TINJAUAN PUSTAKA
Perilaku fluida merupakan hal yang penting dalam teknik proses pada umumnya, dan
merupakan salah satu dasar yang diperlukan untuk mempelajari satuan operasi.
Pemahaman tentang fluida ini sangat penting, bukan saja untuk menyelesaikan
pergerakan fluida melalui pipa, pompa melainkan juga segala macam peralatan proses
yang menggunakan air sebagai fluida kerja (Geankoplis, 1983).
Fluida adalah zat atau substansi yang secara terus-menerus mengalami perubahan
bentuk (mengalir) karena pengaruh tegangan geser (shear stress) yang ada pada fluida.
Ini berarti bahwa fluida tidak dapat menahan perubahan bentuk secara permanen. Fluida
adalah sub-himpunan dari suatu fasa benda yang mencakup cairan, gas dan plasma dan
dalam kasus-kasus tertentu juga termasuk padatan plastik (Azhar, 2011)
Bila kita mencoba mengubah bentuk suatu massa fluida, maka di dalam fluida itu akan
terbentuklah lapisan-lapisan dimana lapisan yang satu meluncur di atas yang lain,
hingga mencapai suatu bentuk baru. Selama perubahan bentuk itu, terdapat tegangan
geser (shear stress), yang besarnya tergantung pada viskositas fluida dan laju luncur.
Tetapi bila fluida itu sudah mendapatkan bentuk akhirnya, maka semua tegangan geser
itu akan hilang. Fluida yang dalam keseimbangan itu bebas dari segala tegangan geser.
(McCabe, 1986).
Perilaku zat cair yang mengalir sangat bergantung pada kenyataan apakah fluida itu
berada di bawah pengaruh bidang-batas padat atau tidak. Di daerah di mana pengaruh
dinding itu kecil, tegangan geser mungkin dapat diabaikan dan perilaku fluida itu
mungkin mendekati perilaku fluida-ideal yaitu tak-mampu-mampat dan mempunyai
viskositas nol. Aliran fluida-ideal demikian disebut aliran potensial dan dapat diberikan
secara lengkap dengan menggunakan prinsip-prinsip mekanika Newton dan hukum
kekekalan massa. Aliran potensial mempunyai dua ciri-ciri pokok antara lain :
1. Dalam aliran itu tidak terdapat sirkulasi ataupun pusaran (eddy), sehingga aliran-
potensial itu biasa disebut aliran irotasional (aliran tak putar)
2. Dalam aliran itu tidak ada gesekan, sehingga tidak ada disipasi (pelepasan) dari
energi mekanik menjadi kalor. (Frank M, White, 1994)
Di dalam arus fluida tak-mampu-mampat yang berada di bawah pengaruh batas padat,
terdapat empat macam efek yang penting antara lain :
Fluida dapat mengalir di dalam pipa atau saluran menurut dua cara yang berlainan. Pada
laju-aliran rendah, penurunan tekanan di dalam fluida itu bertambah secara langsung
menurut kecepatan fluida. Pada laju tinggi, pertambahan itu jauh lebih cepat lagi yaitu
kira-kira menurut pangkat-dua kecepatan. Perbedaan antara kedua jenis aliran pertama
kali ditunjukkan dalam percobaan klasik dari Osborne Reynolds pada tahun 1883.
(Frank M, White, 1994).
Fluida biasanya ditransportasi di dalam pipa atau tabung yang penampangnya bundar
dan terdapat di pasaran dalam berbagai ukuran, tebal dinding, dan bahan kontruksi.
Pada umumnya pipa berdinding tebal, diameternya relatif besar dan tersedia dalam
panjang sedang yaitu 20 sampai 40 ft. Dalam memasang sistem perpipaan banyak hal
rinci yang harus diperhatikan benar, karena keberhasilan operasi keseluruhan pabrik
mungkin tergantung pada hal-hal yang tampaknya tidak begitu penting pada susunan
perpipaan. Dalam pemasangan pipa tersebut, umpamanya, pipa-pipa itu harus sejajar
dengan, sedapat mungkin, belokan-belokan tegak-lurus pipa-pipa itu harus disusun
sehingga dapat dibuka bilamana perlu untuk mengganti pipa atau membersihkannya.
Untuk memudahkan pembersihan, tee (simpang-tiga) dan simpang-empat harus banyak
digunakan sebagai pengganti belokan siku di tempat-tempat yang kritis, dimana lubang-
lubang yang tidak dipakai ditutup dengan sumbat. Dengan demikian kita dapat dengan
mudah membuka sumbat itu bilamana perlu dan membersihkan pipa itu dengan tongkat
atau sikat. Pipa proses dapat diperkirakan akan membuntu sewaktu-waktu, karena
hampir selalu fluida proses mengandung sedikit kotoran yang lama-kelamaan
menumpuk di dalam saluran dan akhirnya menghentikan aliran sama sekali. (McCabe,
1986)
Pemindahan fluida melalui pipa, peralatan ataupun udara terbuka dilakukan dengan
bantuan pompa, kipas atau blower (penghembus) dan kompresor. Alat-alat itu fungsinya
untuk meningkatkan energi mekanik fluida. Tambahan energi itu dapat digunakan untuk
meningkatkan kecepatan, tekanan atau elevasi (ketinggian) fluida. Pada umumnya,
pompa ialah alat untuk memindahkan zat cair, sedangkan kipas, blower dan kompresor
digunakan untuk menambahkan energi pada gas. (McCabe, 1986).
Fluida dapat mengalir melalui komponen-komponen berupa valve, tee, elbow, alat ukur
(misal : rotameter, venturimeter, orificemeter, tabung pitot). Yang mana fluida yang
mengalir melalui komponen tersebut disebabkan karena adanya gaya aksi atau gaya dari
luar sistem yang diterimanya. Gaya dari luar ini adalah gaya mekanik berupa tekanan.
Reaksi terhadap gaya ini muncul dalam bentuk gerakan dan gesekan antara fluida
dengan dinding pipa dan komponen lainnya. Dikarenakan gerakan fluida disebabkan
oleh gaya dalam bentuk tekanan maka pengukuran terhadap perubahan tekanan pada
titik-titik tertentu dapat menjelaskan peristiwa pendistribusian gaya di dalam sistem
perpipaan tersebut. Perubahan tekanan ini dapat diukur antara dua titik dalam sistem
perpipaan. Distribusi gaya pada fluida yang mengalir didalam sistem perpipaan
berpengaruh terhadap laju alir atau kecepatan fluida (Geankoplis, 1983).
Azhar. 2011. “Bahan Ajar Transfer Momentum”. Bandar Lampung : Teknik Kimia
Universitas Lampung
Geankoplis, C.J.1983. “Transport Process and Unit Operation”. 2nd Edition Allyn and
Bacon, Inc.
McCabe and Smith. 1985. “Unit Operation Of Chemical Engineering”. Mc-Graw Hill
Book Inc
White, Frank. M. 1986. “Fluid Mechanics”. 2nd Edition. New York : McGraw-Hill, Ltd