Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAKTERI INDIGEN
Allvanialista Ikalor
Pascasarjana Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Negeri Malang.
*Email: allvanialista.ikalor@gmail.com
ABSTRAK
Limbah medis merupakan hasil buangan yang berasal dari instalasi kesehatan, fasilitas penelitian,
dan laboratorium dapat berupa padatan maupun cair. Limbah cair Puskesmas mengandung
mikroorganisme, bahan kimia beracun, dan radioaktif yang dapat membahayakan manusia.
Upaya penanggulangannya adalah memanfaatkan bakteri indigen yang berasal dari limbah
tersebut. Bakteri indigen mampu menghasilkan enzim selama metabolismenya dengan
mendegradasi senyawa-senyawa aktif dalam limbah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
melihat kemampuan bakteri indigen dalam bioremidiasi limbah cair puskesmas di Kota Mataram.
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan mengambil sampel limbah dari 11
Puskesmas di Kota Mataram, kemudian diisolasi dalam medium spesifik dan dipilih 3 bakteri yang
paling dominan dalam limbah tersebut untuk dijadikan starter dalam pengolahan limbah cair
puskesmas.
1
2
volume limbah = 1:10. Isolat bakteri indigen indigen ini berdasarkan proporsi keberadaan
diinokulasikan secara aseptik dengan jarum bakteri yang tumbuh membentuk daerah
inokulasi berkolong pada medium Nutrien halo dan yang tidak pada medium. Semakin
Agar Cair. Indikator yang digunakan dalam besar daerah halo yang terbentuk, maka
penentuan keberhasilan proses bioremidiasi semakin besar kemampuan bakteri dalam
adalah penurunan kadar BOD, COD, dan TSS, menghasilkan enzim ekstraseluler. Bala, et al.
serta kenaikan kadar DO (2014) menambahkan, bahwa kemampuan
mikroorganisme dalam mendegradasi
DISKUSI tergantung kepada kemampuan
Limbah medis puskesmas adalah semua mikroorganisme tersebut untuk beradaptasi
limbah yang dihasilkan dari kegiatan dengan lingkungan. Proses bioremidiasi
puskesmas dalam bentuk padat dan cair dengan bakteri indigen merupakan proses
(KepMenkes RI No. yang bersifat ekonomis dan efektif karena
1428/Menkes/SK/XII/2006). Kegiatan berasal mikroorganisme sudah tersedia dan dalam
dari masing – masing poli, Laboratorium dan keadaan yang siap untuk digunakan (indigen)
Unit Gawat Darurat(UGD). Kuantitas pada serta toksisitas pada perairan dapat dikurangi
limbah cair medis di dapatkan dari
perhitungan rata – rata limbah Laboratorium FUTURE WORK
pada satu wadah penampung. Berdasarkan pemaparan diatas,
Limbah cair dan limbah padat yang penelitian ini sangat penting dilakukan untuk
berasal dan rumah sakit atau puskesmas
mengatasi permasalahan lingkungan
dapat berfungsi sebagai media penyebaran
penyakit bagi para petugas, penderita khususnya pencemaran dari limbah
maupun masyarakat. Limbah medis puskesmas yang dapat berdampak pada
cenderung bersifat infeksius dan kimia kesehatan masyarakat. Penanganan limbah
beracun sehingga jika tidak dikelola dengan dengan bantuan agen hayati seperti bakteri
baik akan berdampak buruk dan merugikan indigen merupakan alternative solusi yang
masyarakat yang berada di sekitar puskesmas ramah lingkungan, efektif dan efisien.
maupun bagi puskesmas itu sendiri. Dampak
Peranan bakteri indigen dalam bioremidiasi
negatif yang akan terjadi berupa gangguan
pada kesehatan dan pencemaran lingkungan. limbah dirasa sangat efektif dan efisien
Pengolahan limbah pada dasarnya dikarenakan karakteristik bakteri yang dapat
merupakan upaya mengurangi volume, berkembang biak hanya dalam waktu singkat
konsentrasi atau bahaya limbah, setelah pada medium yang mudah dibuat dengan
proses produksi atau kegiatan, melalui proses menggunakan bahan-bahan yang mudah
fisika, kimia atau hayati. Salah satu upaya didapat dengan harga terjangkau tentu saja
pengolahan limbah yang ramah lingkungan
merupakan solusi yang perlu dikembangkan.
adalah dengan memanfaatkan populasi
mikroorganisme atau produk-produk lainnya Oleh karena itu seluruh pihak seperti dinas
seperti enzim yang dihasilkan oleh kesehatan dan lingkungan hidup, pemerintah
mikroorganisme itu sendiri dalam merombak serta masyarakat sekitar diharapkan dapat
senyawa organik yang ada didalam membantu dan mendukung penelitian ini,
lingkungan tercemar secara alami (Jusfah, karena apabila berhasil maka hasil dari
1995). Kemampuan bioremidiasi oleh bakteri
4