Anda di halaman 1dari 13

METODE INTEGRASI NUMERIK SISTEM FISIKA

MENGGUNAKAN METODE TRAPEZOIDA DAN


METODE SOMPSON 1/3
Lida Maulida 1211703021 1 , Asep Sopian, Dian Permana, Isma
Saliyah, Ujang Permana
Fisika, Sains dan Tekhnologi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung, Indonesia
email:maulidalida23@gmail.com
Abstract
Intermolekuler’s energy that also so-called with didefenisikan’s po-
tential energy as difference among molecule energy and also energy sum
complexeses molecule that separatedly. To the effect from praktikum
it is Understand methodics numerik to integrate Physics system. In
this case that will determine the area A between two linked particles
identical springs on a horizontal table with a slick travezoida method
with lower limit 0 and upper limit of 20 10 grid, the grid partitioning
of each line is obtained and the total area -26.3658 using different grids
are the same regardless of the value obtained only after her coma just
different. but with a limit of 5, the upper limit of 10, with a grid of 20
different values even though the same interval is 10. the area is obtained
-166.1877.

key word : Travezoida methods, Integral, total area


Abstrak
Energi intermolekuler yang juga disebut dengan energi potensial
didefenisikan sebagai perbedaan antara energi molekul dan juga pen-
jumlahan energi kompleks molekul yang terpisah.Tujuan dari praktikum
ini adalah Memahami metode numerik untuk mengintegrasikan sistem
Fisika.Mampu membuat algoritma untuk integrasi numerik berbasis
MATLAB. Memecahkan beberapa aplikasi integrasi numerik pada per-
masalahan Fisika. Pada kasus ini akan menentukan luas daerah yang
Sebuah partikel dikaitkan antara dua pegas identik pada meja licin hor-
izontal dengan metode travezoida dengan batas bawah 0 dan batas atas
10 grid 20, grid yaitu partisi dari setiap garisnya didapat yaitu Luas
daerah -26.3658 dan dengan menggunakan grid yang berbeda bera-
papun didapat nilai yang sama hanya berbeda setelah komanya saja.
tetapi dengan batas 5, batas atas 10, dengan grid 20 maka berbeda ni-
lai meskipun intervalnya sama yaitu 10. didapat luas daerahnya yaitu
-166.1877.

Kata kunci: Metode travezoida, Integral, Luas daerah

1
Lida Maulida, maulidalida23.blogspot.com: maulidalida23@gmail.com

Laporan Praktikum Fisika Komputasi II

1
1 Pendahuluan
Beberapa difinisi metode numeric dikemukakan ahli matematika, misalnya
metode numeric adalah tehnik dimana masalah matematika diformulasika se-
hingga dapat diselesaikan oleh pengoperasian aritmetika (Chapra dan Chanale,
1991). Metode numerik adalah teknik-teknik yang digunakan untuk meru-
muskan masalah matematika agar dapat diselesaikan hanya dengan operasi
hitungan, yang terdiri dari operasi tambah, kurang, kali dan bagi (Susila,
1994; Ibrahemem dan Hisyam, 2003). Terdapat banyak jenis metode nu-
merik, namun pada dasarnya masing-masing metode tersebut memiliki karak-
teristik umum yaitu selalu mencakup sejumlah kakulasi aritmetika. Pada
dasarnya penyelesaian atau jawaban dari suatu masalah matematika yang
diharapkan berupa penyelesaian atau jawaban eksak. Tetapi karena proses
komputasi (termasuk jika menggunakan komputer) dalam pemecahan masalah
sering melibatkan banyak langkah dan angka (termasuk melakukan pembula-
tan) maka penyelesaian dari masalah sering hanya berupa hampiran dari hasil
eksak yang diharapkan. Bahkan hasil eksaknya sering tidak diketahui, hal ini
disebabkan konsep hampiran berkaitan dengan konsep pendekatan, misalnya
dalam kasus kekonvergenen suatu baris bilangan. Kecuali untuk kasus-kasus
khusus metode numerik memberikan jawaban suatu masalah secara eksak. Na-
mun pada prinsipnya metode numerik digunakan untuk memecahkan masalah
yang penyelesaiannya berupa hampiran atau pendekatan dari nilai eksaknya.
Dengan demikian metode numerik menyediakan sejumlah kalkulasi aritmetika
yang kadang sulit dilakukan jika tanpa bantuan komputer. Oleh karena itu,
pada era teknologi elektronik ini, komputer menjadi alat bantu yang handal
dalam menyelesaikan masalah-masalah yang memerlukan perhitungan yang
mencakup sejumlah besar kalkulasi aritmetika. Pada saat ini komputer bukan
barang asing bagi para pelajar, termasuk mahasiswa. Di kampus banyak terse-
dia komputer di ”laboratorium komputer”, bahkan sekarang banyak digunakan
disekolah-sekolah, termasuk sekolah dasar. Apalagi akhir-akhir ini tuntutqan
dunia kerja adalah tenaga profesional yang mampu mengoperasikan komputer
baik menggunakan paket program maupun program komputer. Integral meru-
pakan salah satu topik matematika yang cukup sulit bagi sebagian siswa. Tapi
mempelajari integral merupakan hal yang penting. Ambil contoh, kita tahu ke-
cepatan sebuah motor pada waktu tertentu, tapi kita ingin tau posisi benda itu
pada setiap waktu. Untuk menemukan hubungan ini kita memerlukan proses
integral (antidiferensial). Ia merupakan kebalikan dari turunan (diferensial).

2
1.1 Landasan teori
Dalam fisika, integral merupakan Bahasa yang sering digunakan, Integral suatu
fungsi adalah operator matematik yang dipresentasikan dalam bentuk:
Z b
I= f (x) dx (1)
a

dan merupakan integral suatu fungsi f (x) terhadap variabel x dengan


batas-batas integrasi adalah dari x = a sampai x = b. Seperti pada per-
samaan (1), yang dimaksud dengan integral adalah nilai total atau luasan
yang dibatasi oleh fungsi f (x) dan sumbu x, serta antara batas x = a dan x
= b. Dalam integral analitis, persamaan (1) dapat diselesaikan menjadi:
Z b
I= f (x) dx = [F (x)]ba = F (b) − F (a) (2)
a

dengan F (x) adalah integral dari f (x) sedemikian sehingga F ’ (x) = f (x).
Integrasi numerik umumnya dilakukan apabila :
1. Fungsi yang akan diintegrasi sedemikian hingga tidak ada metode anal-
itik untuk menyelesaikannya.

2. metode analitik ada (bisa dipakai), tetapi agak kompleks untuk digu-
nakan.

3. Fungsi yang akan diintegrasi, bentuk eksplisitnya tak diketahui, tetapi


diberikan nilai-nilai variabel bebasnya dan nilai-nilai fungsi yang berko-
respondensinya di dalam suatu interval [a,b].

1.1.1 Metode Trapezoida

Figure 1: Grafik Metode Trapezoida

Pendekatan numerik yang paling dasar dalam memecahkan masalah inte-


gral adalah metodebTrapezoida, yang dirumuskan sebagai berikut
Z b
h
I= f (x) dx = [F (x0 ) − F (x1 )] (3)
a 2

3
dimana x0 = a, x1 = b dan h = b−a. Secara visual metode dapat digambarkan
dalam Gambar 1. yang menunjukan cara metode Trapesoida menghitung in-
tegral dengan cara menghitung luas area integrasi, dimana luas area integrasi
sama dengan luas trapesium di bawah kurva f(x) dalam batas-batas a dan
b. Jika diperhatikan dengan teliti, ada area kecil dibawah garis kurva dan
diatas garis miring yang berada diluar bidang trapesium. Metode Trapesoida
tidak menghitung luas area kecil tersebut. Disinilah letak kelemahan metode
trapezoida.

1.1.2 Metode Trapezoida Multigrid


Untuk mengurangi tingkat error metode Trapezoida dibuatlah Metode Trape-
zoida Multigrid (Composite-Trapzoida).

Figure 2: Grafik Metode Trapezoida Multigrid

Metode Trapezoida Multigrid dapat dirumuskan dengan menjumlahkan tiap


luasan trapezium di bawah kurva f(x) dalam batas-batas a dan b sebanyak
jumlah grid yang dibuat.

Z b Z Z x2 Z xn
x
I = f (x)dx = f (x)dx + f (x)dx + · · · + f (x)dx
a x x x
Z b
h h h
I = [f (x0 ) − f (x1 )] + [f (x1 ) − f (x2 )] + · · · + [f (xn−1 ) + f (xn )]
f (x)dx =
a 2 2 2
Z b n−1
h X
I = f (x)dx = [f (x0 ) + 2 f (x1 ) + f (xn )
a 2 i=1

(b − a)
dimana x0 = a, xn = b, h = , dan n adalah banyaknya grid. Per-
n
samaan (4) inilah yang akan digunakan untuk melakukan integrasi suatu fungsi
dengan metode Trapezoida Multigrid.

4
Figure 3: Grafik Metode Simpson 1/3

1.1.3 Metode Simpson 1/3


Metode pendekatan yang lebih baik dibanding metode Trapezoida dalam in-
tegral numerik adalah metode Simpson yang diformulasikan sebagai berikut
Z b
h
I= f (x) dx = [f (x0 + 4f (x1 ) − f (x2 )] (4)
a 3

(b − a)
dengan x0 = a, x2 = b, x1 = a+h , dimana h =
n

1.1.4 Metode Simpson 1/3 Multigrid


Metode Simpson 1/3 Multigrid dapat dirumuskan dengan menjumlahkan tiap
luasan grid tunggal di bawah kurva f(x) dalam batas-batas a dan b sebanyak
jumlah grid yang dibuat.

Z b Z x2 Z x4 Z
I = f (x)dx = f (x)dx + f (x)dx + · · · + n − 2xn f (x) dx
a x x x
Z b
h h h
I = [f (x0 +) − 4f (x1 + f (x2 )] + [f (x2 ) − 4f (x3 ) + f (x4 )] + · · · + [f (xn−2 )
f (x) dx =
a 2 2 2
Z b n−1 n−1
h X X
I = f (x)dx = [f (x0 ) + 4 f (x1 ) + +4 f (xi ) + f (xn )]
a 3 i=1 i=1,3,5

(b − a)
dimana x0 = a, xn = b, h = , dan n adalah banyakny grid.
n

5
2 Metode Penelitian
2.1 Waktu dan Tempat
praktikum ini dilakukan pada hari jumat tanggal 19 april 2013 yang bertempat
di laboraorium fisika, fakultas sains dan teknologi Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati Bandung

2.2 Alat dan Bahan


Dalam praktikum yang dilakukan alat dan bahan yang digunakan yairu sebagai
berikut :

1. Laptop / komputer yang berisi mathlab

2. modul fisika komputasi

3. software mathlab

4. Alat tulis (Modul Praktikum)

2.3 Langkah Kerja


langkah kerja yang dilakukan praktikum Metode Interpolasi Newton ini yaitu:

1. Buka(nyalakan) computer / Laptop

2. Gunakan software mathlab 2012.a

3. Buat skrip seperti pada modul

4. Analisi apakah ada kesalahan dengan melihat tanda di pojok kanan kalau
berwarna hijau maka function skrip yang dibuat sudah baik

5. setelah di analisi lalu Run untuk mendapatkan hasil penghitungan dan


plo gambar. apabila tidak bisa maka analisis kembali apakah terjadi
kesalahan pada skrip fungsi.

6
3 Hasil dan Analisis
contoh kasus dalam praktikum yang dilakukan yaitu Sebuah partikel dikaitkan
antara dua pegas identik pada meja licin horizontal. Kedua pegas memiliki
konstanta pegas k dan awalnya tidak diregang.

Figure 4: Sistem massa-pegas

Jika partikel ditarik pada jarak x sepanjang sebuah arah tegak lurus pada
posisi awal pegas, maka besar gaya yang dialami partikel tersebut oleh kedua
pegas adalah
Tentukan usaha yang dilakukan oleh gaya ini untuk menggerakan partikel dari
x = A ke x = 0.

Figure 5: skrip fungsi

7
Figure 6: skrip Display dan input data

dai banyaknya metode penyelesaian yang digunakan dalam praktikum ini


menggunakan dalam metode shimson dan didapat nilai outputnya yaitu:

Figure 7: Output Data

pada data ini masukan batas bawah = 0, masukan batas atas = 10, jumlah
grid yang digunakan = 20 maka didapat plot gambarnya yaitu:

8
Figure 8: Output Data

grid adalah banyaknya partisi yang digunakan dalam integrasi ini dida-
pat untuk nilai Luas daerah integrasi dengan grid sebanyak dua puluh, batas
bawah 0 dan batas 10 Luas integrasi yaitu -26.635

Figure 9: Output Data

9
pada data ini kita gunakan data interval batas yang sama yaitu 0 sampai
10 tetapi dengan grid yang berbeda, plot gambat yang didapat yaitu

Figure 10: Output Data

dan Nilai Luas daerah yang didapat sama yaitu sama -26.9193 berbeda
sedikit hanya pada angka setelah koma. kemudian data ke 3 masih dengan
menggunakan metode shimson masih dengan interval yang sama dan jumlah
grid yang berbeda, maka didapat plot gambar yaitu

Figure 11: Output Data

Luas daerah integrasi sampa yaitu -26.8742 sama dengan daerah integrasi
dengan banyaknya grid yang berbeda.

10
Figure 12: Output Data

sedangkan pada data lain dibandingkan lagi dengan data menggunakan


batas dari 5 - 15 intervalnya sama sepuluh dan gridnya sama yaitu 20 hasilnya
berbeda yaitu

Figure 13: Output Data

11
dan plot gambar yang didapat yaitu sebagai berikut:

Figure 14: Output Data

dengan batas bawah dan batas atas yang berbeda (5 - 15) meskipun inter-
valnya sama 10 dan dengan grid yang berbeda maka nilai sama yaitu -116.325.
hanya berbeda koma.

4 Kesimpulan
Dari Praktikum yang telah kita lakukan dapat disimpulkan bahwa pada metode
integrasi ini menggunakan metode travezoida dan didapat untuk nilai batas
bawah yang digunakan (0-10) dengan grid yang berbeda maka nilai luas daerah
integral sama yaitu -26.6358, tetapi dengan nilai batas (5-15) dengan nilai grid
yang berbeda meskipun intervalnya sama yaitu 10 didapat nilai luas daerah in-
tegrasi berbeda yaitu -116.1325. intinya batas yang digunakan mempengaruhi
tetapi berapapun grid yang digunakan berbeda hasil luas ntegrasi sama, hanya
berbeda setelah koma semakin banyak grid yang digunakan maka akan semakin
baik data yang didapat.

12
References
[1] M. sanjaya ., 2011, FISIKA komputasi berbasisi MATHLAB, Ban-
dung:(modul fiskom)

[2] http://www.faktailmiah.com/2010/09/19/integral.html

[3] IPutu Suardika Saputra, 2011. Metode Numeric. tersesia di


http://suardikasaputra.blogspot.com/2011/03/pendahuluan-metode-
numeric.html

[4] rfan E. Wahyunindra., 2011, Metode integrasi numerik berbasis MATLAB,


Fakultas ILmu computer, Universitas Mercu Buana, jakarta

[5] ree.W.2002.Perancangan dan Analisis Simulasi Dinamika Molekul Ensem-


ble Mikrokanonikal dan kanonikal dengan Potensial Lenar Jones.Skripsi
ITB Bandung.

13

Anda mungkin juga menyukai