Anda di halaman 1dari 30

Pengertian

Parkir adalah suatu kondisi kendaraan yang berhenti atau tidak bergerak pada tempat tertentu
yang telah ditentukan dan bersifat sementara, serta tidak digunakan untuk kepentingan
menurunkan penumpang/orang dan barang.

Quote:

Kriteria peletakan fasilitas parkir diantaranya:

1. Tempat parkir diusahakan di permukaan yang datar agar kendaraan tidak menggelinding. Jika
tanah miring lakukan grading dengan sistem cut and fill.
2. Tempat parkir dengan bangunan (tempat kegiatan) diusahakan tak jauh. Jika cukup jauh, buat
arah yang jelas baik menuju area parkir dan menuju bangunan.

Quote:

Cara Parkir

Terdapat 3 cara parkir yang umum digunakan di semua tempat di dunia ini. Terdiri dari Parkir
Tegak Lurus, Parkir Paralel, dan Parkir Serong
1. Parkir Tegak Lurus
Suatu cara parkir dengan memarkir kendaraan membentuk sudut 90 derajat. Dengan cara ini
mobil diparkir tegak lurus, kendaraan satu berdampingan dengan kendaraan yang lainnya,
kendaraan menghadap tegak lurus ke lorong, jalan, trotoar, atau dinding. Kendaraan jika diparkir
tegak lurus lebih banyak jumlahnya daripada parkir paralel dan karena itu biasanya digunakan di
pelataran parkir atau gedung parkir.

2. Parkir Paralel
Adalah suatu cara parkir kendaraan (umumnya mobil) dengan membentuk formasi berbaris
dimana bumper depan mobil bertemu dengan bumper belakang mobil. Biasanya cara ini
digunakan di ruas jalan yang sempit dan tidak memungkinkan untuk menggunakan cara tegak
lurus.
Melakukan parkir paralel merupakan keahlian yang paling sulit dalam memarkirkan kendaraan
sehingga dijadikan sebagai salah satu aspek yang diujikan pada saat ujian praktek untuk
mendapatkan SIM, dan juga menjadi salah satu pelajaran yang diberikan dalam sekolah
mengemudikan kendaraan.

3. Parkir Serong
merupakan cara parkir kendaraan yang membentuk sudut dengan pinggir jalan atau tempat
parkir. Parkir serong merupakan salah satu cara termudah dalam memarkir kendaraan.
Dalam membuat parkir serong, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Parkir serong harus memiliki standar sudut 30 derajat, 45 derajat, atau 60 derajat. Tidak boleh
kurang atau lebih dari sudut tersebut. Sudut parkir yang berbeda dapat diterapkan guna
menyesuaikan dengan luasan yang diperuntukkan untuk pelataran parkir, demikian juga halnya
dengan dimensi ruang parkir.
2. Luasan area parkir juga harus dipertimbangkan, tidak boleh terlalu sempit karena menyulitkan
pengemudi untuk manuver kendaraannya.

Quote:

Ukuran Parkir

Di dalam suatu parkir, membuat ukuran untuk satu kendaraan tidak bisa diukur secara
sembarangan, semua sudah ada standarnya karena berfungsi untuk kenyamanan sang pengemudi,
penumpang dalam akses keluar masuk kendaraan, dan juga untuk keamanan kendaraan agar
tidak terjadi benturan dengan kendaraan lain. Hal ini dikenal dengan nama Satuan Ruang Parkir.
Satuan Ruang Parkir (SRP) adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan kendaraan dalam hal
ini mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor, baik parkir paralel dipinggir jalan,pelataran
parkir ataupun gedung parkir. SRP harus mempertimbangkan ruang bebas dan lebar
bukaan pintu.
Dimensi SRP
Dimensi dasar untuk SRP berdasarkan Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir
tergantung kepada bukaan pintu dan golongan kendaraan. Lebar bukaan pintu akan
mempengaruhi kenyamanan penumpang keluar masuk kendaraan, maka dibuatlah standar seperti
ditunjukkan berikut ini:
Sementara berdasarkan golongan kendaraan, dibuatlah standar ukuran parkir untuk 1
kendaraannya sebagai berikut :

perhitungan yang digunakan dalam menentukan dimensi diatas menggunakan rumus berikut :
Dimana,
B = Lebar Kendaraan
L = Panjang Kendaraan
a1 & a2 = Ruang Bebas arah Longitudinal
O = Lebar Bukaan Pintu
R = Ruang Bebas arah Lateral

Maka,
Sementara untuk dimensi ruang parkir paralel, terdapat standar ukurannya yaitu :

Begitu juga dimensi ruang parkir serong memiliki standar tersendiri, yaitu :

satuan dalam meter


Bila digunakan dimensi yang lebih kecil dari standar sebagaimana dalam tabel tersebut di atas,
akan mempersulit manuver kendaraan yang keluar atau masuk ke ruang parkir, dan sering
mengakibatkan kendaraan yang bersenggolan pada saat keluar atau masuk ruang parkir serta
waktu yang dibutuhkan untuk memarkirkan kendaraan makin lama.

Quote:

Kriteria Area Parkir


Di dalam membuat tempat parkir, terhadap beberapa kriteria yang harus dapat dipenuhi oleh
sang pemilik bangunan. Hal ini semata-mata untuk mempernyaman pemilik kendaraan.
Berikut adalah kriteria yang harus dipenuhi dari suatu tempat parkir :
1. Jumlah kendaraan yang akan ditampung sehingga diketahui perkiraan luas yang dibutuhkan.
2. Ukuran dan jenis kendaraan yang akan ditampung. Perhatikan standarnya.
3. Terdapat penerangan yang cukup untuk malam hari. Bisa menggunakan lampu tiang setinggi 2
meter atau lampu mercury.
4. Terlindung dari panas matahari. Dapat diberikan kanopi atau pilih tanaman berbentuk pohon
atau perdu, cukup kuat, tidak mudah patah, tidak mengeluarkan getah yang merusak cat
kendaraan, mempunyai tajuk yang cukup padat dan lebar, mempunyai sistem perakaran yang
tidak merusak perkerasan ( pelataran parkir ) dan tidak menggugurkan dahan dan ranting.
5. Terdapat ruang tunggu pengemudi/sopir dan tempat sampah. Untuk area tertentu seperti mall
diberikan pengeras suara untuk memanggil sopir.
6. Terdapat pos penjagaan dan petugas jaga yang berkeliling.
7. Arah masuk dan keluar parkir harus jelas, tidak membingungkan pengemudi, dan tidak
menyebabkan kecelakaan kendaraan.

Quote:

Perlengkapan

Dalam membuat area parkir terdapat beberapa perlengkapan yang harus dipenuhi untuk
menunjang keselamatan dan kenyamanan bagi para pengendara dan kendaraannya.
Perlengkapan untuk area parkir diantaranya adalah :
1. Marka parkir berupa garis utuh mengelilingi ruang parkir, bisa berwarna kuning, garis putih,
atau warna yang terang.
Khusus untuk parkir disabilitas harus dilengkapi dengan marka simbol difabel dan dilengkapi
dengan rambu yang menunjukkan bahwa ruang parkir tersebut khusus untuk difabel.

2. Stopper. Berfungsi untuk menahan roda mobil agar tidak kebablasan maju atau mundur
karena keterbatasan pandangan pengemudi.
Stopper sangat diperlukan untuk area parkir yang berada dilantai atas gedung agar mobil tidak

menabrak dinding dan menghindari terjunnya mobil ke bawah

Quote:

Parkir Khusus

1. Parkir Untuk Disabilitas


Jenis parkir ini diperuntukan untuk pengemudi yang memiliki keterbatasan fisik. Parkir ini wajib
dekat dengan akses pintu masuk bangunan. Biasa banyak kita jumpai di area parkir mall, kantor,
bahkan di luar negeri area olahraga seperti stadion juga sudah menyediakan parkir ini.
Diperlukan standar khusus untuk ukuran parkirnya karena membutuhkan akses lebih
dibandingkan dengan parkir biasa. Dibawah ini adalah standar ukuran untuk parkir disabilitas :
2. Parkir Khusus Wanita
Biasa kita kenal dengan Ladies Parking, memiliki corak warna yang lebih menarik dibandingkan
parkir umum lainnya. Parkir ini diperuntukan khusus untuk pengemudi wanita dan biasanya
terletak dekat dengan pintu masuk bangunan pula. Tidak ada standar ukuran khusus untuk ladies
parking ini.

Gimana gan sist? Ternyata ada standar yang harus dipenuhi untuk membuat suatu lahan
parkir ya, jadi kita gak bisa sembarangan dalam membuat suatu area parkir
Maka dari itu kita sebagai pengendara kendaraan bermotor wajib secara displin
mengikuti aturan aturan parkir yang sudah disediakan. Kasihan kan para pemilik area
parkir/bangunan sudah mikir dan hitung khusus untuk parkirnya tapi kita malah
seenaknya sendiri parkir kendaraan.
Contohnya kayak gini nih
Spoiler for ngeselin:

Selain merugikan pemilik bangunan / gedung yang sudah hitung susah-susah buat parkir,
perilaku tidak disiplin ini juga merugikan kita sebagai pengendara karena menghabiskan
2 lahan parkir hanya untuk 1 mobil. Hehehe

SOLUSI MERENCANAKAN TEMPAT PARKIR UNTUK KENDARAAN RODA EMPAT


DI TEPI JALAN DAN TEMPAT PARKIR

Oleh: Drs. Tukiman, MT


A. PENDAHULUAN

Perparkiran adalah hal yang perlu kita perhatikan dalam merencanakan


bangunan dan tidak bisa dipandang sederhana, dan saat ini menjadi suatu fenomena
yang baru, karena perparkiran merupakan penempatan kendaraan yang sering dijumpai
masalah dalam sistem transportasi.

Di banyak negara baik di kota - kota besar maupun kota- kota yang sedang
berkembang selalu menghadapi masalah perparkiran, khususnya untuk kendaraan roda
4.
Masalah perparkiran tersebut akhir akhir ini terasa sangat mempengaruhi
pergerakan kendaraan, dimana kendaraan yang melewati tempat- tempat yang
mempunyai aktivitas tinggi, laju pergerakannya akan terhambat oleh kendaraan yang
parkir baik di tempat area parkir maupun di badan jalan, sehingga hal ini dapat
menyebabkan kemacetan.

Pada umumnya kendaraan yang parkir di pinggir jalan berada di sekitar tempat
atau pusat kegiatan seperti : perkantoran, sekolah, pusat- pusat kegiatan ekonomi
seperti: pasar tadisional, pasar swalayan, bioskop, rumah makan dan tempat umum
seperti tempat wisata, stadion olah raga, rumah sakit, terminal dan lain- lain.

Dalam usaha menangani masalah tersebut, maka diperlukan pengadaan lahan


parkir yang cukup, dan penentuan bentuk permodelan parkir yang tepat pada lahan
parkir yang ada, dimana kebutuhan akan lahan parkir dan prasarana yang dibutuhkan
haruslah seimbang dan disesuaikan dengan karakteristik perparkiran.

Parkir di badan jalan merupakan masalah utama yang menyebabkan kemacetan,


karena sudah pasti mengurangi kapasitas ruas jalan dan mengganggu laju kendaraan
yang lewat. Selain parkir di badan jalan, masih ada parkir di luar badan jalan yang juga
harus diperhatikan, baik pengaturan parkir maupun penentuan bentuk SRP ( Satuan
Ruang Parkir ) yang tepat, sehingga dengan demikian perencana tempat parkir
hendaknya memahami dan mampu mendesain tempat parkir dengan nyaman untuk
kendaraan.

1. Standar Fasilitas Parkir

Standar fasilitas parkir adalah suatu pedoman untuk menentukan suatu ukuran
petak parkir (stall) menurut berbagai bentuk penyediaannya. Penggunaan standar
fasilitas parkir diperlukan karena tidak terdapatnya marka dari petak parkir pada daerah
studi. Sehingga untuk menentukan jumlah petak parkir yang terdapat pada daerah
studi didasarkan pada standar.
2. Standar Kebutuhan Parkir

Standar kebutuhan parkir adalah suatu ukuran yang dapat dipergunakan untuk jumlah
kebutuhan parkir kendaraan berdasarkan fasilitas dan fungsi dari tataguna lahan.
Kebutuhan parkir untuk setiap tata guna lahan berbeda-beda, begitu pula untuk setiap
negara bahkandaerah mempunyai standar yang berbeda-beda

3. Permasalahan yang sering terjadi

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, perlu diadakannya perencanaan tempat


parkir yang mencukupi, nyaman, aman baik parkir di lingkungan pasar, kantor, sekolah
dan tempat- tempat umum, kita ketahui bahwa parkir pada badan jalan ( on street
parking ) tersebut masih semrawut, kurang teratur , sehingga laju kendaraan yang lewat
di sepanjang ruas jalan itu menjadi berkurang, dengan demikian bisa menyebabkan
kemacetan di sepanjang ruas jalan, hal ini dapat dipastikan sangat mengganggu
kelancaran lalu- lintas.

Selain tesebut diatas masih ada parkir di luar badan jalan ( off street parking )
yang juga masih kurang teratur, untuk itu perencanaan tempat parkir harus dilakukan
secermat mungkin sehingga pengendara dapat menempatkan kendaraanya dengan
nyaman selain itu, upaya ini juga dilakukan untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di
sepanjang ruas jalan dan menciptakan kondisi yang lebih teratur dan aman.

4. Tujuan

Dari uraian diatas upaya yang dilakukan untuk mendapat tempat parkir yang
aman, nyaman dan teratur, tulisan ini bertujuan untuk memberi gambaran
merencanakan tempat parkir untuk kendaraqan roda empat yang meliputi,

1. Bentuk pola sudut parkir yang tepat digunakan baik parkir pada badan jalan ( on street
parking ) dan parkir di luar badan jalan ( off street parking )
2. Menentukan kebutuhan Ruang parkir roda empat yang harus disediakan baik parkir
pada badan jalan ( on street parking ) dan parkir di luar badan jalan ( off street parking )
dan pengaruh terhadap kinerja jalan

1.1.BENTUK POLA SUDUT PARKIR YANG TEPAT DIGUNAKAN BAIK PARKIR


PADA BADAN JALAN ( ON STREET PARKING ) DAN PARKIR DI LUAR BADAN
JALAN ( OFF STREET PARKING )
Sudut parkir yang akan digunakan umumnya ditentukan oleh:
a) lebar jalan;
b) volume lalu lintas pada jalan bersangkutan;
c) karakteristik kecepatan;
d) dimensi kendaraan;
e) sifat peruntukkan lahan sekitarnya dan peranan jalan yang bersangkutan

Gambar: 1 Pola parkir sudut 900


Gambar: 2 Pergerakan kendaraan parkir 900 satu sisi, di tempat parkir

Gambar: 3 Pola parkir 900 dua sisi, di tempat parkir

Sumber: University of Houston Campus Design Guidelines and Standards

Gambar: 4 Ruang Parkir pada Badan Jalan


Keterangan :

A = lebar ruang parkir (m)

D = ruang parkir efektif (m)

M = ruang manuver (m)

J = lebar pengurangan ruang manuver (m)

W = lebar total jalan

L = lebar jalan efektif

Gambar: 5 Pola Parkir Pararel di tepi jalan

2.1.PENENTUAN SATUAN RUANG PARKIR (SRP)


Gambar: 6 Dimensi Standar untuk kendaraan Penumpang

Sumber: Pedoman teknis Penyelenggaraan Fasilitas parkir dirjen perhubungan darat 1996

Keterangan:

a = jarak Gandar

b = depan tergantung

c = belakang tergantung

d = lebar

h = tinggi total

B = lebar total

L = panjang total

2.1.1. Ruang bebas kendaraan parkir

Ruang bebas kendaraan parkir diberikan pada arah lateral dan longitudinal
kendaraan. Ruang bebas arah lateral ditetapkan pada saat posisi pintu kendaraan
dibuka, yang diukur dari ujung terluar pintu ke badan kendaraan parkir yang ada di
sampingnya. Ruang bebas ini diberikan agar tidak terjadi benturan antara pintu
kendaraan dan kendaraan yang parkir di sampingnya pada saat penumpang turun dari
kendaraan. Ruang bebas arah memanjang diberikan di depan kendaraan untuk
menghindari benturan dengan dinding atau kendaraan yang lewat jalur

gang (aisle). Jarak bebas arah lateral diambil sebesar 5 cm dan jarak bebas arah
longitudinal sebesar 30 cm.

2.1.2. Lebar bukaan pintu kendaraan

Ukuran lebar bukaan pintu merupakan fungsi karakteristik pemakai kendaraan yang
memanfaatkan fasilitas parkir. Sebagai contoh, lebar bukaan pintu kendaraan karyawan
kantor akan berbeda dengan lebar bukaan pintu kendaraan pengunjung pusat kegiatan
perbelanjaan. Dalam hal ini, karakteristik pengguna kendaraan yang memanfaatkan
fasilitas parkir dipilih menjadi tiga (Tabel 1).

Tabel 1, lebar bukaan pintu kendaraan


PENGGUNA DAN/ATAU
PERUNTUKAN Gol
JENIS BUKAAN PINTU
FASILITAS PARKIR
Pintu depan/belakang Karyawan/pekerja kantor

terbuka Tamu/pengunjung pusat kegiatan


I
perkantoran, perdadagangan,
tahap awal 55 cm. pemerintahan, Universitas

Pintu depan/belakang Pengunjung tempat olahraga, pusat

terbuka hiburan/ rekreasi, hotel, pusat


II
perdagangan eceran/swalayan, rumah
penuh 75 cm sakit, bioskop
Pintu depan terbuka penuh
Orang cacat III
dan
ditambah untuk pergerakan
kursi roda

Sumber: Dirjen perhubungan darat, Pedoman teknis penyelenggaraan Fasilitas parkir 1996

Besar satuan ruang parkir untuk tiap jenis kendaraan adalah sebagai berikut

Satuan Ruang Parkir untuk Mobil Penumpang, yang dimaksud mobil penumpang disini
adalah adalah bukan Bus

Tabel 2, Penentuan satuan ruang parkir (SRP mobil penumpang

SATUAN RUANG
JENIS KENDARAAN
PARKIR (M 2)
Mobil penumpang untuk golongan I 2,30 x 5,00
Mobil penumpang untuk golongan II 2,50 x 5,00
Mobil penumpang untuk golongan III 3,00 x 5,00

Sumber: Dirjen perhubungan darat, Pedoman teknis penyelenggaraan Fasilitas parkir 1996

Untuk mendapatkan Satuan Ruang parkir maka kita dapat melihat gambar 6 dan
gambar 5 dibawah ini, dapat memperjelas berapa kebutuhan ruang parkir yang
dibutuhkan agar pemakai tempat parkir nyaman, aman tidak terganggu kendaraan
disamping dan muka/ belakang.

Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Mobil Penumpang (dalam cm)


Gambar: 7 SRP untuk Mobil Penumpang

Keterangan :

B = lebar total kendaraan

L = panjang total kendaraan

O = lebar bukaan pintu

a1, a2 = jarak bebas arah longitudinal

R = jarak bebas arah lateral


Gambar: 8 Mobil pintu terbuka kedua pintu samping

Dari gambar 7 dan gambar 8 pada masing- masing kendaraan pada tiap
Golongan I sd III, didapatkan besarnya Lebar total(Bp) dan besarnya Panjang total(Lp)
sebagai berikut;

Gol I : B = 170, a1 = 10, Bp = 230 = B + O + R

O = 55, L = 470, Lp = 500 = L + a1 + a2

R = 5, a2 = 20

Gol II : B = 170, a1 = 10, Bp = 250 = B + O + R

O = 75, L = 470, Lp = 500 = L + a1 + a2

R = 5, a2 = 20

Gol III : B = 170, a1 = 10, Bp = 300 = B + O + R

O = 80, L = 470, Lp = 500 = L + a1 + a2

R = 50, a2 = 20

Sehingga dari perhitungan tersebut dapat dipakai untuk acuan merencanakan


besarnya tempat parkir yang nyaman, aman dan teratur, sedangkan pola pengaturan
parkir dapat direncanakan sebagai berikut;
Gambar: 9 Parking lot aisle widths

Sumber: University of Houston, Campus Design Guidelines and Standards Parking Lot Design Standards

Secara detail gambar 9 diatas, desain parkir dapat dijelaskan sebagai berikut;

Desain Parkir ditepi jalan dengan sudut 900

Gambar: 10

Desain Parkir ditepi jalan dengan sudut 600, 450, 300

Gambar: 11

Desain Parkir dihalaman Parkir dengan sudut 900

Gambar: 12

Desain Parkir dihalaman parkir dengan sudut 600,450,300


Gambar: 13 sudut 600,450,300

Gambar 14 dibawah ini menunjukan tempat parkir yang tidak memenuhi syarat untuk
lahan parkir, karena kendaraan lain tidak bisa lewat dan ruang gerak kendaraan tidak
ada, perencanaan parkir semacam ini adalah sangat jelek.

Gambar: 14 Beberapa tempat Parkir yang tidak direncanakan dengan baik

B. KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat disimpulkan, betapa pentingnya perencanaan parkir yang baik
dan untuk medesain parkir yang baik tidaklah gampang, maka henhaknya kita tahu
bahwa:

 Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat


pemberhentiankendaraan yang tidak bersifat sementara untuk melakukan kegiatan
padasuatu kurun waktu.
 Tempat parkir di badan jalan, (on street parking) adalah fasilitas parkir
yangmenggunakan tepi jalan.

 Fasilitas parkir di luar badan jalan (off street parking) adalah fasilitas
parkirkendaraan di luar tepi jalan umum yang dibuat khusus atau penunjangkegiatan
yang dapat berupa tempat parkir.

 Jalan adalah tempat jalan yang diperuntukan bagi lalu lintas umum.

 Satuan ruang parkir (SRP) adalah ukuran luas efektif untuk meletakkankendaraan
(mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor), termasuk ruangbebas dan lebar buka
pintu.

Demikian semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca yang membutuhkanya
akhirnya kami mohon maaf dan apabila ada kekeliruan kami bersedia
menyempurnakan.

Anda mungkin juga menyukai