Warna Rambu K3
Warna dapat membantu pekerja menentukan klasifikasi bahaya di area kerja. Warna rambu K3
juga akan membantu mengarahkan pekerja terkait tindakan yang harus mereka lakukan sesuai
warna rambu
yang mereka lihat. Berikut ragam warna yang terdapat dalam rambu K3 berdasarkan standar
internasional:
Source: safetysign.co.id
Source: safetysign.co.id
3. Warna KUNING menunjukkan CAUTION/ WASPADA. Digunakan untuk menunjukkan
situasi bahaya (seperti tersandung, terpeleset, terjatuh, atau di area penyimpanan bahan yang
mudah terbakar) yang bisa menyebabkan luka ringan atau sedang.
Source: safetysign.co.id
Source: safetysign.co.id
Terjadinya suatu kebakaran pasti memiliki sebab sehingga kebakaran itu bisa terjadi.
Dengan mengetahui penyebab terjadinya kebakaran, setidaknya kita bisa meminimalisasi
kebakaran itu supaya tidak terjadi.
1. Adanya bahan yang mudah terbakar seperti benda berbahan padat, cair, maupun gas (bensin,
minyak, kertas, kayu, textil, dan lain-lain).
2. Terdapat suhu yang tinggi di suatu tempat yang disebabkan oleh sumber panas seperti sinar
matahari, kortsluiting dan gesekan listrik, reaksi kimia, dan lainnya.
3. Terdapat Oksigen (O2) yang memiliki kandungan cukup untuk terjadinya suatu reaksi api.
Kandungan kadar O2 ditentukan dengan persentasi (%), semakin besar kadar kandungan
oksigen dalam udara, maka nyala api akan semakin besar. Pada kadar oksigen kurang dari 12%,
tidak akan terjadi pembakaran api. Dalam keadaan normal kadar oksigen di udara bebas
berkisar 21%, sehingga udara bebas memiliki keaktifan pembakaran yang cukup untuk
terjadinya kebakaran.
Ketiga faktor tersebut dikenal dengan istilah SEGITIGA API. Artinya jika ketiga faktor ini
terpenuhi maka api akan muncul. Namun, jika salah satu dari ketiga unsur tersebut tidak tersedia,
maka kebakaran tidak akan terjadi.
Sehingga, dari faktor penyebabnya, kita dapat menemukan cara memadamkan api dengan 3 cara
yaitu:
Kebakaran yang terjadi, itu memiliki klasifikasi dalam jenis kebakarannya. National Fire
Protection Association (NFPA) menetapkan 5 kategori jenis penyebab kebakaran, yaitu kelas A,
B, C, D dan K. Bahkan beberapa Negara menetapkan tambahan klasikasi dengan kelas E.
Klasifikasi tersebut adalah:
1. Kebakaran Klas A
Adalah kebakaran yang menyangkut benda-benda padat kecuali logam. Contoh: Kebakaran
kayu, kertas, plastik, dsb.
Media pemadam:
Media pemadam yang tepat untuk memadamkan kebakaran klas ini adalah dengan: tepung
pemadam, pasir, tanah/lumpur, foam (busa) dan air.
2. Kebakaran Klas B
Adalah ebakaran bahan bakar cair atau gas yang mudah terbakar. Contoh: Premium (bensin),
kerosine, solar, LPG/LNG, dsb.
Media Pemadam:
Alat pemadam yang dapat digunakan pada kebakaran tersebut adalah dengan: Tepung pemadam
(dry powder), busa (foam), air dalam bentuk spray/kabut yang halus.
3. Kebakaran Klas C
Adalah kebakaran instalasi listrik bertegangan. Contoh: Breaker listrik dan alat rumah tangga
yang menggunakan listrik.
Media Pemadam:
Alat Pemadam yang dapat digunakan adalah dengan: Carbondioxyda (CO2), tepung kering (dry
chemical). Dalam pemadaman ini tidak boleh menggunakan media air.
4. Kebakaran Klas D
Adalah kebakaran pada benda-benda logam padat, contoh: Natrium, magnesium, alumunium,
kalium, dsb.
Media Pemadam:
Alat pemadam yang digunakan adalah dengan: pasir halus dan kering, dry powder khusus.
5. Kebakaran Klas K
Adalah kebakaran yang disebabkan oleh bahan akibat konsentrasi lemak yang tinggi. Kebakaran
jenis ini banyak terjadi di dapur. Api yang timbul didapur dapat dikategorikan pada api Klas B.
6. Kebakaran kelas E
Adalah kebakaran yang disebabkan oleh adanya hubungan arus pendek pada peralatan
elektronik.
Media Pemadam:
Alat pemadam yang bisa digunakan untuk memadamkan kebakaran jenis ini dengan:
menggunakan tepung kimia kering (dry powder), akan tetapi memiliki resiko kerusakan
peralatan elektronik, karena dry powder mempunyai sifat lengket. Namun, anda juga dapat
menggunakan pemadam api berbahan clean agent yang lebih cocok.
Alat pemadam kebakaran ini menggunakan air dan karbon dioksida sebagai media pemadam.
Jenis alat pemadam berbahan air biasanya digunakan untuk memadamkan api yang membakar
kayu dan kertas.
Namun, yang perlu anda perhatikan ialah larangan penggunaan alat pemadam ini yang tidak
boleh digunakan pada area-area yang terdapat peralatan listrik atau cairan kimia organik yang
tidak bisa larut di dalam air.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, alat pemadam kebakaran yang menggunakan air
mulai diinovasikan dengan kandungan foaming agent (bahan pembentuk busa) yang dikenal
dengan AFFF, sehingga dapat digunakan untuk kebakaran pada peralatan listrik dan cairan kimia
mudah terbakar.
Debu? Apa bisa memadamkan api? Maksud dari debu kering ialah alat pemadam kebakaran ini
mengandung serbuk kering yang bersifat inert seperti serbuk silica yang dicampur dengan serbuk
sodium bikarbonat.
Cara kerja alat ini ialah dengan dipompanya serbuk yang keluar dari tabung pemadam kabakaran
dengan bantuan gas karbon dioksida yang berasal dari pemompa.
Serbuk yang dikeluarkan dari alat pemadam akan menyelimuti bahan yang terbakar. Nantinya,
serbuk tersebut akan memisahkan oksigen yang menjadi salah satu kompenen penyebab
kebakaran, sehingga api pun dapat dipadamkan.
Namun, yang perlu anda perhatikan ialah larangan penggunaan alat pemadam ini yang tidak
boleh digunakan pada area peralatan produksi atau instrument produksi yang sangat bernilai,
karena serbuk-serbuk alat pemadam kebakaran dapat merusak komponen-komponen peralatan
tersebut.
Pemadam ini merupakan media pemadam api serbaguna, aman dan luas pemakaiannya karena
dapat mematikan api kelas A, B, dan C.
Dimana anda bisa menggunakan alat ini? Pemadam jenis ini digunakan untuk area yang terdapat
peralatan elektronik, sehingga saat terjadi penyemprotan, peralatan tersebut tidak rusak, seperti
komputer, server, dan lain sebagainya.
Adakah larangan pada penggunaan pemadam ini? Jenis pemadam ini tidak boleh digunakan pada
bahan logam dan metal serta dilarang digunakan pada area basemen karena gas karbon dioksida
dapat membahayakan bagi pemadam kebakaran itu sendiri. bahan logam atau metal.
berdaya guna efektif serta bersih karena dapat mematikan api kelas B, dan C.
Sesuai dengan namanya, alat pemadam api ini menggunakan gas Halon sebagai bahan pemadam.
Gas halotron adalah senyawa kimia yaitu hydrochlorofluorocarbon (HCFC).
Alat pemadam jenis ini biasanya digunakan di pabrik, laboratorium atau area workshop yang
terdapat minyak mudah terbakar. Namun, pemadam ini tidak bisa digunakan pada area yang
terdapat peralatan elektronik.
Seiring dengan berjalannya waktu, jenis pemadam ini dikembangkan untuk memadam kebakaran
pada pesawat udara. Alat pemadam ini mengeluarkan uap dan gas yang menyelimuti api dan
menyingkirkan oksigen sehingga dapat memadamkan api.
Namun, yang perlu anda ingat adalah kelemahan dari jenis pemadam ini, dimana jika terdapat
logam yang terbakar maka BCF dapat terdegradasi dan membentuk hydrogen halide
yang bersifat beracun dan korosif.
Jenis pemadam ini sangat efektif untuk digunakan pada semua resiko kelas kebakaran
A, B dan C serta menjadi pemadam api yang bersih dan tidak meninggalkan sisa.
5. Alat Pemadam Busa (Foam)
Alat Pemadam Api Jenis AFF Foam (Busa) merupakan alat pemadam api yang menggunakan
bahan kimia yang dapat membentuk busa yang stabil dan didorong dengan karbon dioksida pada
saat keluar dari tabung. AFF Foam (busa) yang keluar akan menyelimuti bahan yang terbakar
sehingga dapat memadamkan api karean oksigen tidak bisa masuk untuk proses kebakaran.
Dimana alat ini dapat berfungsi? Alat ini dapat berfungsi pada daerah yang tidak bisa
dipadamkan dengan air, seperti pada area yang terdapat minyak.
Alcohol resistant aqueous film forming foams (AR AFFF) adalah busa/foam yang tahan terhadap
reaksi dari alkohol, dapat membentuk lapisan/ segmen pelindung ketika dipakai atau
disemprotkan.
Pemadam ini merupakan media pemadam api serbaguna, aman, dan berdaya guna efektif karena
dapat mematikan api kelas A dan B, dan tidak bisa dipakai pada api kelas C.
1. PENGERTIAN
Hati nurani berasal dari kata bahasa Latin Conscientia yang berarti kesadaran.
Conscientia terdiri dari dua kata yaitu CON dan SCIRE. Con berarti bersama-sama
dan Scire berarti mengetahui. Jadi Conscientia berarti mengetahui secara bersama-
sama/turut mengetahui. Artinya, bukan saja saya mengenal seseorang tetapi saya
juga turut mengetahui bahwa sayalah yang mengenal. Atau, sambil mengenal, saya
(subyek) sadar akan diri (obyek) sebagai subyek yang mengenal.
Dari uraian di atas, kita dapat menyimpulkan dua arti dan makna hati nurani yaitu:
v Arti luas:
Hati nurani berarti kesadaran moral yang tumbuh dan berkembang dalam hati
manusia
v Arti sempit:
Hati nurani berarti penerapan kesadaran moral di atas dalam situasi konkret
Hati nurani dapat berperan SEBELUM suatu tindakan dibuat. Hati nurani akan
menyuruh kalau perbuatan itu baik dan melarang kalau perbuatan itu buruk
Hati nurani dapat berperan PADA SAAT suatu tindakan. Ia akan terus
menyuruh jika perbuatan itu baik dan melarang jika perbuatan itu buruk.
Hati nurani dapat berperan SESUDAH suatu tindakan dibuat. Hati nurani akan
memuji jika perbuatan itu baik dan menyesal jika perbuatan itu buruk.
b) Segi Benar-Tidaknya
Hati nurani benar jika kata hati kita cocok dengan norma objektif
Hati nurani keliru jika kata hati kita tidak cocok dengan norma objektif
c) Segi Pasti-Tidaknya
Hati nurani yang pasti artinya secara moral dapat dipastikan bahwa hati nurani
tidak keliru
Hati nurani yang bimbang artinya masih ada keraguan
1. PEDOMAN YANG DAPAT DIPEGANG DALAM HIDUP
Dalam keseharian hidup, begitu sering kita menemukan atau mengalami banyak
hal. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu dipegang sebagai panduan hidup.
Contoh: seorang remaja merasa pasti bahwa hari senin adalah hari puasa kaka ia
harus berpuasa, walaupun keliru.
Contoh: seorang remaja merasa pasti bahwa mencium kekasihnya adalah dosa,
maka ia harus mengelakkannnya walaupun pandangannya itu keliru.
Jika menyangkut nyawa manusia, maka keselamatan nyawa itu harus didahulukan.
Kebiasaan nyontek, free sex, menipu, egois, jarang mengikuti kegiatan rohani, rasa
takut, rasa marah, dll.
Seseorang yang selalu mengikuti dorongan suara hati, keyakinan akan menjadi
sehat dan kuat.