Anda di halaman 1dari 4

PENGUJIAN OPEN CIRCUIT

1.1. Tujuan
 Diharapkan mahasiswa mampu untuk mengetahui daya yang hilang akibat adanya rugi
besi ( rugi histerisis dan edy current ).
 Diharapkan mahasiswa mengetahui besarnya arus yang menimbulkan rugi besi
 Diharapkan mahasiswa mampu mengetahui dan mengukur parameter Rc dan Xm dari
pengujian rugi inti besi dan arus beban nol.

1.2. Dasar Teori

Transformator menerapkan hukum induksi faraday. Menurut hukum ini suatu gaya listrik
melalui garis lengkung yang tertutup, adalah berbanding lurus dengan perubahan persatuan
waktu daripada arus induksi atau flux yang dilingkari oleh garis lengkung itu (Lihatgambar 1.1
Dan 1.2)

Gambar 1.1. Arus magnitisasi Secara grafis tanpa memperhitungkan rugi-rugi besi.

Gambar 1.2. Arus magnitisasi secara grafis dengan Memperhitungkan rugi-rugi besi.
Selain hukum Faraday, transformator menggunakan hukum Lorenz seperti terlihat pada gambar
1.3. berikut ini :

Gambar 1.3. Hukum Lorenz


Dasar dari teori transformator adalah sebagai berikut :

Apabila ada arus listrik bolak balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu
akan berubah menjadi magnit (seperti gambar 1.4.) dan apabila magnit tersebut dikelilingi oleh
suatu belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi
magnit, maka akan timbul gaya gerak listrik (GGL).

Gambar 1.4. Prinsip Dasar dari Transformator.

Dari prinsip induksi elektromangetik yang didapatkan tersebut maka dapat dituliskan suatu
perbandingan transformasi, bahwa nilai tegangan yang dikeluarkan tergantung dari jumlah
belitan yang berada pada transformator.

Pengujian Transformator Tanpa Beban


Pada saat sisi sekuder dari transformator tidak diberi beban (Gambar 1.6), tegangan sisi primer
hanya akan mengalirkan arus pada rangkaian primer yang terdiri dari impedansi bocor primer Z1
= R1 + JX1 Karena umumnya Z1 jauh lebih kecil dari Zm, maka Z1 biasa diabaikan tanpa
menimbulkan suatu kesalahan yang berarti, rangkaian ekuivalennya (Gambar 1.7).
Pada umumnya percobaan beban nol dilakukan dengan alat ukur diletakkan di sisi tegangan
rendah dengan besarnya tegangan yang diberikan sama dengan tegangan nominalnya. Hal ini
dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut :
- Bekerja pada sisi tegangan tinggi lebih berbahaya ;
- Alat-alat ukur tegangan rendah lebih mudah didapat.
Untuk parameter trafo 3 phasa dengan hubungan delta – delta didapatkan rumus perhitungan
sebagai berikut

1.3. Alat dan bahan


a. Transformator 3 phasa 5 kVA 1 buah
b. Amperemeter 1 buah
c. Voltmeter 1 buah
d. Wattmeter 1 buah
e. Kabel penghubung secukupnya

1.4 Gambar Rangkaian Percobaan


1.5 Prosedur pengujian pengujian rugi besi dan arus beban nol (Open Circuit)

1. Alat dan bahan dipersiapkan


2. Alat ukur yang akan digunakan dikalibrasi terlebih dahulu.
3. Alat dan bahan dirangkai sesuai dengan gambar percobaan diatas.
4. Kumparan pada sisi incoming dihubungkan dengan sumber tegangan
5. Tegangan yang masuk pada sisi incoming diatur sesuai dengan tegangan nominal yaitu 220 V.
6. Tegangan pada sisi LV dan HV diukur sesuai tabel percobaan
7. Nilai arus dan daya pada sisi LV diukur menggunakan metode pengukuran daya 3 phasa
menggunakan 2 wattmeter 1 phasa .
8. Hasil pengukuran dicatat pada tabel pengukuran.

1.6 Tabel hasil pengujian rugi besi dan arus beban nol pada transformator

Vp line-line Vs line-line I Line PR PT P 3 phasa


Sisi primer Sisi sekunder (A) (Watt) (Watt) (Watt)
(V) (V)
R-S S-T R-T r-s s-t r-t r s t
220 220 215 225 230 225 1,0 1,0 0,8 36x2 = 21x2 = 30
72 42 (-)
R-N S-N T-N r-n s-n t-n
125 125 125 225 225 230 1,0 1,0 0,8 722 42 30

Pmanual

Ptot = PR + PT

= 72 + 42

= 30 watt

Anda mungkin juga menyukai