Anda di halaman 1dari 24

hendroagungs.blogspot.

com

ELEKTRONIKA DASAR

Pertemuan Ke-7
DC Biasing Pada BJT (Contd.)

1
hendroagungs.blogspot.com

Memisahkan sinyal dengan harga-harga DC

Arus dan tegangan pada rangkaian penguat terdiri dari dua komponen: komponen dc dan
komponen sinyal.

Komponen DC ditentukan dari rangkaian dc pada gambar 48(b), sedangkan cara kerja sinyal
BJT dapat diperoleh dengan menghilangkan sumber DC, seperti pada gambar 50.

Gambar 50 Rangkaian penguat pada gambar 48 dengan sumber DC dihilangkan (di hubung
singkat)

2
hendroagungs.blogspot.com

Model Hybrid - π

Gambar 51 (a) BJT sebagai VCCS (penguat transkonduktansi

Gambar 51 (b) BJT sebagai CCCS (penguat arus)

3
hendroagungs.blogspot.com

Pada gambar 51(a), BJT digambarkan sebagai VCCS yang mempunyai resistansi masukan
(melihat ke arah base) rπ, dengan sinyal kendali vbe. Hubungan arus dan tegangan pada
rangkaian ini:
i c  g m v be

v
i b  be
r 

i e 
v be
 g m v be 
v be
1  g m r  
r  r 

 

v be
1     v 
r 

r 
be
 1   
 v be r e

Pada gambar 51(b) BJT digambarkan sebagai CCCS, dengan sinyal kendali ib. Hubungan arus
sebagai berikut:

g m v be  g m ib r  
 g m r  i b

4
hendroagungs.blogspot.com

Model T

Gambar 52 (a) BJT sebagai VCCS


Gambar 53 (b) BJT sebagai CCCS
Pada kedua gambar yang ada adalah re, bukan rπ

5
hendroagungs.blogspot.com

Pada gambar 52(a), BJT digambarkan sebagai VCCS yang mempunyai resistansi masukan
(melihat ke arah emitter ) re dengan sinyal kendali vbe Hubungan arus dan tegangan pada
rangkaian ini:
i b 
v be
 g m v be 
v be
1  g m r e 
r e r e

  

v be
1    
v be
 1  
r e r e    1 
v v
 be
 be
  1 r e r 

Pada gambar 52(b) BJT digambarkan sebagai CCCS, dengan sinyal kendali ie. Hubungan arus
sebagai berikut:

g m v be  g m ie r e 
 g m r e ie   i e

6
hendroagungs.blogspot.com

Aplikasi rangkaian ekivalen sinyal kecil.

Proses yang sistimatis dalam menganalisa penguat transistor:


1. Tentukan titik kerja dc BJT, terutama arus collector dc IC.
2. Hitung harga-harga parameter model sinyal kecil: gm = IC/VT, rπ = β/gm dan re =
VT/IE = α/gm.
3. Hilangkan semua sumber dc dengan mengganti sumber tegangan dc dengan hubung
singkat, dan sumber arus dc dengan hubung terbuka.
4. Ganti BJT dengan salah satu model rangkaian ekivalen.
5. Analisa rangkaian yang didapat untuk menentukan penguatan tegangan, resistansi
masukan dan lain-lain.

7
hendroagungs.blogspot.com

Contoh soal 14:


Analisa penguat transistor pada gambar 53(a) dan tentukan penguatan tegangannya.
Asumsikan β = 100

Gambar 53 (a) rangkaian (b) analisa dc (c) model sinyal kecil

8
hendroagungs.blogspot.com

Tentukan titik kerja. Asumsikan vi = 0.


V  V
I B  BB BE
R BB

3  0 ,7
  0 , 023 mA
100

I C   I B  100  0 , 023  2 , 3 mA

V C  V CC  I C R C

  10  2 ,3  3   3 ,1 V

Karena VB (+0,7 V) < VC → transistor bekerja pada mode aktif.

Tentukan parameter model sinyal kecil:


V 25 mV
r  T
  10 ,8 
e
I E 2 ,3 0 , 99  mA

I 2 , 3 mA
g m  C
  92 mA/V
V T 25 mV

 100
r     1 , 09 k 
g m 92
9
hendroagungs.blogspot.com

Model rangkaian ekivalen terlihat pada gambar 53(c).


Perhatikan tidak ada sumber tegangan dc. Terminal rangkaian yang terhubung ke sebuah
sumber tegangan dc yang konstan selalu dapat dianggap sebagai sinyal ‘ground’.

r
v  v 
 R
be i
r  BB

1 , 09
 v i  0 , 011 v i
101 , 09

v o   g m v be R C

  92  0 , 011 v i  3   3 , 04 v i

v
A v  o
  3 , 04 V/V
v i

Tanda negatif menunjukkan pembalikan fasa.

10
hendroagungs.blogspot.com

Contoh soal 15:


Untuk mendapatkan pengertian yang lebih mendalam dari cara kerja penguat transistor, kita
akan melihat bentuk gelombang pada berbagai titik pada rangkaian yang telah dianalisa pada
contoh sebelumnya. Untuk hal ini asumsikan vi merupakan gelombang segitiga. Pertama
tentukan amplitudo maksimum dari vi yang dimungkinkan pada rangkaian ini. Kemudian
dengan amplitudo ini, gambarkan bentuk gelombang pada iB(t), vBE(t), iC(t) dan vC(t).

Jawab:
Satu kendala pada amplitudo sinyal adalah pendekatan sinyal kecil, dimana vbe tidak boleh
melebihi 10 mV.Jika digunakan bentuk gelombang segitiga vbe dengan 20 mV peak-to-peak
dan bekerja mundur,



V be 10
V i    0 , 91 V
0 , 011 0 , 011

11
hendroagungs.blogspot.com

Untuk memeriksa apakah transistor masih bekerja pada mode aktif dengan v i beramplitudo Vi
= 0,91 V, periksa harga tegangan collector. Tegangan pada collector akan terdiri dari
gelombang segitiga yang ditumpangkan pada harga dc VC = 3,1 V. Tegangan puncak dari bentuk
gelombang segitiga:

 
V c  V i  penguatan  0 , 91  3 , 04  2 , 77 V

Pada saat simpangan negatif, tegangan collector mencapai harga minimum:


VCmin = 3,1 – 2,77 = 0,33 V
Tegangan ini lebih rendah dari tegangan base kurang dari 0,4 V, jadi transistor masih bekerja
pada daerah aktif. Walaupun demikian kita akan menggunakan harga amplitudo yang lebih
rendah, yaitu 0,8 V. Analisa selengkapnya adalah sebagai berikut:



V 0 ,8
I  i
  0 , 008 mA
  1 , 09
b
R BB r  100

Sinyal ini ditumpangkain pada arus base IB seperti yang terlihat pada gambar 54(b)

12
hendroagungs.blogspot.com

Gambar 54. Bentuk gelombang sinyal.


13
hendroagungs.blogspot.com

Tegangan base – emitter terdiri dari komponen gelombang segitiga yang ditumpangkan pada
tegangan dc VBE = 0,7V. Puncak dari gelombang segitiga:
 
r 1 , 09
V be  V i

 0 ,8  8 , 6 mV
r   R BB 100  1 , 09

Total vBE terlihat pada gambar 54(c)

Sinyal arus segitiga pada collector akan mempunyai puncak:


 
I c   I b  100  0 , 008  0 , 8 mA

Arus sinyal akan ditumpangkan pada arus collector dc IC (=2,3 mA), seperti yang terlihat
pada gambar 54(d).

Tegangan sinyal pada collector dapat diperoleh dengan mengalikan vi dengan penguatan
tegangan 
V c  3 , 04  0 ,8  2 , 43 V

Tegangan total pada collector dapat dilihat pada gambar 54(e)

14
hendroagungs.blogspot.com

Contoh soal 16:


Analisa-lah rangkaian pada gambar 55(a) untuk menentukan penguatan tegangan dan bentuk
gelombang pada berbagai titik. Kapasitor C adalah kapasitor coupling yang berfungsi untuk
menghubungkan sinyal vi dan mem-block dc. Dengan cara ini bias dc hanya ditentukan oleh V+
dan V- serta RE dan RC. Untuk hal ini harga C diasumsikan sangat besar, idealnya ∞, sehingga
akan menjadi hubung singkat untuk frekuensi sinyal yang diinginkan. Demikian juga kapasitor
yang dipakai untuk menghubungkan sinyal keluaran vo.

Jawab:
Tentukan titik kerja dc:

 10  V 10  0 ,7
I E  E
  0 , 93 mA
R E 10

Asumsikan β = 100, α= 0,99

IC = 0,99 IE = 0,92 mA
VC = –10 + RCIC
= –10 + 0,92 x 5 = –5,4 V

Jadi transistor bekerja pada mode aktif


15
hendroagungs.blogspot.com

Gambar 55

16
hendroagungs.blogspot.com

Sinyal pada collector dapat mempunyai simpangan dari –5,4 V sampai +0,4 V (yaitu 0,4 V di
atas tegangan base) tanpa memasuki daerah jenuh. Tetapi 5,8 V simpangan negatif pada
tegangan collector akan menyebabkan tegangan minimum collector menjadi –11, 2V.
Tegangan ini lebih negatif dari tegangan catu daya. Jika kita memaksakan untuk memasangkan
sebuah masukan yang akan menghasilkan sebuah keluaran yang demikian, maka transistor
akan cut off dan puncak negatif akan terpotong, seperti yang terlihat pada gambar 56. Bentuk
gelombang pada gambar 56 tetap linier hanya saja puncak negatifnya terpotong; yaitu
pengaruh non linier tidak diperhitungkan. Hal ini tidak benar, karena kita telah mendorong
transistor ke daerah cut off pada puncak sinyal negatif yang berarti kita melebihi batas sinyal
kecil.

Tentukan penguatan tegangan sinyal kecil. Gunakan model rangkaian ekivalen T dan
menghilangkan semua sumber dc. (Lihat gambar 55(c)).

  0 , 99
V 25 mV
r e  T
  27 
I E 0 , 93 mA

17
hendroagungs.blogspot.com

Gambar 56. Sinyal terdistorsi karena cut off.

v
i e   i
r e

 R
v o    ie R C  C
v i
r e

v  R
A v  o
 C
 183 , 3 V/V
v i r e

18
hendroagungs.blogspot.com

Perhatikan penguatan tegangan positif berarti keluaran mempunyai fasa yang sama dengan
masukan yang dipasangkan pada emitter.

Besaran sinyal yang diperbolehkan, perhatikan gambar 55(c) di mana vi = veb. Jadi bila
diinginkan kerja sinyal kecil yang linier, maka puncak vi harus dibatasi kira-kira 10 mV. Dengan
harga amplitudo ini, seperti terlihat pada gambar 57, harga amplitudo Vc:

V c  183 , 3  0 , 01  1 , 833 V

19
Gambar 57
hendroagungs.blogspot.com

Penambahan model sinyal kecil dengan memperhatikan efek Early

Efek early menyebabkan arus collector tergantung tidak hanya pada v BE, tetapi juga pada vCE.
Ketergantungan pada vCE dapat dimodelkan dengan menempatkan resistansi keluaran ro.

V  V V
r o  A CE
 A
IC I C

VA = tegangan Early; VCE dan IC adalah koordinat titik kerja dc.

Pengaruh ro pada cara kerja transistor sebagai penguat dapat dilihat pada persamaan berikut

v o   g m v be R C // r o 
Jadi penguatan akan berkurang. Jika ro >> RC, pengurangan penguatan ini dapat diabaikan.
Secara umum pengaruh ro diabaikan jika ro > 10RC.

20
hendroagungs.blogspot.com

Gambar 58. Model sinyal kecil hybrid-π dengan ro

21
hendroagungs.blogspot.com

Ringkasan Model Sinyal Kecil dari BJT

Model hybrid-π
versi (gmvπ) versi (βib)

Model T
versi (gmvπ) versi (βib)

22
hendroagungs.blogspot.com

Parameter model sebagai fungsi arus bias dc


I
g m  C
V T

V  V 
r e  T
   T

I E  I C 
 V 
r     T

 I C 
V
r o  A

I C

Parameter model sebagai fungsi gm



r e 
g m


r  
g m

23
hendroagungs.blogspot.com

Parameter model sebagai fungsi re



g m 
r e

r     1 r e

1 1
g m  
r  r e

Hubungan antara α dan β



 
1  

 
  1
1
  1 
1  

24

Anda mungkin juga menyukai