OLEH :
NI LUH ADE SERIASIH P07120216017
PRODI DIV KEPERAWATAN SEMESTER IV
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu yang selalu tumbuh dan
berkembang sejak saat konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal inilah
yang membedakan anak dari orang dewasa. Jadi anak tidak bisa diidentikkan
dengan dewasa dalam bentuk kecil. llmu Pertumbuhan (Growth) dan
Perkembangan (Development) merupakan dasar Ilmu Kesehatan Anak dan
kedua istilah itu disatukan menjadi llmu Tumbuh-Kembang meskipun
merupakan proses yang berbeda, keduanya tidak berdiri sendiri, tetapi saling
berkaitan satu sama lain.
a. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam
jumlah, besar, ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu yang
bisa diukur berat, panjang, umur tulang dan keseimbangan elektrolit.
b. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur
dan dapat diramalkan sebagai hasil antara lain proses pematangan
termasuk perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil
dengan lingkungan. Untuk terciptanya tumbuh kembang yang optimal
tergantung pada potensi biologis, psikososial, dan perilaku yang
merupakan proses yang unik dan hasil akhir berbeda-beda yang memberi
cirri tersendiri pada setiap anak.
2. Tahapan Tumbuh-Kembang
Tumbuh-Kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan,
dan berkesinambungan dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Walaupun
terdapat beberapa variasi akan tetapi setiap anak akan melewati suatu pola
tertentu yang merupakan tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan sebagai
berikut :
a. Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan).
Masa ini dapat dibagi menjadi dua periode :
b. Masa embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu.
Ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme, terjadi
diferensiasi yang berlangsung cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh.
c. Masa fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini terdiri
dari dua periode :
1. Masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan trimester kedua
kehidupan intra uterin, terjadi percepatan pertumbuhan,
pembentukan jasad manusia sempurna dan alat tubuh telah
terbentuk dan mulai berfungsi.
d. Masa postnatal atau masa setelah lahir terdiri dari beberapa periode :
1. Masa neonatal (O 28 hari), terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan
terjadi perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ-
organ tubuh lainnya.
g. Masa adolesensi atau masa remaja (Wanita : 10-18 tahun, Laki-laki : 12-
20 tahun) : Anak wanita 2 tahun lebih cepat memasuki masa adolesensi
dibanding anak laki-laki. Masa ini merupakan transisi dari periode anak ke
dewasa. Pada masa ini terjadi percepatan pertumbuhan berat badan dan
tinggi badan yang sangat pesat yang disebut Adolescent Growth Spurt dan
pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan pesat dari alat
kelamin dan timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder.
3. Ciri-ciri Perkembangan
e. Kelainan genetic
Sebagai salah satu contoh : Achondroplasfa yang menyebabkan
dualisme, sedangkan sindroma Marian terdapat pertumbuhan tinggi
badan yang berlebihan.
f. Kelainan kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan
pertumbuhan seperti pada sindroma Down's dan sindroma Turner's.
2. Faktor luar (ethemal/lingkungan)
a. Faktor Pranatal :
1. Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan
mempengaruhi pertumbuhan janin.
2. Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital
seperti club foot.
4. Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitamya. Seorang anak yang tidak
dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa
tertekan akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan
perkembangannya.
5. Endokrin
Gangguan hormon misalnya pada penyakit hipotiroid akan
menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
Defisisnesi hormon pertumbuhan akan menyebabkan anak menjadi
kerdil.
6. Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan,
kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan
menghambat pertumbuhan anak.
7. Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat
mempengaruhi tumbuh kembang anak.
8. Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya
dalam keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak,
keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak,
perlakuan ibu terhadap perilaku anak.
9. Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat
pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang
terhadap susunan saraf pusat yang menyebabkan terhambatnya
produksi hormon pertumbuhan.
5. Teori Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Sigmund Freud ( Perkembangan Psychosexsual)
a. Fase oral (0-1 tahun) : Kepuasan pada mulutnya seperti menghisap jari
tangan atau benda-benda disekitarnya. Dua macam aktivitas oral di
sini, yaitu menggigit dan menelan makanan, merupakan prototype bagi
banyak ciri karakter yang berkembang di kemudian hari.
b. Fase Anal ( 1-3 tahun) : pusat kenikmatan pada anus, anak sering
menahan BAB dan bermain-main dengan feces
c. Fase Falis ( 3-5 tahun) : Tahap ini sesuai dengan nama genital laki-
laki (phalus), sehingga meupakan daerah kenikmatan seksual laki-laki.
Sebaliknya pada anak wanita merasakan kekurangan akan penis
karena hanya mempunyai klitoris, sehingga terjadi penyimpangan
jalan antara anak wanita dan laki-laki. Lebih lanjut, pada tahap ini
anak akan mengalami Oedipus complex, yaitu keinginan yang
mendalam untuk menggantikan orang tua yang sama jenis kelamin
dengannya dan menikmati afeksi dari orang tua yang berbeda jenis
kelamin dengannya.
d. Fase latent (5-12 tahun) : fase ini anak mengalami perkembangan
pesat aspek motorik dan kognitifnya dalam tahap ini seksualitas
seakan-akan mengendap, tidak lagi aktif dan menjadi laten. Menagani
suatu masalah pada usia ini harus hati-hati, karena rasa ego, ingin tahu,
dan sifat dominasi pada dirinya sangat lah tinggi, karena pada masa ini
adalah masa tahap pencarian, termasuk figur guru, idola seseorang
sedang muncul-munculnya pada usia ini.
e. Tahap genital ( > 12 tahun ) : Tahap ini berlangsung antara kira-kira
dari masa pubertas dan seterusnya. Bersamaan dengan
pertumbuhannya, alat-alat genital menjadi sumber kenikmatan dalam
tahap ini, sedangkan kecenderungan-kecenderungan lain akan ditekan.
2. Jean Pieget (Perkembangan Kognitif) Jean Pieget menyatakan bahwa
anak-anak memiliki cara berpikir yang berbeda dengan orang dewasa.
Sebagai bagian dari aspek perkembangan anak usia dini
a. Tahap sensorimotor (0-2 tahun) : Pada masa ini, kemampuan bayi
terbatas pada gerak refleks dan panca inderanya. Bayi tidak dapat
mempertimbangkan kebutuhan, keinginan, atau kepentingan orang
lain.
b. Tahap Pra Operasional (2-7 tahun) : pada masa ini anak mulai dapat
menerima rangsangan, tetapi sangat terbatas. Ia juga masih
“egosentris” karena hanya mampu mempertimbangkan sesuatu dari
sudut pandang dirinya sendiri. Kemampuan berbahasa dan kosakata
anak juga sudah berkembang, meski masih jauh dari logis.
c. Tahap operasional konkret ( 7-11 tahun) : Pada masa ini, kemampuan
mengingat dan berpikir secara logis pada anak sudah meningkat. Anak
juga sudah mengerti konsep sebab akibat secara rasional dan
sistematis. Kemampuan belajar konsep meningkat.
d. Tahap operasional- formal ( mulai usia 11 tahun) : Pada masa ini, anak
sudah mampu berpikir secara abstrak dan menguasai penalaran.
Kemampuan ini akan membantu anak melewati masa peralihan dari
masa remaja menuju fase dewasa atau dunia nyata.
3. Erikson ( Perkembangan Psikososial)
a. Trust vs mistrust (0-1 tahun) : Bila anak mendapatkan rasa amannya
maka anak akan mengembangkan kepercayaan diri terhadap
lingkungannya
b. Initiative vs Guilty (3-6 tahun)
Perasaan bebas untuk melakukan sesuatu atas kehendak sendiri. Bila
tahap sebelumnya yang dikembangkan adalah sikap ragu-ragu maka ia
tidak berani mengambil tindakan
c. Autonomy vs shame and dougt (2-3 tahun)
Anak perlu memperoleh dukungan dan pujian untuk mengembangkan
rasa percaya diri
d. Industry vs Inferiority (6-11 tahun)
Logika anak sudah mulai sekolah bila lingkungan ekstern lebih
menghargainya maka akan muncul rasa percaya diri tetapi bila
sebaliknya anak akan rendah diri
e. Identifity vs Role Confusion (12 tahun)
Mulai berfikir mengenai masa depan, mulai mencari identitas diri dan
perannya jika berhasil melewati tahap ini tidak akan bingung
menghadapi perannya
f. Intimacy vs Isolation
Kesiapan membina hubungan dengan orang lain, sedangkan yang tidak
mampu melakukannya akan mempunyai perasaan terkucil. Pada tahap
ini individu mulai mencari pasangan hidup. Kesiapan membina
hubungan dengan orang lain.
g. Generating vs Self absorbtion
Adanya tuntutan untuk membantu orang lain diluar keluarganya,
pengabdian masyarakat dan manusia pada umumnya. Pengalaman
masa lalu menyebabkan individu mampu berbuat banyak bagi
kemanusiaan
h. Ego integrity vs Depait ( Dewasa lanjut)
Kepuasan yang timbul akibat pengalaman dan tindakan serta prestasi
masa lalu.
a. Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran antropometri yang
terpenting karena dipakai untuk memeriksa kesehatan anak pada
semua kelompok umur. Pada usia beberapa hari, berat badan akan
mengalami penurunan yang sifatnya normal, yaitu sekitar 10% dari
berat badan lahir. Hal ini disebabkan karena keluarnya meconium dan
air seni yang belum diimbangi asupan yang mencukupi, misalnya
produksi ASI yang belum lancar. Umumnya, berat badan akan kembali
mencapai berat lahir pada hari kesepuluh.
Pada bayi sehat, kenaikan berat badan normal pada triwulan I
adalah sekitar 700-1000 gram/bulan, pada triwulan II sekitar 500-600
gram/ bulan, pada triwulan III sekitar 350-450 gram/ bulan, dan pada
triwulan IV sekitar 250-350 gram/ bulan.Dari perkiraan tersebut, dapat
diketahui bahwa pada usia 6 bulan pertama berat badan akan
bertambah sekitar 1 kg/ bulan, sementara pada 6 bulan berikutnya
hanya + 0,5 kg/ bulan. Pada tahun kedua, kenaikannya adalah + 0,25
kg/ bulan. Setelah 2 tahun, kenaikan berat badan tidak tentu, yaitu
sekitar 2,3 kg/ tahun. Pada tahap adolesensia (masa remaja) akan
terjadi pertambahan berat badan secara cepat (growth spurt). Selain
dengan perkiraan tersebut, BB juga dapat diperkirakan dengan
menggunakan rumus atau pedoman dari Behrman (1992), yaitu:
1. Berat badan lahir rata-rata: 3,25 kg
2. Berat badan usia 3-12 bulan, menggunakan rumus:
Umur (bulan) + 9 n+9
2 = 2
3. Berat badan usia 1-6 tahun, menggunakan rumus:
(Umur (tahun) x 2) + 8 = 2n + 8
Keterangan: n adalah usia anak
Untuk menentukan umur anak dalam bulan, bila lebih 15 hari
dibulatkan ke atas, sementara bila kurang atau sama dengan 15 hari,
dihilangkan. Misalnya, saat ini seorang bayi berumur 5 bulan 25 hari,
maka bayi tersebut dianggap berumur 6 bulan. Dengan demikian, bila
menggunakan rumus Behrman, BB bayi diperkirakan sebesar 7,5 kg.
Sedangkan anak yang berumur di atas satu tahun.
YA TIDAK
N PEMERIKSAAN
O
Gerak kasar
1. Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu
tarik perlahan-lahan ke posisi clucluk. Dapatkah bayi
mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di
sebelah kiri? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh
kembali seperti gambar sebelah kanan.
Gerak halus
2. Pernahkah anda melihat bayi memindahkan mainan atau
kue kering dari satu tangan ke tangan yang lain? Benda-
benda panjang seperti sendok atau kerincingan bertangkai
tidak ikut dinilai.
Gerak halus
3. Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan selendang,
sapu tangan atau serbet, kemudian jatuhkan ke lantai.
Apakah bayi mencoba mencarinya? Misalnya mencari di
bawah meja atau di belakang kursi?
Gerak halus
4. Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti
mainan/kue kering, dan masing-masing tangan memegang
satu benda pada saat yang sama? Jawab TIDAK bila bayi
tidak pernah melakukan perbuatan ini.
Gerak kasar
5. Jika anda mengangkat bayi melalui ketiaknya ke posisi
berdiri, dapatkah ia menyangga sebagian berat badan
dengan kedua kakinya? Jawab YA bila ia mencoba berdiri
dan sebagian berat badan tertumpu pada kedua kakinya.
Gerak halus
6. Dapatkah bayi memungut dengan tangannya benda-benda
kecil seperti kismis, kacang-kacangan, potongan biskuit,
dengan gerakan miring atau menggerapai seperti
gambar ?
Gerak kasar
7. Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, dapatkah
bayi duduk sendiri selama 60 detik?
Sosialisasi
8. Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri? &
kemandirian
Bicara &
9. Pada waktu bayi bermain sendiri dan anda diam-diam bahasa
datang berdiri di belakangnya, apakah ia menengok ke
belakang seperti mendengar kedatangan anda? Suara
keras tidak ikut dihitung. Jawab YA hanya jika anda
melihat reaksinya terhadap suara yang perlahan atau
bisikan.
Sosialisasi
10. Letakkan suatu mainan yang dinginkannya di luar &
kemandirian
jangkauan bayi, apakah ia mencoba mendapatkannya
dengan mengulurkan lengan atau badannya?
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
2) Genogram
3) Riwayat Anak
5) Pengawasan kesehatan
Bagaimana sikap orang tua disaat menghadapi anak yang sedang sakit
serta riwayat imunisasi yang telah diperoleh oleh anak mencakup BCG,
DPT, Polio, Campak dan Hepatitis. Cantumkan pula pada usia berapa anak
mendapatkan imunisasi dan pada tanggal berapa diberikan.
Penyakit apa saja yang pernah dialami oleh anak dan pada usia berapa,
kualitasnya akut atau kronis, menular atau tidak, lamanya sakit serta
pertolongan atau tindakan yang diambil oleh orang tua.
8) Perkembangan anak
a. Buat daftar kemampuan yang seharusnya sudah dicapai oleh anak
sesuai dengan denver II yang didasarkan pada usia anak mengenai
personal sosial, gerakan motorik halus, bahasa dan perkembangan
motorik kasar.
b. Kemudian bandingkan daftar yang dibuat diatas dengan kemampuan
anak setelah diujikan.
9) Pemeriksaan Fisik
a. Kesan Umum
Kaji kebersihan, pergerakan dan keaktifan anak, dan status gizi dengan
penyesuaian rumus Behrman menggunakan berat badan dengan usia
anak lalu disesuaikan apakah anak mendapatkan gizi yang cukup atau
tidak.
Rumus behrman adalah:
BB = (umur dalam bulan + 9) : 2
Status gizi anak = BB anak sekarang : BB anak normal x 100%
b. Warna Kulit, suara waktu menangis pertama kali, tonus utot, edema
c. Kepala
Kaji mengenai bentuk kepala, ada tidaknya lesi, kebersihan kulit
kepala, jenis rambut, tekstur rambut, kekuatan rambut, penyebaran
rambut, warna rambut.
d. Muka
Kaji adanya lesi, kebersihan, hiperpigmentasi, dan sianosis
e. Mata
Bentuk bola mata, pergerakan, keadaan pupil, konjungtiva, keadaan
kornea, sklera, bulu mata, serta ketajaman penglihatan serta kepekaan
kelopak mata.
f. Hidung
Kaji mengenai kebersihan, adanya sekret, warna mukosa hidung, dan
pergerakan/napas cuping hidung, juga adanya gangguan lain.
g. Telinga
Kaji kebersihan, keadaan alat pendengaran, dan kelainan yang
mungkin adda.
h. Mulut
Kaji kebersihan daerah sekitar mulut, keadaan mukosa bibir, keadaan
gigi (kebersihan dan adanya karies), keadaan lidah, keadaan
tenggorokan, dan kelainan yang mungkin ada.
i. Leher
Kaji adanya pembesaran kelenjar/pembuluh darah, kaku kuduk,
pergerakan leher.
j. Thoraks
Kaji mengenai bentuk dada, irama pernapasan, tarikan otot bantu
pernapasan, serta adanya suara napas tambahan.
k. Jantung
Kaji mengenai bunyi jantung serta ada tidaknya pembesaran jantung.
l. Persarafan
Kaji tentang refleks fisiologis dan refleks patologis anak.
m. Abdomen
Kaji mengenai bentuk, adanya pembesaran organ, keadaan pusat,
terabanya skibala, adanya massa, nyeri tekan dan nyeri lepas,
distensia, dan gerak peristaltik serta bising usus.
n. Ekstremitas
Kaji tentang pergerakan, kelainan bentuk, refleks lutut dan adanya
edema.
o. Alat kelamin
Kaji mengenai kebersihan dan adanya lesi.
p. Anus
Kaji mengenai keadaan dan kebersihan, adanya lesi, adanya infeksi.
q. Antropometri
Kaji mengenai ukuran pertumbuhan anak. Berat badan, tinggi badan,
lingkar kepala, lingkar dada, dan lingkar lengan.
r. Gejala Kardinal
Kaji tanda-tanda vital anak. Suhu, nadi, pernapasan, tekanan darah,
dan CRT.
Tuliskan respon umum anak dengan keluarganya serta hal-hal baru yang
diberikan kepadanya, bentuk interaksi kepada orang lain, cara anak
mengungkapkan keinginannya, serta kontraindikasi prilaku yang mungkin
ditunjukkan oleh anak.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Beberapa diagnosa keperawatan yang dapat timbul dari tindakan
imunisasi pada anak meliputi:
1. Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan ketidakcukupan
stimuli bahasa
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan mencerna makanan
3. Kecemasan (ansietas) orang tua berhubungan dengan tubuh kembang anak
yang sesuai, kurang pengetahuan dan hospitalisasi
4. Kesiapan meningkatkan pengetahuan ditandai dengan mengungkapkan
minat untuk meningkatkan pembelajaran
5. Risiko keterlambatan perkembangan ditandai dengan gangguan perilaku
(deficit perhatian)
6. Risiko Jatuh ditandai dengan anak yang terlalu hiperaktif
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Pelaksanaan asuhan keperawatan merupakan realisasi dari pada
rencana tindakan yang telah ditetapkan meliputi tindakan independent,
depedent, interdependent. Pada pelaksanaan terdiri dari beberapa kegiatan,
validasi, rencan keperawatan, mendokumentasikan rencana keperawatan,
memberikan asuhan keperawatan dan pengumpulan.
E. EVALUASI
Bulechek, G.M. Butcher, H.K. Dochterman, J.M. Wagner, C.M. 2016. Nursing
Interventions Classification (NIC).Singapore : Elsevier Global Rights.
Nursalam, Susilaningrum Rekawati, Utami Sri. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi dan
Anak (untuk Perawat dan Bidan). Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Pembimbing Akademik/CT