Anda di halaman 1dari 4

HARTA DALAM PANDANGAN ISLAM

TERHADAP HARTA
(CARA MENDAPATKANNYA DAN MENGELUARKANNYA)

Ditulis Oleh :

NAZARIAH

SIGLI
2016
Harta Dalam Pandangan Islam Terhadap Harta
( Cara Mendapatkannya dan Mengeluarkannya)

Semua orang senang dengan yang namanya harta tak terkecuali, siapapun
dia. Allah menghadirkan rasa senang pada manusia terhadap dalam semua
bentuknya.

“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia, kecintaan terhadap apa yang
diinginkannya, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang
bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah
ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan disisi Allah lah tempat kembali yang
baik. (Ali Imran : 14 )

Mari kita perhatikan tuntunan Allah dan Rasul dalam memposisikan harta
benda :
1. Pemilik mutlak harta adalah Allah SWT. Dialah Allah Zat yang Maha Kaya (
Al Ghaniy ), semua yang ada di alam semesta ini adalah milik Allah SWT dan
semuanya akan kembali kepada Allah sebagai pemilik mutlak. Allah lah yang
berhak untuk mengatur harta itu harus digunakan untuk apa saja. Adapun
manusia kepemilikanya hanyalah titipan dari Allah SWT. Kapanpun
pemiliknya akan mengambilnya manusia harus siap/ ridha untuk
menyerahkannya.
“ Dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah (maalillah)
yang dikaruniakannya kepadamu.’’(An-Nur : 33).
Dengan menyadari hal ini, seseorang mukmin akan senantiasa menjaga harta
titipan Allah dengan sebaik-baiknya tidak digunakan kecuali atas izin Allah.

2. Harta yang ada pada manusia, statusnya antara lain adalah sebagai titipan Allah
sebagai perhiasan hidup, sebagai ujian keimanan, bekal untuk beribadah, dan
kenikmatan yang harus disyukuri.
Layaknya seorang yang menitipkan sesuatu, pasti dia berharap barang
titipannya akan dijaga dengan sebaik-baiknya dan dia pasti percaya pada orang
yang dititipi. Kepercayaan yang telah diberikan jangan sampai dikhianati.

Pada sisi lain harta itu juga merupakan perhiasan hidup didunia. Semua
perhiasan akan membuat seseorang yang memakainya akan kelihatan lebih indah ,
lebih cantik. Demikian juga dengan harta, keberadaannya boleh jadi akan membuat
seseorang lebih indah, namun yang harus dipahami bahwa yang namanya perhiasan
itu akan terlihat lebih indah manakala di kenakan secara seimbang dan
proporsional.

Makan seseorang boleh bersenang-senang dan berhias dengan harta


bendanya di dunia, tapi tidak boleh berlebihan dan membuatnya lalai dari
mengingat pemilik harta yang sesungguhnya, Allah SWT mengingatkan kita :
“Bermegah-megahan telai melalaikan kamu, hingga kamu masuk kedalam
kubur.’’(Attakatsur 1-2).
Harta juga merupakan ujian keimanan bagi seseorang (Al-Anfal : 28).
Harta juga merupakan bekal agar manusia dapat beribadah dengan sebaik-baiknya.

Dengan adanya harta , Allah SWT juga memerintahkan kepada kita untuk
bisa mensyukuri nikmatnya. Allah ingin melihat siapa di antara hambanya yang
mampu mensyukuri nikmatnya maka Allah akan melimpahkan tambahan
kenikmatan padanya.

Kepemilikan harta bagi seseorang, dapat diperoleh melalui berbagai jalan,


melalui usaha, bekerja. Dalam kerja dan ikhtiar ini ada pahala yang Allah sediakan,
apalagi bagi seorang suami, kepala keluarga yang menjadi kewajiban untuk
memberikan nafkah bagi istri dan anak-anaknya, mengharuskannya berikhtiar
menjemput rezki Allah SWT dalam kerja dan ikhtiar ini ada pahala yang Allah
sediakan.
Demikianlah seorang mukmin semestinya dapat memandang dan
menggunakan harta sesuai perintah pemiliknya, Allah SWT. Semoga kesenangan
akan kita dapatkan, bukan hanya didunia tapi juga kesenangan di akhirat. Amiin.

Wassalam.

Anda mungkin juga menyukai