Anda di halaman 1dari 2

Setiap manusia akan mengalami proses belajar sclama hidupnya.

Dalam proses belajar seiring


berjalannya wakktu akan membah tingkah laku, cara pikir, kepribadian, dan kecerdasan, karana
pada dasamya proses belajar merupakan proses yang dilakukan secara sadar untuk mengubah diri
menjadi lebih baik. Proses belajar dapat terjadi di mana saja, baik di rumah, lingkungan, dan
sekolah.

Pada umumnya pembelajaran yang diterapkan oleh masing-masing guru berbeda-beda dan
bevariasi, guru dituntut untuk mampu menciptakan media pembelajaran yang interaktif dan cocok
digunakan untuk menunjang proses pembelajaran siswa dikelas. Tingkat keberhasilan guru dalam
menciptakan keadaan kelas yang kondusif, aktif, dan nyaman bagi siswa sangat ditentukan oleh
kemampuan guru itu sendiri. Media pembelajaran menjadi suatu kebutuhan di dalam kelas yang
wajib di perhatikan. Salah satu upaya untuk menciptakan situasi belajar yang memungldnkan
pengalaman belajar dalam diri siswa adalah dengan menggerakan segala sumber belajar dan cara
belajar yang efektif dan eifsien. Dalam hal ini, media pembelajaran menjadi salah satu pendukung
keefektifan proses pembelajaran di dalam kelas.

Dalam proses pembelajaran, media pembelajaran berperan sebagai penyalur pesan yang
disampaikan oleh guru kepada siswanya. Kedua, memberikan stimulasi kepada siswa agar
menimbulkan ketertarikan pada segala hal yang ada pada media. Ketiga, memberikan penjelasan
yang ingin disampaikan oleh guru. Dengan media, siswa mampu menerima penjelasan yang lebih
dari yang disampaikan.

Seiring perkembangan teknologi yang terus bembah-ubah, dalam melakukan proses pembelajaran
di sekolah juga mengikuti seiring perkembangan jaman yang dulunya guru mencatat di papan tulis
kemudian siswa mencatat kemudian muncul OHP yang merefleksikan tulisan-tulisan ke layar yang
lalu digantikan oleh komputer disertai muncul proyektor, dan kini dengan munculnya ponsel pintar
yang mendukung pengembangan teknologi dalam pembelajaran.
Interaksi antara guru dengan muridnya tidak hanya dilakukan dalam hubungan tatap muka tetapi
juga dilakukan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat melakukan tugasnya tanpa harus
berhadapan langsung dengan siswanya. Keuntungan yang didapat dari dengan adanya teknologi
dalam pembelajaran antara lain kemudahan akses dalam belajar, memiliki sumbet informasi yang
lebih baik, menambah adanya media altematif dalam mengakomodasi strategi pembelajaran yang
beraneka ragam, dan meningkatkan motivasi belajar yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Guru
sebagai fasilitator harus mengakomodasi kebutuhan siswa dalam pembelajaran dengan
menerapkan teknologi informasi secara intregratif, sistematik, dan efektif. Salah satu usaha yang
dapat dilakukan adalah menggunakan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dapat
memberikan stimulus kepada siswa dalam proses belajar, sehingga dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam memahami ilmu pengetahuan dan mencapai hasil belajar yang maksimal.
Sebuah media pembelajaran berbasis teknologi informasi salah satunya yaitu Google Classroom.
Penerapan media pembelajaran Google Classroom dapat digunakan oleh para guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dikelas dan mengatasi keterbatasan waktu tatap muka dikelas
antara guru dan siswa karena Google Classroom dapat diakses oleh siswa pada platform mobile.
Google Classroom merupakan jejaring sosial untuk pembelajaran berbasis Learning Managent
System (LMS) yang digunakan bagi guru dan siswa dengan platform sosial yang aman untuk
berkomunikasi dan berdiskusi mengenai pelajaran. Google Classroom dapat menjadikan jaringan
khusus bagi guru dan siswa untuk berbagi ide, berkas-berkas, dan materi-materi pembelajaran.
Dilihat dari segi tampilannya, Google Classroom mempunyai tampilan yang menarik dan mirip
mudah digunakan untuk siswa dan guru. Tujuan dari penerapan Google Classroom sendiri adalah
sebagai media pembelajaran yang diimplementasikan kepada siswa untuk menunjang proses
pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa. Begitu pula di SMK Negeri 6 Surakarta,
metode ceramah dalam proses belajar mengajar membuat siswa merasa bosan dan kurang tertan'k
dengan matcri yang disampaikan terkadang siswa hilang fokus dan ada siswa yang terlihat
mengobrol dengan teman sebangkunya dibanding memperhatikan guru yang sedang menjelaskan
materi pelajaran. Dalam kondisi seperti ini proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas
kurang kondusif sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa di kelas. Penggunaan intemet untuk
mencari materi-materi pelajaran masih kurang dimanfaatkan secara optimal. Siswa hanya
memanfaatkan interact sebagai sarana belajar ketika para siswa ada tugas sekolah dan selebihnya
digunakan untuk bersosial media.
Keberadaan media pembelajaran seperti Google Classroom untuk mengatasi solusi terhadap
masalah kurangnya ketenarikan, minat, dan antusias siswa dalam proses belajar mengajar,
sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajamya karena dengan menggunakan Google
Classroom siswa dapat saling berdiskusi kapanpun dan dimanapun terkait pelajaran-pelajaran
sekolah dengan siswa lainnya, menambah interaksi guru dengan siswa, pembelajaran belj alan
lancar karena pembelajaran tidak perlu dilakukan dengan tatap muka bila guru tidak bisa hadir ke
sekolah, siswa dapat mengumpulkan tugas tepat waktu, mencari informasi dari referensi yang
diberikan guru, mengerjakan latihan dan kuis. Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian mengenai “Peningkatan Hasil Belajar Melalui Media Pembelajaran Digital
Berbasis Google Classroom Mata Pelajarau Otomatisasi Perkantoran Siswa Kelas X Administrasi
Perkantoran Di SMK Negeri 6 Surakarta ”.

Anda mungkin juga menyukai