Barisan Dan Deret Buku Bab 11
Barisan Dan Deret Buku Bab 11
11.1 PENDAHULUAN
Barisan (sequence) adalah suatu susunan bilangan yang dibentuk menurut suatu urutan
tertentu. Bilangan-bilangan yang tersusun tersebut disebut suku. Perubahan diantara
suku-suku yang berurutan ditentukan oleh suatu ketambahan bilangan tertentu atau
suatu kelipatan bilangan tertentu.
Suatu barisan bila dilihat dari segi perubahan di antara suku-suku yang berurutan
mempunyai dua jenis, yaitu: barisan aritmatika dan barisan geometri. Apabila barisan
yang suku berurutannya mempunyai ketambahan bilangan yang tetap maka barisan itu
disebut sebagai barisan aritmatika. Bila barisan yang suku berurutannya mempunyai
kelipatan bilangan yang tetap maka barisan itu disebut sebagai barisan geometri.
Deret (series) adalah jumlah dari bilangan dalam suatu barisan. Bila dilihat dari
perubahan di antara suku-suku yang berurutan, maka deret dapat dibagi menjadi dua,
yaitu: deret aritmatika dan deret geometri. Selanjutnya, deret geometri bila dilihat dari
banyaknya suku maka deret tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu: deret geometri
terhingga (finite geometric series) dan deret geometri tak terhingga (infinite geometric
series). Deret geometri terhingga adalah deret yang mempunyai kelompok bilangan
tertentu, sedangkan deret geometri tak terhingga adalah deret yang mempunyai
kelompok bilangan yang tidak terbatas.
Deret tak terhingga (infinite) dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu: deret geometri tak
tentu konvergen dan deret geometri tak tentu divergen. Deret tak tentu konvergen
adalah deret yang mempunyai nilai bilangan nyata, sedangkan deret tak tentu divergen
adalah suatu deret yang tidak menghasilkan nilai bilangan nyata.
Untuk membedakan diantara deret tak tentu konvergen dan divergen dapat dilihat pada
notasi berikut ini. Jika S1 mewakili suatu bilangan dalam barisan dan b adalah bilangan
nyata, maka deret tak tentu konvergen adalah:
dan suatu deret geometri tak tentu divergen adalah:
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai barisan dan deret aritmatika, barisan dan
deret geometri, deret geometri tertentu dan tak tentu, serta deret geometri tak tentu yang
konvergen dan divergen.
Masing masing suku dalam barisan setelah suku pertama diperoleh dengan cara
menambahkan nilai 3 pada suku sebelumnya atau suku yang mendahuluinya. Untuk
suku pertama dan beberapa suku lainnya dapat kita lihat sebagai berikut.
a =5
S2 =5+3=8
S3 = 8 + 3 = 11
S4 = 11 + 3 = 14
Dan seterusnya sampai ke Sn
Barisan di atas menyatakan bahwa selisih atau perbedaan nilai di antara dua suku
yang berurutan mempunyai beda yang konstan. Barisan seperti ini disebut sebagai
barisan aritmatika (arithmetic sequence). Dengan kata lain, suatu barisan aritmatika
adalah suatu barisan di mana selisih di antara dua suku yang berurutan mempunyai nilai
yang konstan. Nilai konstan ini sering disebut dengan beda yang sama, biasanya
dilambangkan dengan huruf b. Selanjutnya, barisan aritmatika ini dapat ditentukan nilai
suku ke-n jika suku pertama a dan beda yang sama b diketahui. Bentuk suku-suku
barisan aritmatika secara umum adalah sebagai berikut.
Koefisien dari b dalam suku-suku tertentu adalah lebih besar dari satu.
Jadi, suku ke-n atau suku terakhir dalam suatu barisan aritmatika adalah:
(11.1)
Sn = a + (n – 1)b
a = Suku pertama
n = banyaknya suku
Penyelesaian:
Diketahui: a = 3 ; b = 4 ; n = 10
= 3 + 36
= 39
CONTOH 11.2 Carilah suku ke-21 dalam suatu barisan aritmatika di mana suku ke-5
dan suku ke-11 adalah 41 dan 23.
Penyelesaian:
Jika a adalah suku pertama dan b adalah beda yang sama, maka
S5 = a + 4b = 41 (11.2)
Selanjutnya, yang dimaksud dengan deret aritmatika adalah jumlah dari suku-
suku dalam suatu barisan aritmatika. Bentuk deret aritmatika ini adalah sebagai
berikut.
Atau
(11.4)
Bukti: