OLEH :
MALANG
2016
PENDAHULUAN
Setiap orang yang melakukan olahraga dengan benar akan memperoleh manfaat
antara lain sehat, bugar dan prestasi yang tinggi, selain itu ada dampak negatifnya salah satu
di antaranya adalah cedera. Cedera ini dapat terjadi pada setiap atlet dibagian tubuhnya.
Walaupun berenang memiliki reputasi sebagai olahraga low-impact, berenang juga bisa
mengakibatkan cedera, cedera yang diakibatkan oleh berenang dikarenakan latihan yang
berlebihan atau teknik yang salah. Pada umumnya cedera yang sering terjadi pada perenang
adalah Swimmer’s Shoulders.
Swimmer’s Shoulder
Swimmer’s shoulder disebabkan oleh terjadinya over use (terlalu sering dipakainya
persendian bahu). Di samping itu faktor lain yaitu kurangnya pemanasan (warming-up) dan
pendinginan setelah latihan, tubuh dalam keadaan lelah atau belum siap saat menerima beban,
karena kesalahan dalam sistematika, biomekanika gerakan/pukulan dan metode latihan.
Cedera ini akan cepat sembuh apabila keluhan tersebut dapat diketahui secara dini,
kemungkinan pulih kepada fungsi yang normal sangat besar harapannya. Pengetahuan
terhadap olahraga yang beresiko bagi sendi bahu sangat penting dalam proses pencegahan
dan penanganan cedera. Tanda-tanda terjadinya Swimmer’s Shoulder antara lain : nyeri di
daerah bahu, terutama terjadi di daerah bahu depan atau samping, nyeri akan terasa pada
gerakan bahu ke belakang (mendayung).
Seorang atlit renang bernama Tn. A.P umur 20 tahun datang ke fisioterapi dengan keluhan
rasa nyeri di bahuNya. Pasien mengalami nyeri di bahu bagian kiri saat selesai berlatih
renang, tetapi pasien membiarkan rasa nyerinya dan ngeompres bagian bahunya yg terasa
nyeri dengan ice pack karena yang difikirkan itu hanya nyeri pegal setelah latihan. Tapi
setelah 7 hari berlalu pasien merasakan nyerinya bertambah dan dia susah melakukan
gerakan mengangkat tangannya dan nyeri di rasakan di seluruh bahu, atlit itu juga merasakan
nyeri pada otot sekitar bahu.
A. Assesment
Anamnesis umum
Nama : Nn.AP
U m ur : 20 tahun
Agama : Islam
Anamnesis khusus
Keluhan Utama :
Pasien merasakan rasa sakit di bahu sebelah kiri saat di gerakkan terus,mudah terasa pegal
saat selesai melakukan latian dan rasa sakit saat melakukan latihan yang terlalu lama dan
berlebihan.
Sejak 7 hari yang lalu pasien merasakan nyeri pada kedua bahu dengan bahu kanan lebih
ringan daripada bahu kiri namun pada bahu kiri lama kelamaan nyerinya makin hebat dan
membuat rasa yang tidak nyaman.
Vital Sign
Pernafasan : 22 x/menit
Temperatur : 370C
Inspeksi
3. Kontur bahu asimetris (bahu kiri lebih tinggi daripada bahu kanan)
4. Protaksi bahu
Palpasi
Nyeri tekan pada tendon m. supraspinatus dan tendon m. biceps caput longum serta di muscle
belly-nya.
Aktif
Cervikal ketika melakukan fleksi,ekstensi, lateral fleksi dan rotasi full ROM dan tanpa nyeri
Shoulder kanan ketika melakukan fleksi, abduksi-elevasi terbatas pada ROM 1600 dan nyeri
Adduksi, internal rotasi dan eksternal rotasi full ROM.
Shoulder kiri ketika melakukan fleksi, ekstensi dan abduksi-elevasi, adduksi, internal rotasi
dan eksternal tidak full ROM dan sangat nyeri (ROM terlampir).
Elbow ketika melakukan fleksi dan ekstensi dapat digerakan full ROM dan tidak ada nyeri.
Passive
Cervikal ketika melakukan fleksi,ekstensi, lateral fleksi dan rotasi full ROM dan tanpa nyeri
Soulder kanan ketika melakukan fleksi, ekstensi, abduksi-elevasi, adduksi, internal rotasi dan
eksternal rotasi full ROM dan nyeri.
Shoulder kiri ketika melakukan fleksi, abduksi-elevasi, adduksi, ekstensi, internal rotasi dan
eksternal rotasi terbatas dan nyeri (ROM terlampir)
Elbow ketika melakukan fleksi dan ekstensi dapat digerakan full ROM dan tidak ada nyeri.
ROM tes :
Hasil :
F:1600-0-450 F : 950-0-450
Interpretasi : Ada keterbatasan gerak pasif pada sendi shoulder bidang sagital 500 dan
bagian bidang frontal 650. Tidak ada keterbatasan pada sendi elbow.
VRS Test :
Tes Appley
Penderita disuruh menggaruk-garuk di daerah sekitar angulus medialis scapula dengan tangan
sisi contralateral melewati belakang kepala. Dalam pola gerakan itu otot-otot abductor,
rotator external dari bahu bekerja. Pada tendinitis supraspinatus tes appley tidak dapat
dilaksanakan oleh penderita karena adanya nyeri di sekitar persendian bahu.
Pemeriksaan penunjang
MRI
X-ray
Diagnosa Fisioterapi
Gangguan gerak fungsional, kinerja otot, mobilitas sendi dan ROM shoulder kiri akibat nyeri
karena swimmer’s shoulder .
Problem Fisioterapi
Perencanaan
1. Jangka Pendek
- Mengurangi nyeri
- Meningkatkan ROM
2. Jangka Panjang
IR
t : 30menit
rasa hangat yang pancarkan oleh IR mengurangi nyeri, merelaksasi otot, dan melancarkan
sirkulasi darah pada daerah bahu.
MWD
t : 10 menit
Terapi ini untuk mengurang inflamasinya dan merileksasi oto karna rasa hangatnya.
TERAPI LATIHAN
Untuk tahap selanjutnya saya menggunakan modalitas terapi latihan, karena terapi
latihan merupakan proses yang paling cepat dalam proses pemulihan, baik itu dengan latihan
berenang maupun menggunakan latihan beban. tetapi latihan yang dijalankannya tidak terlalu
berat dan dibatasi apabila sudah terasa sakit. Bentuk-bentuk latihannya adalah dengan cara
berenang dan latihan beban. Mitode terapi latihan dengan cara berenang akan membuat
proses pemulihan dapat cepat tercapai kembali.
b. Lengan yang mengalami Swimmer’s Shoulder memegang beban (dumble) berat dumble
disesuaikan dengan kemampuannya + 2-4 Kg (tidak terlalu berat).
c. Gerakkan dumble ke samping sampai lengan lurus, tahan 2-3 detik kemudian kembali ke
posisi semula, dengan takaran sebagai berikut :
2. Push-up Ambil posisi Push-up dengan lutut sebagai tumpuannya, kedua siku sejajar
dengan bahu, angkat badan hingga kepala, leher, punggung dan siku sejajar. Tahan posisi
tersebut jangan sampai badan menyentuh lantai kemudian luruskan siku tahan 2-3 detik,
turunkan lagi ke posisi awal, demikian seterusnya sesuai dengan repetisi yang dianjurkan.
Frekuensi : 2-3 kali seminggu, Durasi waktu : 30 -60 menit setiap latihan.
3.Gerakannya rowing Posisi badan berdiri, gerakannya rowing (mendayung) dengan menarik
scapula (menarik telapak tangan ke arah dada, kedua telapak tangan di buka ketika sampai ke
dada, tahan 2-3 detik, bebannya + 5 -10 kg, kemudian kembali ke posisi awal.
Sesaat :
Pasien dapat merasakan nyeri yang mulai berkurang ,rileksasi pada otot-otot yang tegang
,masih terasa sakit bila bahu di gerakkan ,dan ROM masih belumkembali sepenuhnya.
Berkala :
Nyeri mulai hilang ,spasme otot hilang ,peradangan mulai hilang ,dan ROM sudah mulai
kemabali seperti semula.