DAFTAR PUSTAKA
Praktikum 1
Pengenalan Photosop ..................................................................................... 3
Praktikum 2
Blending Mode Photosop................................................................................ 12
Praktikum 3
Layouting Photoshop ...................................................................................... 15
Praktikum 4
Pengenalan Adobe Illustrator ......................................................................... 19
Praktikum 5
Desain Vektor Illustator .................................................................................. 26
Praktikum 6
Produksi Audio 1 ............................................................................................. 34
Praktikum 7
Produksi Audio 2 ............................................................................................. 39
Praktikum 8
Adobe Primier Pro 1........................................................................................ 49
Praktikum 9
Adobe Primier Pro 2........................................................................................ 57
Praktikum 10
Color Grading Perimier Pro ............................................................................. 66
Praktikum 11
Rendering Primier Pro..................................................................................... 70
2. Materi
a. Pengantar Photoshop
b. Selection dan Tool
c. Layering
d. Coloring
4. Prosedur Praktikum
a. Peserta membaca dan mempelajari materi praktikum
b. Dosen/Instruktur menerangkan teori dan cara kerja
c. Mahasiswa mempraktikkan materi percobaan
5. Teori
A. Mengenal Area Kerja
Adobe Photoshop adalah software pengolah gambar yang sangat powerfull dengan segala
fasilitasnya. Hasil gambar olah dengan Adobe Photoshop ini banyak dilihat di berbagai
website, brosur, koran, majalah, dan media lainnya.
Jalankan Adobe Photoshop kemudian pilih menu File -> Open. Kemudian pilih buka gambar
apa saja. Sebagai contoh di buka gambar sensei.jpg
Menyeleksi berarti memilih bagian tertentu dari gambar. Dengan seleksi kita dapat
mengcopy, mengubah, menggeser, atau menambahkan efek kepada bagian yang terseleksi
tanpa mempengaruhi bagian lain.
Ada tiga cara menyeleksi yaitu:
1. Marquee Tool, yaitu menyeleksi dalam bentuk kotak, elips, row, dan kolom
2. Lasso Tool, untuk menyeleksi dalam bentuk bebas, poligonal atau kekontrasan gambar
(Magnetic Lasso Tool).
3. Magic Wand Tool, untuk menyeleksi berdasarkan persamaan warna.
Tipe seleksi ada dua (dapat dipilih pada Option Bar), yaitu:
1. Normal, memiliki pinggiran yang tajam.
2. Feather, memiliki pinggiran yang halus atau kabur.
Crop Tool
Crop tool digunakan untuk menghilangkan bagian yang tidak diseleksi. Contoh penggunaanya
di sini digunakan untuk memperbaiki hasil scan yang miring.
Patch Tool
Patch Tool digunakan untuk memperbaiki gambar. Tool ini dibuat dengan cara membuat
selection dengan mouse atau dengan menahan tombol ALT untuk menghasilkan bentuk
poligonal. Selanjutnya drag ke daerah yang akan dijadikan patokan perbaikan.
C. COLORING
Warna apapun dapat dinyatakan dalam tiga warna dasar (RGB) yaitu merah, hijau, dan biru.
Cara menyatakan warna yang lain adalah dengan mode HSL yaitu Hue, Saturation, dan
Lightness. Mode lain adalah CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black). Pada bab ini akan dibahas
mengenai permainan warna, mulai dari mengatur latar belakang gambar, membuat gradient,
mengatur brightness & contrast, dan masih banyak lagi tool-tool yang menarik. Pada subbab
selanjutnya Anda dapat langsung praktek dengan didampingi instruktur.
Paint Bucket Tool
Paint Bucket Tool digunakan untuk mengganti background yang memiliki warna sama atau
mirip. Background dapat diganti dengan pattern.
Gradient Tool
Gradient tool digunakan untuk menghasilkan warna gradasi. Jangan lupa lakukan seleksi
terlebih dahulu bagian mana yang akan diisi warna gradasi. Jika tidak, maka seluruh kanvas
terisi dengan gradasi.
Brush Tool
Brush Tool digunakan sebagai kuas dalam mengambar dengan mouse. Atur besar kecilnya
brush, hardness, opacity, dan flow. Bush Tool dapat juga bekerja pada mode Air Brush.
Brightness/Contrast
Brightness digunakan untuk mengatur kecerahan gambar. Contrast digunakan untuk
mengatur ketajaman gambar. Gunakan menu Image -> Adjustment -> Brightness/Contrast.
Level
Level berfungsi mirip dengan Brightness/Contrast namun lebih fleksible karena warna dapat
diatur warna gelap, warna menengah, dan warna terang. Level dapat bekerja pada selection
atau seluruh kanvas. Gunakan menu Image -> Adjustment -> Level.
Curves
Curves bekerja seperti level, namun Anda mengatur warna RGB dalam bentuk curva. Gunakan
menu Image -> Adjustment -> Curves. Curva dapat diatur otomatis, mode RGB atau diatur
sendiri-sendiri untuk tiap-tiap warna.
Color Balance
Melalui menu Image -> Adjustment -> Color Balance kita dapat mengatur keseimbangan
warna.
Replace Color
Replace Color digunakan untuk mengganti warna tertentu dalam gambar, sedangkan warna
yang lain tidak ikut berubah. Misalnya untuk mengganti warna apel dengan tanpa mengubah
warna background. Gunakan menu Image -> Adjusments -> Replace Color.
Hue/Saturation
Hue/Saturation digunakan untuk mengganti warna pada keseluruhan gambar/seleksi. Hue
adalah warna, sedangkan Saturation adalah tebal/tipisnya warna. Gunakan tool ini melalui
Image -> Adjustment -> Hue/Saturation. Perubahan warna dapat diatur pada chanel master,
atau tiap-tiap warna.
Match Color
Match Color akan menyamakan warna gambar source kepada gambar yang akan diubah.
Misalnya di sini akan diubah gambar danau3.jpg, menjadi suasana matahati terbit seperti
gambar acuan. Gunakan tool ini melalui menu Image -> Adjustment -> Match Color.
Pen Tool
Peen Tool digunakan untuk membuat garis lurus dan garis lengkung dalam bentuk vektor. Klik
sekali untuk membuat anchor point, kemudian jika kurva telah terbentuk, drag anchor point
untuk membuat direction point. Path yang dibuat oleh Pen Tool dapat diubah menjadi
selection.
D. LATIHAN
1. Membuka dokumen baru File -> NEW (Ctrl + N)
2. Buka gambar sensei.jpeg dengan cara File -> Open -> Cari gambar sensei.jpeg pada
hardisk. (Ctrl + O)
3. Pada Layer Background, klik Kanan dan pilih Duplicate Layer (Ctrl J). Maka layer akan
menjadi dua
7. Non Aktifkan Layer seleksi dengan klik untuk me-non aktifkan layer
8. Hasil seleksi akan terlihat pada layer 1
10. Pindahkan objek dokter pada layer 1 dengan cara DRAG menuju dokumen baru
11. Seleksi objek dokter pada layer 1 dengan cara menekan Ctrl T. Kecilkan objek dokter
se-proporsional mungkin
15. Buat objek baru menggunakan Rectangular Marquee Tool dengan sebelumnya
membuat layer baru
16. Beri warna objek baru tersebut dengan Paint Bucket Tool (Ctrl G)
17. Pindahkan objek baru tersebut dibawah layer 1
2. Materi
a. Selection dan Tools
b. Layering
c. Coloring
d. Layer Style
4. Prosedur Praktikum
a. Peserta membaca dan mempelajari materi praktikum
b. Dosen/Instruktur menerangkan teori dan cara kerja
c. Mahasiswa mempraktikkan materi percobaan
5. Teori
Dengan hanya operasi dasar yang diutarakan pada pertemuan sebelumnya, karya
yang dihasilkan masih terbatas dan belum tentu memuaskan. Misalnya untuk
menggambar warna emas, kristal, efek pencahayaan lensa, dll, akan sulit dilakukan. Untuk
itu Photoshop menyediakan fungsi efek, antara lain:
a. Blending Mode, menentukan hasil pencampuran warna-warna pada gambar.
Pengubahan jenis blending mode akan menghasilkan warna yang berbeda pula. Bisa
diubah melalui palet layers, misalnya: Normal, Dissolve, Darken, dll.
b. Layer Style, mengatur style yang diterapkan pada suatu layer. Bisa diakses melalui
menu Layer - Layer Style. Anda bisa memanipulasi style lebih lanjut termasuk
menerapkan, menyimpan style dengan palet style.
c. Filter, digunakan untuk membuat efek tertentu (special effect) secara otomatis pada
gambar. Ada 14 filter built-in dalam Photoshop, meliputi : Artistic, Blur, Brush Strokes,
Distort, Noise, Pixelate, Render, Sharpen, Sketch, Stylize, Texture, Video, Other, dan
Digimarc.
Kali ini kita akan membuat text yang biasa digunakan dalam pembuatan sticker. Disini
kita akan menggunakan layer style sebagai tools dalam proses mendekorasi teks.
Before = After
Langkah 1
Buka adobe photoshop, buka halaman baru (File> New)
kemudian pilih ukuran gambar yang sesuai dengan yang
anda inginkan. Pilih Text Tool (T), kemudian mulai ketikkan
huruf yang akan anda rubah menjadi Sticker Style, atur
ukuran text dan warna sesuai dengan yang anda inginkan.
Langkah 2
Pada layer text pilih icon di bagaian bawah toolbox layers. Akan muncul beberapa
pilihan menu. Pilih Stroke dan atur komposisi stroke sebagai berikut.
Langkah 3
Untuk memberikan kesan realistic pada text, pilih Drop Shadow pada layer style dan
aturlah komposisinya sebagai berikut.
4. Seleksi satu per satu gambar-gambar diatas sehingga pada akhirnya akan menghasilkan
stiker seperti gambar di bawah ini :
2. Materi
a. Selection dan Tools
b. Layering
c. Coloring
d. Layer Style
e. Image Adjustments
4. Prosedur Praktikum
a. Peserta membaca dan mempelajari materi praktikum
b. Dosen/Instruktur menerangkan teori dan cara kerja
c. Mahasiswa mempraktikkan materi percobaan
5. Teori
Leaflet adalah salah satu bentuk publikasi singkat yang biasanya berbentuk selebaran
yang berisi keterangan atau informasi tentang perusahaan, produk, organisasi atau bentuk
layanan lainnya yang perlu diketahui khalayak umum.
Leaflet biasanya berbentuk lembaran kertas berukuran kecil yang mengandung pesan
tercetak untuk disebarkan kepada umum yang berisi informasi mengenai suatu hal atau
peristiwa yang dirasa pentig untuk disebarkan secara luas. Pada dasarnya sebuah leaflet bias
saja terdiri dari beberapa halaman, di mana pada bentuk seperti ini biasanya sebuah leaflet
akan di lipat sedemikian rupa sehingga lebih menarik untuk dibaca.
Umumnya leaflet terdiri dari 200-400 karakter / huruf yang ditata dan diselingi
beberapa gambar yang menarik. Ukuran tidak terlalu besar yakni sekitar 20-30 cm. Leaflet
dibuat sebagai ajang promosi bagi sebuah produk atau perusahaan yang mana dalam bentuk
fisiknya sebuah leaflet harus habis dinikmati dalam satu kali sapuan mata saja, sehingga tidak
dibutuhkan bahasa yang bertele-tele dan panjang di dalam sebuah leaflet.
Kali ini kita akan leaflet menggunakan Adobe Photoshop. Disini kita akan
menggunakan bantuan Guide sebagai tools untuk menjadi alat bantu menentukan
margin/batas-batas lembar kerja pada proses pembuatan leaflet.
Langkah 1
Buka adobe photoshop, buka halaman baru (File> New) kemudian pilih ukuran gambar
yang sesuai dengan ukuran kertas A4 dengan page layout Landscape.
Ulangi cara diatas dengan membagi dokumen seolah-olah menjadi 3 bagian leaflet atau
leaflet akan dilipat menjadi 3 bagian sebagai outputnya.
B. LATIHAN
1. Buka dokumen baru File -> NEW (Ctrl + N)
2. Atur dokumen baru dengan ukuran A4
3. Buatlah desain leaflet menjadi 3 bagian, dan desainlah konten dari leaflet tersebut
sesuai keinginan anda.
2. Materi
a. Drawing
b. Shape
c. Transform
d. Pathfinder
e. Seceltion
4. Prosedur Praktikum
a. Peserta membaca dan mempelajari materi praktikum
b. Dosen/Instruktur menerangkan teori dan cara kerja
c. Mahasiswa mempraktikkan materi percobaan
5. Teori
Interface dari produk Adobe sebagian besar terdiri dari menu-menu yang berada
dalam tab. Tab-tab tersebut masih bisa di-expand atau minimize dengan cara mengklik tanda
panah yang tepat berada di samping nama tab atau dengan mengklik ganda nama masing-
masing tab. Cara ini memudahkan kita untuk me-manage ruang kerja kita sesuai dengan
tingkat kenyamanan.
Berikut penjelasan masing-masing tools pada Adobe Illustrator dari berbagai versi :
Dengan layer akan memudahkan kita dalam mengatur pekerjaan dalam tingkatan
yang berbeda yang dapat diedit dan dipandang sebagai masing-masing unit. Setiap dokumen
Illustrator berisi setidaknya satu layer (lapisan/tingkatan). Dengan membuat beberapa layer
memungkinkan kita dengan mudah mengontrol bagaimana karya seni dicetak, ditampilkan,
dan diedit. Kita akan menggunakan Layers Palette saat membuat dokumen, sehingga sangat
penting untuk memahami apa yang bisa dilakukan dan bagaimana menggunakannya.
Dalam illustrator kita akan sering menggunakan selection tool, sehingga sangat
penting untuk memahami apa yang akan kita lakukan dan bagaimana menggunakannya.
Untuk memilih salah satu objek, pilih selection tool dari toolbox dan klik pada objek yang ingin
kita pilih. Ketika objek sudah terpilih, kita dapat memindahkan, mentransformasikan dan
mengubah sifat-sifatnya.
Beberapa pilihan mungkin lebih mudah untuk membuat dengan membuat tenda di
sekitar objek. Untuk membuat seleksi marquee, lakukan hal berikut:
1. Pilih Selection tool dari toolbar.
2. Klik dan tarik alat Seleksi pada beberapa objek untuk memilih mereka semua.
CATATAN: Dengan menekan SHIFT Anda dapat membuat beberapa pilihan marquee.
B. DESAIN VECTOR
Langkah 1
Buatlah dokumen baru dengan cara klik menu File -> New atau dengan menekan Ctrl + N pada
keyboard Anda.
Langkah 3
Desainlah beberapa objek pada area putih tersebut atau dalam illustrator dikenal sebagai
Artboard. Dengan menggunakan beberapa tools seperti Pen Tool, Selection Tool, dan Direct
Seletion Tools.
2. Materi
a. Drawing
b. Shape
c. Transform
d. Pathfinder
e. Selection
f. Group
g. Clipping Mask
4. Prosedur Praktikum
a. Peserta membaca dan mempelajari materi praktikum
b. Dosen/Instruktur menerangkan teori dan cara kerja
c. Mahasiswa mempraktikkan materi percobaan
5. Teori
Untuk memudahkan anda dalam melakukan proses desain pada Adobe Illustrator
anda perlu mengingat beberapa shortcut di bawah ini :
• Ctrl+[ = Send Backward (mengirim object ke belakang/bawah 1 tingkat)
• Ctrl+] = Bring Forward (mengirim object kedepan/atas 1 tingkat)
• Ctrl+Shift+[ = Send to Back (mengirim object ke tempat paling
belakang/bawah)
• Ctrl+Shift+] = Bring to Front (mengirim object ke tempat paling depan/atas)
• Ctrl+F = Paste in Front (akan mem-paste object diatasnya dengan posisi yang
sama)
Langkah 1
Buatlah dokumen baru dengan cara klik menu File -> New atau dengan menekan Ctrl + N pada
keyboard Anda.
Langkah 2
Untuk memudahkan anda dalam melakukan desain terhadap suatu objek, gunakanlah
fasilitas grid sebagai garis bantu. Untuk memunculkan grid pilih menu View -> Show Grid, atau
dengan menekan Ctrl + “ pada keyboard.
Dengan menggunakan Ellipse tools (L) buatlah terlebih dahulu desain kepala karakter.
Langkah 4
Desain area badan / bodyshape karakter laki-laki dengan menggunakan Rectangle Tool (M).
Dan gunakan Rounded Rectangle Tool untuk desain bagian kaki dan tangan.
Blok / seleksi semua area kecuali bagian kepala, kemudia pada pathfinder pilih Unite
untuk menyatukan bagian-bagian yang diseleksi.
LATIHAN
1. Buka dokumen baru File -> NEW (Ctrl + N)
2. Atur dokumen baru dengan ukuran 800 x 800 pixel
3. Buatlah desain STICKMAN berkarakter wanita dengan menerapkan teknik diatas
Pada latihan kali ini kita akan membuat desain poster online seperti contoh di bawah ini :
Langkah 1
Buat dokumen baru seperti contoh di bawah ini :
Tarik garis guide anchor point ke kiri dan ke kanan untuk menjadikan sudut objek menjadi lebih kecil.
Langkah 3
Gunakan Pen Tools untuk memberikan shading pada objek.
Agar garis tidak berubah ubah saat dilakukan proses transformasi atau scale, maka objek tersebut
harus di konversi dengan cara Object -> Expand Appearance
Langkah 4
Dengan menggunakan fasilitas pathfinder Minus Front, potonglah object yang merepresentasikan
darah tersebut.
Langkah 5
Lengkapi poster tersebut dengan background dan tipografi yang menarik.
2. Materi
a. Editing (Cut, Copy, Paste, MIx)
b. Saving
c. Recording
d. Sound Effect
e. Mixing
f. Multitrack
4. Prosedur Praktikum
a. Peserta membaca dan mempelajari materi praktikum
b. Dosen/Instruktur menerangkan teori dan cara kerja
c. Mahasiswa mempraktikkan materi percobaan
5. Teori
Kali ini kita akan belajar bagaimana cara mixing dan mengkomposisi audio dengan langkah-
langkah yang benar.
1. Buat Session baru
Buat Multi track session baru dengan cara File > New > Multitrack Session (CTRL + N)
2. Masukkan file-file audio yang akan dikomposisi dan mixing ke dalam waveform library
3. Drag and drop file audio ke dalam timeline multitrack. Satu fila audio berada pada
satu multitrack saja
4. Tekan tombol pla untuk memutar semua audio dan coba dengarkan
6. Atur volume masing-masing audio sehingga dapat dipadukan (mixing) dengan pas dan
suaranya tidak ada salah satu yang menonjol (balancing). Atur volume dengan
memutar ke kiri dan kanan tombol lingkaran di sebelah kiri.
Export File
8. Beri nama file dan pilih lokasi hasil export. Pastikan file tersebut berformat mp3 atau
format lain sesuai dengan keinginan anda
2. Materi
a. Editing (Cut, Copy, Paste, MIx)
b. Saving
c. Recording
d. Sound Effect
4. Prosedur Praktikum
a. Peserta membaca dan mempelajari materi praktikum
b. Dosen/Instruktur menerangkan teori dan cara kerja
c. Mahasiswa mempraktikkan materi percobaan
5. Teori
Adobe Audition adalah software aplikasi penyunting suara standard yang profesional
untuk memproduksi suara yang baik. Apakah untuk menciptakan berbagai format file suara,
mengedit dan mencampur suara, menganalisa suara, merekam suara pada CD. Anda akan
temukan fleksibilitas dan kemudahan Adobe Audition yang ideal untuk kreativitas
penyuntingan suara anda.
Kebutuhan Sistem untuk Adobe Audition 3.0
a. Processor Intel Dual Core atau Core 2 Duo (Processor tipe AMD menyesuaikan)
b. Operating System Microsoft Windows 7, 8, 8.1, dan 10.
c. RAM 1 GB
d. Harddisk 700 MB ruang harddisk yang tersedia (5.5 GB direkomendasikan untuk
menginstal klip audio opsional)
e. Display 1,024 x 768 display (1280 X 1024 direkomendasikan)
f. Microsoft DirectX atau ASIO-compatible sound card (Multitrack ASIO card
direkomendasikan)
g. CD-ROM drive (DVD-ROM drive direkomendasikan untuk menginstal klip audio
opsional)
h. CD-RW drive untuk membuat audio CD
i. Speakers or headphones direkomendasikan
Anda dapat menggunakan Edit View untuk merekam, memainkan, mengubah dan mengedit satu
waveform. Juga, Anda dapat menambah efek suara hingga mengurangi noise.
Untuk memulai latihan bukalah sembarang dokumen yang ada pada PC Anda menggunakan
menu File > Open.
Karena stereo maka pada Waveform Display akan terlihat bentuk waveform yang terdiri dari dua
bagian. Bagian atas menunjukkan channel kiri dan bawah berarti channel kanan.
Anda dapat mendengarkan suara seluruh waveform dengan menekan tombol Play, dan
Playback cursor akan berjalan dari kiri ke kanan.
Setelah itu gunakan Time Ruler di bagian bawah layar atau Display Range Bar di bagian atas layar
untuk menggeser tampilan waveform secara horisontal.
Dalam proses editing, editor sering sekali melakukan seleksi pada waweform. Anda
dapat menyeleksi sebagian waveform dengan klik tombol kiri dan drag ke kanan atau kiri. Maka
akan terlihat blok dengan warna lain. Tekan tombol Play lagi untuk memainkan sebagian
waveform.
Anda dapat pula menyeleksi sebagian waveform pada salah satu channel dengan cara sama.
Arahkan pointer ke bagian atas channel kiri untuk memilih channel kiri saja, atau bagian bawah
channel kanan untuk memilih channel kanan saja.
Setelah Anda dapat menyeleksi waveform, kini Anda dapat berlatih untuk melakukan
editing dasar, yaitu Cut, Copy, Paste dan Mix. Copy berguna untuk memindahkan bagian
waveform yang terseleksi ke dalam internal clipboard. Cut berguna untuk memotong bagian
waveform yang diseleksi dan memindahkannya ke dalam internal clipboard. Paste berguna
untuk menambahkan data dari internal clipboard pada insertion point atau menggantikan
bagian waveform yang terseleksi. Mix Paste hampir sama dengan Paste, bedanya Mix Paste
akan mencampur antara waveform yang terseleksi atau mulai insertion point dengan data
internal clipboard.
Dan kemudian gunakan menu Edit > Cut. Maka bagian waveform yang terseleksi akan hilang, dan
perhatikan panjang waveform setelah dipotong. Dan tekan tombol Play untuk mendengarkan
hasilnya.
Sama halnya dengan perintah Cut, Copy dan Paste juga tidak jauh berbeda cara pengerjaannya
dengan proses Cut.
Langkah pertama adalah mengatur peralatan untuk merekam. Pastikan kabel Mic telah
terpasang pada soundcard dengan benar telah diaktifkan. Kemudian membuat file baru
dengan menu File > New > Audio File
Atur settingnya sesuai dengan sumber suaranya dan akhiri dengan menekan tombol OK.
Berikutnya Anda dapat memulai merekan dengan menekan tombol Record di bagian bawah
layar. Dan hentikan dengan menekan tombol Record sekali lagi.
Setelah proses rekaman selesai, anda dapat menyimpan hasilnya dengan cara File > Save As
Kadang pada saat merekam suara ternyata muncul suara yang tidak diharapkan, misalnya
suara kipas angin atau AC. Anda dapat melihat bagian awal klip terdapat noise yang akan
menimbulkan suara berisik ketika dimainkan.
Untuk itu Anda dapat menguranginya dengan cara menyeleksi bagian yang hanya terdapat
noise yang akan dihilangkan dan tidak terdapat suara lainnya.
Kemudia gunakan menu Effects > Noise Reduction / Restoration > Noise Reduction (Process)
E. MENAMBAH/MENGURANGI VOLUME
Anda dapat menambah/ mengurangi volume waveform dengan menu Effects >
Amplitude and Compression > Amplify. Kemudian Anda dapat menggeser slider pada
Amplification ke kanan (+) untuk menambah volume dan ke kiri (-) untuk mengurangi volume.
Atau Anda dapat mencoba pilihan yang terdapat dalam Presets, misalnya 6dB Boost. Dan
dengarkan hasilnya dengan menekan tombol Preview.
Anda telah berhasil menambah volume suara, berikutnya Anda dapat mencoba efek yang
lain pada menu yang sama. Untuk itu Anda dapat membatalkan perintah terakhir dengan
Undo.
2. Materi
a. Saving
b. Trim
c. Compositing
d. Import
4. Prosedur Praktikum
a. Peserta membaca dan mempelajari materi praktikum
b. Dosen/Instruktur menerangkan teori dan cara kerja
c. Mahasiswa mempraktikkan materi percobaan
5. Teori
A. Tampilan Awal
Jalankan program Adobe Premiere Pro yang telah anda install. Maka Tampilan awal
adobe premiere pro akan seperti ini.
Setelah itu akan muncul tampilan kotak menu yang kedua. Kotak menu ini
memberikan pilihan bagaimana format film yang akan dihasilkan. Pilihan tersebut ada
di kotak sebelah kiri yang memberikan pilihan DV dan HDV. Tampilan HDV mempunyai
kualitas lebih bagus, sedangkan kualitas DV berada di bawahnya dengan dua pilihan
yaitu DV PAL dan DV NTSC. DV PAL merupakan format untuk penyiaran di Indonesia,
sedangkan DV NTSC merupakan format video untuk penyiaran di kawasan eropa.
Untuk kualitas yang lebih bagus lebih disarankan untuk menggunakan HDV namun
dalam menu semua rasio layar dalam ukuran 16:9 (tampilan memanjang seperti di
bioskop). Bila anda menginginkan tampilan seperti di televisi model lama atau rasio
4:3 anda bisa menggunakan DV atau DV PAL. Berikut ini tampilan menunya:
Setelah itu klik OK, dan akan muncul lembar kerja dari Adobe Premiere Pro.
Terdapat lima bagian dalam tampilan awal (default) Adobe Premiere Pro. Berikut
penjelasannya :
Project Window
Project Window adalah tempat dimana Anda menyimpan clip/footage (sebutan bagi file
yang digunakan dalam digital video production) yang berupa file image, audio, title dan
video yang akan digunakan dalam proses editing. Project Window memiliki beberapa
bagian yaitu Tab Project yang berisi daftar clip dan Tab Effects yang berisikan daftar efek
audio, transisi audio, efek video dan transisi video.
Monitor Window
Monitor Window terdiri dari Source Monitor Window dan Sequence Monitor Window, di
sebelah kiri merupakan Source Monitor Window, sedangkan sebelah kanan merupakan
Sequence Monitor Window. Source Monitor Window sangat berguna dalam proses
trimming video nantinya, dan Sequence Monitor Window digunakan untuk melihat
preview hasil editing pada Timeline.
Tool Window
Tools Window berisikan tombol Selection Tool, Track Selection Tool, Ripple Edit Tool,
Rolling Edit Tool, Rate Scratch Tool, Razor Tool, Slip Tool, Slide Tool, Pen Tool, Hand
Tool, Zoom Tool yang nantinya banyak digunakan dalam proses editing video.
Setelah itu pilihlah file berupa video, suara, atau gambar untuk dimasukkkan ke dalam
lembar kerja Adobe Premiere Pro.
D. TRIMMING
File-file hasil capture dan clip hasil import masih merupakan potongan-
potongan kasar yang masih harus dilakukan pemilihan atau penyortiran final.
2. Kemudian untuk memainkan clip tersebut gunakan tombol Play atau dengan
menggeser Playhead ke posisi waktu yang kita inginkan, lalu klik tombol Set In
Point untuk menandai awal trimming. Tombol ini berada di sebelah kiri bawah
pada Monitor Window.
3. Kemudian geser Playhead ke posisi waktu akhir lalu klik tombol Set Out Point
untuk menandai akhir trimming.
4. Kemudian geser Playhead ke posisi waktu akhir lalu klik tombol Set Out Point
untuk menandai akhir trimming. Apabila file atau clip yang kita trim
merupakan file video yang tersusun atas video dan audio, maka kita dapat
memilih format yang akan disusun ke dalam Timeline, dapat berupa video
tanpa audio/suara atau hanya audio saja yang akan dimasukkan ke dalam
Timeline. Tetapi apabila clip yang kita trim berupa audiosaja, maka yang dapat
kita masukkan ke Timeline juga berupa audio saja. Terdapat tiga pilihan Toggle
Take Audio and Video yaitu Take Video, Take Audio, Take Audio and Video.
Toggle Take Video untuk mengatur hanya memasukkan format video saja
tanpa suara/audio ke dalam Timeline, sedangkan Toggle Take Audio apabila
diaktifkan maka hanya audio saja yang akan dimasukkan ke dalam Timeline,
dan Toggle Take Audio and Video apabila diaktifkan maka hasil trimming yang
dimasukkan ke dalam Timeline akan berupa video besrta audionya.
Toggle Take Audio and Toggle Take Video Toggle Take Audio
Video
2. Materi
a. Saving
b. Trim
c. Compositing
d. Import
4. Prosedur Praktikum
a. Peserta membaca dan mempelajari materi praktikum
b. Dosen/Instruktur menerangkan teori dan cara kerja
c. Mahasiswa mempraktikkan materi percobaan
5. Teori
A. Tampilan Awal
Jalankan program Adobe Premiere Pro yang telah anda install. Maka Tampilan awal
adobe premiere pro akan seperti ini.
Setelah itu akan muncul tampilan kotak menu yang kedua. Kotak menu ini
memberikan pilihan bagaimana format film yang akan dihasilkan. Pilihan tersebut ada
di kotak sebelah kiri yang memberikan pilihan DV dan HDV. Tampilan HDV mempunyai
kualitas lebih bagus, sedangkan kualitas DV berada di bawahnya dengan dua pilihan
yaitu DV PAL dan DV NTSC. DV PAL merupakan format untuk penyiaran di Indonesia,
sedangkan DV NTSC merupakan format video untuk penyiaran di kawasan eropa.
Untuk kualitas yang lebih bagus lebih disarankan untuk menggunakan HDV namun
dalam menu semua rasio layar dalam ukuran 16:9 (tampilan memanjang seperti di
bioskop). Bila anda menginginkan tampilan seperti di televisi model lama atau rasio
4:3 anda bisa menggunakan DV atau DV PAL. Berikut ini tampilan menunya:
Setelah itu klik OK, dan akan muncul lembar kerja dari Adobe Premiere Pro.
Project Window
Project Window adalah tempat dimana Anda menyimpan clip/footage (sebutan bagi file
yang digunakan dalam digital video production) yang berupa file image, audio, title dan
video yang akan digunakan dalam proses editing. Project Window memiliki beberapa
bagian yaitu Tab Project yang berisi daftar clip dan Tab Effects yang berisikan daftar efek
audio, transisi audio, efek video dan transisi video.
Monitor Window
Monitor Window terdiri dari Source Monitor Window dan Sequence Monitor Window, di
sebelah kiri merupakan Source Monitor Window, sedangkan sebelah kanan merupakan
Sequence Monitor Window. Source Monitor Window sangat berguna dalam proses
trimming video nantinya, dan Sequence Monitor Window digunakan untuk melihat
preview hasil editing pada Timeline.
Setelah itu pilihlah file berupa video, suara, atau gambar untuk dimasukkkan ke dalam
lembar kerja Adobe Premiere Pro.
Pada dasarnya proses Trimming adalah menentukan In Point dan Out Point pada clip
kemudian hasil trim tersebut dapat disusun ke dalam Timeline menggunakan metode
Lift dan Overlay yang akan dijelaskan pada bahasan selanjutnya. Berikut ini langkah-
langkah Trimming
6. Klik dua kali salah satu clip yang ada di dalam Project Window maka clip akan
tampil dalam Source Monitor atau drag salah satuclip yang ada di dalam
Project Window ke dalam Source Window.
Toggle Take Audio and Toggle Take Video Toggle Take Audio
Video
10. Setelah clip ditrimming maka clip siap untuk disusun di dalam Timeline
Window. Untuk menyusun clip hasil trimming ke dalam Timeline Window
caranya drag video yang tampil pada Source Monitor Window ke
dalamTimeline Window dengan cara drag seperti biasa. Apabila formatnya
berupa video maka tempatkan clip hasil trimming pada Track Video, apabila
format clip adalah audio maka tempatkan pada Track Audio, tetapi bila
formatnya adalah video yang memiliki audio maka tempatkan dalam Track
2. Materi
a. Effect
b. Color Grading
c. Color Correction
4. Prosedur Praktikum
a. Peserta membaca dan mempelajari materi praktikum
b. Dosen/Instruktur menerangkan teori dan cara kerja
c. Mahasiswa mempraktikkan materi percobaan
5. Teori
Dalam sebuah film warna dapat menyampaikan makna yang bisa memberikan nuansa
yang lebih pada suatu video. Dalam dunia editing, coloring sangatlah penting, karena
warna dapat menentukan segalanya. Seperti untuk menentukan pengalaman indrawi,
untuk menggambarkan objek, mengekspresikan emosi, dan membangkitkan tanggapan.
Hal ini tidak mengherankan bahwa warna memainkan peran besar dalam produksi video
dan pemikiran yang cermat untuk sebuah film. Warna adalah elemen fundamental dari
desain dan cerita visual. Biasanya, seniman menggunakannya untuk mengatur suasana hati
dalam pekerjaan mereka, nada suara mereka, dan untuk membawa tema dalam kerajinan
mereka.
Dalam dunia video, color grading adalah sebuah bentuk seni tersendiri yang dapat
membuat perubahan drastis untuk sebuah video, mengubah siang sampai malam atau
Langkah pertama adalah siapkan dahulu video hasil rekaman yang ingin dilakukan
editing dengan teknik color grading. Masukkan video pada sequence lalu tambahkan efek
RGB Curves pada panel effect.
Kemudian atur RGB curves sesuai keinginan anda. Warna gradasi dilakukan dengan
manipulasi saluran RGB. Ini bias sulit karena menyesuaikan satu saluran warna akan
mempengaruhi dua lainnya. Untuk itu sense of art sangat diperlukan dalam melakukan
proses grading.
Berikut adalah hasil video pewarnaan before-after color grading menggunakan efek
RGB Curves.
Prinsip kerja Three-Way Color Corrector tidak jauh berbeda dengan RGB Curves, hanya
saja sebelumnya kita harus memahami pola pewarnaan Shadow-Midtones-Highlight.
Berikut adalah hasil video pewarnaan before-after color grading menggunakan efek
Three-Way Color Correction.
2. Materi
a. Rendering
b. Video Footage
4. Prosedur Praktikum
a. Peserta membaca dan mempelajari materi praktikum
b. Dosen/Instruktur menerangkan teori dan cara kerja
c. Mahasiswa mempraktikkan materi percobaan
5. Teori
Rendering merupakan sebuah Proses dimana kita akan mengubah file editing video
yang sudah kita buat, menjadi sebuah bentuk file video yang bisa kita buka dengan
menggunakan video Player. Rendering pada Adobe Premiere Pro mungkin sedikit akan sulit
kita lakukan terutama bagi para pemula, karena sangat banyak istilah yang tidak kita
mengerti. Bagi seorang Video Editor baik yang menggunakan apapun software-nya video
hasil render patah-patah harus dihindarkan. Baik menggunakan keluarga Adobe Family,
atau software dari Sony, Pinnacle, Edius, Shortcut, atau lainnya seharusnya tidak masalah.
Play data video sendat-sendat atau patah-patah, terutama yang sudah di burning adalah
masalah lazim namun harus diatasi.
Kualitas Bagus File Ringan? Ada Kualitas yang diturunkan. Yaitu bitrat.
Tapi dari semua hal tersebut, yang sangat menentukan sekali tergantung bagus
tidaknya kualitas suatu video adalah source asal shootingan atau sumber file.
Ada beberapa format yang bisa kalian gunakan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan
tentunya tidak diperlukan keahlian khusus untuk mendapatkan kualitas bagus dengan size
kecil.
Format ini paling sering digunakan untuk saat ini dan juga merupakan format utama pada
sistem youtube! Untuk melihat settingannya, silahkan lihat gambar screenshoot dibawah ini.
1. Format : jenis codec yang digunakan adalah H264, maka output yang keluar adalah
MP4
2. Output Name : Lokasi dan file name video hasil render kita
3. Resolution : Kalian bisa gunakan beberapa resolusi. 640x360p 854x480p 1280x720p
1920x1080p
4. Frame Rate : Sesuaikan dengan kebutuhan dan SOURCE FOOTAGE!
5. Aspect : Jika ingin video standar untuk berbagai platform, gunakan aspect Square Pixel
6. Render Maximum Depth : Checklist ini jikalau menggunakan berbagai macam Source
Foote dari Camera berbeda
7. VBR 1 Pass : Settingan paling standard untuk render H264
8. Bitrate : disesuaikan dengan ketentuan Resolusi yang diberikan oleh Youtube. Bisa
juga dikurangi misalkanya untuk 1920×1080 15Mbps menjadi 10Mbps. Hal ini
dilakukan untuk mengurangi size video
9. Keyframe Distance : Checklist jika shoot yang dirender cenderung besar STATIS alias
tidak ada Camera movement
10. Use Maximum Render Quality : Checklist hanya saat ada banyak footage yang di Scale
secara manual lewat Effects Control Premiere Pro. Maka akan mempertajam
gambarnya!