Anda di halaman 1dari 12

2.

POTENSI AIR SEBAGAI SUMBER ENERGI

Potensi air sebagai sumber energi terutama digunakan sebagai penyedia


energi listrik melalui pembangkit listrik tenaga air maupun mikrohidro.
Potensi tenaga air di seluruh Indonesia diperkirakan sebesar 75684 MW.
Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik dengan
kapasitas 100 MW ke atas dengan jumlah sekitar 800.

Banyaknya sungai dan danau air tawar yang ada di Indonesia merupakan
modal awal untuk pengembangan energi air ini. Namun eksploitasi terhadap
sumber energi yang satu ini juga harus memperhatikan ekosistem lingkungan
yang sudah ada.

Pemanfaatan energi air pada dasarnya adalah pemanfaatan energi potensial


gravitasi. Energi mekanik aliran air yang merupakan transformasi dari energi
potensial gravitasi dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin atau kincir.
Umumnya turbin digunakan untuk membangkitkan energi listrik sedangkan
kincir untuk pemanfaatan energi mekanik secara langsung. Pada umumnya
untuk mendapatkan energi mekanik aliran air ini, perlu beda tinggi air yang
diciptakan dengan menggunakan bendungan. Akan tetapi dalam
menggerakkan kincir, aliran air pada sungai dapat dimanfaatkan ketika
kecepatan alirannya memada.

Pembangkit listrik mikrohidro mengacu pada pembangkit listrik dengan


skala di bawah 100 kW. Banyak daerah pedesaan di Indonesia yang dekat
dengan aliran sungai yang memadai untuk pembangkit listrik pada skala yang
demikian. Diharapkan dengan memanfaatkan potensi yang ada di desa-desa
tersebut dapat memenuhi kebutuhan energinya sendiri dalam mengantisipasi
kenaikan biaya energi atau kesulitan jaringan listrik nasional untuk
menjangkaunya.

Pengertian
Tenaga air bahasa Inggris: 'hydropower' adalah energi yang diperoleh dari air
yang mengalir. Pada dasarnya, air di seluruh permukaan Bumi ini bergerak
(mengalir). Di alam sekitar kita, kita mengetahui bahwa air memiliki siklus. Di
mana air menguap, kemudian terkondensasi menjadi awan. Air akan jatuh sebagai
hujan setelah ia memiliki massa yang cukup. Air yang jatuh di dataran tinggi akan
terakumulasi menjadi aliran sungai. Aliran sungai ini menuju ke laut.

Potensi tenaga air di Indonesia menurut Hydro Power Potential Study (HPPS)
pada tahun 1983 adalah 75.000 MW, dan angka ini diulang kembali pada Hydro
power inventory study pada tahun 1993. Namun pada laporan Master Plan Study
for Hydro Power Development in Indonesia oleh Nippon Koei pada tahun 2011,
potensi tenaga air setelah menjalani screening lebih lanjut adalah 26.321 MW,
yang terdiri dari proyek yang sudah beroperasi (4.338 MW), proyek yang sudah
direncanakan dan sedang konstruksi (5.956 MW) dan potensi baru (16.027 MW).
Dalam laporan studi tahun 2011 tersebut, potensi tenaga air diklasifikasikan dalam
4 kelompok sesuai tingkat kesulitannya, mulai dari tidak begitu sulit hingga
sangat sulit. Berdasarkan hal tersebut studi ini merekomendasikan daftar kandidat
proyek PLTA seperti pada Tabel 1

Tabel 1 : Potensi Proyek PLTA Berdasarkan Masterplan of Hydro Power


Development

Kapasitas Kapasitas
No Nama Tipe Provinsi (MW) No Nama Tipe Provinsi ( MW )

1 Peusangan 1- ROR Aceh 86 Karangkates


2 25 Ext. RES Jatim 100
Jambo
2 Papeun-3 ROR Aceh 25 26 Grindulu- PST Jatim 1.000
PS-3
3 Kluet-1 ROR Aceh 41 27 K. Konto- PST Jatim 1.000
PS
4 Meulaboh-5 ROR Aceh 43 28 Pinoh RES Kalbar 198
5 Peusangan-4 ROR Aceh 31 29 Kelai-2 RES Kaltim 168
6 Kluet-2 ROR Aceh 24 30 Besai-2 ROR Lampung 44
7 Sibubung-1 ROR Aceh 32 31 Semung-3 ROR Lampung 21
8 Seunangan-3 ROR Aceh 31 32 Isal-2 RES Maluku 60
9 Teunom-1 RES Aceh 24 33 Tina ROR Maluku 12
10 Woyla-2 RES Aceh 242 34 Tala RES Maluku 54
11 Ramasan-1 RES Aceh 119 35 Wai ROR NTT 11
Rantjang
12 Teripa-4 RES Aceh 185 36 Bakaru ROR Sulsel 126
(2nd)
13 Teunom-3 RES Aceh 102 37 Poko RES Sulsel 233
14 Tampur-1 RES Aceh 330 38 Masuni RES Sulsel 400
15 Teunom-2 RES Aceh 230 39 Mong RES Sulsel 256
16 Padang Guci- ROR Bengkulu 21 40 Batu RES Sulsel 271
2
17 Warsamson RES Irian 49 41 Poso-2 ROR Sulteng 133
Jaya
18 Jatigede RES Jabar 175 42 Lariang-6 RES Sulteng 209
Upper 43 Konaweha- RES Sulteng 24
19 Cisokan-PS PST Jabar 1.000 3
44 Lasolo-4 RES Sulteng 100
20 Matenggenng PST Jabar 887
45 Watunohu-1 ROR Sultra 57
21 Merangin-2 ROR Jambi 350
46 Tamboli ROR Sultra 26
22 Merangin-5 RES Jambi 24
47 Sawangan ROR Sulut 16
23 Maung RES Jateng 360
48 Poigar-3 ROR Sulut 14
24 Kalikonto-2 0 Jatim 62
49 Masang-2 ROR Sumbar 40

Kapasitas Kapasitas
No Nama Tipe Provinsi (MW) No Nama Tipe Provinsi ( MW )
50 Sinamar-2 ROR Sumbar 26 65 Ordi-3 ROR Sumut 18
51 Sinamar-1 ROR Sumbar 37 66 Siria ROR Sumut 17
52 Anai-1 ROR Sumbar 19 67 Lake Toba PST Sumut 400
53 Batang RES Sumbar 216 68 Toru-3 RES Sumut 228
Hari-4
69 Lawe ROR Aceh 50
54 Kuantan-2 RES Sumbar 272 Mamas
70 Simpang ROR Bengkulu 29
55 Endikat-2 ROR Sumsel 22 Aur
56 Asahan 3 ROR Sumut 174 71 Rajamandala ROR Jabar 58
57 Asahan 4-5 RES Sumut 60 72 Cibareno-1 ROR Jabar 18
Simanggo- 73 Mala-2 ROR Maluku 30
58 2 ROR Sumut 59
59 Kumbih-3 ROR Sumut 42 74 Malea ROR Sulsel 182
Sibundong- 75 Bonto Batu ROR Sulsel 100
60 4 ROR Sumut 32
61 Bila-2 ROR Sumut 42 76 Karama-1 RES Sulsel 800
62 Raisan-1 ROR Sumut 26 77 Poso-1 ROR Sulteng 204
78 Gumanti-1 ROR Sumbar 16
63 Toru-2 ROR Sumut 34
79 Wampu ROR Sumut 84
64 Ordi-5 ROR Sumut 27

COD yang dimaksud pada Tabel 1 adalah COD tercepat menurut master plan
namun dapat diubah sesuai kebutuhan.PLN bermaksud akan mengembangkan
sebagian besar dari potensi tenaga air tersebut sebagai proyek PLN.

Selain daftar tersebut di atas terdapat juga beberapa potensi tenaga air yang perlu
kajian lebih lanjut seperti diberikan pada Tabel 2.

Tabel 2 Potensi Tenaga Air yang Perlu Kajian Lebih Lanjut

No Nama Provinsi Tipe Kap. (MW)


1 Pahae Julu Sumut ROR 2 x 9
2 Mandoge Sumut ROR 3 x 10
3 Lematang Sumsel RES 2 x 25
4 Musi Kotaagung Sumsel ROR 2 x 13, 7
5 Ranau Bengkulu ROR 3 x 21
6 Cimandiri 3 Jabar RES 110
7 Cipasang Jabar RES 400
8 Pade Kembayung Kalbar ROR 3 x 10
9 Muara Juloi Kalsel RES 284
10 Tabang Kaltim RES 354
11 Boh Kaltim RES 9 x 100
12 Kayan 3 Kaltara RES 1.200
13 Poso 2 Peaking Sulteng ROR 180
14 Poso 3 Sulteng RES 300
15 Palu 3 Sulteng RES 75
16 La’a Sulteng ROR 160
17 Tumbuan Sulbar ROR 450
18 Seko 2 Sulsel ROR 90
19 Batu Sulsel RES 200
20 Watupanggantu NTT ROR 15
\

Potensi Besar Pemanfaatan


Geothermal di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara terbesar
pengguna dan produsen energi terbarukan di Asia
Tenggara dengan permintaan listrik tinggi dari 250
juta orang.
(thinkstockphoto)

Indonesia merupakan salah satu negara terbesar pengguna dan produsen energi
terbarukan di Asia Tenggara.Dengan populasi melebihi 250 juta orang yang
memiliki permintaan listrik tinggi.

Permintaan Indonesia tergantung pada berbagai metode yang digunakan untuk


menghasilkan listrik dari batubara, minyak mentah, dan pembangkit tenaga air
untuk pembangkit daya listrik.

Di bawah permukaan bumi ada beberapa lempeng tektonik yang meluncur di atas
mantel. Arus konveksi menggerakan lempeng bumi hingga saling bertabrakan
satu sama lain. Dimana dua lempeng yang bertemu disebut dengan nama batas
lempeng.

sepanjang batas lempeng tersebut, terjadilah gempa bumi, aktivitas gunung berapi,
dan terbentuknya palung.

Batas-batas lempeng memiliki dua jenis yaitu batas konvergen, dimana dua
lempeng saling bertabrakan satu sama lain menciptakan zona subduksi yang
memaksa satu lempeng untuk menghujam lempeng lainnya.

Batas lainnya disebut batas divergen. Sepanjang batas ini, dua lempeng bergerak
menciptakan ruang yang dipenuhi magma dan menjadi cekungan laut.
Karena posisi Indonesia di Cincin Api Pasifik yang mengelilingi Samudera
Pasifik, negara memperoleh kelimpahan batuan yang mampu menampung panas
bumi, yang dapat digunakan sebagai energi terbarukan untuk menghasilkan listrik.

Reservoir geothermal terjadi pada batas-batas yang terdiri dari 4 komponen


utama: waduk, cairan, batuan penutup, dan sumber panas.

Reservoir bertindak sebagai wadah yang terdiri dari cairan panas bumi dan bisa
memiliki bentuk baik uap, air, ataupun keduanya, yang kemudian terjebak di
bawah permukaan.

Batuan penutup merupakan lapisan kedap air yang terletak di atas wadah atau
waduk yang bertindak sebagai penutup untuk menghentikan cairan agar tidak
bergerak ke permukaan, dan magma menjadi sumber panas yang memanaskan
cairan untuk menghasilkan energi.

Untuk memanfaatkan energi panas bumi, perlu adanya pengeboran sumur jauh ke
dalam bumi yang kedalamannya bisa mencapai 4 kilometer.

Panas kemudian diambil uapnya dari bawah bumi dengan menyalurkan cairan
untuk menggerakan turbin yang kemudian menghasilkan listrik. Lalu hal itu akan
mampu menghasilkan tenaga listrik bagi ribuan rumah.

Indonesia memiliki potensi sebesar 40% sumber daya panas bumi karena
mengandung cadangan panas bumi terbesar di dunia yang letaknya di permukaan
negara Indonesia.

Namun Indonesia hanya menggunakan cadangan tersebut sebesar 5% karena


kebanyakan dari sumber tersebut terletak di hutan dan kawasan konservasi yang
dilindungi.

Sejak kegiatan panas bumi digolongkan sebagai aktivitas pertambangan,


perusahaan dilarang untuk melakukan eksplorasi atau pengeboran di daerah
tersebut, sedangkan peraturan yang baru sekarang memisahkan kegiatan
eksplorasi panas bumi dengan pertambangan yang mengambil keuntungan dari
cadangan negara besar.

Indonesia saat ini merupakan produsen panas bumi terbesar ketiga di dunia, daru
tujuh area panas bumi yang tersebar di seluruh Jawa, Sumatera Utara, dan
Sulawesi Utara yang memproduksi 1,439 MW 2.

Pembangkit Wayang Windu dioperasikan oleh Star Energy di Jawa Barta yang
merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia, yang mampu memproduksi
tenaga listrik hingga 227 MW, yang berkontribusi sekitar 16% dari tenaga panas
bumi negara.
Lahan terletak pada resevoir yang unik, transisi antara dominasi vapour dan
dominasi cairan di area seluar 40 kilometer persegi, salah satu potensi yang sangat
besar.

(Boyke Bratakusuma)

TEKNOLOGI

PLTA

Nah kali ini yang akan saya suguhkan kepada anda tentang sumber energi alternatif
lainnya dari sumber alam yang melimpah yakni air selain udara. Ternyata alam sudah
menyediakan berbagai kebutuhan yang dibutuhkan manusia untuk kelangsungan
keturunannya. Baca juga bagaimana cara membuat kincir angin sebagai alat peraga

SKEMA

Coba anda perhatikan skema gambar di atas! Seklias terlihat sangat sederhana bukan.
Mari kita sama-sama jabarkan penjelasan gambar di atas

1. Kincir air/ turbin air sebagai poros penggerak utama generator, tugas utama
turbin ini adalah menangkap arus derasnya air di bilah-bilah turbin yang
dirancang sedemekian rupa sehingga efektif memutar turbin. Semakin kuat arus
air maka akan semakin kencang pula putarannya. Tips, sebaiknya corong air di
tempatkan lebih tinggi dari turbin air.
2. Generator, poros turbin dengan perantara gearbox atau tidak akan memutar
poros rotor sehingga gesekan stator dapat menimbulkan medan
elektromagnetik yang menghasilkan listrik. Tersedia beragam jenis generator
yang diterapkan, biasanya untuk skala kecil dapat menggunakan motor pompa
air.
3. Controller, bertugas untuk mengatur power supply agar tegangan tetap stabil
untuk di konversi dari DC ke listrik AC 220V, sebagai back up cadangan controller
juga mengisi ulang aki 12Volt 7-15A
4. Accu Seal Lead Acid, berfungsi sebagai back up power bank apabila supply
generator putus atau kurang tegangan.
5. Inverter DC to AC, peran utama modul ini adalah merubah hasil generator dari
battery (SLA) 12 VDC ke tegangan jala-jala listrik 220VAC.

Skema dan Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

SKEMA

Berikut skema dan cara kerja pembangkit listrik tenaga air (PLTA),

Keterangan gambar:

1. Sungai/Kolam Tandon, untuk tempat penampungan air


2. Intake, pintu masuk air sungai/tandon
3. Katup pengaman, berfungsi sebagai katup pengatur intake
4. Headrace tunnel, pipa antara tandon dan sebelum masuk penstock
5. Penstock (pipa pesat), untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin serta
untuk mendapatkan tekanan hidrostatis yang besar.
6. Surge tank, berfungsi sebagai pengaman tekanan air yang tiba-tiba naik saat
katup pengatur ditutup
7. Main stop valce, berfungsi sebagai katup pengatur turbine
8. Turbine, mengubah energi potensial air menjadi energi gerak
9. Generator, menghasilkan energi listrik dari energi gerak
10. Main transformer, untuk transfer energi listrik antar dua sirkuit dengan induksi
elektromagnetik.
11. Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen

Sistem kerja PLTA

Pertama-tama, ada air yang masuk dari sungai/ waduk/ bisa juga disebut dengan
tandonke turbin melalui suatu alat yang dinamakan penstock. Kemudian ada suatu
katup pengaman yang berguna untuk memberikan atau mengatur aliran air dari
tempat semula dan masuk ke headrace di tunnel yang berfungsi juga untuk
menghentikan aliran dari air tersebut.

Kedua, energi yang dihasilkan dari air potensial tersebut mampu menggerakkan
turbin dan menghasilkan suatu energi gerak yang dikonversikan juga menjadi
energi listrik oleh bantuan generator. Cara kerja pembangkit listrik tenaga air
sederhana yang selanjutnya yaitu energi listrik dari generator tersebut kemudian
diatur lalu ditransfer dengan alat yang dinamakan main transformer supaya sesuai
dengan kapasitas dari transmission line yang meliputi tegangan, daya dan lainya
untuk didistribusikan ke rumah-rumah warga

Turbin dan Generator

Komponen pokok pada PLTA adalah turbin dan generator yang mengubah energi
potensial air menjari energi gerak, menjadi energi listrik. Pada prakteknya turbin
dan generator ini menjadi satu alat seperti gambar dibawah,
Menghitung Daya PLTA

Untuk menghitung daya PLTA, bisa digunakan rumus sebagai berikut :

dimana,

 P adalah daya dalam Watt,


 \rho adalah densitas (masa jenis) air (~1000 kg/m3),
 h tinggi air (intake terhadap generator),
 r adalah flow rate dalam cubic meters per second,
 g adalah gravitasi 9.8 m/s2,
 k koefisien efisiensi dari 0 sampai 1. Energi lebih besar dapat diperoleh dengan
menambah turbin atau menggunakan turbin yang lebih besar.

Contoh soal :

Bagaimana menghitung debit air yang mengalir pada pipa pesat pada PLTA?

Jawab :

Debit adalah besaran yang menyatakan banyaknya air yang mengalir selama 1
detik yang melewati suatu penampang luas.

Aliran fluida yang melalui sebuah pipa yang panjangnya L dengan kecepatan v.
Luas penampang pipa adalah A. Selama t detik volume fluida yang mengalir
adalah V = AL, sedang jarak L ditempuh selama t = L/v detik maka debit air
adalah :

Q = V / t =(A.L) / (L/v) = A.v


dimana :

V = volume fluida yang mengalir (m3)

t = waktu (detik)

A = luas penampang (m2)

v = kecepatan aliran (m/detik)

Q = debit aliran fluida (m3/detik)

Contoh : Air mengalir dalam pipa pesat yang mempunyai diameter 85 cm (0.85
m) dengan kecepatan 25 m/detik. Berapa laju (debit) aliran volumenya?

Q = A.v = ¼ . π . D². v

Q = ¼ . π. 0.85² m² . 25 m/detik = 14, 2 m3/detik

refs.

PARAMETER

Dalam penentuan pemanfaatan suatu potensi sumber tenaga air bagi


pembangkitan tanaga listrik ditentukan oleh tiga faktor yaitu:
a. Jumlah air yang tersedia, yang merupakan fungsi dari jatuh hujan dan atau
salju.
b. Tinggi terjun yang dapat dimanfaatkan, hal mana tergantung dari topografi
daerah tersebut.
c. Jarak lokasi yang dapat dimanfaatkan terhadap adanya pusat-pusat beban
atau jaringan transmisi.

Anda mungkin juga menyukai