dan permintaab agregat (aggregat demand) sebagai model analisis dalam teori
makroekonomi, terutama dalam kaitannya dengan bagaimana tingkat harga ditentukan. Selain
itu, juga akan dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan
permintaan agregat (AD) dan penawaran agregat (AS).
Dalam analisis AD-AS istilah penawaran agregat mempunyai pengertian yang sedikit
berbeda. Pertama, dalam analisis AD-AS penawaran agregat diartikan sebagai penawaran
barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam suatu Negara. Berarti
penawaran agregat sama dengan barang dan jasa yang ditawarkan (diproduksikan)
perusahaan-perusahaan dalam perekonomian. Perbedaan lainnya, yang merupakan perbedaan
yang lebih penting, bersumber dari ciri pokok konsep tersebut. Dalam analisis AD-AS cirri
penawaran agregat dikaitkan dengan tingkat harga.
Untuk lebih jelasnya, pemakalah akan mencoba sedikit menjelaskan tentang Model
Permintaan dan Penawaran Agregat.
Ciri-ciri Kurva AS
• Ketika tingkat pengangguran masih tinggi, kurva permintaan agregat relative landai.
Maksudnya, penambahan produksi nasional dapat dilakukan perusahaan-perusahaan
pada harga yang relative tetap karena tingkat penggunaan barang modal belum
mencapai kapsitasnya yang optimum dan upah masih relative tetap.
• Pada tingkat kesempatan kerja penuh, kurva AS bertambah tingkat kenaiikannya.
Sebabnya ialah : pengangguran semakin merosot dan kapasitas pabrik-pabrik
mencapai optimum.
• Sesudah tingkat kesempatan keja penuh kurva AS keadaannya semakin tegak.
Kurva penawaran agregat pada hakikatnya menggambarkan tentang hubungan antara
tingkat harga yang berlaku dalam ekonomi dan nilai produksi riil (pendapatan
nasional riil) yang akan ditawarkan dan diproduksi oleh semua perusahaan dalam
suatu perekonomian.
B. Permintaan Agregat (aggregate demand)
Permintaan agregat (aggregate demand,AD) adalah jumlah barang dan jasa akhir yang
dihasilkan dalam perekonomian yang diminta pada berbagai tingkat harga. Sementara
yang disebut dengan kurva penawaran agregat (aggregate demand curve) adalah kurva
yang menggambarkan hubungan antara jumlah output agregat yang diminta dengan
tingkat harga, dengan asumsi hal-hal lainnya tetap. Kurva permintaan agregat tersebut
memilki slope negativ yang menunjukkan bahwa antara jumlah output yang diminta
dengan tingkat harga hubungannya adalah negativ.
Kurva AD selalu merupakan suatu garis yang menurun dari kiri-atas kekanan-bawah.
Atrinya semakin rendah tingkat harga, semakin besar permintaan agregat dalam
perekonomian. Sifat kurva AD yang menurun ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan agregat didalam suatu
perekonomian adalah :
• Pendapatan disposibel (Yd) atau pengeluaran konsumsi (C)
• Tingkat bunga (i)
• Investasi (I)
• Jumlah uang beredar riil (real money supply atau Ms/P)
• Pengeluaran pemerintah (G)
• Pajak (T)
• Pendapatan luar negeri (Yf)
• Harga luar negeri (Pf)
• Nilai tukar riil (Exchange rate atau ER)
Kenaikan di dalam pendapatan disposibel (Yd), pengeluaran konsumsi (C),
pengeluaran investasi (I), penawaran uang riil (Ms/P), pengeluaran pemerintah (G),
pendapatan luar negeri (Yf), tingkat harga luar negeri (Pf) dan penurunan tingkat
bunga (i), pajak (T) dan nilai tukar atau kurs mata uang (ER) akan membawa
kenaikan didalam permintaan agregat, atau menggeser kurva permintaan agregat
kekanan. Sebaliknya, apabila terjadi penurunan di dalam Yd,C,I,Ms/P,G,Yf,Pf, dan
kenaikan di dalam I,T,ER tersebut, akan menurunkan AD atau mengserkan kurva AD
ke kiri atas.
Penawaran agregat (AS) adalah jumlah seluruh barang akhir dan jasa-jasa di dalam
perekonomian yang dijual atau ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan pada berbagai tingkat
harga.
Kurva penawaran agregat pada hakikatnya menggambarkan tentang hubungan antara tingkat
harga yang berlaku dalam ekonomi dan nilai produksi riil (pendapatan nasional riil) yang
akan ditawarkan dan diproduksi oleh semua perusahaan dalam suatu perekonomian.
Permintaan agregat (aggregate demand,AD) adalah jumlah barang dan jasa akhir yang
dihasilkan dalam perekonomian yang diminta pada berbagai tingkat harga.
Kurva AD selalu merupakan suatu garis yang menurun dari kiri-atas kekanan-bawah. Atrinya
semakin rendah tingkat harga, semakin besar permintaan agregat dalam perekonomian.
• Keseluruhan permintaan atau keinginan untuk membeli barang dan jasa yang tersedia
dalam perekonomian
• Hubungan antara jumlah output yang diminta dan tingkat harga agregat.
• Seluruh permintaan terhadap barang dan jasa yang terjadi dalam suatu perekonomian
baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.
KONSEP AGGREGATE EXPENDITURE (AE) DAN AGGREGATE DEMAND (AD)
• Perbelanjaan aggregat (Aggregat expenditure atau AE) adalah konsep yang banyak
digunakan dalam model analisis yang memisalkan bahwa harga dan suku bunga
tetap.Dalam analisis tersebut perbelanjaan agregat memberikan gambaran tentang
tingkat perbelanjaan yang akan dilakukan dalam perekonomian pada berbagai tingkat
pendapatan nasional. Permintaan agregat atau aggregate demand (AD)
menggambarkan hubungan yang sedikit berbeda. Permintaan agregat menunjukkan
suatu hubungan di antara tingkat harga dengan nilai riil perbelanjaan yang akan
dilakukan dalam perekonomian
• Kurva permintaan agregat menyatakan jumlah barang dan jasa yang ingin
dibeli orang pada setiap tingkat harga
PENYEBAB KECONDONGAN/KEMIRINGAN
• Menurut keynes:
1. Kecondongan kurva LM
2. Kecondongan kurva IS
Kecondongan kurva LM
PERGESERAN KURVA AD
Faktor-faktor penyebab: