Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang


seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas-nya yang masih tinggi. Angka
prevalensi diare di Indonesia masih berfluktuasi, survei morbiditas yang dilakukan oleh
Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat kecenderungan
insidens diare yang meningkat seperti tercantum pada table 1.1.1
Tabel 1.1 Prevalensi diare cendrung naik

No. tahun Prevalensi


1. 2000 301/ 1000 penduduk

2. 2003 374 /1000 penduduk

3. 2006 423 /1000 penduduk

4. 2010 411/1000 penduduk

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi diare klinis
adalah 9,0% (rentang: 4,2% - 18,9%), tertinggi di Provinsi NAD (18,9%) dan terendah di D.I.
Yogyakarta (4,2%). Beberapa provinsi mempunyai prevalensi diare klinis >9% (NAD, Sumatera
Barat, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten,Nusa Tenggara Barat, Nusa Tengara Timur,
Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Papua Barat dan Papua).
Sedangkan menurut data Riskesdas pada tahun 2013 angka prevalensi mengalami penurunan
sebesar (3,5%).2,3

Menurut data Riskesdas provinsi Sumatera Barat tahun 2007 prevalensi Diare di provinsi
Sumatera Barat yang berisiko ( di atas nilai rata-rata nasonal = 8,74%) terdapat di 10 kab/kota
termasuk salah satunya kota Sawahlunto 8,96%, dan prevalensi tertinggi terdapat di kab.
Kepulauan Mentawai. Data tahun 2014 jumlah kasus diare yag datang ke sarana kesehatan
sebanyak 106.205, dimana kasus ini sedikit menurun dibandingkan kasus tahun 2013 sebesar
112.986. Prevalesi diare pada tahun 2014 di kota Sawahlunto sebanyak 165 kasus dan
merupakan peringkat ketiga tertinggi setelah kab. Sijunjung (184) dan kab. kepulauan Mentawai
(169).4,5
Di wilayah kerja Puskesmas Silugkang prevalensi diare pada tahun 2013-2016 juga
mengalami fluktuativ dan cendrung meningkat, terlihat pada table 1.2.

Tabel 1.2. Prevalensi Diare di wilayah kerja Puskesmas Silungkang

No. Tahun prevalensi


1. 2013 98,8 %
2. 2014 89,8 %
3. 2015 95,3 %
4. 2016 111 %

Meningkatnya prevalensi kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Silungkang bisa


disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya kesadaran warga akan pentingnya CTPS,
kepemilikan jamban yang sehat dan sesuai standar, dan juga masih adanya beberapa tempat
sumber air minum yang belum memenuhi syarat kesehatan yakni masih tingginya tingkat
pencemaran sumber air minum oleh bakteri E.coli.6 Walaupun upaya yang dilakukan untuk
menurunkan angka kejadian diare telah banyak dilakukan seperti meningkatkan penyuluhan
kepada masyarakat, membubuhkan kaporit pada sarana air bersih warga, dan melakukan uji
laboratorium pada sampel sumber air minum, namun angka kejadian diare masih meningkat.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melaksanakan mini project mengenai upaya menurunkan
angka kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Silungkang.

1.2 Perumusan Masalah

a. Apa saja masalah yang ditemukan di Puskesmas Silungkang ?


b. Apa saja yang menjadi prioritas masalah d Puskesmas Silungkang
c. Apa saja factor risiko kejadian Diare di wilayah kerja Puskesmas Silungkang ?
d. Bagaimana cara pemecahan masalah dan alternative pemecahan masalah agar angka
kejadian Diare di wilayah kerja Puskesmas Silungkang dapat diminimalisasi ?

1.3 Tujuan

a. Melakukan identifikasi masalah kejadian Diare di wilayah kerja Puskesmas Silungkang.


b. Menemukan factor risiko utama kejadian Diare di wilayah kerja Puskesmas Silungkang.
c. Mencari upaya pemecahan masalah dan alternative pemecahan masalah agar angka
kejadian Diare di wilayah kerja Puskesmas Silungkang dapat diminimalisasi

1.4 Manfaat Penulisan

a. Teridentifikasinya masalah kejadian Diare di wilayah kerja Puskesmas Silungkang.


b. Ditemukannya factor risiko utama kejadian Diare di wilayah kerja Puskesmas
Silungkang.
c. Diperolehnya upaya pemecahan masalah dan alternative pemecahan masalah agar angka
kejadian Diare di wilayah kerja Puskesmas Silungkang dapat diminimalisasi.
d. Tersusunnya rencana pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran factor risiko
kejadian Diare di wilayah kerja Puskesmas Silungkang.

Daftar pustaka
1. Bulletin diare kemenkes RI
2. Riskesdas 2007
3. Riskesdas 2013
4. Riskesdas sumbar 2007
5. Profil kesehatan provinsi sumbar tahun 2014
6. Laporan Tahunan Puskesmas Silungkang 2015

Anda mungkin juga menyukai