Aktif Pasif 2
Aktif Pasif 2
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah S.W.T atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul Prinsip Kerja Komponen
Alat Elektronik ini, membahas mengenai prinsip kerja komponen aktif dan komponen pasif.
Di mana dalam penulisan makalah ini kita sama mengaharapkan baik pada penulis maupun
kepada pembaca agar dapat memahami dan mengerti tentang prisnip kerja, jenisnya, bahan,
struktur dan contoh penerapan dan penggunaannya. Dalam penulisan makalah ini,saya
banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,saya ingin mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini
Saya sadar, bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu di karenakan
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan saya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan
kritik dan saran, yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita. Akhir kata saya meminta maaf, apabila dalam penulisan makalah ini
PENDAHULUAN
Dewasa ini, penggunaan sistem elektronika telah dikenal luas dan maju dengan pesatnya.
Seiring dengan munculnya beragam inovasi yang tiada hentinya. Perlu juga kita perhatikan,
bahwa penggunaan komponen elektronika secara luas telah mencakup kesegala bidang
kehidupan manusia yang semakin canggih dan semakin simple/kecil penggunaan komponen
dalam peraktikum komponen komponen alat elektronika seperti di atas akan sering kita
Dalam melakukan suatu praktikum hal yang mendasar kita harus mengetahui tentang macam-
macam alat ukur. Oleh karena itu, dalam makalah ini, akan dibahas berbagai macam
pengenalan alat ukur. Pada dasarnya,mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan
satuannya. Pemilihan alat ukur yang digunakan harus disesuaikan dengan besaran yang
hendak diukur. Simbol-simbol yang terdapat dalam alat ukur memiliki arti masing-masing
Komponen aktif merupakan komponen yang dapat bekerja apabila ada catu daya dulu.
Sedangkan komponen pasif merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa ada catu daya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KOMPONEN AKTIF
Seperti yang kita kenal komponen aktif adalah Komponen yang dapat menguatkan
dan menyearahkan sinyal listrik, serta mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Dalam hal ini saya akan membahas tentang prinsip kerja komponen aktif elektronik di mana
kita dapat melihat beberapa contoh yang juga memiliki prinsip-prinsip kerja dari masing-
masing setiap komponen seperti yang kita lihat pada Dioda dan sebagainya.
a. Transistor
seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya.
Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling banyak ditemukan
Audio Amplifier, Audio Player, Video Player, konsol Game, Power Supply dan lain-lainnya.
Ganbar 1 transistor
Transistor Bipolar adalah Transistor yang struktur dan prinsip kerjanya memerlukan
perpindahan muatan pembawanya yaitu electron di kutup negatif untuk mengisi kekurangan
electon atau hole di kutub positif. Bipolar berasal dari kata “bi” yang artinya adalah “dua”
dan kata “polar” yang artinya adalah “kutub”. Transistor Bipolar juga sering disebut juga
dengan singkatan BJT yang kepanjangannya adalah Bipolar Junction Transistor. Transistor
sebagai isolator antara Gerbang (Gate) dan Kanalnya. JFET terdiri dari
dua jenis yaitu JFET Kanal P (p-channel) dan JFET Kanal N (n-
channel). JFET terdiri dari tiga kaki terminal yang masing-masing
terminal tersebut diberi nama Gate (G), Drain (D) dan Source (S).
Transistor)
(Gate) dan Kanalnya. MOSFET ini juga terdiri dua jenis konfigurasi
masing jenis MOSFET ini juga terbagi menjadi MOSFET Kanal-P (P-
kaki terminal yaitu Gate (G), Drain (D) dan Source (S).
Gambar 5 MOSFET (Metal Oxide Semiconductor
mememiliki dua terminal Basis (B1 dan B2) dan 1 terminal Emitor. UJT
a. Diode
Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
(kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi
hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan seringkali
jenis-jenis dioda:
1. Dioda Zener
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang
merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya
yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang
dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh
mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control
Gambar 9 LED
1. Dioda Bridge
Dioda bridge adalah empat buah dioda yang dirangkai membentuk sebuah jembatan.
Dioda bridge digunakan sebagai penyearah arus bolak-balik (AC) satu gelombang
penuh sehingga dihasilkan tegangan searah (DC) yang lebih baik dan minim noise.
ini memiliki dua kaki terminal yaitu kaki terminal Katoda dan
cahaya.
a. TRANSISTOR
Transistor NPN
Transistor)
Dioda Zener
Dioda Bridge
Photo Dioda
a. Transistor
satu kondisi yaitu saturasi atau cut off. Jika sebuah transistor berada dalam keadaan
saturasi maka transistor berlaku seperti saklar tertutup antara kolektor dan emiter.
sebagai saklar beserta garis beban dc. Pengaturan on-off transistor dengan mengatur
level tegangan pada basis transistor tersebut. Jika arus basis lebih besar atau sama
dengan arus basis saat saturasi, titik kerja transistor berada pada ujung atas garis
beban dc, dalam kondisi ini transistor berlaku sebagai saklar tertutup. Sebaliknya
jika arus basis nol, titik kerja transistor berada pada titik ( P ) dalam kondisi ini
tegangan lutut (knee) VK. Daerah jenuh terjadi bila sambungan emiter
dan sambungan basis berprasikap maju. Pada daerah jenuh arus
(break down) VBR serta di atas IBICO. Daerah aktif terjadi bila
prasikap balik. Pada daerah aktif arus kolektor sebanding dengan arus
saat aktif.
0 ; IC = ICO = IB.
a. Dioda
atau mengalirkan arus. Ini tampak pada kondisi lampu yang menyala
lampu yang tidak menyala yang menandakan tidak ada arus listrik
dan tidak hanya sekedar dengan nyala lampu. Untuk itu kita
ini.
Pengukuran dilakukan dengan memberi tegangan input pada kaki anoda dioda dan
mengukur tegangan output pada kaki katoda dioda. Besarnya tegangan input bisa
bervariasi mulai dari tegangan negatif dengan level tertentu sesuai dengan datasheet
dioda sampai pada tegangan positif dengan level tertentu diatas tegangan forward
dioda. Hasil pengukuran akan menunjukkan grafik fungsi tegangan terhadap arus
(reverse) sebuah dioda akan tembus (menghantar) dan tidak bisa menahan lagi.
Batas ini disebut dengan area tegangan breakdown dioda. Karakteristik dioda pada
Kemudian pada level tegangan diantara tegangan breakdown dan tegangan forward
terdapat area tegangan reverse dan tegangan cut off. Pada area ini karakteristik
dioda adalah menahan atau tidak mengalirkan arus listrik. Area tegangan reverse
adalah daerah pada level tegangan negatif (dibawah nol) dan diatas tegangan
breakdown. Sedangkan area tegangan cut off adalah area diatas nol namun dibawah
batas tegangan maju, misal untuk dioda silikon sebesar 0.7V dan untuk germanium
sebesar 0.3V.
Area ketiga adalah area tegangan dengan level diatas tegangan forward. Pada area ini
dengan lampu pada rangkaian diatas dimana terlihat lampu menyala karena ada
Komponen yang tidak dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik serta tidak
a. Resistor
Resistor adalah Komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus
yang mengalir dalam suatu rangkaian. Resistor biasa juga disebut dengan Tahanan atau biasa
Gambar 1 Resistor
Resistor terbagi atas dua yaitu:
1. Resistor Tetap
Resistor tetap (Fix Resistor) adalah resistor yang nilai hambatannya tidak dapat diatur
(tetap), sedangkan resistor variabel adalah resistor yang nilai resistansinya dapat diatur. Dari
kedua jenis resistor ini memiliki beberapa varian lagi yang disesuaikan dengan tujuan atau
fungsi penggunaannya.
Resistor Kawat
Resistor i ni merupakan jenis resistor pertama yang lahir pada saat rangkaian elektronika
masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Bentuknya bervariasi dan memiliki
ukuran yang cukup besar. Resistor kawat ini biasanya banyak dipergunakan dalam rangkaian
power karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi. Jenis
resistor kawat yang masih banyak dipakai sampai sekarang adalah jenis resistor dengan lilitan
kawat yang dililitkan pada bahan keramik, kemudian dilapisi dengan bahan semen. Daya
yang tersedia untuk resistor jenis kawat ini adalah dalam ukuran 1 watt, 2 watt, 5 watt, dan 10
watt. Bentuk fisik bisa dilihat pada gambar :
Resistor jenis ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat yang kemudian diberi tanda
dengan kode warna berbentuk gelang. Resistor jenis ini merupakan jenis resistor generasi awal
setelah adanya resistor kawat. Sekarang sudah jarang untuk dipakai pada rangkaian – rangkaian
elektronika. Bentuk fisik dari resistor jenis ini dapat dilihat pada gambar :
Jenis resistor ini dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai
pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna.
Resistor ini banyak digunakan dalam berbagai rangkaian elektronika karena bentuk fisiknya kecil dan
mudah didapat di pasaran. Resistor ini memiliki daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt
dengan toleransi 5% dan !0%. Bentuk fisik dari Resistor film karbon seperti terlihat pada gambar
dibawah ini :
Bentuk fisik hampir menyerupai resistor film karbon. Resistor ini tahan terhadap perubahan
temperatur.dan memiliki tingkat ketelitian nilai yang tinggi karena nilai toleransi yang tercantum
pada resistor ini sangatlah kecil, biasanya sekitar 1% sampai 5%. Jika dibandingkan dengan resistor
film karbon, resistor ini cenderung lebih baik karena memiliki toleransi yang lebih kecil. Resistor
Metal Film memiliki 5 buah gelang warna, bahkan ada yang 6 buah gelang warna. Sedangkan,
resistor film karbon hanya memiliki 4 buah gelang warna. Resistor ini sangat cocok digunakan dalam
rangkaian – rangkaian yang memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, misalnya alat ukur.Daya yang
dimiliki sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk Resistor Metal Film dapat dilihat pada
gambar:
Gambar 5 Resistor Metal Film
Perkembangan teknologi di bidang elektronika semakiin maju seperti tidak ada pangkalnya, saat ini
telah dikembangkan jenis resistor yang terbuat dari bahan keramik atau porselin. Jenis resistor
keramik ini sekarang sudah dilapisi dengan kaca tipis, banyak digunakan dalam rangkaian elektronika
saat ini karena bentuk fisiknya relatif sangat kecil serta memiliki tingkat resistansi tetelitian yang
tinggi. Daya yang dimiliki resistor ini sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Sedang nilai
resistansinya tertulis pada tubuhnya. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar :.
Resistor tidak tetap adalah resistor yang mempunyai nilai resistansi yang bisa berubah-ubah,
ini maksudnya adalah hambatan dari sebuah resistor bisa kita ubah nilai hambatannya baik itu
disengaja olerh kita maupun kondisi lingkungan/cuaca yang merubahnya.
Resistor ini merupakan Resistor yang nilai resistansinya berubah jika terjadi perubahan intensitas
cahaya. Sifat dari LDR ini adalah nilai resistansi akan naik jika cahaya yang diterimanya sedikit atau
kondisi sekelilingnya gelap. Sedangkan, nilai resistansi akan turun jika intensitas cahaya yang
diterimanya semakin terang. LDR sering digunakan sebagai sensor cahaya, khususnya sebagai sensor
cahaya yang digunakan pada lampu taman atau lampu untuk penerangan jalan. Lampu taman atau
penerangan jalan secara otomatis nyala jika malam hari dan secara otomatis mati jika siang hari.
Bentuk fisik LDR bisa anda lihat pada gambar berikut :
Gambar 7 LDR
Potensiometer
Potensiometer bisa kita sebut dengan variable resistor. Umumnya, potensiometer berbahan dari
kawat atau karbon. Generasi pertama Potensiometer ini terbuat dari kawat waktu itu rangkaian
elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Potensiometer dari kawat memiliki
bentuk yang cukup besar. Seiring dengan perkembangan jaman potensiometer dibuat dengan
ukuran yang kecil dengan menggunakan karbon. Bahan dari karbon ini lebih kecil, tetapi
keunggulannya memiliki resistansi yang besar.
Perubahan resistansi pada potensiometer terbagi menjadi 2, yakni linier dan logaritmik. Yang
dimaksud dengan perubahan secara linier adalah perubahan nilai resistansinya sebanding dengan
arah putaran pengaturnya. Sedangkan, yang dimaksud dengan perubahan secara logaritmik adalah
perubahan nilai resistansinya berdasarkan perhitungan logaritmik.
Gambar 8 potensiometer
Trimpot
Trimpot adalah kependekan dari Tripotensiometer. Sifat dan karakteristik dari trimpot tidak jauh
beda dengan potensiometer. Hanya saja, trimpot ini memiliki ukuran yang jauh lebih kecil jika
dibandingkan dengan potensiometer. Perubahan nilai resistansinya juga dibagi menjadi 2, yakni
linier dan logaritmik. Huruf B yang tertera pada trimpot menyatakan perubahan nilai resistansinya
secara logaritmik, sedangkan huruf A untuk perubahan secara linier. Untuk mengubah nilai
resistansinya, kita dapat memutar lubang tengah pada badan trimpot dengan menggunakan obeng.
Bentuk trimpot dapat dilihat pada gambar di samping.
Gambar 9 trimpot
NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient) merupakan
resistor yang nilai resistansinya berubah jika terjadi perubahan temperatur di sekelilingnya. Untuk
NTC, nilai resistansi akan naik jika temperatur sekelilingnya turun. Sedangkan, nilai resistansi PTC
akan naik jika temperatur sekelilingnya naik. Kedua komponen ini sering digunakan sebagai sensor
untuk mengukur suhu atau temperatur daerah di sekelilingnya. Bentuk NTC dan PTC dapat dilihat
pada gambar :
Gambar 10 NTC dan PTC
a. Kapasitor
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan
energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan
listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael Faraday.
Yang dimaksud kapasitor nilai tetap adalah kapasitor yang mempunyai nilai yang stabil atau
konstan yang artinya tidak berubah-ubah nilainya. Adapun jenis kapasitor yang nilainya tetap antara
lain:
Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor) – Kapasitor ini mempunyai isolator yang terbuat dari
keramik yang bentuknya bulat dan tipis. Kapasitor ini tidak memiliki arah, maka dari itu pemasangan
pada rangkaian elektronika bisa dibolak-balik, umumnya nilai kapasaitor ini berkisar antara 1pf
sampai 0.01µF.
Gambar 11 kapasitor keramik
1. Kapasitor Variabel
Gambar 17 Varco
Trimmer – Kapasitor varibel yang satu ini
mempunyai ukuran yang lebih kecil, maka dari itu
dierlukan alat seperti obeng atau sejenisnya untuk
memutar pengaturnya. Trimmer terdiri dari 2 plat
logam yang terpisah oleh satu lembar Mika dan
terdapat satu buah screw untuk mengatur jarak
kedua plat logam yang terdapat didalamnya. Nilai
kapasitansi kapasitor ini maksimal hanya 100pF.
Gambar 18 Trimmer
Gambar 19 induktor
Selain Resistor dan Kapasitor, Induktor juga merupakan komponen Elektronika Pasif yang
sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika, terutama pada rangkaian yang berkaitan dengan
Frekuensi Radio. Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah Komponen Elektronika Pasif yang
terdiri dari susunan lilitan Kawat yang membentuk sebuah Kumparan. Pada dasarnya, Induktor dapat
menimbulkan Medan Magnet jika dialiri oleh Arus Listrik. Medan Magnet yang ditimbulkan tersebut
dapat menyimpan energi dalam waktu yang relatif singkat. Dasar dari sebuah Induktor adalah
berdasarkan Hukum Induksi Faraday.
Torroidal Core Inductor – Menggunakan Inti yang berbentuk O Ring (bentuk Donat)
Variable Inductor – Induktor yang nilai induktansinya dapat diatur sesuai dengan keinginan. Inti dari
Variable Inductor pada umumnya terbuat dari bahan Ferit yang dapat diputar-putar.
Resistor
a. LDR
a. Kapasitor Trimmer
Induktor
Gambar simbol induktor
Induktor variabel
a. Resistor
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat diboroskan.
Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi.
Fungsinya :
* Pembagi tegangan
b. induktor
karakteristik dari induktor adalah komponen elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus)
yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang
melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh
induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar
yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam
kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday
Fungsi utama dari induktor di dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan fluktuasi arus yang
melewatinya
c. kapasitor
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan
dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan
lain-lain.
fungsinya:menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik
SUMBER
https://dediadryan.wordpress.com/teknik-interface/makalah-komponen-aktif-dan-komponen-pasif/ di akses 18
september 2017
http://ilmuelektromedik.blogspot.co.id/2012/10/komponen-komponen-pasif-aktif-dalam.html di akses 18
september 2017
https://www.google.co.id/search?q=gambar+transistor%27&tbm=isch&tbs=rimg:cuaszf8p06tvijhh3mscvlv7k10fa
awow12i0flgdowmmegegvfqkkk1mlaettrq5ps-b2ny8m4fudjqtorfeoyedyoscufeawk-w_1srettyiseklf8-
khijxr8abahbxygr8tb_1lrksqboqegnqusz2hayx4rhzkq37yeftacoscysbuvcqqtwaerpcesfi-
ph0khijvos1ourmmz4rusbxqfbby3wqeglvy1jybh9r0hhhfyk5wp7cycoscvboheuq5gqpeez6njmtom8y&
tbo=u&sa=x&ved=0ahukewi7pzmu17hwahuhw5qkhbqrch0q9c8ihw&biw=1366&bih=662&dpr=1#im
grc=smhghrjipivngm: di akses 18 september 2017
http://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2017/03/pengertian-photodiode-dan-prinsip-
kerjanya.jpg?x22079 di akses 19 september 2017
http://www.dien-elcom.com/2012/06/macam-macam-resistor-resistor-tetap.html
http://www.spengetahuan.com/2016/01/fungsi-kapasitor-beserta-jenis-kapasitor-lengkap.html di akses 19
september 2017
http://teknikelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-induktor-beserta-jenis-jenis-induktor/ di akses 19
september 2017