Bab 2 - 2
Bab 2 - 2
A. Kewirausahaan
keterampilan komunikasi dan manajemen SDM, uang dan sumber daya lain
penyediaan nilai untuk berbagai barang dan jasa.2 Sebagaimana dikutip dalam
hal-hal baru atau melakukan hal-hal yang sudah dilakukan dengan cara baru,
1
Abas Sunarya, et al., Kewirausahaan (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2011), 35.
2
Ibid.
3
Kasmir, Kewirausahaan (Jakarta: Rajawali Press, 2014), 18.
4
Ibid.,19-21.
23
24
produksi, pasar, sumber pasokan dan organisasi.5 Sedangkan dalam Inpres No.
perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan
proses dalam menciptakan kegiatan usaha berupa barang dan jasa, yang
1) Motivasi Berwirausaha
Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu
motivasi juga dapat berasal dari luar. Seperti motivasi yang berasal dari
5
Rusli Mohammad Rukka, Buku Ajar Kewirausahaan (Makasar: Lembaga Kajian dan
Pengembangan Pendidikan Universitas Hasanudin, 2011), 20.
6
Presiden RI ke-2 Soeharto, “Inpres No. 4 Tahun 1995”, dalam
http://www.bphn.go.id/data/document s/95ip004.doc, diakses pada 30 Mei 2014.
25
b. Teori Maslow
c. Teori Herzberg
7
Philip Kotler, et al., Manajemen Pemasaran cet 12 (Jakarta: PT. Indeks, 2009), 226.
8
Ibid., 227.
26
kewirausahaan bisnis:
membangkitkan tindakan.
konsumen. 10
Pola pikir orang Indonesia yang sudah tertanam sejak dahulu bahwa
lain:
9
Ibid., 227.
10
Ismail Nawawi, Kewirausahaan Bisnis Kontemporer (Jakarta: VIV Press, 2013), 171.
27
usaha.
a. Laba.
b. Kebebasan.
c. Impian personal.
d. Kemandirian.
2) Sikap/Jiwa Wirausaha
11
Kasmir, Kewirausahaan . . ., 5-7.
12
Abas Sunarya, et al., Kewirausahaan . . ., 17-18.
28
mengambil keputusan.
e. Tidak cepat puas dan putus asa, selalu ingin maju dan pantang
menyerah.
keyakinan.
tidak hanya dipengaruhi oleh banyaknya modal dan fasilitas yang dimiliki,
yang lebih penting ialah usaha tersebut dikelola oleh seseorang yang
berjiwa wirausaha dan tahu apa dan bagaimana bisnis tersebut harus
dikelola dan dijalankan. Jiwa wirausaha yang harus dimiliki antara lain:
13
Kasmir, Kewirausahaan . . .,14.
29
e. Berani memulai, memulai bisnis tidak terlalu sulit, ide bisnis dapat
14
Abas Sunarya, et al., Kewirausahaan . . ., 91-115.
30
dilakukan kemudian.
e. Kerja keras
f. Bertanggung jawab
g. Komitmen
15
Kasmir, Kewirausahaan . . ., 30-32.
31
aturan halal dan haram).16 Pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa Islam
berbagai cara yang halal. Dalam ilmu ekonomi, aktifitas tersebut termasuk
yang yang terkait dengan halal dan haramnya suatu barang atau jasa dan
16
Akhmad Nur Zaroni, “Bisnis dalam Perspektif Islam”, Jurnal Ekonomi, Mazahib Vol. IV, No. 2,
2007), 5.
17
Asafri jaya Bakri, Konsep Maqasid Syariah Menurut Al-Syaitibi (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1996), 71.
32
hukum bekerja adalah wajib. Hal ini disandarkan pada surat Al-Jumu’ah
ayat 10.
peranan penting dalam memenuhi hak Allah SWT, hak hidup, hak
18
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Kudus: Menara Kudus, 2006), 933.
33
Jual beli dalam hal ini diartikan sebagai bisnis. Allah menghalalkan
segala jenis jual beli atau bisnis. Tak terkecuali dalam berwirausaha.
19
Ibid., 69.
34
B. Pemasaran
pelanggan yang unggul.23 Jika dilihat dari sisi sosial, pemasaran adalah suatu
20
Ibid., 956.
21
Ibid., 222.
22
Philip Kotler, et al., Manajemen Pemasaran . . ., 6.
23
Ibid.
35
serta secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.24
1) Teori Pemasaran
a. Riset Pemasaran
Marketing Research
24
Ibid.
25
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2000), 6.
36
Produk (product)
Harga (price)
26
Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), 192.
27
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen . . ., 31.
28
Kasmir, Kewirausahaan . . ., 188.
37
pemerintah.30
Tempat (place)
Promosi (promotion)
29
Ibid., 190.
30
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen . . ., 31.
31
Ibid.
32
Ismail Nawawi Uha, Kewirausahaan Bisnis Kontemporer . . ., 453.
38
menggunakannya.35
Strategi generik jika dilihat dari jangkauan bersaing atau yang disebut
Keunggulan Bersaing
Biaya Rendah Diferensiasi
Pasar Luas Cost Leadership Differentiation
Sekop
Broad Target
Persaingan
Pasar Sempit Fokus biaya Diferensiasi terfokus
Narrow
gambar 2.1
33
Kasmir, Kewirausahaan . . ., 188-198.
34
M. Taufiq Amir, Manajemen Strategik (Jakarta: Rajawali Press, 2012), 155.
35
J. David Hunger, et al., Manajemen Strategis (Yogjakarta: ANDI, 2003), 245.
39
mendapatkan laba.36
36
M. Taufiq Amir, Manajemen Strategik . . ., 157.
37
Ibid., 157-158.
38
Ibid.
40
Strategi Push
Staregi Pull
gambar 2.3
39
Ibid., 159.
40
Ibid., 178.
41
yang halal.
pula risikonya.
41
Ismail Nawawi Uha, Kewirausahaan Bisnis Kontemporer . . ., 436.
42
adanya.42
kepentingan sendiri.43
dan bersih. Rasulullah s.a.w. adalah pebisnis yang jujur dan adil dalam
menjukkan rasa tanggung jawab yang besar dan intregritas yang tinggi
42
Ibid., 58.
43
Hermawan Kertajaya, et al., Syariah Marketing . . .,140.
44
Ibid., 89.
43
1. Jujur (transparan)
jual beli. Jujur dapat berarti luas dapat diartikan tidak berbohong,
2. Amanah
stakeholder.
3. Tidak Menipu
palsu.
4. Menepati Janji.
5. Murah Hati.
yang diberikan.45
dengan bisnisnya.46
45
Departemen Pengembangan Bisnis dan Kewirausahaan Syariah, Etika Bisnis Islam . . ., 92-100.
46
TIM Muslim Life Style Community, Ensiklopedia Nabi Muhammad sebagai Wirausahawan
(Jakarta: Lentera Abadi, 2011), 271.
45
Harga yang sesuai syariah ialah harga yang dibentuk oleh dua hal,
yaitu:
47
Ibid., 272.
48
Hermawan Kertajaya, et al., Syariah Marketing . . ., 178.
49
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya . . ., 122.
46
50
Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2006), 357.
51
Hermawan Kertajaya, et al., Syariah Marketing . . ., 178.
47
Implementasi sikap adil dalam bisnis merupakan hal yang berat dalam
teknik tidak ada dalam asuransi syariah) dan bagi hasil investasi antara
menentukan franchise fee dan royalty fee. Dalam penentuan franchise fee,
seorang pewaralaba harus adil untuk menentukan berapa besar biaya yang
52
TIM Muslim Life Style Community, Ensiklopedia Nabi Muhammad sebagai Wirausahawan . .
., 278.
53
Hermawan Kertajaya, et al., Syariah Marketing . . ., 178.
54
Annisa Dyah Utami, “Konsep Franchise Fee dan Royalty Fee pada Waralaba Bakmi Tebet
Menurut Prinsip Syariah.” (Skripsi—UIN Syarif Hidatullah, Jakarta, 2010), 34.
48
royalty fee.55
akad yang dilakukan oleh orang-orang yang bekerjasama dalam modal dan
bela pihak, semua pihak yang mengikatkan diri berhak terhadap harta
disepakati.56
a. Syirkah Al-Musyarakah.
55
Ibid., 35.
56
Azarudin Latif, Fiqh Muamalat, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), S129.
57
Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani Press, 2005), 48.
49
Syirkah al-‘Inan
perjanjian.
Syirkah Al-Mufawadhah
bersama.
Syirkah Al-Wujuh