Anda di halaman 1dari 1

Kamu sekadar ilusi.

Aku jatuh cinta pada setiap gerik tubuhmu. Cerminan sosok sederhana yang begitu
berarti. Yakinku, banyak orang diluar sana yang juga mengagumi sosokmu. Bahkan mereka
sudah lebih dulu mengenal siapa kamu, bagaimana karaktermu, dan betapa hangatnya
bercengkerama dalam setiap tuturmu. Ada perbatasan yang jauh jika aku mendekatimu.
Seakan sudah banyak pulau yang singgah ditengah perbatasan itu. Merasa ada puing yang
harusnya tersandar ditengah pulau, namun diterjang angin kencang. Rubuh. Lalu lenyap.
Bodohnya aku masih stagnan ditempat. Ah, terlalu jauh aku mengimajinasikan hal ini.
Aku tidak percaya jika kamu dikenal sebagai pribadi yang pendiam. Kamu terlalu
ramah untuk dikatakan sosok pendiam. Menebar senyum ke segala sudut wajah para wanita
adalah salah satu alasannya.
Semenjak temaram jingga berkelana disenja sore, aku memulai menanam rasa
takjub akan siapa kamu. Sembari memegang kamera kala itu, kau sorotkan lensa pada fokus
jingga diufuk barat. Memotret setiap bingkai panorama. Indah. Memang indah
pemandangan sore itu. Sialnya, aku sengaja melihat garis lengkung bibirmu ketika hasil
gambar yang sepertinya sesuai eskpektasimu. Ya, kamu sedang tersenyum bahagia melihat
hasil gambar itu.
Trawas, Mojokerto, Jawa Timur. Membawa kenangan indah akan tatanan
pemandangan di setiap sudutnya. Namun tidak pada kenangan saat aku melihat kamu.
Cemburuku pada setiap wanita yang berhasil tertawa akan lelucon recehmu dan menatap
binar matamu. Aku benar-benar melepuh menyaksikannya. Ah, bagaimana bisa aku
merasakan hal yang seperti ini. Sungguh aneh.
Aku berusaha memutar badan seakan memalingkan muka saat menjumpaimu
sendiri ditengah malam. Melewati dengan sesal tanpa menyapamu. Aku lenyap terseret
angin malam. Mengikuti setiap alur kekesalan tiap kali memikirkanmu. Jika aku punya sayap,
sayapku terlalu kaku untuk diterbangkan dilangit luas, hanya mampu untuk bersangkar.
Sebenarnya, aku lelah melamunkan wajah kharismamu itu. Namun aku bisa apa jika
perasaan ini sedang mendominasi hati. Kumohon, lenyapkan hati ini segera, Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai