Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

IN HOUSE TRAINING
PENATALAKSANAAN TB DENGAN STRATEGI DOTS
DAN KOLABORASI TB-HIV
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BATANG

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KABUPATEN BATANG
2016
IN HOUSE TRAINING PENATALAKSANAAN TB DENGAN
STRATEGI DOTS DAN KOLABORASI TB-HIV BAGI TENAGA
KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN
BATANG

A. PENDAHULUAN
Menurut WHO (1999) jumlah pasien TB di Indonesia sekitar 10% dari
jumlah pasien TB di Dunia dan merupakan ke 3 terbanyak di dunia setelah
India dan China, Diperkirakan saat ini jumlah pasien TB di Indonesia sekitar
5,8% dari total pasien TB di dunia dan setiaap tahun terdapat 539.000 kasus
baru, insiden kasus TB BTA positip sekitar 107 per 100.000 penduduk.Data
survey Tuberculosis Nasional tahun 2004 masih mendapatkan bahwa kasus
baru di Indonesia rata-rata 110 per 100.000 penduduk dengan angka kematian
100,000 pertahun. Hasil Riset Kesehatan Dasar ( Rikesdas ) tahun 2007
menyatakan bahwa Penyakit TB merupakan penyebab kematian nomor 2
setelah Penyakit Stroke baik di perkotaan maupun di pedesaan. Berdasarkan
data statistik Rumah Sakit tahun 2007, TB menempati urutan pertama dalam
proporsi penyakit menular ( 27,8% ) dan menempati urutan ke 14 penyakit di
Rawat Inap, sedangkan tahun 2008 menempati urutan ke 7 sebagai penyakit
terbanyak di Rawat Jalan.
Pada tahun 1993 WHO telah menyatakan bahwa TB merupakan keadaan
darrurat dan pada tahun 1995 merekomendasikan strategi DOTS sebagai salah
satu langkah yang paling efektif dan efisien dalam penanggulangan TB. Khusus
untuk institusi Pelayanan Rumah Sakit, BKPM, BBKPM, intervensi baru dilakukan
sejak tahun 2000.
Hasil survey prevalensi TB tahun 2004 menunjukkan bahwa pola pencarian
pengobatan pasien TB ke rumah sakit ternyata cukup tinggi yaitu sekitar 60%
pasien TB ketika pertama kali sakit mencari pengobatan ke rumah sakit,
sedangkan sisanya ke Puskesmas dan Praktisi swasta.
Pelaksanaan DOTS di rumah sakit mempunyai daya ungkit dalam
penemuan kasus ( Case Detection Rate,CDR ), angka keberhasilan
pengobatan,(Cure Rate ), dan angka keberhasilan rujukan ( Succes Referal
Rate ).
Salah satu standar pelayanan pasien di Rumah Sakit adalah
penatalaksanaan TB dengan Strategi DOTS. Penatalaksanaan TB dengan
Strategi DOT ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap
pasien, meningkatkan keselamatan pasien, mengurangi angka kesakitan serta
melindungi pasien dari resiko terjadinya kecacatan fisik ataupun resiko yang
mengancam jiwa.
Untuk itu kami mengajukan In House Training penatalaksanaan TB
dengan Strategi DOTS dan Kolaborasi TB-HIV bagi seluruh Tenaga Kesehatan
RSUD Kabupaten Batang agar terwujud keseragaman dalam penanganan TB
terhadap pasien.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang
penatalaksanaan TB dengan strategi DOTS dan kolaborasi TB-HIV bagi
Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang.

2. Tujuan Khusus
a. Peserta mengetahui teori tentang penatalaksanaan TB dengan Strategi
DOTS
b. Peserta mampu melaksanakan Prosedur Penatalaksanaan TB dengan
Strategi DOTS
c. Peserta memahami alur penatalaksanaan pasien TB di RSUD Kabupaten
Batang
d. Terwujud keseragaman penatalaksanaan pasien TB di RSUD Kabupaten
Batang
e. Peserta mengetahui tentang kolaborasi TB HIV

C. SASARAN
Pelatihan In House Training adalah seluruh tenaga kesehatan di Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang.

D. WAKTU DAN TEMPAT


Hari : selasa
Tanggal : 13 September 2016;
Waktu : 07.30 – 13.00 WIB
Tempat : Ruang Aula Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang
Keterangan : Tiap hari dilakukan pembelajaran 1 kelas maksimal peserta 80
orang
E. MATERI PELATIHAN
Penatalaksanaan TB dengan Strategi DOTS dan Kolaborasi TB HIV
a. Kebijakan kementrian kesehatan tentang penanggulangan TB dengan
strategi DOTS di Rumah Sakit
b. Situasi penyakit TB dikabupaten Batang
c. Program nasional penanggulangan TB dan standar internasional
pelayanan TB
d. Penerapan strategi DOTS di RS
e. Penemuan Kasus TB di RS
f. Pengobatan pasien TB di RS
g. Pemantauan dan evaluasi penerapan strategi DOTS di rumah sakit
h. Kolaborasi TB-HIV
i. Sosialisasi SPO

F. NARA SUMBER
Dinas Kesehatan Kabupaten Batang

G. METODE PELATIHAN
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

H. SUSUNAN ACARA

PUKUL ACARA PENGISI ACARA


07.30 – 08.00 Registrasi Panitia
Pembukaan MC (Endah Prastiti)
Menyanyikan Lagu
08.00 – 08.15 Neti Rosilawati
Indonesia Raya
Laporan Ketua Panitia Dr. Agung Rumihadi
Sambutan Direktur RSUD
08.15 – 08.30 Direktur
Batang
08.30 – 09.00 Coffee Break -
Kebijakan kementrian
kesehatan tentang
09.00 – 09.20 penanggulangan TB Dinkes
dengan strategi DOTS di
Rumah Sakit
Situasi penyakit TB
09.20– 09.40 Dinkes
dikabupaten Batang
Program nasional
penanggulangan TB dan
09.40 – 10.00 Dinkes
standar internasional
pelayanan TB
Penerapan strategi DOTS
10.00 – 10.20 Dinkes
di RS
Penemuan Kasus TB di
10.20 – 10.40 Dinkes
RS
Pengobatan pasien TB di
10.40 – 11.00 Dinkes
RS
Pemantauan dan evaluasi
11.00 – 11.20 penerapan strategi DOTS Dinkes
di rumah sakit
Pemantauan dan evaluasi
11.20 – 11.40 penerapan strategi DOTS Dinkes
di rumah sakit
11.40 – 12.00 Kolaborasi TB-HIV Dinkes
12.00 – 12.30 ishoma -
12.30 – 12.50 Sosialisasi SPO Panitia
12.50 - 13.00 Penutup Panitia

I. SUSUNAN PANITIA

Penanggungjawab : dr. JUNAEDI WIBAWA, Msi. Med, Sp.PK.


Ketua : dr. Agung Rumihadi
Penanggungjawab Pelaksana : Yuli Suryandaru, S.Mn, S.Kep
Sekretaris : Ayu Indira Utarini, A.Md
Bendahara : Mohammad Najib, SAP
Seksi Acara : 1. dr. Alfian Wirawan
2. Soesi Ambarwati, Amd. Kep.
: 3. Chusnul Chotimah, Amd. Kep
4. Sri Likanah, Amd. Keb.
5. Sri Suparti, Amd. Kep
6. Nur Hidayah, Amd. Keb
Seksi Perlengkapan : 1. Eko Ristiarso, Amd. Kep.
: 2. Enggal Prasetya
: 3. Herman Susilo
4. Widi
Seksi Konsumsi : 1. Neti Rosilawati, A.Md
: 2. Ana Mizana
: 3. Erwin Lestiyaningsih, Amd. Kep
Seksi Dokumentasi : Setyo Bagus Abdiyanto A.Md

J. PESERTA PELATIHAN
Peserta 54

K. RENCANA ANGGARAN
Anggaran In House Training ini di bebankan kepada Anggaran Rumah Sakit.

Batang, 9 Agustus 2016

Sekretaris
Ketua Panitia

Ayu Indira Utarini, Amd


Dr. Agung Rumihadi

Anda mungkin juga menyukai