut. 1408 H (da l a m Ma kta ba h
da l a m cera ma h ta ra wi h/kul i ah s ubuh pa da Ra ma dha n 1434H Syâ mi l a h)
Kalau Rasulullah SAW bertanya “Apakah engkau termasuk orang yang bingung, Bayangkan seandainya hukum Islam yang diterapkan, insya Allah tidak akan
wahai Ibnul Khaththab? ketika ‘Umar r.a sekedar membaca Taurat, lalu apa sebesar itu angka kriminalitas, dan kalaupun terjadi kriminalitas, tentunya tidak
sebutan yang pantas bagi kita, seandainya kita tidak merujuk kepada Islam saat perlu sebesar itu negara menampung dan menghidupi mereka.
membuat aturan, bukan pula kepada Taurat yg masih merupakan wahyu, walau Sungguh benar sabda Rasulullah SAW:
banyak diubah manusia, namun justru merujuk kepada pandangan manusia yang
Ma’âsyiral Muslimîn rahîmakumullâh Sungguh satu hukum Allah ditegakkan di bumi, itu lebih baik bagi penghuninya
Sikap yang tepat bagi seorang muslim menghadapi hukum, undang-undang, dari pada hujan empat puluh pagi5 (HR. Ahmad dan An Nasa-i)
ideologi, atau aturan kehidupan apapun yang terkait dengan sudut pandang Semoga Allah meneguhkan sikap dan pandangan kita dan dzuriyat kita untuk
kehidupan adalah seperti apa yang ditulis ‘Umar r.a kepada Sa’ad r.a: senantiasa berpegang teguh kepada agama Allah ini, dan tidak memalingkan kita
ْ
ْﷲاْ ْﺄ ْﻫ ْىﺪ ﻣ ْﻪﻨ ْﺪ ﻳْ ْﻜ ْﻦ ﻣﺎ ـﻴ ْﻬﺎ ْىﺪ kepada selain nya.
jika di dalamnya ada petunjuk, maka sungguh Allah telah menunjuki kita dengan نْ – ذﻮﻋا ﻦﻣ ﷲﺎﺑ نﺎﻄﻴﺸﻟا ﻢﻴﺟﺮﻟا – ﻟوْْ ْﻮ ْﺘ
ﺼْاﻮ إْو ا ْﻘﻟْ ْآﺮنْ ْﻌﻤْاﻮ
ْﻠﻌ ْﻜ ْـْﺗﻢ ْﺮ ْﲪْﻮ ْﻪْ أوْْﻧ ْْ ا ﻗْ ْﺮئْ ﺎ ْﺳﺘ
ْﻐ ْﻔ ْ
– ْ ﱄ ﻟوْْ ْﻜ ْﻢوْ ﻟ ﻟاْ ْﻌ وْ اﻟﺬْـْﻗ ْل ْﻮ اوْْ ْﺳْـﺘ
ﺎ ْﺳْـﺘ ْﻫ ْاﺬ ا
Lebih dari itu, Rasulullah menyebut sebagai sikap yang bingung bagi siapa saja ْﻢ ﻧﻪْ ﻔْ ْرْﻮ
yang masih mencari/menoleh kepada sistem hidup lain selain Islam. Terbukti ﻟاﺮْﺣﻴ ْﻫْ ﻟاﻮْﻐ
pula bahwa ketika kehidupan diatur dengan selain aturan Allah SWT, kebingungan
demi kebingungan melanda manusia. ْ
Sebagai contoh, negara “bingung” dalam menekan dan mengatasi kriminalitas,
Pada tahun 2005, jumlah penghuni LP di Indonesia mencapai 97.671 orang,
namun pada April 2013 jumlah penghuni lapas di seluruh Indonesia menembus
157.684 orang. Denny Indrayana menyatakan jumlah tahanan lapas kelebihan
50.751 orang3. Di Jawa Timur saja, pada tahun 2012, angka pembunuhan
mencapai 1357 kasus4.
3
http://www.s ol opos .com/2013/05/01/denny-i ndra ya na -j uml a h-ta hana n-lapa s-
kel ebi ha n-50-751-ora ng-402082 5
4
TRI BUNnews .com – Sen, 31 Des 2012 ﻲﺿر ﷲا ﻋﻨﻪ،( ﺚﻳﺪﺣ ﻦﻣ ﳏأ ةﺮﻳﺮﻫ٧٥/٨) ( ﰲ ﻲﺋﺎﺴﻨﻟاو ﻦﻨﺴﻟا٣٦٢/٢) ﺪﻨﺴ ﳌا