Kelompok 1
Kelompok 1
“Tugas ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga”
Dosen Pembimbing:
Wiwiek Widiatie S.Kep,. Ns,. M.Kes
Disusun Oleh:
Amatul Infitah (7116001)
Rifdah Afifah Zulfa A. (7116004)
Rikha Alif Kasanah (7116010)
Muh. Matori Anwarudin (7116019)
Nofitah (7116022)
Diana Zahrotul Maghfiroh (7116028)
D3 KEPERAWATAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur Tim Penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan
segala Rahmat dan Karunia-Nya. Berkat Rahmat dan Karunia-Nya lah kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Trend dan Issue dalam Keperawatan
Keluarga” ini tepat pada waktunya. Shalawat bermahkotakan Salam kita hadiahkan
keharibaan Baginda Rasullullah Muhammad SAW. yang telah membawa ummatnya dari
alam kebodohan ke alam yang penuh dengan penerangan Islam dan Pengetahuan.
Ucapan terima kasih tak lupa saya haturkan kepada Ibu Dosen dan kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari titik kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun dari Pembaca sangat Tim Penulis harapkan agar
makalah ini mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.
Demikian kami sangat mengharapkan kritik yang sifatnya membangun demi tercapai
suatu kesempurnaan dalam memenuhi kebutuhan dalam bidang ilmu keperawatan Keluarga
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian keluarga.
2. Untuk mengetahui pengertian trend dan issue keluarga.
3. Untuk mengetahui tujuan keperawatan kesehatan di keluarga
4. Untuk mengetahui contoh trend dan issue keluarga saat ini.
5. Untuk mengetahui contoh kasus trend dan issue keluarga saat ini
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2. WHO (1969)
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui
pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
3. Duval (1972)
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,
adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang
umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap
anggota keluarga.
4. Helvie (1981)
Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam satu rumah tangga
dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat.
5. Depkes RI (1988)
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.
3
6. Bailon dan Maglaya (1989)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan
darah, perkawinan dan adopsi, dalam satu rumah tangga berinteraksi satu dengan
yang lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
8. Sayekti (1994)
Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan
antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki
atau seorang perempuan yang sudah sendirian degan atau tanpa anak, baik anaknya
sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.
Issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas
faktannya atau buktinya. Berikut salah satu contoh kasus issue keperawatan pada saat ini
Jadi, trend dan isu keperawatan keluarga merupakan sesuatu yang booming, actual,
dan sedang hangat diperbincangkan serta desas-desus dalam ruang lingkup keperawatan
keluarga.
4
2.4 Trend dan issue keluarga saat ini.
A. Definisi Home Care
Home care merupakan penyediaan pelayanan dan peralatan profesional perawat
bagi klien dan keluarganya dirumah untuk menjaga kesehatan, edukasi, pencegahan
penyakit, diagnosis dan penanganan penyakit, terapi paliatif, dan rehabilisatif
(Widyanto, 2014).
Menurut Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Depertemen Kesehatan RI
dalam makalahnya pada seminar nasional 2007 tentang “Home Care’’. Bukti
Kemandirian Perawat menyebutkan bahwa home care sebagai salah satu bentuk
praktik mandiri perawat. Homecare merupakan sintesis dari pelayanan keperawatan
kesehatan komunitas dan keterampilan teknis keperawatan klinik yang berasal dari
spesialisasi keperawatan tertentu
B. Tujuan Home Care
Menurut Widyanto (2014), Home care merupakan upaya untuk menyembuhkan,
mempertahankan, memilihara dan meningkatkan kesehatan fisik, mental atau emosi
klien. Pelayanan diberikan di rumah dengan melibatkan klien dan keluarganya atau
pemberi pelayanan yang lain. Tujuan khusus home care antara lain:
1. Terpenuhinya kebutuhan dasar klien secara bio, psiko, sosial, dan spiritual.
2. Meningkatnya kemandirian pasien dan keluarga dalam pemiliharaan dan perawatan
anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan.
3. Terpenuhinya pelayanan keperawatan kesehatan di rumah sesuai kebutuhan klien.
Home care merupakan salah satu jenis perawatan jangka panjang (long time
care) yang dapat diberikan oleh tenaga profesional maupun non professional yang
telah mendapat pelatihan home care merupakan lanjutan asuhan keperawatan yang
dilakukan di rumah sakit yang termasuk dalam rencana pemulangan dan dapat
dilaksanakan oleh perawat dari rumah sakit semula, oleh perawat komunitas dimana
klien tersebut berada, atau keperawatan khusus yang menangani klien dirumah.
Pelayanan yang home care merupakan suatu komponen rentang keperawatan yang
berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu dan keluarga di
tempat tinggal mereka.
C. Manfaat Home Care
Manfaat pelayanan home care bagi klien menurut Triwibowo (2012) antara lain:
1. Pelayanan akan lebih sempurna, holistik, dan komprehensif.
2. Pelayanan lebih profesional.
5
3. Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dibawah naungan legal dan etik
keperawatan.
4. Kebutuhan klien akan dapat terpenuhi sehingga merasa lebih nyaman dan puas
dengan asuhan keperawatan yang profesional.
D. Prinsip Home Care
Prinsip – prinsip home care menurut Triwibowo (2012) sebagai berikut :
1. Pengelolaan pelayanan keperawatan di rumah dilaksanakan oleh perawat/tim
yang memiliki keahlian khusus bidang tersebut.
2. Mengaplikasi konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik.
3. Mengumpulkan dan mencatat data dengan sistematis, akurat dan komprehensif
secara terus menerus.
4. Menggunakan data hasil pengkajian untuk menetapkan diagnosa keperawatan.
5. Mengembangkan rencana keperawatna didasarkan pada diagnosa keperawatan
yang dikaitkan dengan tindakan – tindakan pencegahan, terapi dan pemulihan.
6. Memberikan pelayan keperawatan dalam rangka menjaga kenyamanan,
penyembuhan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan komplikasi.
7. Mengevaluasi secara terus menerus respon klien dan keluarganya terhadap
intervensi keperawatan.
8. Bertanggung jawab kepada klien dan keluarganya akan pelayanan yang bermutu
melalui manajemen kasus, rencana penghentian asuhan keperawatan (discharge
planing) dan koordinasi dengan sumber – sumber di komunitas.
9. Memilihara hubungan diantara anggota tim untuk menjamin agar kegiatan yang
dilakukan anggota tim saling mendukung.
10. Mengembangkan kemampuan profesional dan berkontribusi pada pertumbuhan
kemampuan profesional tenaga yang lain.
11. Berpartisipasi dalam aktivitas riset untuk mengembangkan pengetahuan
pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.
12. Menggunakan kode etik keperawatan dalam melaksanakan praktik keperawatan.
E. Peran dan Fungsi Perawat Home Care
1. Manajer kasus: Mengelola dan mengkolaborasikan pelayanan,dengan fungsi:
a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga.
b. Menyusun rencana pelayanan.
c. Mengkoordinir aktifitas tim
d. Memantau kualitas pelayanan
6
2. Pelaksana: memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan. dengan
fungsi:
a. Melakukan pengkajian komprehensif
b. Menetapkan masalah
c. Menyusun rencana keperawatan
d. Melakukan tindakan perawatan
e. Melakukan observasi terhadap kondisi pasien.
f. Membantu pasien dalam mengembangkan prilaku koping yang efektif.
g. Melibatkan keluarga dalam pelayanan.
h. Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.
i. Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan.
j. Mendokumentasikan asuhan keperawatan.
F. Kegiatan Home Care
Manajemen Kasus Home Care
1. Melakukan seleksi kasus
a. Resiko tinggi (Bayi, balita, lansia, ibu maternal)
b. Cidera tulang belakang cidera kepala
c. Coma, Diabetes mellitus, gagal jantung, asma berat
d. Stroke
e. Amputasi
f. Ketergantungan obat
g. Luka kronis
h. Disfungsi kandung kemih
i. Nutrisi melalui infus
j. Post partum dan masalah reproduksi
k. Psikiatri
l. Kekerasan dalam rumah tangga.
7
3. Membuat perencanaan pelayanan
a. Membuat rencana kunjungan
b. Membuat rencana tindakan
c. Menyeleksi sumber- sumber yang tersedia di keluarga / masyarakat.
1. Pasien / klien pasca rawat inap atau rawat jalan harus diperiksa terlebih dahulu oleh
dokter untuk menentukan apakah secara medis layak untuk di rawat di rumah atau
tidak.
2. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak dirawat di rumah,
maka di lakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang merupakan staf dari
pengelola atau agensi perawatan kesehatan dirumah, kemudian bersama-sama klien
dan keluarga, akan menentukan masalahnya, dan membuat perencanaan, membuat
keputusan, membuat kesepakatan mengenai pelayanan apa yang akan diterima oleh
klien, kesepakatan juga mencakup jenis pelayanan, jenis peralatan, dan jenis sistem
pembayaran, serta jangka waktu pelayanan.
3. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan keperawatan
dirumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak atau pelaksana yang direkrut
oleh pengelola perawatan dirumah. Pelayanan dikoordinir dadikendalikan oleh
9
coordinator kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan
harus diketahui oleh koordinator kasus.
4. Secara periodic koordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan.
Spesifikasi layanan Mutiara home care antara lain; 1) call centre; 2) layanan
konseling dan pendidikan kesehatan seperti gizi, pengenalan faktor resiko, tindakan
gawat darurat di rumah; 3) home visiting; 4) layanan perawatan 24 jam di rumah oleh
perawat profesional; 5) layanan rehabilitasi dan pemulihan seperti latihan terapi
wicara, fisioterapi latihan mobilisasi, perawatan luka diabetik; 6) Layanan antar
10
jemput klien dengan mobil untuk rawat inap, pemeriksaan khusus diagnostik; 7)
Pengambilan sampel laboratorium di rumah.
11
Mutiara Medan, Psikolog USM-Indonesia dan Manajemen Mutiara Home Care
(dosen) sesuai bidang keahlianya masing-masing. Peserta pelatihan sebanyak 10
orang perawat dan 1 orang ahli fisioterapi. Pelatih/narasumber : perawat spesialis
kardiovaskuler, perawat spesialis neurologi, perawat terampil endokrin, ahli
fisioterapi, dokter umum dan psikologi. Semua tenaga perawat yang akan ditugaskan
merawat di komunitas atau di rumah wajib telah memiliki sertifikat perawat home
care dari USM-Indonesia.
Dalam hal menyiapkan jasa layanan home care oleh tenaga perawat yang
profesional, maka Mutiara Home Care bekerja sesuai dengan Standar Operasional
Procedur (SOP) seperti pemberian oksigen, perawatan luka, pemantauan hipertensi,
pemberian latihan wicara, dan lain-lain. Mutiara Home Care juga menetapkan
beberapa aturan yang telah dituangkan dalam buku pedoman home care, aturan dan
kode etik, pedoman pelatihan pengetahuan, ketrampilan dan komunikasi.
Kegiatan-kegiatan promosi hingga saat ini masih tetap dilakukan, baik melalui
berbagai kegiatan yaitu menyebarkan informasi keberadaan dan jenis layanan Mutiara
Home Care melalui penyebaran leaflet dan poster ke rumah rumah sakit, puskesmas,
klinikklinik. Selain penyebaran leaflet, penyebaran informasi juga dilakukan dengan
memberdayakan ikatan alumni Program Studi Ilmu Keperawatan dan Program Studi
Ners. Tujuan promosi adalah untuk memperkenalkan usaha homecare yang masih
dapat dikatakan belum cukup dikenal oleh masyarakat, dikarenakan masyarakat masih
menganggap universitas hanyalah sebagai tempat untuk mengenyam pendidikan
bukan sebagai tempat untuk mengembangan suatu usaha.
Jumlah pasien homecare pada bulan april masih belum sesuai dengan target
capaian karena awal pembukaan dan masih dalam promosi. Kunjungan rumah pada
bulan April sampai dengan Juli tahun 2017 adalah : Bulan April 2017 (32 orang),
terdiri stroke = 9 orang, Hipertensi/Jantung = 7 orang dan Endokrin/DM = 16 orang.
12
Bulan Mei 2017 (40 orang), terdiri dari stroke = 9 orang, hipertensi/Jantung = 12
orang dan endokrin/DM = 19 orang, Bulan Juni 2017 (51 orang) terdiri dari stroke =
15 orang, hipertensi/Jantung = 16 orang dan endokrin/DM = 20 orang. Bulan Juli
2017 (65 orang), terdiri dari stroke = 18, hipertensi/Jantung = 17 orang dan
endokrin/DM = 30 orang.
Home care merupakan bagian atau lanjutan dari pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di
tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan
dampak penyakit. Pelayanan home care juga meliputi konseling yang bermanfaat
meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat, sehingga angka kematian
dan kerugian (baik biaya maupun hilangnya produktivitas) dapat ditekan (Schnipper,
2006).
13
Layanan home care memiliki luaran dalam bentuk penelitian dengan topik
Pengaruh Pemanfaatan Homecare dengan Kepatuhan Pasien DM. Kuisioner telah
dibagikan kepada pasien homecare dengan diagnosa medis DM. Luaran lainnya
adalah membuat buku ajar terkait homecare pada pasien DM, hipertensi dan paska
stroke.
3. KESIMPULAN
Tanggapan yang positif dari masyarakat pengguna pelayanan home care karena
perawat memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan kebutuhan
stake holder serta melakukan pelayanan secara komprehensif.
14
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian
darah, adopsi atau perkawinan (WHO, 1969).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1988)
Trend adalah sesuatu yang sedang booming, aktual, dan sedang hangat
diperbincangkan. Sedangkan isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat
diperkirakan terjadi atau tidak terjadi di masa mendatang, menyangkut ekonomi,
moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat,
kematian, ataupun tentang krisis.
Issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas
faktannya atau buktinya. Berikut salah satu contoh kasus issue keperawatan pada saat ini
Jadi, trend dan isu keperawatan keluarga merupakan sesuatu yang booming, actual,
dan sedang hangat diperbincangkan serta desas-desus dalam ruang lingkup keperawatan
keluarga.
3.2 Saran
Diharapkan kepada mahasiswa yang nantinya sebagai tenaga kesehatan di
masyarakat khususnya dilingkup keluarga dapat mengetahui Trend dan Isu Keperawatan
“Home Care” dan dapat memberikan pengetahuan tersebut kepada masyarakat luas.
15
DAFTAR PUSTAKA
Benack R.T. (2008). Congestive Heart Failure the Patient and the Community, Conference
Arlington. USA.
Betty A. L., Ellen M., Tang M.J. H. (2006). Home Monitoring of Congestive Heart Failure
Patients Proceedings of the 1st Distributed Diagnosis and Home Healthcare.
Conference Arlington. Virginia. USA.
Hawthorne, K., Robles, Y., Cannings-John R., & Edwards, AG (2010). Culturally
appropriate health education for Type 2 diabetes in ethnic minority groups: a
systematic and narrative review of randomized controlled trials.
Diabetes Med. 2010 Jun; 27(6): 613-23. Diakses melalui
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/205462 77 pada tanggal 20 Mei 2016.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar Nasional.
Jakarta.
Mulyatsih E & Ahmad A (2010). Stroke; Petunjuk Perawatan Pasien Pasca Stroke di Rumah.
Jakarta: FK Universitas Indonesia.
Mulyanasari, F., Subekti, H., & Kep, S. (2014). Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Pasien dan
Keluarga Pada Pelayanan Home Care Berstandar Joint Commission International Di
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta (Doctoral Dissertation, Universitas Gadjah
Mada). (Diunduh pada tanggal 7 Agustus 2016). Diakses melalui
http://etd.repository.ugm. ac.id/index.php?
Ostwald, S.K., Hearsch, G., Kelley, C., & Godwin, K.M. (2008). Evidence-Based
Educational Guidelines for Stroke Survivors After Discharge Home. Journal Neurosci
Nurs, 40 (1), 173-191. Diakses melalui http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
pmc/articles/PMC2743441/pdf/nihms- 107369.pdf. Diakses tanggal 28 April 2016.
Sawo, D., & Cherofsky, N. (2005). Telehealth in adult patients with congestive heart failure
in long term home health care: A systematic review.
Schnipper, 2006, Role of Pharmacist Counseling in Preventing Adverse Drug Events After
Hospitalization,Arch. Intern. Med, 166:565571.
Smeletzer, S., et al. (2008). Brunner & Suddarth Texbook of medical-surgical nursing, 11
th.ed.
Lippincott William & Wilkins.
16