Anda di halaman 1dari 5

Hot Dry Rock Geothermal System

Sistem Panas Bumi

Sistem panas bumi adalah konveksi air dalam kerak bumi bagian atas

dalam ruang terbatas, mengalirkan panas dari sumber panas ke resapan

panas di permukaan. Sistem panas bumi terutama disebabkan oleh

keberadaan sumber panas (heat source), reservoar dan fluida. Sumber

panas bumi berasal dari dapur magma yang berada dibawah permukaan

bumi, panas ini akan mengalir ke batuan disekitarnya melalui proses

konduksi maupun konveksi dengan bantuan air. Ketika air sampai ke

sumber panas (heat source) maka temperatur air akan meningkat. Jika

temperatur yang diterima oleh air tinggi, sebagian air akan menguap

sedangkan sebagiannya lagi akan tetap menjadi air. Fluida panas akan

menekan batuan disekitarnya untuk mencari celah atau jalan keluar dan

melepaskan tekanan. Ketika terdapat celah untuk sebagian fluida keluar ke

permukaan, maka fluida tersebut akan keluar sebagai manifestasi

permukaan.

Sebagian fluida lagi yang terperangkap dibawah batuan impermeable

akan mengalami proses akumulasi panas. Lokasi dimana terjadi akumulasi

panas disebut sebagai reservoar. Proses akumulasi panas mengakibatkan

batuan impermeable di atasnya mengalami perubahan struktur dan sifat

batuan. Batuan
yang mengalami perubahan ini disebut batuan alterasi yang dalam sistem

panasbumi berfungsi sebagai claycap atau batuan penudung untuk menjaga

proses akumulasi panas di reservoar.

Secara garis besar sistem panas bumi dikontrol oleh adanya sumber

panas (heat source), batuan reservoar, lapisan penutup, keberadaan struktur

geologi dan daerah resapan air (Goff dan Janik, 2000).

Pengenalan Hot Rock Dry

Salah satu sumber energi terbesar di dunia berada di bawah kaki kita

dalam bentuk Hot Dry Rock (HDR), kondisi geologi yang umum berada di

bawah permukaan hampir di seluruh tempat di dunia. Diperkirakan panas yang

terkandung dalam HDR (pada kedalaman yang dapat dicapai dengan teknologi

pemboran masa kini) cukup untuk menyediakan semua kebutuhan energi di

dunia untuk berabad-abad mendatang (Edwards, et al. 1982). Uap dan air

panas yang bersumber dari alam sudah lama digunakan untuk menghasilkan

panas dan energi listrik pada beberapa tempat (Duchane 1994). Faktanya,

sumber energi hydrothermal ini, bersama dengan hydropower, merupakan

salah satu dari bentuk energi nonfosil yang telah digunakan secara komersil di

berbagai tempat. Tanpa diragukan lagi, penggunaan dari hydrothermal energi

ini akan terus meningkat, tapi area cakupannya tetap hanya berada di area
yang memiliki cadangan panas bumi tersebut. Potensi sebenarnya yang dapat

dikembangkan dari penggunaan energi panas bumi ini yaitu mencari cara yang

ekonomis dan efisien dalam mengambil panas dari sumber HDR yang besar

dan ada dimana-mana.

Hot dry rock reservoir. Reservoir ini memiliki kedalaman yang sangat

dalam sehingga permeabilitasnya menjadi lebih kecil. Sumber panasnya bisa

berasal dari intrusi magma atau gradient geotermalnya. Pemanfaatannya

masih dalam bentuk proposal saja yaitu dengan membor reservoir ini

kemudian melakukan hydraulic fracturing dimana air diinjeksikan dengan

tekanan yang besar sehingga mengakibatkan rekahan di reservoir. Hal ini

diupayakan untuk meningkatkan permeabilitas batuannya.

Sistem hot dry rock memanfaatkan panas yang tersimpan dalam batuan

berporositas rendah dan tidak permeabel, temperatur sistem ini berkisar antara

120 hingga 225°C dengan kedalaman 2 hingga 4 km

Proses dari HDR relatif mudah: Sebuah sumur dibor sampai pada

batuan kristalin panas. Kemudian air diinjeksikan dengan tekanan yang cukup

tinggi untuk membuka celah pada batuan. Air tersebut akan mengalir melewati

celah di batuan yang kemudian menjadi reservoir buatan. Reservoir tersebut

terdiri dari sejumlah kecil air terdispersi dalam batuan panas yang bervolume

besar. Dimensi dan orientasi relatif dari reservoir ditentukan oleh kondisi

geologis sekitar dan in-situ stress. Teknik seismic digunakan untuk mengikuti
perkembangan dari reservoir dan memperkirakan lokasi dan dimensinya.

Penggunaan data microseismic sebagai panduan, satu atau lebih sumur

tambahan dibor setelahnya menuju reservoir buatan dengan jarak tertentu dari

sumur yang pertama. Pada reservoir HDR yang baik, terdapat beberapa celah

untuk lewatnya fluida diantara sumur injeksi dan sumur produksi.

Untuk mengoperasikan tambang panas ini, pompa injeksi bertekanan

tinggi digunakan untuk mensirkulasikan air melewati reservoir buatan dalam

sebuah siklus seperti pada gambar

Gambar 1 siklus hot rock dry sistem


Pompa injeksi memberi gaya dorong untuk mensirkulasikan air secara

terus menerus pada siklus tambang energi panas dari reservoir dan

mengantarkannya ke power plant di permukaan. Hydraulic pressure yang

diaplikasikan melalui pompa injeksi juga memiliki fungsi untuk menjaga agar

celah di reservoir buatan tetap terbuka. Parameter pengoperasian yang

digunakan di pompa injeksi sangat berpengaruh pada laju alir yang melalui

reservoir dan kapasitas kecepatan fluida. Dengan menggunakan kombinasi

dari pengukuran kontrol produksi dan injeksi, berbagai skenario operasi yang

tidak terbatas mungkin dapat digunakan untuk menambang panas dari

reservoir HDR.

Anda mungkin juga menyukai