Anda di halaman 1dari 2

Allah Swt.

Menjamin Rejeki Pencari Ilmu

Banyak kemuliaan yang Allah Swt. berikan kepada para pencari ilmu. Allah Swt. memuliakan
hamba-Nya yang menyibukkan dirinya dalam ilmu, dikarenakan hanya dengan ilmulah
seorang hamba mengenal Tuhannya. Di dalam Al Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad Saw.
banyak yang menjelaskan keutamaan-keutamaan para pencari ilmu.

Diantaranya hadis Nabi Saw. dalam Musnad Asy Syihab karya Muhammad Al Qudha’i (w.
454 H) diriwayatkan oleh Sayyidina Zaid bin Haritsah (w. 8 H) :

َّ ‫ب ْال ِع ْل َم ت َ َكفَّ َل‬


‫َّللاُ بِ ِر ْزقِ ِه‬ َ َ‫طل‬
َ ‫َم ْن‬

Artinya : Barangsiapa yang mencari ilmu, maka Allah Swt. akan menjamin dengan rejeki-Nya.

Nabi Muhammad Saw. memberikan kabar bahwasanya Allah Swt. akan menjamin para pencari
ilmu dengan rejeki-Nya, maka tidak sepatutnya bagi para pencari ilmu khawatir akan rejeki
yang akan mereka dapatkan. Dan hendaknya seorang pencari ilmu fokus dengan ilmunya.

Jaminan Allah Swt. yang diberikan kepada pencari ilmu adalah rejeki yang memiliki hubungan
dengan kebahagiaan, kemuliaan, dan keselamatan dari tabir Allah Swt. Para pencari ilmu
mendapatkan rejeki yang menyenangkan tanpa ada hijjab (tabir penutup antara seorang hamba
dengan Tuhannya) di dunia, tanpa ada pertanyaan, dan perhitungan, serta hukuman di akhirat.

Ibnu Qayyim al Jauziyah (w. 751 H) berkata : “pusatkanlah perhatianmu kepada hal-hal yang
diperintahkan Allah kepada mu. Jangan menyibukkan diri untuk memikirkan rejeki yang sudah
dijamin Allah kepada mu. Rejeki dan ajal adalah perkara yang telah dijamin, maka selama
masih ada umur, rejeki pun akan ada.” Allah Swt. memerintahkan kita untuk beribadah
kepada-Nya dan tidak dapat seseorang itu beribadah tanpa ilmu, maka mencari ilmu adalah
perkara yang wajib dilaksanakan seorang hamba.

Allah Swt. berfirman Surah Hud ayat 6

ْ ‫َّللا ِ ِر ْز ق ُ َه ا َو ي َ عْ ل َ مُ ُم‬
ْ ‫س ت َق َ َّر هَا َو ُم‬
‫س ت َ ْو د َعَ َه ا‬ ِ ‫اْل َ ْر‬
َّ ‫ض إ ِ ََّّل عَ ل َ ى‬ ْ ‫َو َم ا ِم ْن د َا ب َّ ٍة ف ِ ي‬
‫ۚ كُ ل ف ِ ي ِك ت َا بٍ ُم ب ِ ي ٍن‬
Artinya : Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang
memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat
penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).
Allah Swt. memberi setiap makhluk ciptaan-Nya dengan rejekinya, sesuai dengan kehendak-
Nya. Tak ada satupun makhluk Allah Swt. yang luput dari perhatian dan pemeliharaan-Nya,
baik itu makhluk yang taat ataupun makhluk yang bermaksiat, baik itu makhluk yang
berukuran besar ataupun sangat kecil, semuanya dalam jaminan Allah Ta’ala. Tidak akan
pernah ada satu makhluk pun yang mampu menjamin tentang rejekinya sendiri, karena perkara
rejeki adalah urusan Tuhan yang Maha Kuasa.

Pelajaran dari hadis Nabi Saw. di awal yang dapat kita ambil, ialah hendaknya seorang yang
sedang mencari ilmu tidak perlu khawatir akan jaminan rejeki dari Allah Swt. Seorang pencari
ilmu haruslah lebih fokus dengan ilmu yang sedang ia cari, ketimbang dengan rejeki yang telah
ditetapkan untuknya. Allah Swt. adalah Tuhan yang tak mungkin ingkar dengan janji-Nya.

Nabi Sulaiman As. diberikan pilihan oleh Allah Swt. untuk memilih antara ilmu, harta, dan
tahta (pangkat). Lantas, Nabi Sulaiman As. memilih ilmu, dan berkat Beliau As. memilih ilmu,
maka, Allah Swt. anugerahkan kepadanya harta dan tahta (kekuasaan). Percayalah, ketika kita
memilih ilmu sebagai tujuan pencarian kita, niscaya Allah Swt. akan permudah urusan dunia
kita.

Jika kita mau memperhatikan, bagaimana indahnya Allah Swt. dalam mengatur rejeki setiap
makhluk, niscaya sanubari kita akan dipenuhi dengan rasa syukur dan pengharapan yang besar
kepada Allah Swt. Sayangnya, terkadang kita ikut campur dalam mengatur rejeki dan seolah-
olah menghakimi Tuhan atas kehendak-Nya.

Wallahu a’lam...

Anda mungkin juga menyukai