Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“ TREND DAN ISSUE DALAM KEPERAWATAN KELUARGA“

“Tugas ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga”

Dosen Pembimbing:
Wiwiek Widiatie S.Kep,. Ns,. M.Kes

Disusun Oleh:
Amatul Infitah (7116001)
Rifdah Afifah Zulfa A. (7116004)
Rikha Alif Kasanah (7116010)
Muh. Matori Anwarudin (7116019)
Nofitah (7116022)
Diana Zahrotul Maghfiroh (7116028)

D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur Tim Penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan
segala Rahmat dan Karunia-Nya. Berkat Rahmat dan Karunia-Nya lah kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Trend dan Issue dalam Keperawatan
Keluarga” ini tepat pada waktunya. Shalawat bermahkotakan Salam kita hadiahkan
keharibaan Baginda Rasullullah Muhammad SAW. yang telah membawa ummatnya dari
alam kebodohan ke alam yang penuh dengan penerangan Islam dan Pengetahuan.

Ucapan terima kasih tak lupa saya haturkan kepada Ibu Dosen dan kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari titik kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun dari Pembaca sangat Tim Penulis harapkan agar
makalah ini mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.

Demikian kami sangat mengharapkan kritik yang sifatnya membangun demi tercapai
suatu kesempurnaan dalam memenuhi kebutuhan dalam bidang ilmu keperawatan Keluarga

Jombang, 28 Juli 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB 1 ..................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
1.1 Latar belakang ......................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 2
BAB 2 ..................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3
2.1 Definisi Keluarga .................................................................................................................... 3
2.2 Trend dan Issue dalam Keperawatan Keluarga ....................................................................... 4
2.3 Tujuan keperawatan kesehatan di keluarga............................................................................. 4
2.4 Trend dan issue keluarga saat ini. ........................................................................................... 5
2.5 Contoh kasus trend dan issue keluarga saat ini ..................................................................... 10
BAB 3 ................................................................................................................................................... 15
PENUTUP............................................................................................................................................ 15
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 15
3.2 Saran ..................................................................................................................................... 15

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Keluarga merupakan lingkungan social yang sangat dekat hubungannya dengan
seseorang. Di keluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tiggal, berinteraksi satu
dengan yang lain, sdibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran, dan kebiasaannya dan
berfungsi sebagai saksi segenap budaya luar, dan mediasi hubungan anak dengan
lingkungannya.
Perawatan keluarga yang komprehensip merupakan suatu proses yang rumit,
sehingga memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis untuk bekerja dengan
keluarga dan anggota keluarga . Pendekatan ini disebut proses keperawatan. Menurut
Yura dan Walsh (1978), “proses keperawatan merupakan inti dan sari dari keperawatan”.
Sebagai seorang perawat/calon perawat tentunya kita harus mengetahui etika dan
hukum dalam profesi kita sebagai landasan kita untuk bekerja memberikan layanan
keperawatan kepada masyarakat sehingga kita dijauhkan dari hal-hal yang tidak
diinginkan.
Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi.
Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu objek etika adalah tingkah
laku manusia
Legislasi (Registrasi dan Praktek Keperawatan) Keputusan Menteri Kesehatan
No.1239/Menkes/XI/2001, Latar belakang “Perawat sebagai tenaga profesional
bertanggung jawab dan berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri
dan atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kewenangannya.
Untuk itu perlu ketetapan yang mengatur tentang hak dan kewajiban seseorang untuk
terkait dengan pekerjaan/profesi.”

1.2 Rumusan masalah


1. Apa definisi keluarga?
2. Apa yang dimaksut dengan trend dan issue keluarga?
3. Apa tujuan Keperawatan kesehatan di keluarga ?
4. Bagaimana trend dan issue keluarga saat ini?
5. Bagaimana contoh kasus trend dan issue keluarga saat ini ?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian keluarga.
2. Untuk mengetahui pengertian trend dan issue keluarga.
3. Untuk mengetahui tujuan keperawatan kesehatan di keluarga
4. Untuk mengetahui contoh trend dan issue keluarga saat ini.
5. Untuk mengetahui contoh kasus trend dan issue keluarga saat ini

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Keluarga


Pengertian keluarga akan berbeda satu dengan yang lainnya, hal ini bergantung
kepada orientasi dan cara pandang yang digunakan seseorang dalam mendefinisikan.
Ada beebrapa pengertian keluarga yang perlu diketahui oleh mahasiswa, antara lain
adalah :

1. Bussard dan Ball (1996)


Keluarga merupakan lingkungan social yang sangat dekat hubungannya dengan
seseorang. Di keluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tiggal, berinteraksi satu
dengan yang lain, dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran, dan kebiasaannya dan
berfungsi sebagai saksi segenap budaya luar, dan mediasi hubungan anak dengan
lingkungannya.

2. WHO (1969)
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui
pertalian darah, adopsi atau perkawinan.

3. Duval (1972)
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,
adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang
umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap
anggota keluarga.

4. Helvie (1981)
Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam satu rumah tangga
dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat.

5. Depkes RI (1988)
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.

3
6. Bailon dan Maglaya (1989)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan
darah, perkawinan dan adopsi, dalam satu rumah tangga berinteraksi satu dengan
yang lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

7. UU NO. 10 tahun 1992


Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami, istri atau
suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.

8. Sayekti (1994)
Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan
antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki
atau seorang perempuan yang sudah sendirian degan atau tanpa anak, baik anaknya
sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.

2.2 Trend dan Issue dalam Keperawatan Keluarga


Trend adalah sesuatu yang sedang booming, aktual, dan sedang hangat
diperbincangkan. Sedangkan isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat
diperkirakan terjadi atau tidak terjadi di masa mendatang, menyangkut ekonomi,
moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat,
kematian, ataupun tentang krisis.

Issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas
faktannya atau buktinya. Berikut salah satu contoh kasus issue keperawatan pada saat ini

Jadi, trend dan isu keperawatan keluarga merupakan sesuatu yang booming, actual,
dan sedang hangat diperbincangkan serta desas-desus dalam ruang lingkup keperawatan
keluarga.

2.3 Tujuan keperawatan kesehatan di keluarga


1. Membantu klien memelihara atau meningkatkan status kesehatan dan kualitas
hidupnya.
2. Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota keluarga dengan
masalah kesehatan dan kecacatan.
3. Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar keluarga.
4. Membantu klien untuk tinggal atau kembali ke rumah dan mendapatkan perawatan
yang diperlukan rehabilitasi atau perawatan paliatif.

4
2.4 Trend dan issue keluarga saat ini.
A. Definisi Home Care
Home care merupakan penyediaan pelayanan dan peralatan profesional perawat
bagi klien dan keluarganya dirumah untuk menjaga kesehatan, edukasi, pencegahan
penyakit, diagnosis dan penanganan penyakit, terapi paliatif, dan rehabilisatif
(Widyanto, 2014).
Menurut Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Depertemen Kesehatan RI
dalam makalahnya pada seminar nasional 2007 tentang “Home Care’’. Bukti
Kemandirian Perawat menyebutkan bahwa home care sebagai salah satu bentuk
praktik mandiri perawat. Homecare merupakan sintesis dari pelayanan keperawatan
kesehatan komunitas dan keterampilan teknis keperawatan klinik yang berasal dari
spesialisasi keperawatan tertentu
B. Tujuan Home Care
Menurut Widyanto (2014), Home care merupakan upaya untuk menyembuhkan,
mempertahankan, memilihara dan meningkatkan kesehatan fisik, mental atau emosi
klien. Pelayanan diberikan di rumah dengan melibatkan klien dan keluarganya atau
pemberi pelayanan yang lain. Tujuan khusus home care antara lain:
1. Terpenuhinya kebutuhan dasar klien secara bio, psiko, sosial, dan spiritual.
2. Meningkatnya kemandirian pasien dan keluarga dalam pemiliharaan dan perawatan
anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan.
3. Terpenuhinya pelayanan keperawatan kesehatan di rumah sesuai kebutuhan klien.
Home care merupakan salah satu jenis perawatan jangka panjang (long time
care) yang dapat diberikan oleh tenaga profesional maupun non professional yang
telah mendapat pelatihan home care merupakan lanjutan asuhan keperawatan yang
dilakukan di rumah sakit yang termasuk dalam rencana pemulangan dan dapat
dilaksanakan oleh perawat dari rumah sakit semula, oleh perawat komunitas dimana
klien tersebut berada, atau keperawatan khusus yang menangani klien dirumah.
Pelayanan yang home care merupakan suatu komponen rentang keperawatan yang
berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu dan keluarga di
tempat tinggal mereka.
C. Manfaat Home Care
Manfaat pelayanan home care bagi klien menurut Triwibowo (2012) antara lain:
1. Pelayanan akan lebih sempurna, holistik, dan komprehensif.
2. Pelayanan lebih profesional.

5
3. Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dibawah naungan legal dan etik
keperawatan.
4. Kebutuhan klien akan dapat terpenuhi sehingga merasa lebih nyaman dan puas
dengan asuhan keperawatan yang profesional.
D. Prinsip Home Care
Prinsip – prinsip home care menurut Triwibowo (2012) sebagai berikut :
1. Pengelolaan pelayanan keperawatan di rumah dilaksanakan oleh perawat/tim
yang memiliki keahlian khusus bidang tersebut.
2. Mengaplikasi konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik.
3. Mengumpulkan dan mencatat data dengan sistematis, akurat dan komprehensif
secara terus menerus.
4. Menggunakan data hasil pengkajian untuk menetapkan diagnosa keperawatan.
5. Mengembangkan rencana keperawatna didasarkan pada diagnosa keperawatan
yang dikaitkan dengan tindakan – tindakan pencegahan, terapi dan pemulihan.
6. Memberikan pelayan keperawatan dalam rangka menjaga kenyamanan,
penyembuhan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan komplikasi.
7. Mengevaluasi secara terus menerus respon klien dan keluarganya terhadap
intervensi keperawatan.
8. Bertanggung jawab kepada klien dan keluarganya akan pelayanan yang bermutu
melalui manajemen kasus, rencana penghentian asuhan keperawatan (discharge
planing) dan koordinasi dengan sumber – sumber di komunitas.
9. Memilihara hubungan diantara anggota tim untuk menjamin agar kegiatan yang
dilakukan anggota tim saling mendukung.
10. Mengembangkan kemampuan profesional dan berkontribusi pada pertumbuhan
kemampuan profesional tenaga yang lain.
11. Berpartisipasi dalam aktivitas riset untuk mengembangkan pengetahuan
pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.
12. Menggunakan kode etik keperawatan dalam melaksanakan praktik keperawatan.
E. Peran dan Fungsi Perawat Home Care
1. Manajer kasus: Mengelola dan mengkolaborasikan pelayanan,dengan fungsi:
a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga.
b. Menyusun rencana pelayanan.
c. Mengkoordinir aktifitas tim
d. Memantau kualitas pelayanan
6
2. Pelaksana: memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan. dengan
fungsi:
a. Melakukan pengkajian komprehensif
b. Menetapkan masalah
c. Menyusun rencana keperawatan
d. Melakukan tindakan perawatan
e. Melakukan observasi terhadap kondisi pasien.
f. Membantu pasien dalam mengembangkan prilaku koping yang efektif.
g. Melibatkan keluarga dalam pelayanan.
h. Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.
i. Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan.
j. Mendokumentasikan asuhan keperawatan.
F. Kegiatan Home Care
Manajemen Kasus Home Care
1. Melakukan seleksi kasus
a. Resiko tinggi (Bayi, balita, lansia, ibu maternal)
b. Cidera tulang belakang cidera kepala
c. Coma, Diabetes mellitus, gagal jantung, asma berat
d. Stroke
e. Amputasi
f. Ketergantungan obat
g. Luka kronis
h. Disfungsi kandung kemih
i. Nutrisi melalui infus
j. Post partum dan masalah reproduksi
k. Psikiatri
l. Kekerasan dalam rumah tangga.

2. Melakukan pengkajian kebutuhan pasien.


a. Kondisi fisik
b. Kondisi psikologis
c. Status sosial ekonomi
d. Pola perilaku pasien
e. Sumber- sumber yang tersedia di keluarga pasien

7
3. Membuat perencanaan pelayanan
a. Membuat rencana kunjungan
b. Membuat rencana tindakan
c. Menyeleksi sumber- sumber yang tersedia di keluarga / masyarakat.

4. Melakukan koordinasi pelayanan


a. Memberi informasi berbagai macam pelayanan yang tersedia
b. Membuat perjanjian kepada pasien dan keluarga tentang pelayanan
c. Mengkoordinasikan kegiatan tim sesuai jadwal
d. Melakukan rujukan pasien

5. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelayanan.


a. Memonitor tindakan yang dilakukan oleh tim
b. Menilai hasil akhir pelayanan (sembuh, rujuk, meninggal, menolak)
c. Mengevaluasi proses manajemen kasus
d. Monitoring dan evaluasi kepuasan pasien secara teratur

G. Faktor Perkembangan Home Care


Bentuk pelayanan kesehatan yang saat ini dikenal masyarakat dalam sistem
pelayanan kesehatan adalah rawat inap dan rawat jalan. Pada sisi lain banyak anggota
masyarakat yang menderita sakit karena berbagai pertimbangan terpakasa dirawat di
rumah dan tidak di rawat inap di institusi pelayanan kesehatan. Faktor – faktor yang
mendorong perkembangan home care menurut Triwibowo (2012) adalah:
a. Kasus – kasus penyakit terminal dianggap tidak efektif dan tidak efesien apabila
dirawat di institusi pelayanan kesehatan.
b. Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada kasus – kasus
penyakit degeneratif yang memerlukan perawatan yang lebih lama. Hal itu akan
berdampak pada meningkatnya kasus – kasus yang memerlukan tindak lanjut
perawatan di rumah.
c. Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profil, merasakan perawatan pasien
yang lebih lama (lebih dari 1 minggu) tidak menguntungkan bahkan menjadi beban
dari manajemen.
d. Banyak orang merasakan bahwa dirawat di institusi pelayanan kesehatan membatasi
kehidupan manusia, karena seseorang tidak menikmati kehidupan secara optimal
karena terkait dengan aturan – aturan yang ditetapkan.
8
e. Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian klien
dibandingkan dengan perawatan dirumah sakit, sehingga dapat mempercepat
kesembuhan.
H. Ruang Lingkup Keperawatan Home Care
Secara umum lingkup perawatan kesehatan di rumah dapat di kelompokkan sebagai
berikut :
1. Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
2. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik
3. Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik
4. Pelayanan informasi dan rujukan
5. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan
6. Higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
7. Pelayanan perbaikan untuk kegiatan social
I. Mekanisme Perawatan Kesehatan di rumah

Pasien/ klien yang memperoleh pelayanan keperawatan di rumah dapat merupakan


rujukan dari klinik rawat jalan, unit rawat inap rumah sakit, maupun puskesmas . namun
pasien/ klien dapat agensi pelayanan keperawatan di rumah atau praktek keperawatan per
orangan untuk memperoleh pelayanan. Mekanisme yang harus di lakukan adalah sebagai
berikut:

1. Pasien / klien pasca rawat inap atau rawat jalan harus diperiksa terlebih dahulu oleh
dokter untuk menentukan apakah secara medis layak untuk di rawat di rumah atau
tidak.
2. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak dirawat di rumah,
maka di lakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang merupakan staf dari
pengelola atau agensi perawatan kesehatan dirumah, kemudian bersama-sama klien
dan keluarga, akan menentukan masalahnya, dan membuat perencanaan, membuat
keputusan, membuat kesepakatan mengenai pelayanan apa yang akan diterima oleh
klien, kesepakatan juga mencakup jenis pelayanan, jenis peralatan, dan jenis sistem
pembayaran, serta jangka waktu pelayanan.
3. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan keperawatan
dirumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak atau pelaksana yang direkrut
oleh pengelola perawatan dirumah. Pelayanan dikoordinir dadikendalikan oleh

9
coordinator kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan
harus diketahui oleh koordinator kasus.
4. Secara periodic koordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan.

2.5 Contoh kasus trend dan issue keluarga saat ini


1. BAHAN DAN METODE
Mutiara Home Care merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang pelayanan
kesehatan di komunitas atau di rumah. Mutiara Home care menerima pasien dari
rumah sakit, puskesmas, sarana lain, keluarga. Secara khusus, home care ini melayani
perawatan paripurna paska hospitalisasi. Mutiara Home Care tahap awal
memfokuskan kepada pasien paska stroke, perawatan lanjut penyakit jantung dan
penyakit DM. Kondisi pasien stroke ketika pulang dari rumah sakit, seringkali masih
mengalami gejala sisa, misalnya gangguan motorik (hemiplegi/hemiparese) atau
pasien yang pulang dengan keadaan bedrest total, kehilangan komunikasi atau
kesulitan berbicara, gangguan persepsi, kerusakan fungsi kognitif dan efek psikologik
akan berdampak pada aktivitas hidup sehari-hari, sehingga peran keluarga sangat
dibutuhkan untuk merawat anggota keluarga pasca stroke (American Stroke
Association, 2014; Mulyatsih, 2010).

Layanan Mutiara Home Care secara teknis memerlukan keterampilan dan


pengetahuan para tim medisnya. Semua perawat yang akan direkrut untuk dilatih
menjadi tenaga home care adalah perawat dan yang telah lulus uji kompetensi
nasional yang ditunjukkan dengan surat keterangan lulus uji kompetensi dari institusi
pendidikan dan lampiran print out pengumuman hasil uji kompetensi nasional, dengan
demikian semua tenaga yang bekerja di Mutiara Home Care telah memiliki
kompetensi dasar tenaga kesehatan.

Spesifikasi layanan Mutiara home care antara lain; 1) call centre; 2) layanan
konseling dan pendidikan kesehatan seperti gizi, pengenalan faktor resiko, tindakan
gawat darurat di rumah; 3) home visiting; 4) layanan perawatan 24 jam di rumah oleh
perawat profesional; 5) layanan rehabilitasi dan pemulihan seperti latihan terapi
wicara, fisioterapi latihan mobilisasi, perawatan luka diabetik; 6) Layanan antar

10
jemput klien dengan mobil untuk rawat inap, pemeriksaan khusus diagnostik; 7)
Pengambilan sampel laboratorium di rumah.

Selain itu pelaksanaannya didukung oleh alat dan bahan-bahan kesehatan


(tensimeter, stetoskop, misalnya kapas, betadine, alkohol, gel, set pemeriksaan bahan
laboratorium, set perawatan luka, set infus, sarung tangan, masker, mesin EKG,
sterilisator kering dan lain-lain). Selain alat-alat kesehatan, dibutuhkan peralatan non
kesehatan, seperti telepon kantor, telepon selular bagi perawat pelaksana, komputer,
printer, meja, kursi, almari dan lain-lain.

Paska home care, pengelola mengirimkan kuesioner kepuasan pasien dan


keluarga terkait kinerja perawat yang bekerja merawat anggota keluarga di rumah.
Hasil kuesioner tersebut dijadikan umpan balik atau masukan terkait kinerja
pelaksana home care, untuk dijadikan perbaikan dimasa yang akan datang.

2. HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam menyiapkan layanan home care oleh tenaga perawat yang profesional,
maka Mutiara Home Care telah menetapkan beberapa aturan yang telah dituangkan
dalam buku pedoman peraturan, termasuk angaran dasar dan anggaran rumah tangga
organisasi, menyusun buku pedoman home care, aturan dan kode etik, pedoman
pelatihan pengetahuan, ketrampilan dan komunikasi yang dilengkapi dengan standar
kompetensi minimal menjadi tenaga di Mutiara Home Care. Syarat lain adalah semua
perawat yang akan direkrut dilatih menjadi tenaga home care adalah perawat dan
yang telah lulus uji kompetensi nasional yang ditunjukkan dengan surat keterangan
lulus uji kompetensi dari institusi pendidikan dan lampiran print out pengumuman
hasil uji kompetensi nasional, dengan demikian semua tenaga yang bekerja di Mutiara
Home Care telah memiliki kompetensi dasar tenaga kesehatan.

Selanjutnya dilakukan proses seleksi dan yang lulus seleksi diwajibkan


mengikuti pelatihan dan workshop peningkatan pengetahuan, skill dan sikap/
komunikasi di komunitas dan keluarga. Proses pelatihan dan workshop mengacu pada
buku pedoman dan standar kompetensi yang telah ditetapkan. Tenaga yang
dinyatakan siap bekerja sebagai tenaga home care adalah yang telah lulus pelatihan
dan workshop dan mencapai standar kompetensi. Pelatihan dan Workshop menjadi
perawat home care telah dilaksanakan selama 5 hari pada tanggal 20-24 Maret 2017.
Pelatihan dan workshop tersebut melibatkan mitra kerja yaitu tim expert RSU Sari

11
Mutiara Medan, Psikolog USM-Indonesia dan Manajemen Mutiara Home Care
(dosen) sesuai bidang keahlianya masing-masing. Peserta pelatihan sebanyak 10
orang perawat dan 1 orang ahli fisioterapi. Pelatih/narasumber : perawat spesialis
kardiovaskuler, perawat spesialis neurologi, perawat terampil endokrin, ahli
fisioterapi, dokter umum dan psikologi. Semua tenaga perawat yang akan ditugaskan
merawat di komunitas atau di rumah wajib telah memiliki sertifikat perawat home
care dari USM-Indonesia.

Perawat yang melakukan pelayanan keperawatan di rumah (home care)


mempunyai peran untuk meningkatkan kemampuan keluarga untuk mencegah
penyakit dan peme-liharaan kesehatan sehinga penerapan proses keperawatan di
rumah, terjadi proses alih peran dari perawat kepada klien dan keluarga (sasaran), dan
diharapkan secara bertahap dapat mencapai kemandirian klien beserta keluarga
sasaran dalam menyelesaikan masalah kesehatannya.

Dalam hal menyiapkan jasa layanan home care oleh tenaga perawat yang
profesional, maka Mutiara Home Care bekerja sesuai dengan Standar Operasional
Procedur (SOP) seperti pemberian oksigen, perawatan luka, pemantauan hipertensi,
pemberian latihan wicara, dan lain-lain. Mutiara Home Care juga menetapkan
beberapa aturan yang telah dituangkan dalam buku pedoman home care, aturan dan
kode etik, pedoman pelatihan pengetahuan, ketrampilan dan komunikasi.

Kegiatan-kegiatan promosi hingga saat ini masih tetap dilakukan, baik melalui
berbagai kegiatan yaitu menyebarkan informasi keberadaan dan jenis layanan Mutiara
Home Care melalui penyebaran leaflet dan poster ke rumah rumah sakit, puskesmas,
klinikklinik. Selain penyebaran leaflet, penyebaran informasi juga dilakukan dengan
memberdayakan ikatan alumni Program Studi Ilmu Keperawatan dan Program Studi
Ners. Tujuan promosi adalah untuk memperkenalkan usaha homecare yang masih
dapat dikatakan belum cukup dikenal oleh masyarakat, dikarenakan masyarakat masih
menganggap universitas hanyalah sebagai tempat untuk mengenyam pendidikan
bukan sebagai tempat untuk mengembangan suatu usaha.

Jumlah pasien homecare pada bulan april masih belum sesuai dengan target
capaian karena awal pembukaan dan masih dalam promosi. Kunjungan rumah pada
bulan April sampai dengan Juli tahun 2017 adalah : Bulan April 2017 (32 orang),
terdiri stroke = 9 orang, Hipertensi/Jantung = 7 orang dan Endokrin/DM = 16 orang.

12
Bulan Mei 2017 (40 orang), terdiri dari stroke = 9 orang, hipertensi/Jantung = 12
orang dan endokrin/DM = 19 orang, Bulan Juni 2017 (51 orang) terdiri dari stroke =
15 orang, hipertensi/Jantung = 16 orang dan endokrin/DM = 20 orang. Bulan Juli
2017 (65 orang), terdiri dari stroke = 18, hipertensi/Jantung = 17 orang dan
endokrin/DM = 30 orang.

Kebutuhan akan kesinambungan asuhan keperawatan dengan integrasi home


care sebagai komponen penting dalam sistem jaringan rumah sakit dengan komunitas.
Melalui layanan home care, klien dengan kondisi pasca akut dan disable atau dengan
kondisi penyakit kronis tidak lagi perlu menjalani hospitalisasi sehingga pasien dan
keluarga diberdayakan untuk turut ambil bagian dalam upaya proses pemulihan
ataupun melakukan upaya prevensi sekunder dan tersier, bantuan yang diberikan oleh
perawat home care sesuai dengan porsi dan kebutuhan.

Home care merupakan bagian atau lanjutan dari pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di
tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan
dampak penyakit. Pelayanan home care juga meliputi konseling yang bermanfaat
meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat, sehingga angka kematian
dan kerugian (baik biaya maupun hilangnya produktivitas) dapat ditekan (Schnipper,
2006).

Hasil kuisioner kepuasan pasien menyatakan bahwa sebagian besar (90%)


menyatakan kepuasan terhadap kinerja perawat yang bekerja merawat anggota
keluarga di rumah. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan pasien tidak hanya dari segi
pemberian pendidikan kesehatan saja namun juga dipengaruhi oleh beberapa hal
diantaranya faktor kenyamanan dengan perawat, hubungan pasien dengan petugas RS
dan biaya (Mulyanasari, 2014). Perawat yang melakukan pelayanan keperawatan di
rumah (home care) mempunyai peran untuk meningkatkan kemampuan keluarga
untuk mencegah penyakit dan pemeliharaan kesehatan sehinga penerapan proses
keperawatan di rumah, terjadi proses alih peran dari perawat kepada klien dan
keluarga (sasaran), dan diharapkan secara bertahap dapat mencapai kemandirian klien
beserta keluarga sasaran dalam menyelesaikan masalah kesehatannya
(Depkes, 2006).

13
Layanan home care memiliki luaran dalam bentuk penelitian dengan topik
Pengaruh Pemanfaatan Homecare dengan Kepatuhan Pasien DM. Kuisioner telah
dibagikan kepada pasien homecare dengan diagnosa medis DM. Luaran lainnya
adalah membuat buku ajar terkait homecare pada pasien DM, hipertensi dan paska
stroke.

Gambar 1.1 Home Care

Gambar 1.2 Pasien Home Care

3. KESIMPULAN
Tanggapan yang positif dari masyarakat pengguna pelayanan home care karena
perawat memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan kebutuhan
stake holder serta melakukan pelayanan secara komprehensif.

14
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian
darah, adopsi atau perkawinan (WHO, 1969).

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1988)
Trend adalah sesuatu yang sedang booming, aktual, dan sedang hangat
diperbincangkan. Sedangkan isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat
diperkirakan terjadi atau tidak terjadi di masa mendatang, menyangkut ekonomi,
moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat,
kematian, ataupun tentang krisis.

Issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas
faktannya atau buktinya. Berikut salah satu contoh kasus issue keperawatan pada saat ini

Jadi, trend dan isu keperawatan keluarga merupakan sesuatu yang booming, actual,
dan sedang hangat diperbincangkan serta desas-desus dalam ruang lingkup keperawatan
keluarga.

3.2 Saran
Diharapkan kepada mahasiswa yang nantinya sebagai tenaga kesehatan di
masyarakat khususnya dilingkup keluarga dapat mengetahui Trend dan Isu Keperawatan
“Home Care” dan dapat memberikan pengetahuan tersebut kepada masyarakat luas.

15
DAFTAR PUSTAKA

Benack R.T. (2008). Congestive Heart Failure the Patient and the Community, Conference
Arlington. USA.
Betty A. L., Ellen M., Tang M.J. H. (2006). Home Monitoring of Congestive Heart Failure
Patients Proceedings of the 1st Distributed Diagnosis and Home Healthcare.
Conference Arlington. Virginia. USA.
Hawthorne, K., Robles, Y., Cannings-John R., & Edwards, AG (2010). Culturally
appropriate health education for Type 2 diabetes in ethnic minority groups: a
systematic and narrative review of randomized controlled trials.
Diabetes Med. 2010 Jun; 27(6): 613-23. Diakses melalui
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/205462 77 pada tanggal 20 Mei 2016.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar Nasional.
Jakarta.
Mulyatsih E & Ahmad A (2010). Stroke; Petunjuk Perawatan Pasien Pasca Stroke di Rumah.
Jakarta: FK Universitas Indonesia.

Mulyanasari, F., Subekti, H., & Kep, S. (2014). Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Pasien dan
Keluarga Pada Pelayanan Home Care Berstandar Joint Commission International Di
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta (Doctoral Dissertation, Universitas Gadjah
Mada). (Diunduh pada tanggal 7 Agustus 2016). Diakses melalui
http://etd.repository.ugm. ac.id/index.php?

Ostwald, S.K., Hearsch, G., Kelley, C., & Godwin, K.M. (2008). Evidence-Based
Educational Guidelines for Stroke Survivors After Discharge Home. Journal Neurosci
Nurs, 40 (1), 173-191. Diakses melalui http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
pmc/articles/PMC2743441/pdf/nihms- 107369.pdf. Diakses tanggal 28 April 2016.

Sawo, D., & Cherofsky, N. (2005). Telehealth in adult patients with congestive heart failure
in long term home health care: A systematic review.

Schnipper, 2006, Role of Pharmacist Counseling in Preventing Adverse Drug Events After
Hospitalization,Arch. Intern. Med, 166:565571.

Smeletzer, S., et al. (2008). Brunner & Suddarth Texbook of medical-surgical nursing, 11
th.ed.
Lippincott William & Wilkins.

16

Anda mungkin juga menyukai