LP PNC 1
LP PNC 1
POSNATAL CARE
H. ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Pengkajian fokus
Pengkajian fokus pada perdarahan post portum meurut Dongoes dan Marylin E,
(2001) sebagai berikut :
1. Alasan dan keluhan pertama masuk Rumah Sakit
Apa yang dirasakan saat itu ditujukan untuj mengenali tanda atau gajala yng
berkaitan dengan perdarahan post portum misalnya antonio uteri, retensio plasenta
robekan jalan lahir, vagina, perineum, adanya sisa selaput plsenta dan biasanya ibu
Nampak perdarahan banyak > 500 CC20
2. Riwayat kesehatan sekarang
Dikaji untuk mengetahui apakah seorang ibu menderita penyakit yang bisa
menyebabkan perdarahan post portum seperti aspek fisiologis dan psikososialnya.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Dikaji untuk mengrtahui apakah seorang ibu perah menderita penyakit yang lain
yang menyertai dan bisa memperburuk keadaan atau mempersulit penyambuhan.
Seperti penyakit diabetus mellitus dan jantung
4. Riwayat kesehatan keluarga
Meliputi penyakit yang diderita pasien dan apakah keluarga pasien ada yang
mempunyai riwayat yang sama.
Pola pengkajian kesehatan menurut (Dongoes dan Marilyn E,2001)
Sebagai berikut :
1. Aktivitas istirahat : Insomia mungkin teramat.
2. Sirkulasi : kehilangan darah selama proses post portum
3. Integritas ego : Peka rangsang, takut atau menangis sering terlihat kira-kira 3hari
setelah melahirkan “post portum blues”21
4. Eliminasi : BAK tidak teratur sampai hari ke 2dan ke 5
5. Makan dan cairan : Kehilangan nafsu makan mungkin dikeluhkan kira-kira sampai
hari ke 5
6. Persepsi sensori : Tidak ada gerakan dan sensori
7. Nyeri dan ketidaknyamanan : Nyeri tekan payudara dan pembesaran dapat terjadi
diantara hari ke 3 sampai hari ke 5 post partum
8. Seksualitas
a. Uterus diatas umbilikus pada 12 jam setelah kelahiran menurun satu jari setiap
harinya
b. Lochea rubra berlanjut sampai hari ke 2
c. Payudara produksi kolostrum 24 jam pertama
9. Pengkajian Psikologis
a. Apakah pasien dalam keadaan stabil
b. Apakah pasien biasanya cemas sebelum persalinan dan masa penyembuhan
10. Data pemeriksaan Penunjang, meliputi : pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit
darah, leukosit.
Pengkajian Dasar Data Klien
a. Sirkulasi : Rembesan kontinu atau perdarahan tiba-tiba. Dapat tampak pucat, anemik.
b. Ketidaknyamanan : Nyeri tekan uterus (fragmen-fragmen plasenta tertahan)
Ketidaknyamanan vagina/pelvis, sakit punggung (hematoma)
c. Keamanan : Pecah ketuban dini
d. Seksuaitas : Tinggi fundus atau baan uterus gagal kembali pada ukuran dan fungsi
kehamilan (Subinvorusi), Leukorea mungkin ada, Terus terlepasnya jaringan
Pemeriksaan Diagnostik
a. Golongan darah : Menentukan Rh, golongan ABO dan pencocokan silang
b. Jumlah darah lengkap
c. Kultur uterus dan vaginal : Mengesampingkan infeksi pasca partum
d. Urinalisis : Memastikan kerusakan kandung kemih
e. Profil koagulasi : Peningkatan degeradasi kadar produk fibrin/ produk spilit fibrin
(SDP/FSP)
f. Sonografi : Menentukan adanya jaringan plasenta yang tertahan
INTERVENSI
TUJUAN DAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN
HASIL
1 Kekurangan volume cairan Tujuan : 1. Monitor jumlah
b/d kehilangan aktif voluma Setelah dilakukan pendarahan pasien.
cairan tindakan 2. Monitor hasil
keperawatan laboratorium pasien
selama 3x24 jam,3. Tidurkan pasien dengan
kebutuhan cairan posisi kaki lebih tinggi
klien adekuat sedang badanya tetap
Kriteria hasil : terlentang.
Perdarahan 4. Monitor tanda vital
berhenti 5. Monitor intake dan
(indicator 5) output setiap 1 jam
Hb diatas normal6. Lakukan message uterus
(indicator 5) dengan satu tangan serta
tangan lainnya diletakkan
TTV klien dalam diatas simpisis.
batas normal 7. Batasi pemeriksaan
(indicator 5) vagina dan rectum
8. Berikan infus atau cairan
intravana
9. Kolaborasi dengan tim
medis dengan pemberian
anti perdarahan
10. Berikan tranfusi whole
blood (bila perlu)
2 Nyeri akut berhubungan Tujuan : 1. Kaji nyeri setiap 6 jam,
dengan agen injuri fisik (luka Setelah dilakukan baik skala, intensitas,
jahitan perineum) tindakan lokasi, frekuensi
keperawatan 2. Ajarkan teknik relaksasi
selama 3x24 jam,3. Kaji tanda vital
nyeri klien 4. Pemberian dengan tim
brkurang medis dengan pemberian
Kriteria hasil : analgetik
Skala nyeri
berkurang
(indicator 5)
Pasien tampak
tenang (indicator
5)
3 Resiko infeksi sehubungan Tujuan : 1. Catat perubahan tanda
dengan prosedur invasif Setelah dilakukan vital
tindakan 2. Obsevasi luka dan jahitan
keperawatan perineum tiap ganti balut.
selama 3x24 jam,3. Monitor involusi uterus
tidak terjadi dan pengeluaran lochea
infeksi 4. Perhatikan kemungkinan
Kriteria hasil : infeksi ditempat lain,
Lochea tidak misalnya infeksi di
berbau (indicator saluran nafas, mastitis
5) dan saluran kencing
Tanda vital dalam5. Berikan perawatan
batas vital perineal, dan pertahankan
(indicator 5) agar pembalut Jangan
sampai terlalu basah
6. Kolaborasi dengan tim
medis dengan pemberian
zat besi dan antibuotika.