Anda di halaman 1dari 2

Bioteknologi

Bioteknologi adalah manipulasi organisme atau komponen organisme tersebut untuk


melakukan tugas praktis, menghasilkan produk yang bermanfaat( Jujun Ratnasari,2007).

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,
jamur, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.( Syam Rahadi,2007)

Bioteknologi mempunyai beberapa arti antara lain:

1. Suatu kumpulan teknik yang memungkinkan pemasukan gen-gen asing dengan stabil
ke dalam jalur bibit suatu organisme.
2. Suatu kumpulan teknik yang memungkinkan individu-individu memberikan suatu
sumbangan yang luar biasa kepada lubuk (pool) gamet atau sigot dari beberapa
populasi tertentu.( Syam Rahadi,2007)

Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang
lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju
yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-
varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis,
penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin,
antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi
yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis
Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.

Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara
maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal
rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA, pengembangbiakan sel induk, kloning,
dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-
penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun
AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita
stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan
tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi
rekayasa genetika, kultur jaringan dan rekombinan DNA, dapat dihasilkan tanaman dengan
sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman
biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan
bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi.
Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan
penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan
bakteri jenis baru. Diantara bioteknologi tradisional adalah :

1. Seleksi : yaitu pemilihan sifat yang sesuai dengan keinginan manusia


2. Hibridisasi : yaitu perkawinan silang antar dua individu dengan sifat-sifat yang
diinginkan manusia dengan tujuan memperbaiki keturunan. Contoh hibridisasi di
bidang peternakan :
- Silang murni (‘purebreeding’) : jantan dan betina yang disilangkan sama bangsanya.
- Silang dalam (‘inbreeding’) : jantan dan betina yang disilangkan masih ada hubungan
kekeluargaan.
- Silang luar (‘crossbreeding’) : jantan dan betina yang disilangkan berbeda bangsa
tetapi mempunyai darah murni, tujuan persilangan ini untuk membentuk ras baru.
Sapi Brahman x Shorthern Santa gertrudis
Sapi Brahman x Angus Brangus
- ‘Upgrading’ : jantan yang telah diketahui kualitasnya disilangkan dengan betina
setempat.
Adapun di bidang pertanian, tanaman hasil persilangan diantaranya : padi Bogowonto,
Mahakam, Peta Baru (PB),dan Cisadane.

Aplikasi bioteknologi modern adalah bioteknologi yang telah memanfaatkan


pengetahuan genetika dan kloning, atau secara umum disebut rekayasa genetika, seperti
:
1. Mutasi buatan : yaitu mutasi yang ditujukan untuk merubah susunan gen,
sehingga sifat yang diturunkan pun berubah. Mutasi buatan ini umumnya
menggunakan radiasi, contohnya : padi var. Atomita I dan II, kedelai var. Muna.
2. Transplantasi gen / Penyisipan gen / Teknologi Plasmid: yaitu penyisipan gen
organisme satu ke genom organisme lain, dengan tujuan untuk produksi suatu
senyawa dalam skala besar dan cepat, untuk terapi medis, atau untuk mengatasi
masalah lingkungan.
3. Hibridoma : yaitu teknik pencangkokan sel dengan materi genetik dari sel
yang lain, yang umumnya digunakan untuk terapi medis kekebalan tubuh
(imunoterapi) dan kanker. Contohnya pemasukkan genom penghasil antibodi dari
sel limfosit, kedalam sel kanker yang sangat cepat berploriferasi, sehingga sel
kanker tersebut dapat menghasilkan antibodi dan dapat melawan sel kanker
lainnya atau zat asing yang masuk ke dalam tubuh dengan cepat, yang secara
normal tidak bisa diatasi oleh antibodi dari sel limfosit saja.
4. Kloning : yaitu teknik perbanyakan sel, jaringan atau organisme secara
aseksual, bias melibatkan dua induk atau satu induk.

Anda mungkin juga menyukai