A. Definisi Salep
Menurut Farmakope Indonesia edisi IV, salep adalah sediaan setengah padat
ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Salep
merupakan bentuk sediaan semi padat yang digunakan untuk pemakaian luar
yang diaplikasikan pada kulit (kulit sehat, sakit atau terluka) atau membran
mukosa (hidung, mata, rektal), Biasanya tapi tidak selalu mengandung bahan
obat atau zat aktif. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen di dalam
basis/pembawa. Salep dapat ditujukan untuk pengobatan lokal atau sistemik.
Sediaan salep harus memiliki kualitas yang baik yaitu stabil, tidak
terpengaruh oleh suhu dan kelembaban kamar, dan semua zat yang dalam salep
harus halus. Oleh karena itu pada saat pembuatan salep harus digerus dengan
homogen, agar semua zat aktifnya dapat masuk ke pori-pori kulit dan diserab
oleh kulit. Pelepasan obat dari basisnya merupakan faktor penting dalam
keberhasilan terapi dengan menggunakan sediaan salep. Pelepasan obat dari
sediaan salep sangat dipengaruhi oleh sifat kimia fisika obat seperti kelarutan,
ukuran partikel dan kekuatan ikatan antara zat aktif dengan pembawanya serta
untuk basis yang berbeda faktor-faktor diatas mempunyai nilai yang berbeda.
Pemilihan formulasi sangat menentukan tercapainya tujuan pengobatan oleh
sebab itu dalam membuat suatu sediaan yang sangat perlu diperhatikan adalah
pemilihan formulasi.