Anda di halaman 1dari 2

BAYI NORMAL

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN 1/2

RSUD PROF. DR.


W.Z. JOHANNES
KUPANG
Panduan praktik klinis Tanggal terbit Ditetapkan
(PPK)

1. Pengertian Bayi baru lahir (BBL) dengan kondisi normal merupakan dambaan setiap
(definisi) pasangan orang tua. Sebagian besar BBL (kurang lebih 80%) akan lahir dengan
kondisi normal. Hal ini sebagian besar merupakan kelanjutan keberhasilan hasil
konsepsi dan indicator pelayanan kesehatan maternal-neonatal, yang baik atau
berkualitas.
2. Anamnesis  Riwayat perawatan antenatal yang teratur.
 Riwayat HPHT (hari pertama haid terakhir).
 Riwayat kehamilan ibu: tidak ada DM, preeklampsia/ eklampsia,
hipertensi, perdarahan antepartum. Riwayat ANC dan riwayat penyakit.
 Riwayat persalinan normal.
3. Pemeriksaan  Berat lahir 2500-4000 gram.
fisik
 Tidak dijumpai tanda-tanda prematuritas.
 Bayi bugar: menangis keras, tonus otot baik, kulit kemerahan dan denyut
jantung 100 – 160 x/menit dan pernapasan 40 – 60 x/menit teratus
 Tidak dijumpai kelainan kongenital.
4. Kriteria bayi  Masa gestasi cukup bulan: 37-40 minggu.
normal
 Berat lahir 2500-4000 gram.
 Lahir tidak dalam keadaan asfiksia: lahir menangis keras, nafas spontan
dan teratur (Skor Apgar menit pertama lebih dari sama dengan 7) dan
bugar.
 Tidak terdapat kelainan kongenital berat.
5. Diagnosis
banding -
6. Pemeriksaan -
penunjang

7. Terapi Manajenen BBL


 Perawatan neonatal esensial pasca persalinan yang bersih dan aman, serta
inisiasi inisiasi menyusui dini, dilanjutkan dengan:
- Stabilisasi suhu atau jaga agar suhu badan bayi tetap hangat dengan
jalan membungkus badan dengan kain, selimut atau pakaian yang
kering dan hangat; memakai tutup kepala, atau melakukan inisiasi
menyusu dini (IMD), tidak memandikan sebelum berumur 6 jam.
- Pemberian ASI dini dan ekslusif, dimulai pada 30 menit pertama
- Pencegahan terhadap infeksi dan pemberian imunisasi.
 Pemberian vitamin K1 secara intramuscular atau oral, dosis injeksi 1
mg/IM sekali pemberian; atau oral 2 mg sekali pemberian atau 1 mg 3
kali pemberian (saat lahir, umur 3-10 hari dan umur 4-6 minggu).
 Perawatan mata dengan memberikan salep mata antibiotika tetrasiklin
atau kloramfenikol.
 Perawatan tali pusat dengan menjaga kebersihan dan menjaga agar tali
pusat kering tidak lembab.
 Pemberian hepatitis B pertama.
8. Pemantuan  Terapi
Bayi normal biasanya tidak memerlukan terapi lebih lanjut
 Pemantauan lain
Meskipun bayi normal, tetap dipantau selama minimal 6 jam untuk
melihat kemungkinan timbulnya bahaya, terutama hipotermia dan
hipoglikemia serta gangguan nafas
9. Prognosis Ada kalanya bayi yang lahir dalam keadaan normal dalam perjalanan hidup
kemudian menjadi bermasalah. Untuk itu diperlukan kecermatan dan perhatian
dalam perawatan BBL, meskipun terlahir normal.
Referensi :
1. Marcdante KJ. Nelson. Ilmu kesehatan anak esensial. 6th ed. Jakarta: Elsevier; 2014.
2. Sekartini R. BAYI BARU LAHIR: APA YANG PERLU DIPERHATIKAN? (BAGIAN I)[Internet].
2016 [cited 2018 Aug 17]. Available from: http://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-
anak/bayi-baru-lahir-apa-yang-perlu-diperhatikan-bagian-i
3. Depkes RI. Pedoman Pelayanan Obstetri Neonatal dan Emergensi Dasar Cetakan ke-2. Jakarta:
Depkes RI; 2004.
4. Menkes RI. Panduan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir Berbasis Perlindungan Anak. Jakarta:
Menkes RI; 2010.

Anda mungkin juga menyukai