NIM : 18050209710194
NUPTK : 6647769670130022
MAPEL SERTIFIKASI : 097 - ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
SEKOLAH ASAL : SMP WAHID HASYIM 8 WARU - SIDOARJO
Tugas IPA Modul 6 TUGAS AKHIR
Instruksi :
Pada bagian terakhir dari rangkaian modul IPA 6 yang telah Anda pelajari, Anda akan diminta
untuk memecahkan persoalan dan secara kritis menjawab pertanyaan yang diberikan.
Jawablah sesuai dengan pemahaman yang telah Anda dapatkan.
Dalam sebuah gelas kimia terdapat campuran yang berwujud padatan terdiri dari naftalena,
garam dapur, dan batu kapur. Warna dari ketiga zat tersebut adalah putih. Tugas anda
sekarang adalah mencari prosedur yang tepat sehingga ketiga zat tersebut dapat dipisahkan
dengan sempurna. Pada bagian tugas ini, Anda akan diberikan strategi dalam memecahkan
persoalan.
1. Identifikasi sifat-sifat fisika dan kimia dari masing-masing zat tersebut.
2. Identifikasi adakah zat yang mudah menyublim, zat yang mudah larut dalam air, dan zat
yang sukar larut dalam air.
3. Cari prosedur yang tepat untuk memisahkan zat yang mudah menyublim.
4. Pertimbangkan kelarutan kedua zat terakhir dalam pelarut air.
5. Cari prosedur yang tepat untuk memisahkan zat-zat tersebut berdasarkan kelarutannya
dalam air.
6. Zat apakah yang pertama kali Anda dapatkan sebagai hasil dari proses pemisahan.
7. Zat apakah yang terakhir kali Anda dapatkan sebagai hasil dari proses pemisahan.
8. Tulis kesimpulan yang Anda peroleh
Rubrik Penilaian
Supaya tugas yang Anda kerjakan menjadi terarah dan Anda dapat menyelesaikan tugas
tersebut dengan baik, maka gunakanlah rubrik penilaian berikut untuk mengukur keberhasilan
Anda dalam memahami materi.
Aspek Bobot
Sifat-sifat fisika dan kimia dari masing-masing zat. 20%
Identifikasi Zat 10%
Prosedur Pemisahan Zat 60%
Kesimpulan 10%
TUGAS 1
2. Dekantasi
Dekantasi yaitu pemisahan komponen-komponen dalam campuran dengan cara dituang secara
langsung. Dekantasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat atau zat
cair dengan zat cair yang tidak saling campur (suspensi).
Contoh: Pemisahan campuran air dan pasir.
3. Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari
cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring).Dasar pemisahan metode ini adalah
perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat
yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut.
Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk larutan atau berwujud cair
kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring
disebut residu. (ampas).
Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air,
menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik
injeksi dan obat-obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula.
Penyaringan di laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan penyaring buchner.
Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan
alat penghisap.
4. Destilasi
Destilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang
terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda. Dasar
pemisahan adalah titik didih yang berbeda.Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah
bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu
dekat. Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara
titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan
pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil
pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.
Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih, dan
memurnikan air minum.
5. Kristalisasi
Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu
larutan.Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku.
Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.
Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan garam dapur dari air
laut. Mula-mula air laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian dengan bantuan sinar
matahari dibiarkan menguap. Setelah proses penguapan, dihasilkan garam dalam bentuk kasar
dan masih bercampur dengan pengotornya, sehingga untuk mendapatkan garam yang bersih
diperlukan proses rekristalisasi (pengkristalan kembali)
Contoh lain adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu dihancurkan dan diperas untuk
diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap hampa udara sehingga air tebu tersebut
menjadi kental, lewat jenuh, dan terjadi pengkristalan gula.Kristal ini kemudian dikeringkan
sehingga diperoleh gula putih atau gula pasir.
6. Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran sesama zat padat berdasarkan
perubahan wujud zat. Zat padat yang menyublim (berubah wujud menjadi gas atau sebaliknya)
dapat dipisahkan dengan campurannya dengan zat padat yang tidak dapat menyublim
menggunakan metode sublimasi.
7. Ekstraksi pelarut
Metoda ekstraksi pelarut didasarkan pada perbedaan kelarutan komponen campuran pada
pelarut tertentu dimana kedua pelarut tidak saling melarutkan.
Bila suatu campuran cair,m komponen A dan B, larut dalam air A tidak larut dalam
kloroform sedangkan B larut baik dalam kloroform. Maka untuk memisahkan campuran ini
digunakan ekstraksi pelarut dengan menggunakan pelarut kedua kloroform yang tidak saling
melarutkan dengan air. Komponen B akan larut dalam fasa kloroform sedangkan komponen A
akan tetap dalam fasa air.
Untuk memilih jenis pelarut yang sesuai harus diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
1.Harga konstanta distribusi tinggi untuk gugus yang bersangkutan dan konstanta distribusi rendah
untuk gugus pengotor lainnya.
2. Kelarutan pelarut organik rendah dalam air.
3.Viskositas kecil dan tidak membentuk emulsi dengan air.
4.Tidak mudah terbakar dan tidak bersifat racun.
5.Mudah melepas kembali gugus yang terlarut didalamnya untuk keperluan analisa lebih lanjut.
Bahan :
apur (CaCO3)
Aquades
Garam Dapur (NaCl) Teknis
NaCl (p.a)
HNO3
Larutan AgNO3
Naftalena
Minyak Goreng
Alat-Alat :
Sentrifuse
Tabung Sentrifuse
Corong
Kertas saring
Spatula
Kaca arloji
Piala gelas
Alat destilasi
Corong pisah
CARA KERJA
1. Sentrifugasi
Timbang 0,5 gram kapur dan dimasukkan ke dalam gelas piala kemudian ditambahkan
air sampai 100 mL. Larutan dimasukkan ke dalam 3 tabung sentrifuse yang berbeda dan
kemudian dilakukan sentrifugasi dengan variasi waktu yaitu 1 menit, 2 menit, dan 3
menit dengan kecepatan yang sama.
2. Dekantasi
Masukkan ½ sendok kapur tulis ke dalam gelass piala yang telah berisi 25 mL air. Aduk
dan biarkan sampai campuran terpisah. Pisahkan sentrat (bagian yang bening) dari
endapan dengan dekantasi.
3. Filtrasi dan Rekristalisasi
Sebanyak 5 gram garam dapur teknis/kotor berwarna kekuning-kuningan yang dilarutkan
dengan 25 mL air. Kemudian larutan tersebut disaring menggunakan kertas saring. Filtrat
berupa larutan garam dapur ditampung, lalu dipanaskan hingga kandungan air dalam
garam tersebut habis teruapkan.
4. Destilasi
Larutan NaCl p.a dipipet sebanyak 200 mL dan dimasukkan ke dalam labu destilasi. Ke
dalam larutan ditambahkan beberapa butir batu didih. Alat destilasi dirangkai sedemikian
ruupa dan lakukan proses destilasi sampai larutan tersebut bersisa 1/3 bagiannya. Hasil
destilat ditampung dengan erlenmeyer. Uap air terbentuk saat titik 60o C dan ketika titik
90o C uap air jenuh yang terbentuk dicairkan melalui kondensor hingga terbentuk tetesan
pertama pada labu destilat. Destilat berupa air murniyang dipisahkan dari larutan NaCl
5. Sublimasi
Sebanyak 1 gram naftalena dicampur dengan garam dapur (1:1), dan diaduk sampai rata.
Campuran dua zat tersebut ditutup dengan menggunakan kertas saring yang telah diberi
lubang-lubang jarum. Kemudian ditutup dengan corong gelas yang ujungnya sudah
disumbat dengan kertas penyumbat. Setelah ditutup lalu campuran kedua zat tersebut
dipanaskan sampai terbentuk uap yang terlihat di corong gelas.
6. Ekstraksi Pelarut
30 mL air dan 10 mL minyak goreng dicampur dalam corong pisah. Kemudian campuran
tersebut di kocok hingga tak terlihat kedua fasenya. Campuran kedua larutan tersebut
dibiarkan beberapa saat sampai terlihat perbedaan kedua fase dengan jelas. Setelah itu,
kran pada corong pisah dibuka dan air yang berada dibawah minyak dibiarkan keluar
KESIMPULAN
Pemisahan dengan metoda sentrifugasi tergantung dari kecepatan putaran dan
waktu/lamanya proses sentrifugal
Pemisahan dengan metoda dekantasi dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan juga dipengaruhi
oleh berat patikel padatan
Metoda pemisahan campuran cair-padat yang paling baik adalah metode rekristalisasi dan
filtrasi
Pemisahan dengan metoda rekristalisasi merupakan metoda untuk pemurnian suatu padatan
(kristal)
Metoda pemisahan campuran cair-cair yang paling baik adalah metoda destilasi.
Pemisahan dengan metoda destilasi merupakan pemisahan yang berdasarkan perbedaan titik
didih.
Hasil destilasi mengandung Cl- , ketika direaksikan dengan AgNO3 terbentuk endapan AgCl
yang berwarna putih
Sublimasi adalah proses pemisahan campuran yang dapat digunakan untuk memisahkan komponen
yang dapat menyublim dari campurannya yang tidak dapat menyublim.
Naftalen jika dipanaskan akan menjadi gas dan menjadi padatan kembali (menyublim)
Pemisahan dengan metoda ekstraksi berdasarkan perbedaan kepolaran dan kelarutan
komponen.
Air dan minyak bila dicampurkan akan terbentuk 2 fasa dan saat dipisahkan air menjadi
keruh.