Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dhea Novitasari

NRP : 3615100047
Kelas : B
Pengertian Kota
Kota adalah sebuah kawasan atau permukiman yang berpenduduk relatif besar dengan luas daerah
terbatas yang mengakibatkan kepadatan penduduk tinggi, corak kehidupan penduduk bersifat
heterogen (beragam) dari segi sosial budaya maupun ekonomi namun didominasi oleh sektor ekonomi
sekunder. Contohnya Kota Surabaya (kota pahlawan) yang memiliki kepadatan penduduk tinggi, latar
belakang sosial dan budaya penduduk yang beragam, sebagai pusat kegiatan administratif
(pemerintahan), sosial maupun ekonomi (dominan sebagai pusat kegiatan ekonomi sekunder seperti
industri, perdagangan dan jasa).
Bentuk Kota
Perkembangan kota sangat dipengaruhi oleh bentuk dan pola kota itu sendiri yang menggambarkan
bagaimana bentuk fisik dan arah perkembangan kota tersebut dari waktu ke waktu. Bentukan alam
kota terbentuk secara topografis, morfologi dan lansekap. Sedangkan sesuai dengan pertumbuhan
karakteristiknya kota terbentuk secara sosial dan ekonomi.
1. Bentuk Kompak memiliki 7 macam bentuk, yaitu :
a. Bentuk Bujur Sangkar (squre city)
Kota berbentuk ini memiliki kesempatan perluasan kota ke segala arah yang “relatif”
seimbang dan kendala fisikal “relatif” tidak begitu berarti, adanya jalur transportasi yang
dimiliki bentuk kota ini memungkinkan pertumbuhan perkembangan kota yang semakin
cepat.
b. Bentuk Empat Persegi Panjang (rectangular cities)
Kota ini berbentuk memanjang karena adanya hambatan-hambatan fisikal perkembangan
areal kota pada salah satu sisinya, sehingga perkembangan kota yang terjadi memanjang dan
sulit untuk melebar seperti kendala adanya gunung di salah satu sisi kota tersebut.
c. Bentuk Kipas (Fan Shaped Cities)
Bentuk kota ini sebenarnya seperti sebagian lingkaran. Kota ini memiliki kesempatan
berkembang yang relatif seimbang, oleh sebab tertentu terdapat bagian kota yang mengalami
hambatan perkembangan di areal kekotaannya.
d. Bentuk Bulat (Rounded Cities)
Bentuk kota seperti ini merupakan bentuk paling ideal karena kesempatan perkembangan
areal ke arah bagian luarnya seimbang. Tidak ada kendala atau hambatan fisik yang berarti
pada sisi luarnya karena dipacu oleh kebijakan dan peraturan.
e. Bentuk Pita (Ribbon Shaped Cities)
Sebenarnya bentuk kota ini terlihat seperti betuk kota persegi panjang tetapi perbedaannya
adanya peranan jalur transportasi yang memanjang yang dominan dalam mempengaruhi
perkembangan areal kekotaannya, serta terhambatnya perluasan areal ke samping.
f. Bentuk Gurita / Bintang (Octopus/Star Shaped Cities)
Peranan jalur transportasi pada bentuk kota ini juga sangat dominan tetapi tidak hanya satu
arah saja akan tetapi ke beberapa arah ke luar kota.
g. Bentuk Yang Tidak Berpola (Unpatterned Cities)
Kota seperti ini merupakan kota yang terbentuk pada suatu daerah dengan kondisi geografis
dan latar belakang yang khusus sehingga memiliki kendala tersendiri.
2. Bentuk tidak kompak mempunyai empat macam bentuk, yaitu:
a. Berantai (chained cities)
Merupakan bentuk kota terpecah tapi hanya terjadi di sepanjang rute tertentu dan berbentuk
seperti mata rantai yang dihubungkan oleh rute transportasi.
b. Terpecah (fragment cities).
Merupakan bentuk kota dimana perluasan areal kota tidak langsung menyatu dengan induk,
tetapi cenderung membentuk exclaves (umumnya berupa daerah permukiman yang berubah
dari sifat perdesaan menjadi sifat perkotaan).
c. Terbelah (split cities).
Merupakan bentuk kota kompak namun terbelah karena adanya perairan yang lebar sehingga
untuk menghubungkannya melalui pembangunan jembatan.
d. Satelit (stellar cities).
Merupakan kota-kota besar yang dikelilingi oleh kota-kota satelit yang akhirnya bergabung
membentuk kota megapolitan karena perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi
yang cepat.
Contohnya Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi) yang memiliki bentuk pola
perkotaan stellar cities karena kota jakarta yang dikelilingi oleh kota-kota satelit seperti bogor, depok,
tangerang dan bekasi yang menjadikan kota Jakarta seperti pusat diantara kota-kota yang membentuk
sebuah kota besar.
Ukuran Kota
Macam ukuran kota berdasarkan julah penduduk, yaitu :
1) Kota Kecil : antara 20.000-100.000 jiwa
2) Kota Sedang : antara 100.000-500.000 jiwa
3) Kota Besar : antara 500.000-1.000.000 jiwa
4) Metropolitan : antara 1.000.000-5.000.000
5) Megapolitan : lebih dari 5.000.000
Contoh Kota Jakarta memiliki jumlah penduduk sekitar 9.607.787 jiwa maka tergolong kota
megapolitan.
Tahap Perkembangan Kota
a. Menurut Lewis Mumford, tingkat perkembangan kota ada 6 tahap :
1. Tahap eopolis : Tahapan perkembangan desa yang sudah teratur menuju arah kehidupan kota
2. Tahap polis : Suatu kota yang sebagian penduduknya masih agraris
3. Tahap metropolis : Kota yang kehidupannya sudah mengarah industri
4. Tahap megapolis : Wilayah perkotaan yang terdiri dari beberapa dari beberapa kota metropolis
5. Tahap tryanopolis : Suatu kota yang ditandai dengan adanya permasalahan seperti kemacetan
lalu lintas dan kriminalitas.
6. Tahap nekropolis : Suatu kota yang mulai ditinggalkan penduduknya atau disebut kota mati
b. Menurut teknologi dan peradaban ada 3 fase perkembangan kota :
1. Fase Mezo Teknik : Perkembangan kota yang menyandarkan eksploitasi manusia atas sumber
daya angin dan air.
2. Fase Paleo Teknik : Perkembangan kota yang sumber tenaga yang digunakan uap air dan mesin –
mesinnya dikonstruksi dari besi dan baja
3. Fase Neo Teknik : Perkembangan kota yang sumber tenaga yang digunakan bensin dan uap air
c . Menurut Griffith Taylor , tingkat perkembangan kota ada 4 tahap :
1. 1 . Tahap infantile, ditandai dengan tidak adanya tempat pemisah antara pusat perekonomian
dengan tempat perumahan sehingga biasanya dijadikan satu antara toko dan perumahan.
2. Tahap Juvenile, ditandai dengan munculnya rumah-rumah baru diantara rumah-rumah lama
atau tua dan mulai nampak terpisahnya antara toko atau perusahaan atau perumahan.
3. Tahap Mature, ditandai adanya pengaturan tempat ekonomi dan perumahan atau sudah
adanya perencanaan tata kota yang baik
4. Tahap sinile, kota kembali menjadi rumit karena adanya pengembangan-pengembangan kota
yang lebih luas lagi sehingga terjadi pembongkaran dan penggusuran perumahan maupun
untuk dipindahkan keluar kota.
Contohnya Kota Surabaya yang dulunya sebagai pusat industri sekarang menjadi pusat kegiatan
ekonomi perdagangan dan jasa yang sekarang industri bergeser ke kota gresik karena
perkembangan infrastruktur kota Surabaya yang semakin pesat dan dijadikan sebagai pusat
kegiatan administratif atau pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai