Oleh :
Kelompok : VI
2017
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
4
hasil kondensasi akan mengandung komponen yang lebih mudah menguap dari
dalam campuran.
Dalam campuran biner, titik didih campuran berada pada titik antara
komponen yang mudah menguap dan komponen yang lebih lambat menguap.
Berdasarkan hokum Roults dan Dalton, komposisi zat volaatil di dalam
asa uap akan lebih bnayak dibandingkan dengan fasa cirnya, tergantung pada
harga sifat volatilitasnya (αm) suatu komonen terhadap komponen lain.
Proses ditilasi dilakukan pada rangkaian alat berupa kolom atau menara
yang terdiri dari isian (vigruez, packed, plate) sehingga dengan pemanasan
komponen dapat menguap, terkondensasi, dan dipisahkan secara bertahap
berdasarkan tekanan uap/titik didihnya. Kolom distilasi juga dapat berfungsi
sebagai pemisah. Dalam operasi dengan menggunakan kolom (vigruez, packed,
plate) dikenal istilah HETP (Height Equivalent to Theoretical Plate). HETP
adalah hubungan yang menyatakan perbandingan tinggi kolom berpacking dengan
satu tahap teoretis.
Bila cairan hasil kondensasi di kembalikan sebagian (reflux), maka akan
didapatkan uap dengan komponen volatile yang lebih tinggi.
BAB III
PERCOBAAN
5
6
START
FINISH
7
X etanol
Aquades M etanol "𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙
Etanol (ml) Indeks bias
(ml) (mol) ( )
"𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 + "𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠
10 10 0.1717 1 1.3641
9 9 0.1546 0.74 1.3607
8 8 0.1374 0.55 1.3573
7 7 0.1202 0.42 1.3547
6 6 0.1030 0.32 1.3525
5 5 0.0859 0.24 1.3498
4 4 0.0687 0.17 1.3474
3 3 0.0515 0.12 1.3446
2 2 0.0343 0.07 1.3407
1 1 0.0172 0.03 1.3350
0 10 0 0 1.3322
Dari Kurva
Etanol (ml) Indeks Bias
Waktu Kalibrasi
Distilat Risidu Distilat Risidu Xd XW
0 1.3423 1.3423 0.114 0.114
15 22 10 1.3409 1.3423 0.066 0.114
30 6.2 10 1.3389 1.3422 -0.003 0.110
45 7 10 1.3402 1.3422 0.041 0.110
60 5.4 10 1.3387 1.3421 -0.010 0.107
75 3.2 10 1.3387 1.3419 -0.010 0.1
7.9 𝑔𝑟
𝑛 = 𝑔𝑟
46 ⁄𝑚𝑜𝑙
= 0.1717 mol
7.1 𝑔𝑟 1 𝑔𝑟
𝑛 = 𝑔𝑟 𝑛 = 𝑔𝑟
46 ⁄𝑚𝑜𝑙 18 ⁄𝑚𝑜𝑙
6.3 𝑔𝑟 2 𝑔𝑟
𝑛 = 𝑔𝑟 𝑛 = 𝑔𝑟
46 ⁄𝑚𝑜𝑙 18 ⁄𝑚𝑜𝑙
5.53 𝑔𝑟 3 𝑔𝑟
𝑛 = 𝑔𝑟 𝑛 = 𝑔𝑟
46 ⁄𝑚𝑜𝑙 18 ⁄𝑚𝑜𝑙
8
9
4.74 𝑔𝑟 4 𝑔𝑟
𝑛 = 𝑔𝑟 𝑛 = 𝑔𝑟
46 ⁄𝑚𝑜𝑙 18 ⁄𝑚𝑜𝑙
4.74 𝑔𝑟 4 𝑔𝑟
𝑛 = 𝑔𝑟 𝑛 = 𝑔𝑟
46 ⁄𝑚𝑜𝑙 18 ⁄𝑚𝑜𝑙
3.95 𝑔𝑟 5 𝑔𝑟
𝑛 = 𝑔𝑟 𝑛 = 𝑔𝑟
46 ⁄𝑚𝑜𝑙 18 ⁄𝑚𝑜𝑙
3.16 𝑔𝑟 6 𝑔𝑟
𝑛 = 𝑔𝑟 𝑛 = 𝑔𝑟
46 ⁄𝑚𝑜𝑙 18 ⁄𝑚𝑜𝑙
2.37 𝑔𝑟 7 𝑔𝑟
𝑛 = 𝑔𝑟 𝑛 = 𝑔𝑟
46 ⁄𝑚𝑜𝑙 18 ⁄𝑚𝑜𝑙
1.58 𝑔𝑟 8 𝑔𝑟
𝑛 = 𝑔𝑟 𝑛 = 𝑔𝑟
46 ⁄𝑚𝑜𝑙 18 ⁄𝑚𝑜𝑙
0.79 𝑔𝑟 9 𝑔𝑟
𝑛 = 𝑔𝑟 𝑛 = 𝑔𝑟
46 ⁄𝑚𝑜𝑙 18 ⁄𝑚𝑜𝑙
10 𝑔𝑟
𝑛 = 𝑔𝑟
18 ⁄𝑚𝑜𝑙
= 0.556 mol
11
1.355
1.35 Indeks bias
1.345 Linear (Indeks bias)
1.34
1.335
1.33
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
X etanol
Dari Kurva
Indeks Bias 1
Waktu Kalibrasi
𝑋𝐷 − 𝑋𝑊
Distilat Risidu Xd XW
0 1.3423 1.3423 0.114 0.114 -
15 1.3409 1.3423 0.066 0.114 -20.83
30 1.3389 1.3422 -0.003 0.110 -8.85
45 1.3402 1.3422 0.041 0.110 -14.49
60 1.3387 1.3421 -0.010 0.107 -8.55
75 1.3387 1.3419 -0.010 0.1 -9.09
12
-10
-20
0.114, -20.83
-25
Xw
𝑊0 1
ln =∫
𝑊 𝑋𝐷 − 𝑋𝑊
1 1 1
𝐿 = ( × (9.09 + 8.55) × 0.07) + ( × (8.55 + 14.49) × 0.003) + ( × (20.83 + 8.85) × 0.004)
2 2 2
= 0.6174 + 0.0346 +0.0588
= 0.7108
1500𝑚𝐿
= 𝑔
0,79
𝑚𝑜𝑙
= 1898,73 gram
PerasamaanReyleigh
𝑊0 1 1898,73
ln =∫ 𝑊=
𝑊 𝑋𝐷 − 𝑋𝑊 2,035
1898,73 𝑔 W residu = 933,04 gram
ln = 0,7108
𝑊
W distilat = 1898,73 - 933,04
1898,73
= 𝑒 0,7108
𝑊 = 965,70 gram
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan pemisahan campuran biner antara etanol
dan air dengan proses distilasi batch. Pada proses distilasi larutan yang bersifat
volatile yaitu etanol akan lebih dahulu menguap dibanding air. Karena etanol
memiliki titik didih yang lebih rendah dibanding air dan juga punya tekanan uap
yang lebih tinggi dibanding air, etanol memiliki titik didih 78oC sedangkan titik
didih air 100oC, sedangkan tekanan uap masing-masing pada 78oC yaitu air 350
mmHg dan etanol 760 mmHg.
Kemudian dibuat kurva kalibrasi antara indeks bias dan fraksi mol sehingga
diperoleh persamaan y = 0,029x + 1,339 dengan nilai R2=0.856. Dari kurva
tersebut dapat diketahui bahwa adanya hubungan linier antara fraksi mol etanol
dan indeks bias, semakin tinggi fraksi mol etanol maka indeks biasnya akan
semakin mendekati indeks bias etanol literature yaitu 1,36.
Kemudian setelah diketahui fraksi mol destilat dan residu dapat dibuat kurva
untuk mengetahui kandungan etanol dalam sampel, dari persamaan Rayleigh
didapatkan luas kurva tersebut yaitu 0,708 sehingga didapatkan W residunya yaitu
933,04 gram dan W distilatnya 965,70 gram.
13
14
Fraksi mol etanol residu dari hasil percobaan berkurang, hal ini sudah
sesuai dengan teori karena etanol terus teruapkan dan Xw semakin kecil.
Yang semula jumlah etanol umpan adalah 1898,73 g dan akhirnya jumlah
etanol akhir residu 932,761 g yang didapat dari persamaan Rayleigh. Selisih
dari etanol awal dan akhir adalah jumlah etanol dalam sampel yaitu 965,969 g.
15
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
17
18
DAFTAR PUSTAKA