KLP 7 Filsafat
KLP 7 Filsafat
1. I. PROSES KEPERAWATAN
Proses Keperawatan
è Metode
è Bisa di sebut sebagai suatu pendekatan Problem – Solving yang memerlukan ilmu, teknik
dan ketrampilan interpersonal dan di tujukan untuk memenuhi kebutuhan Klien dan
Keluarga.
1. Pengkajian
2. Diagnosis
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
5. Dan Evaluasi
è Proses Keperawatan merupakan lima tahap proses konsisten sesuai dengan perkembangan
profesi keperawatan ( pertama kali oleh Hall, 1955 ).
è Proses Keperawatan telah dianggap sebagai suatu dasar hukum praktik Keperawatan , (
ANA, 1973 ).
Proses Keperawatan secara umum adalah untuk membuat suatu kerangka konsep
berdasarkan kebutuhan individu dari klien, keluarga, dan masyarakat dapat terpenuhi.
Tindakan yang di tujukan untuk memenuhi tujuan keperawatan
1. III. Organisasi
Ke 5 tahap proses keperawatan tersebut sebagai suatu organisasi yang mengatur pelaksanaan
asuhan Keperawatan berdasarkan suatu rangkaian pengelolaan yang sistematis dlm
memeberikan asuhan keperawatan kepada klien.
1. IV. Karakterisitk
1. 1. Tujuan
Proses Keperawatan mempunyai tujuan yang jelas melalui suatu tahapan dalam
meninmgkatkan kualitas asuhan Keperawatan kepada klien
1. 2. Sistematika
1. 3. Dinamik
PK ditujukan dalam mengatasi masalah – masalah kesehatan klien yang di laksanakan secara
berkesinambungan.
1. 4. Interaktif
Adanya hubungan timbale balik antar perawat, Klien, Keluarga dan tenaga lainnya.
1. 5. Fleksibel
Dapat diadopsi pada praktik keperawatan dalam situasi apapun, spesialisasi yang
berhubungan dengan individu, kelompok, atau masyarakat
Tahapannya bisa digunakan secara berurutan dan dengan persetujuan kedua belah
pihak.
1. 6. Teoritis
Setiap langkah dalam proses keperawatan selalu di dasarkan pada suatu ilmu yang luas,
khususnya ilmu dan model Keperawatan yang berlandaskan pada Filosofi keperawatan
bahwa asuhan keperawatan kepada klien harus menekankan pada 3 aspek :
Humanistik
Holistik
Intervensi keperawatan Harus dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia secara utuh ( bio –
psiko – sosio – spiritual ).
Care
Asuhan Keperawatan yang diberikan harus berlandaskan pada standard praktik keperawatan
dan etika keperawatan.
1. V. IMPLIKASI KEPERAWATAN
1. 1. Profesi Keperawatan
1. 2. Klien
1. 3. Perawat
Kerangka kerja yang berhubungan dan keseluruhan social, manusia, struktur dan
masalah –masalah organisasi.
Perubahan internal dan lingkungan sekitarnya
Sistem tersebut terdiri dari :
o Tujuan
o Proses
o Isi
1. Tujuan :
1. Proses
1. Isi
Proses Keperawatan sbg salah satu pendekatan utama dalam pemberian asuhan keperawatan.
Umpan balik
Setiap tindakan yang di berikan kepada klien harus bermanfaat bagi klien dan
menghindarkan dari kecacatan
Perawat dalam berkomunikasi harus mengatakan yang benar dan jujur kepada klien.
Apa yangh di laksanakan oleh perawat harus di dasarkan pada tanggung jawab moral
dan profesi
Pengkajian adalah tahap awal dari proses Keperawatan dan merupakan suatu proses yang
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan
mengindentifikasi status kesehatan klien ( Lyer etal, 1996 ).
Tahap pengkajian merupakan dasar utama dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai
dengan kebutuhan individu. Oleh karena itu pengkajian yang akurat, lengkap, sesuai dengan
kenyataan, kebenaran data sangat penting dalam merumuskan suatu diagnose keperawatan
dan memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan respon individu.
1. 1. Standar praktik Keperawatan dari ANA
PENGKAJIAN
DIAGNOSIS
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
EVALUASI
1. Pengkajian Keperawatan
Ø data dasar yang komprehensif adalah kumpulan data yang berisikan mengenai
status Kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan dan
keperawatannya terhadap dirinya sendiri, dan hasil konsultasi media ( terapis ) atau
profesi kesehatan lainnya.
Ø Data focus Keperawatan adalah data tentang perubahan – perubahan atau respon
klien terhadap kesehatan dan masalah kesehatannya serta hal – hal yang mencakup
tindakan yang di lalsanakan kepada klien.
1. Data subyektif
Data yang di dapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian.
Informasi tersebut tidak dapat ditentukan oleh perawat secara independen tetapi melalui
suatu interaksi atau komunikasi.
Data subyektif sering didapatkan, dari riwayat keperawatan termasuk persepsi klien,
perasaan, dan ide tentang status kesehatannya.
Informasi yang diberikan sumber lain, ex husi familia, konsoleiro, husi team saude seluk
1. Data obyektif
Ex; data obyektif : frekuensi pernafasan, Tekanan darah, edema dan berat badan no seluk –
seluk tan.
1. 4. Karakteristik data
2. Lengkap
3. Akurat dan nyata
4. Relevan
5. 5. Sumber data
6. Klien à sumber utama data ( primer )
7. Orang terdekat : orang tua, suami, istri, anak atau teman klien
8. Catatan Klien : di tulis oleh anggota tim kesehatan dapat digunakan sumber informasi
di dalam riwayat keperawatan
9. Riwayat penyakit :
Pemeriksaan fisik
Catatan perkembangan
1. Konsultasi :
1. Perawat lain
1. Kepustakaan
Ada 3 metode yang digunakan dalam pemgumpulan data pada tahap pengkajian :
Teknik tersebut sangat bermanfaat bagi perawat dalam pendekatan kepada klien secara
rasional, sistematik dalam mengumpulkan data, merumuskan diagnose keperawatan,
merencanakannya.
1. a. Pengertian
Aktual : Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang di
temukan :
Resiko : Menjelaskan masalah kesehatan yang nyata akan terjadi jika tidak di lakukan
intervensi.
Penggunaan istilah “ resiko dan resiko tinggi tergantung dari tinbgkat keparahan/kerentanan
terhadap masalah.
Misal : Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan diare yang terus menerus.
Syarat : Menegakkan kemungkinan diagnose kep. Adanya unsur respon dan factor yang
mungkin dapat menimbulkan masalah tetapi belum ada.
1. A. PENGANTAR
1. B. TUJUAN PERENCANAAN
1. Tujuan Administratif
1. Untuk mengidentifikasi focus keperawatan kepada klien atau kelompok
2. Untuk membedakan tanggungjawab perawat dengan profesi kesehatan lainnya
3. Untuk menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi
keperawatan
4. Untuk menyediakan kriteria klasifikasi klien
5. Tujuan Klinik
1. Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan
2. Mengkomunikasikan dengan staf perawat apa yang diajarkan, apa yang
diobservasi, dan apa yang dilaksanakan
3. Menyediakan kriteria hasil ( outcomes ) sebagai pengulangan dan
evaluasi keperawatan
4. Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi individu,
Keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya untuk melaksanakan tindakan.
5. C. LANGKAH – LANGKAH PERENCANAAN
Untuk mengevaluasi rencana tindakan keperawatan, maka ada beberapa komponen yang
perlu diperhatikan :
Melalui pengkajian, perawat akan mampu mengidentifikasi respon klien yang actual atau
potensial yang memerlukan suatu tindakan. Dalam menentukan perencanaan perlu menyusun
suatu system untuk menentukan diagnose yangn akan diambil tindakan pertama kali. Salah
satu system yang bisa digunakan adalah hirarki Kebutuhan manusia.
Tujuan klien dan tujuan keperawatan adalah standar atau ukuran yang digunakan untuk
mengevaluasi kemajuan klien atau ketrampilan perawat.
Tujuan klien :
merupakan pernyataan yang menjelaskan suatu perilaku klien, keluarga, atau kelompok yang
dapat diukur setelah intervensi keperawatan di berikan.
Tujuan Keperawatan :
Adalah pernyataan yang menjelaskan suatu tindakan yang dapat diukur berdasarkan
kemampuan dan kewenangan perawat.
Rencana tindakan adalah desain spesifik intervensi untuk membantu klien dalam mencapai
kriteria hasil. Rencana tindakan dilaksanakan berdasarkan komponen penyebab dari diagnose
keperawatan.
Intervensi keperawatan adalah suatu tindakan langsung kepada klien yang dilaksanakan oleh
perawat,
1. Dokumentasi
1. Definisi
Rencana tindakan keperawatan adalah suatu proses informasi, penerimaan, pengiriman, dan
evaluasi pusat rencana yang dilaksanakan oleh seorang perawat profesional.
1. Tujuan
Rencana tindakan keperawatan di tulis dalam suatu bentuk yang bervariasi guna
mempromosikan perawatan yang meliputi :
1. Perawatan individu
2. Perawatan yang kontinyu
3. Komunikasi
4. Evaluasii
5. Karakterisik
1. Di tulis oleh perawat
2. Dilaksanakan setelah kontak pertama kali dengan klien
3. Diletakkan ditempat yang strategis ( mudah didapatkan )
4. Informasi yang baru.
IV. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan
Adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik ( Lyer,1996 ).
Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing
orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana
tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi factor – factor yang mempengaruhi
masalah kesehatan klien.
1. Tujuan
Tujjuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan
kesehatan dan memfasilitasi koping. Perencanaan tindakan keperawatan akan dapat
dilaksanakan dengan baik.
1. Persiapan
Ø Independen
o Suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat tanpa petunjuk dan perintah
dari dokter atau tenaga kesehatan lain.
o Dilakasanakan perawat secara independen berdasarkan Diagnose Keperawatan
o Merupakan suatu respon dimana perawat mempunyai kewenangan untuk
melakukan tindakan keperawatan secara pasti berdasarkan pendidikan dan
penagalamannya.
o Kaji klien dan keluarga melalui riwayat keperawatan dan pemeriksaan fisik
untuk status kesehatan klien.
o Merumuskan diagnose keperawatan
o Merujuk klien ke tenaga kesehatan lain terhadap tindakan keperawatan dan
Medis
o Evaluasi respon klien
o Ø Dependen
Ø Interdependen
1. Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan akurat
terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.
V. EVALUASI
a. Pendahuluan
b.Tujuan Evaluasi