Anda di halaman 1dari 7

Return

Dalam mengambil keputusan investasi, seorang investor akan mempertimbangkan


dua faktor penting yaitu besarnya tingkat pengembalian (return) serta risiko (risk) pada saat
keuntungan yang diharapkan mungkin tidak terjadi. Return adalah keuntungan (atau kerugian)
yang diperoleh investor atas dana yang diinvestasikan. Dapat berupa Realized Return dan
Expected Return.
1. Realized Return
Realized Return adalah tingkat pengembalian yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data
historis. Realized Return menjadi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur
kinerja dari perusahaan serta sebagai dasar penentuanExpected Return untuk mengukur risiko
di masa yang akan datang.
Komponen tingkat pengembalian Return
Sumber-sumber tingkat pengembalian atas investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu
yield dan capital gain (loss).
- Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan
yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Yield pada investasi obligasi atau
deposito didapat dari kupon obligasi atau bunga deposito. Sedangkan yield pada
investasi saham didapat dari dividen. Biasa dinyatakan dalam bentuk persentase atas
periode tahunan.
- Capital gain (loss) merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga (saham
atau obligasi).
Berdasarkan komponen-komponen diatas, tingkat pengembalian suatu investasi hasil dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Total Return = Yield + Capital Gain (loss)
Capital Gain (loss) = Pt-Pt-1
Pt-1
Diilustrasikna pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang merupakan salah satu
perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu
cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group. ICBP merupakan salah satu produsen
makanan dalam kemasan terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai jenis produk
makanan dalam kemasan. Berbagai merek produk ICBP merupakan merek-merek yang
terkemuka dan dikenal di Indonesia untuk makanan dalam kemasan.
Hingga saat ini struktur pemegang saham dari IBP adalah :
NAMA PEMEGANG JUMLAH SAHAM PERSENTASE
SAHAM DITEMPATKAN DANDISETOR KEPEMILIKAN
PENUH
PT Indofood Sukses 4.695.839.000 80,53%
Makmur Tbk
Komisaris & Direktur - -

Public 1.135.115.000 19,47%


(dengan kepemilikan
kurang dari 5%)
TOTAL 5.830.954.000 100,00%

Dari data ICBP di web resmi (http://www.indofoodcbp.com/) Diketahui :


PERIODE DIVIDEN PER TANGGAL HARGA PER LEMBAR
LEMBAHR PEMBAYARAN SAHAM
SAHAM
2016 256 24 Jun 2016 8.275

2015 222 09 Jun 2015 7.038

Maka, total return dapat diperoleh dengan cara :


Total return = Pt – Pt-1+ Dt
Pt-1
= 8.275 – 7.038 + 256
7.038
= 0,212

2. Expected Return
Expected Return adalah tingkat pengembalian yang diharapkan untuk diperoleh di masa depan.
Berbeda dengan Realized Return yang sifatnya sudah terjadi, Expected Return ini sifatnya
belum terjadi. Expected return adalah return yang diharapkan atas kepemilikan aset. Required
return adalah return yang diinginkan investor pada tingkat risiko dan suku bunga tertentu.
Keputusan investasi akan terfokus pada expected return, dimana investor memperkirakan
berapa besar return yang dibutuhkan dimasa mendatang untuk mengelola risiko yang ada.
Ketika investor memiliki tujuan untuk mengurangi risiko tanpa mempengaruhi return yang
akan didapatnya, maka investor dapat melakukan diversifikasi atas sekuritas yang
dimilikinya dengan membuat suatu portfolio. Keputusan investasi mengandung
ketidakpastian. Dengan adanya ketidakpastian tersebut, maka terdapat risiko dari expected
return yang tidak disadari, sehingga investor perlu untuk memperhatikan distribusi returnnya.
Ketika terdapat ketidakpastian akan expected return yang akan didapat, maka investor harus
berpikir mengenai distribusi return, tidak hanya single return saja. Semua hal-hal yang
mungkin terjadi dimasa mendatang harus ikut dipertimbangkan dalam bentuk probabilitas.
Probabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan kemungkinan relatif (peluang atau
kecenderungan) dari suatu kejadian. Nilai ekspektasi dari suatu variabel acak adalah
probabilitas dari seluruh outcome (hasil) dari variabel acak tersebut.
Dilambangkan dengan E(X), nilai ekspektasi dapat dihitung dengan rumus berikut:

Berdasarkan persamaan diatas, maka expected return dapat dihitung dengan menggunakan
formula sebagai berikut;

adalah expected return adalah return pada saat i adalah probabilitas pada saat
adalah expected return
adalah return pada saat i
adalah probabilitas pada saat i
Berikut adalah pengamatan seorang investor terhadap return saham A jika dibandingkan
dengan return pasar. Ada tiga outcome yang mungkin terjadi, yaitu “lebih
besar”, “sama”, dan “lebih kecil”. Dari pengamatan yang dilakukan diperoleh data
berikut:
Outcome Frekuensi
“Lebih besar” 92
“Sama” 27
“Lebih kecil” 81
Total observasi 200

Probabilitas bahwa return saham A “lebih kecil” dari return pasar dapat diperoleh dengan
menghitung 81/200, hasilnya 0,405.

Risiko
Di Indonesia, baru Bank Indonesia yang secara resmi mengatur industri perbankan
dalam hal pengelolaan risiko. Bank Indonesia dalam Peraturan Bank Indonesia No.5 tahun
2003 mengatur segala hal tentang manajemen risiko pada bank umum dan membagi risiko
menjadi 8 kelompok yaitu:
1. Risiko pasar, yaitu risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar (suku
bunga, nilai tukar dan options) dari portofolio yang dimiliki, yang dapat merugikan
perusahaan (adverse movement).
2. Risiko likuiditas, yaitu risiko yang antara lain disebabkan perusahaan tidak mampu
memenuhi kewajiban yang telah jatuh waktu.
3. Risiko kredit, yaitu risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak debitur (counterparty)
memenuhi kewajibannya.
4. Risiko operasional, yaitu risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan atau
tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya
problem eksternal yang mempengaruhi operasional perusahaan.
5. Risiko hukum, yaitu risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang
antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan
yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya
kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
6. Risiko kepatuhan, yaitu risiko yang disebabkan perusahaan tidak mematuhi atau tidak
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
7. Risiko reputasi, yaitu adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi
negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif terhadap
perusahaan.
8. Risiko strategik, yaitu risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan
pelaksanaan strategi perusahaan yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang
tidak tepat atau kurang responsifnya bank terhadap perubahan eksternal.

Identifikasi Risiko Perusahaan


 Risiko keamanan pangan
Perseroan menghadapi risiko yang berhubungan dengan keamanan produk barang
jadi yang dipasarkan.
 Risiko fluktuasi harga bahan baku dan komoditas
Harga dan biaya produksi perseroan dipengaruhi oleh harga bahan baku di pasar
internasional, terutama gandum, dan bahan baku lainnya seperti SMP dan resin
(bahan baku untuk pembuatan kemasan)
 Risiko peningkatan kompetisi pada segmen usaha
Tidak dapat dipastikan competitor tidak mengoptimalkan upayanya dalam
berkompetisi untuk meningkatkan pangsa pasarnya dan/atau tidak akan ada tambahan
pesaing domestic maupun asing yang memasuki pasar dimana perseroan beroperasi.
 Risiko suksesi dan keterampilan tenaga kerja
Kesuksesan perseroan tidak luput dari factor ketersediaan tenaga kerja yang handal
untuk terus dapat melakukan yang terbaik serta mendukung budaya untuk terus
berinovasi agar memperoleh hasil yang unggul
 Risiko bencana alam, iklim dan cuaca ekstrim
Letak Indonesia berada di zona pertemuan dari tiga lempengan bumi utama yang
berpotensi mengalami gempa bumi, tsunami, gelombang laut dan letusan gunung
berapi

LAPORAN KEUANGAN PT INDOFOOD CBP


KINERJA KEUANGAN ICBP UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 SEPTEMBER 2016
ICBP membukukan pertumbuhan penjualan neto konsolidasi sebesar 9,9% menjadi
Rp26,47 triliun dari Rp24,10 triliun pada periode yang sama tahun lalu diantaranya didorong
oleh naiknya volume penjualan. Kontribusi penjualan dari Divisi Mi Instan, Dairy, Makanan
Ringan, Penyedap Makanan, Nutrisi & Makanan Khusus dan Minuman, masing-masing
mencapai 64%, 20%, 7%, 2%, 2% dan 5% dari total penjualan neto konsolidasi.
- Penjualan neto konsolidasi tumbuh menjadi Rp26,47 triliun
- Laba usaha naik menjadi Rp3,97 triliun
- Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik
menjadi Rp2,83 triliun
Laba usaha tumbuh 24,2% menjadi Rp3,97 triliun dari Rp3,20 triliun, dan marjin laba usaha
naik menjadi 15,0% dari 13,3% yang disebabkan oleh naiknya penjualan. Laba periode berjalan
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 15,9% menjadi Rp2,83 triliun
dari Rp2,44 triliun pada periode yang sama tahun lalu; marjin laba bersih naik sedikit menjadi
10,7% dari 10,1%. Dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, core
profit tumbuh 19,1% menjadi Rp2,92 triliun dari Rp2,45 triliun.
Dengan adany peningktan ini Periode sembilan bulan tahun 2016 merupakan periode yang baik
bagi Perseroan (ICBP). Membaiknya kondisi pasar secara umum serta dilaksanakannya
strategi-strategi yang terarah mampu menghasilkan kinerja yang baik dan memperkuat posisi
kami di pasar.
Berikut adalah Data Historis Saham ICBP periode 03 Jan – 30 Jan 2017

Date Open Close Change(Rp) Change(%) Volume

2017-
8,550 8,475 -75 -0.88 1,782,100
01-30

2017-
8,550 8,550 0 0.00 923,300
01-27

2017-
8,600 8,550 -50 -0.58 2,818,800
01-26
2017-
8,475 8,600 125 1.47 1,916,400
01-25

2017-
8,450 8,475 25 0.30 3,841,900
01-24

2017-
8,500 8,450 -50 -0.59 1,040,900
01-23

2017-
8,600 8,500 -100 -1.16 2,326,100
01-20

2017-
8,575 8,600 25 0.29 4,785,000
01-19

2017-
8,425 8,575 150 1.78 4,515,000
01-18

2017-
8,450 8,425 -25 -0.30 2,273,700
01-17

2017-
8,525 8,450 -75 -0.88 3,834,200
01-16

2017-
8,550 8,525 -25 -0.29 4,278,600
01-13

2017-
8,575 8,550 -25 -0.29 1,985,700
01-12

2017-
8,775 8,575 -200 -2.28 2,354,800
01-11

2017-
8,800 8,775 -25 -0.28 1,942,400
01-10

2017-
8,525 8,800 275 3.23 5,899,200
01-09

2017-
8,575 8,525 -50 -0.58 1,497,300
01-06

2017-
8,600 8,575 -25 -0.29 3,970,900
01-05
2017-
8,600 8,600 0 0.00 4,027,100
01-04

2017-
8,575 8,600 25 0.29 2,040,600
01-03

Meski mengalami naik turun harga saham, bisa dikata untuk harga saham PT Indofood CBP
ini kita masih bisa berinvestasi saham jika kita berkeinginan karena untuk saat ini struktur
pemegang saham dari PT. Indofood CBP sebagai berikut :
JUMLAH SAHAM
NAMA PEMEGANG PERSENTASE
DITEMPATKAN DANDISETOR
SAHAM KEPEMILIKAN
PENUH
PT Indofood Sukses Makmur
4.695.839.000 80,53%
Tbk

Komisaris & Direktur - -

Public (dengan kepemilikan


1.135.115.000 19,47%
kurang dari 5%)

TOTAL 5.830.954.000 100,00%

Anda mungkin juga menyukai